Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukarmiati
Abstrak :
Orang Cina menganggap Manchuria sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Cina. Manchuria terdiri dari beberapa propinsi yang terletak di sebelah timur laut Cina yaitu propinsi Jilin, Heilungjiang dan Liaoning. Propinsi-propinsi tersebut oleh orang barat lebih dikenal dengan nama Manchuria dan merupakan daerah tapal batas antara Cina, Korea (saat itu diduduki oleh Jepang), Jepang dan Rusia sehingga memiliki kedudukan yang sangat strategis. Manchuria memiliki arti yang sangat panting bagi Cina yaitu sebagai garis depan pertahanan Cina terhadap invasi asing yang berasal dari sebelah utara. Sejarah telah menunjukkan bahwa jatuhnya daerah ini dapat membawa akibat yang fatal bagi Cina. Seperti pada jaman dinasti Sung (960 - 1279) Cina diserang oleh bangsa Mongol yang berasal dari sebelah utara,demikian pula pada masa pemerintahan kaisar Rang Xi (1661-1722)dari dinasti tiling Cina diserang oleh Rusia dari sebelah utara. Selain itu negara-negara tetangga Cina di sebelah utara yaitu Jepang dan Rusia merupakan dua negara yang kuat dan agresif pada waktu itu. Kedua Negara itu memiliki kepentingan yang berbeda di Manchuria. Selain itu masing-masing negara ingin memiliki daerah yang subur dan kaya seperti Manchuria, sehingga dapat mengancam keberadaan Cina di daerah Manchuria dan juga mengancam kedudukan Cina sebagai suatu negara yang merdeka. Manchuria merupakan daerah yang subur dan kaya akan mineral sehingga menarik minat bangsa lain untuk menguasainya. Bagi Cina sendiri kesuburan dan kekayaan alam Manchuria merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kelebihan penduduk di Cina. Karena kekayaan dan kesuburan tanahnya itu Manchuria diminati oleh banyak negara dan salah satu diantaranya adalah Jepang. Tujuan dan arti invasi Jepang atas Manchuria berkaitan erat dengan tujuan kebijaksanaan ekspansi tradisional Jepang yang dikenal dengan sebutan _Kebijaksanaan Kontinental yaitu kebijaksanaan ekspansi di daratan Asia dengan tujuan kearah utara untuk menaklukkan Manchuria dan daerah utara Cina melalui Korea, kearah selatan dengan tujuan daerah selatan dan tengah Cina dengan basis operasi di Formosa atau Taiwan. Setelah Jepang menganeksasi Korea pada tahun 1910 maka sasaran aneksasi berikutnya adalah Manchuria. Tahun 1912, 1916 dan 1928 Jepang berusaha membangkitkan gerakan otonomi Manchuria - Mongolia, meskipun usaha Jepang itu gagal tetapi ide untuk menguasai Cina dengan jalan menguasai Manchuria dan Mongolia lebih dahulu terus tumbuh. Dan akhirnya apabila Cina berhasil ditaklukkan, Jepang bermaksud menguasai seluruh dunia. Pada saat yang sama keadaan di dalam negeri Cina sedang mengalami kekacauan. Pengaruh komunis semakin meluas sementara pemerintah nasionalis juga harus menghadapi bencana alam banjirnya sungai Yangzi dan sungai Huai yang menimbulkan korban sebanyak 140.000 orang tenggelam dan 250.000 orang kehilangan tempat tinggalnya. Oleh karena keadaan di dalam negeri Cina yang sedang kacau itulah maka Jepang berkesempatan melancarkan serangan untuk menguasai Manchuria. Pada tanggal .18 September 1931 Jepang melakukan invasi ke Manchuria, kejadian itu dikenal sebagai Peristiua Manchuria. Jepang berdalih bahwa tentara Cina telah menghancurkan beberapa meter rel jalan kereta api, Manchuria selatan sebagaimana dinyatakan dalam buku Yearbook of Manchukuo tahun 1934, hal. 30...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Dwi Subagio
Abstrak :
Manchuria merupakan gaya hidup bagi Jepang. Selain itu, letak Manchuria sangat strategis untuk menahan serang_]an Komunisme Rusia dan menyerang Cina. Hal terakhir inilah yang di dijadikan alasan Jepang untuk menduduki Manchuria. Manchuria dapat menyediaknn bahan baku untuk Industri Jepang dan sebagai tempat pemasaran hasil-hasil Industrinya. Untuk itu ditempatkanlah satu divisi angkatan darat yang disebut Tentara Kwantung. Tentara Kwantung dengan per_sonil 4.350 orang ini bertanggung jawab dalam mempertahankan daerah-daerah di Manchuria yang menjadi milik Jepang dan melindungi orang Jepang yang berada di sana. Tetapi se_benarnya tidak hanya hal itu saja yang mereka lakukan, mereka menaklukkan daerah-daerah yang abadi Manchuria yang belum ditaklukkan Jepang. Akhirnya Tentara Kwantung barhasil menaklukkan seluruh Manchuria dan mendirikan Negara Manchukuo pada tahun 1932, Tindakan Jepang di Manchuria itu mendapat tantangan dunia internasional. Untuk itu Liga Bangsa-bangsa mengutus Komisi Lytton untuk menangnni kasus ini. Jepang diminta untuk meninggalkan Manchuria, tetapi Jepang monolak dan akhirnya keluar dari Liga Bangsa Bangsa pada tahun 1933.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shuhsi, Hsu
Shanghai: Kelly & Walsh, 1937
327.518 SHU n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library