Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta : Konsorsium RS Islam Jateng, 2003
658.15 BOY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta : Konsorsium RS Islam Jateng-DIY , 2004
658.3 BOY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Achirman
"ABSTRAK
Nama Mahasiswa:AchirmanProgram Studi:Magister Kepemimpinan dan Manajemen KeperawatanJudul Tesis:Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang Dengan Kelengkapan Dokumentasi Pasien Resiko Jatuh Di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Abstrak Pencegahan pasien risiko jatuh harus dilakukan dengan baik di rawat inap dan menjadi tanggung jawab perawat secara individu dan manajemen keperawatan terutama kepala ruangan dan harus terdokumentasikan. Penelitian ini membahas tentang hubungan fungsi manajemen kepala ruang dengan kelengkapan dokumentasi pasien risiko jatuh. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelatif dengan metoda penelitian cross sectional yaitu menganalisis data hasil deskripsi fungsi manajemen kepala ruang dan pelaksanaan dokumentasi dan mencari hubungan antara variabel tersebut satu satuan waktu dan sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana sebanyak 109 orang dan 109 file pasien dengan risiko jatuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan uji korelasi pearson untuk data numerik dan uji t-independent untuk data kualitatif serta uji regresi linear untuk multivariatnya. . Hasilnya adalah fungsi manajemen secara keseluruhan terdapat hubungan dengan kelengkapan dokumentasi tetapi kekuatannya sedang. p=0,002, r=0,288 . Fungsi manajemen yang ada hubungan dengan kelengkapan dokumentasi adalah pengorganisasian p=0,001, r=0,325 , pengaturan staf p=0,000, r=0,360 , pengarahan p=0,023, r=0,218 dan pengendalian p=0,015, r=0,233 . Faktor karakteristik yang ada hubungan dengan kelengkapan dokumentasi adalah jenis kelamin p=0,029 dan usia p=0,035, r=0,202 dan masa kerja p=0,78, r=0,169 . Pada pemodelan multivariat hanya sekali pemodelan karena setelah dimasukkan kedalam model multivariat hanya fungsi pengaturan staf yang p < 0,05. Sehingga fungsi manajemen yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan dokumentasi adalah pengaturan staf p=0,045; B=0,131 Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan kelengkapan dokumentasi dengan menerapakan dokumentasi secara komputerisasi dan meningkatkan fungsi manajemen kepala ruang pada fungsi pengendalian dengan memasukkan unsur kelengkapan dokumentasi sebagai penilaian kinerja staf. Kata kunci : Fungsi manajemen, dokumentasi, pasien risiko jatuh

ABSTRACT
AbstractPrevention of falls risk patients should do well in inpatient and are the responsibility of individual nurses and nursing management, especially the head of the room and must be documented. This study discusses the relationship head space management functions with complete documentation of the patient 39 s risk of falling. This research is an analytic study correlative to the method of cross sectional research is to analyze the data of the description of management functions of head space and the implementation of documentation and look for relationships between these variables one unit of time and sample in this study were nurses and as many as 109 people and 109 files of patients at risk of falls , The results showed that the Pearson correlation test for numerical data and independent t test for the qualitative data as well as linear regression to multivariat, The result is an overall management function there is a relationship with the completeness of the documentation but its power was. P 0.002, r 0.288 . Management functions in connection with the completeness of the documentation is organizing p 0.001, r 0.325 , staffing p 0.000, r 0.360 , direction p 0.023, r 0.218 and control p 0.015, r .233 . Characteristic factors in connection with the completeness of the documentation is gender p 0.029 and age p 0.035, r 0.202 and age p 0.78, r 0.169 . In multivariate modeling modeling only once because once incorporated into the multivariate model only functions that staffing arrangements...
"
2017
T47088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoko H. Haryono
"ABSTRAK
LAHIRNYA UU NO 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN
Pemerintah telah mengesahkan UU Yayasan yang ditujukan untuk mengatur organisasi yayasan yang selama ini belum memiliki ketentuan yang jelas dan hal ini dianggap membuka kesempatan digunakannya wadah yayasan sebagai perlindungan untuk aktivitas yang dianggap telah tidak sesuai dengan jiwa yayasan itu sendiri.
