Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Mita Widawati
Abstrak :
Bahasa Mandarin menggunakan karakter Han sebagai sistem aksaranya. Ketika mempelajari karakter Han sering dijumpai adanya homografi. Homografi adalah dua karakter yang memiliki bentuk sama tetapi berbeda makna. Salah satu kata yang berhomografi adalah 着. 着 memiliki beberapa pelafalan dan makna. Secara gramatikal, karakter homografi着 dapat dilafalkan dengan dua cara, yaitu zhe dan zháo. Karakter 着 yang dilafalkan zhe berfungsi sebagai pemarkah aspek, sedangkan karakter 着 yang dilafalkan zháo berfungsi sebagai pelengkap hasil. Dalam sebuah kalimat karakter着 ini memiliki kesamaan posisi, yaitu terletak mengikuti verba. Hal inilah yang sering kali membuat pembelajar kesulitan membedakan fungsi sehingga salah saat melafalkan. Penelitian ini membahas karakter 着dengan fungsi sebagai aspek dan pelengkap. Sumber data yang digunakan dalam tugas akhir ini diperoleh dari buku ajar terjemahan汉语阅读速成Hànyǔ Yuèdú Sùchéng dan beberapa artikel daring, berupa kalimat yang mengandung karakter 着. Data kemudian dianalisis berdasarkan karakteristik fungsi dan konteksnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil analisis yang diperoleh adalah memperkenalkan dua fungsi karakter homografi 着sebagai aspek dan pelengkap dan membantu pembelajar dalam membedakan fungsi.
Mandarin uses the Han character as its script system. When studying the Han character, homography is often found. The homography itself is two characters that have the same form but different meanings. One of the words that have a homograph is 着.着 has some pronunciations and meanings. Grammatically, the homographic character 着 can be pronounced in two ways, namely zhe and zháo. The character 着 pronounced zhe as an aspect marker, while the character 着 pronounced zháo as a complement of the results. In the sentence, the character 着 has the same position, which is located following the verb. This often makes the students difficult to distinguish the appropriate functions in reciting. This study discusses the character 着 with functions as aspect and complement. The data source used in this final assignment is the sentence was obtained from the textbook translation汉语 阅读 速成 Hànyǔ Yuèdú Sùchéng and several online text. Data analysis is then performed based on the characteristics of the function and its context. The method used in this research is a descriptive qualitative method. The results of the analysis obtained are introducing two homographic character functions as aspect and complement and helping learners differentiate functions.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yang, Huanzi
Abstrak :
ABSTRAK
Pemelajaran bahasa pada hakikatnya adalah sebuah proses yang berlangsung sepanjang hayat dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdapat di sekitar pemelajar, seperti lingkungan sosial dan kebudayan yang melekat pada bahasa itu, serta aspek-aspek lain dari dalam diri pemelajar, seperti motivasi dan strategi pemelajaran. Penelitian ini
merupakan studi kasus terhadap tiga mahasiswa Indonesia yang mempelajari kemampuan berbicara bahasa Mandarin di sebuah universitas di Tiongkok dan masing-masing merepresentasikan tiga kelompok mahasiswa yang berkemampuan bagus, sedang dan lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi kompensasi dan strategi sosial sebagai bagian dalam strategi pemelajaran bahasa oleh mahasiswa dengan capaian belajar yang tinggi dan sedang sangat berperan untuk menumbuhkan motivasi belajar bahasa Mandarin. Kedua strategi ini melibatkan hal-hal pragmatis yang dibutuhkan dan terjadi di kehidupan sehari-hari mahasiswa sehingga mahasiswa dapat melakukan evaluasi mandiri dan menumbuhkan motivasi diri. Di sisi lain, minimnya motivasi belajar juga memberikan dampak negatif pada
proses pemelajaran mahasiswa dengan capaian belajar yang rendah.
ABSTRACT
Language learning is essentially a process that lasts a lifetime and is influenced by factors surround the learner, such as social and cultural environment inherent to the language, as well as other aspects of the learner's self, such as motivation and learning strategies. This research is a case study of three Indonesian students studying Mandarin at a university in China and each represents three groups of students who have high, medium and low learning outcomes. The results showed that the use of compensation strategy and social strategy as part of language learning strategies by students with high and medium learning achievements held an important role to foster motivation in
learning Mandarin for they involved pragmatic things needed and occured in daily life so students could do self-evaluation and foster self-motivation. On the other hand, the lack of motivation to learn also brought negative impact on the learning process of student with low learning outcomes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library