PERMASALAHAN YANG TERJADI DENGAN PENERAPAN UU YAYASAN
UU no 16 tahun 2001 memberikan penekanan pada akuntabilitas terhadap publik yang dilakukan melalui persyaratan dan pengawasan yang ketat pada yayasan, termasuk sejak dari persyaratan pendirian suatu yayasan , pelaksanaan pendirian, AD & ART yayasan , pembentukan, susunan & tanggung jawab organ, serta hal kekayaan. Meskipun demikian semua pengaturan dan pengawasan tersebut hanya mencakup badan Yayasan itu sendiri.
Sedangkan unit-unit usaha yang dimiliki Yayasan tidak disebut-sebut sama sekali dalam UU tersebut. Dalam kasus Yayasan RS Jakarta yang memiliki unit usaha khususnya RS Jakarta, hal ini menjadi permasalahan karena UU tersebut hanya mempunyai kekuatan pada Yayasan, sedangkan aktivitas unit usaha yang dalam kasus ini sangat menentukan kinerja Yayasan secara keseluruhan, tidak terjangkau olehnya. Konformasi yang dapat dilaksanakan oleh Yayasan terhadap UU Yayasan yang mencakup aspek struktural dan legal , dengan sendirinya tidak menghasilkan perubahan yang berarti, dikarenakan unit
usaha tidak dapat dikendalikan melalui UU Yayasan ini. UU Yayasan memberikan waktu lima tahun bagi Yayasan yang telah ada untuk menyesuaikan AD dan ARTnya, sedangkan Yayasan yang baru berdiri sudah wajib mengikuti semua persyaratan pada UU tersebut. Hal ini merupakan kelonggaran yang besar terhadap yayasan lama.
GAMBARAN SINGKAT YAYASAN RUMAH SAKIT JAKARTA
Yayasan Rumah Sakit Jakarta berdiri tanggal 10 November 1953, dan berlokasi di jalan Jenderal Sudirman kav 49 Jakarta, merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Yayasan ini memiliki dua unit usaha, berupa unit RS Jakarta dan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan yang membawahi Akademi Keperawatan (DIII)
KONSEP DASAR KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA.
Organisasi nirlaba bukan tidak diperbolehkan mencari keuntungan, melainkan bahwa sisa hasil usahanya harus dipergunakan untuk perluasan dan perbaikan layanan kepada masyarakat dan tidak diperuntukkan bagi pihak pengelola. Modal dari suatu organisasi nirlaba umumnya berasal dari publik melalui donasi dan oleh sebab itu maka pengembaliannya pun kepada publik pula.
Perbedaan utama pengelolaan keuangan bagi organisasi Nirlaba bila dibandingkan dengan usaha komersial biasa adalah sebagai berikut:
.. Pilihan antara penggunaan basis kas dan akrual. Masing-masing pemilihan dapat digunakan dan mempunyai pembenarannya sendiri
.. Adanya " Fund Accounting ", yang mentpakan suatu system akuntansi yang membuat pencatatan terpisah atas sumber daya terbatas dan tidak terbatas.
.. Tujuannya adalah akuntabilitas atas masing-masing sumber daya kepada penyedia sumber daya tersebut.
.. Adanya lnterfund Transfer, yang merupakan pemindahan dana antar fund, dan appropriasi yang merupakan otorisasi penggunaan sumber daya di masa depan.
.. Perlakuan terhadap Aktiva tetap. Terdapat pandangan yang membebankan perolehan menjadi biaya, dan ada pandangan untuk melakukan kapitalisasi.
.. Sejalan dengan hal tersebut, terdapat pula pandangan yang meyakini perlunya dilakukan penyusutan, dan ada pula yang tidak.
KONDISI FAKTUALYAYASAN RUMAH SAK/T JAKARTA
..Belum terbentuk program yang teratur untuk peningkatan ataupun perbaikan layanan. Aktivitas sosial yang terbatas dan bersifat kasuistik saja.
..Tidak adanya sumbangan baru dan perincian/catatan terinci mengenai nilainilai sumbangan yang ada, menyebabkan tidak dilakukannya 'fund accounting'
..Pengawasan dari Yayasan terhadap unit-unit belum optimal, dikarenakan terbatasnya perangkat yang dapat melakukan kontrol yang memadai terhadap unit.
KONDISI FAKTUAL RS JAKARTA
..Kondisi keuangan RS Jakarta, yang mempunyai omzet terbesar dan sekaligus pengguna sumber daya terbesar pula, mengalami defisit berkesinambungan.
..Keterbatasan SDM menghambat pelaporan keuangan, baik dari segi ketaatan azas, akurasi maupun kelengkapan.
USULAN PERBAIKAN
Usulan perbaikan terhadap UU no 16 tahun 2001 mengenai Yayasan.
Diusulkan agar lembaga Legislatif dalam hal ini DPR ,dapat mempertimbangkan untuk melakukan penyempurnaan atas UU Yayasan, agar mencakup ketentuan pengawasan atas unit usaha Yayasan dan ketentuan yang dapat juga menjangkau Yayasan-yayasan yang telah lama berdiri, dan dengan demikian peran UU ini menjadi tidak terbatas pada Yayasan baru saja.
Usulan perbaikan bagi Yayasan, mencakup :
..Bidang Sosial, dengan meningkatkan peranan Yayasan dalam memberikan pelayanan kepada publik yang diusulkan berupa program Yayasan untuk peningkatan subsidi layanan RS pada pasien tidak mampu, melalui subsidi silang.
..Bidang Hukum, dengan menjalankan akuntabilitas publik melalui pengelolaan keuangan sesuai ketentuan organisasi nirlaba dan pelaporan sesuai standar akuntansi yang berlaku, serta menjalankan transparansi. Hal ini hanya dapat dilakukan melalui pengawasan dan pengendalian atas manajemen keuangan unit usaha yang berperan utama dalam aktivitas Yayasan
Sedangkan usulan perbaikan bagi unit RS Jakarta, mencakup :
..Bidang Profrtabilitas, untuk memperbaiki profitabilitas unit RS, melalui penentuan kembali target pasar RS Jakarta.
..Bidang Teknis pelaporan, agar menghasilkan laporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu sehingga dapat memberikan gambaran utuh atas kondisi unit RS, yang dilakukan melalui penetapan standar kualitas karyawan serta pelatihan yang kontinyu atas SDM RS Jakarta.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta : Konsorsium RS Islam Jateng-DIY , 2004
658.3 BOY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta : Konsorsium RS Islam Jateng-DIY , 2004
658.3 BOY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sanderson, Edward D.
Rockville, Maryland: An Aspen, 1985
362.11 SAN e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Azhari Jannah
"Waktu transfer merupakan salah satu indikator kepuasaan pasien dan mutu pelayanan rumah sakit. Waktu transfer pasien adalah waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan pasien dari satu ruangan ke ruang perawatan/ruang tindakan lain di dalam rumah sakit atau antar rumah sakit. Dalam kasus IGD, waktu transfer pasien adalah waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan pasien dari IGD ke Ruang Rawat Inap. Diketahui waktu transfer pasien IGD ke Ruang Rawat Inap di RS Hermina Ciputat masih melebihi Standar Pelayanan Mutu RS Hermina Ciputat Tahun 2018 dimana seharusnya waktu transfer pasien adalah ≤30 menit sejak keputusan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sampai pasien tiba di Ruang Rawat Inap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor penyebab lama waktu transfer pasien IGD ke Ruang Rawat Inap di RS Hermina Ciputat sehingga dapat dirumuskan saran untuk meningkatkan mutu pelayanan IGD RS Hermina Ciputat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan motion study. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab lama waktu transfer pasien IGD ke Ruang Rawat Inap di RS Hermina Ciputat antara lain keterbatasan jumlah staf IGD, shifting staf IGD, keterbatasan jumlah bed Ruang Rawat Inap, access block, usia pasien, dan kegawatdaruratan pasien.

Transfer time is one indicator of patient satisfaction and hospitals quality. Patient transfer time is the time needed to move patients from one room to another within the hospital or between hospitals. ED patients transfer time is the time needed to move the patient from the ED to the inpatient room. Transfer time of ED patients at the Hermina Ciputat Hospital still exceeds the Quality Service Standards of the Hermina Ciputat Hospital in 2018 where the patient transfer time is ≤30 minutes since Patient Responsible Doctor decision was made until the patient arrived in the Inpatient Room. The purpose of this study is to analyze the causes of the length of time for transferring ED patients to the inpatient room at Hermina Ciputat Hospital so that suggestions could be formulated. This research is a type of qualitative research using motion study. The method used is observation, in-depth interviews, and document review. The results showed that the causes of the length of time for transferring ED patients to inpatient room at Hermina Ciputat Hospital are a limited number of emergency room staff, shifting of emergency room staff, a limited number of inpatient beds, access block, patient age, and emergency patients condition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Nina
"Lean merupakan metode untuk mengurangi aktivitas yang berupa pemborosan (waste) untuk meningkatkan efisiensi di lini manufaktur atau produksi. Namun metode lean tidak tertutup kemungkinan untuk diimplementasikan pada layanan kesehatan. Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak merupakan Rumah Sakit Swasta tipe B yang berada di daerah depok, penelitian ini menganalisis alur pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rawat Jalan BPJS sebagai data untuk perbaikan. Hasil penelitian memperlihatkan untuk obat racikan memiliki kegiatan non value added sebesar 22%, kegiatan value added sebesar 74%, kegiatan necessary non value added sebesar 4%, dan process cycle efficiency sebesar 74%. Sedangkan untuk obat non racikan kegiatan non value added sekitar 39% , value added sebesar 61% dan process cycle efficiency sebesar 61%. Data tersebut menunjukan terdapat proses non value added dan necessary non value added yang menyebabkan farmasi rawat jalan rumah sakit Sentra Medika Cisalak masih belum lean. Selanjutnya menggunakan fishbone analysis untuk mengetahui penyebab permasalahan dan membangun perbaikan berdasarkan hasil FMEA. Dari hasil penelitian diperoleh waste yang sering terjadi adalah waiting yang terjadi pada bagian pengambilan obat. Berdasarkan hasil FRPN pada Fuzzy FMEA yang tertinggi memiliki nilai 392 yaitu terdapat antrian untuk pengambilan dan peracikan obat maka prioritas perbaikan berdasarkan risiko tersebut. Perbaikan yang direkomendasikan adalah penambahan sumber daya manusia pada bagian pengambilan dan peracikan obat selain itu perbaikan juga dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan dan mengalokasikan jenis obat berdasarkan alur kecepatan obat serta pelaksanaan 5S pada farmasi rawat jalan BPJS. Rekomendasi perbaikkan tersebut dapat meningkatkan process cycle efficieny untuk obat racikan sebesar 87% dan obat non racikan 82%.

Lean is a method to reduce activities that consist of waste to increase efficiency on the production line. Lean methods are not limited to being implemented in health services. Cisalak Sentra Medika Hospital is a type B Hospital located in the Depok; this study analyzes the flow in BPJS Outpatient Pharmacy Installation as data for improvement. For concoction medicine the results of the study involving non-value-added activities is 22%, value added activities is 74%, activities required added value added by 4%, and process cycle efficiency by 74%. As for non-concoction drugs, non-value-added activities are around 39%, value added is 61% and process cycle efficiency is 61%. The data shows that there is a value-added process and needs added value which causes the outpatient pharmacy of Medika Cisalak hospital is still not lean. Next use bone analysis to find out the cause and build improvements based on FMEA results. From the research results obtained waste that often occurs is waiting for what happens in the part of taking drugs. Based on the results of FRPN on Fuzzy FMEA which has the highest value of 392, namely the queue to take and compounding the drug, the priority of improvement is based on those needs. The recommended improvements are human resources in the collection and compounding of drugs, classifying and allocating types of drugs based on drug flow and implementation of 5S in BPJS outpatient pharmacy. The recommended improvement cycle can increase the process cycle for compound drugs by 87% and non-compound drugs by 82%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>