Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: McGraw-Hill, 1991
658 MAN (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Higgitt, David, editor
Abstrak :
This volume considers the implications of the environmental change-development nexus for water management, river health and hazard awareness. These ideas are mirrored in the four case study chapters which deal with water governance in the Mekong Basin (Hirsch), hybrid adoption of water resource technologies in India (Barbanente et al.), determination of sediment dynamics in Java Rijsdijk), and ecological conservation imperatives in the headwaters of the Yellow, Yangtze and Mekong rivers in western China (Li et al.).
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20405548
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ohtaki, Reiji
New York : John Wiley & Sons, 2004
658.3 OHT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routlegde Curzon,Taylor & Francis Group, 2003
658.009 5 CUL (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Community, Environment and Disaster Risk Management provides a series of cross-disciplinary approaches and methods which are exemplified by case studies from different parts of the world. Volume 18 looks at how cities and countries recover from catastrophic disasters with a specific focus on Asia.
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469442
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ivancevich, John M.
Boston: McGraw-Hill , 2002
658.3 IVA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Chwee Huat
Singapore : Pearson Prentice Hall, 2004
658.3 TAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lasserre, Phillippe
Singapore: Singapore Institute of Management, 1986
658.401 2 LAS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Backman, Michael
Singapore: John Wiley & Son, 1999
338.795 BAC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifuddin
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan metode deskriptif, penelitian ini mengkaji permasalahan bagaimanan kebijakan luar negeri Pakistan terhadap India dalam upaya penyelesaian sengketa wilayah Kashmir. Kecuali dalam konteks pernbicaraan sejarah konflik Kashmir, penelitian ini mengambil periode mulai dari tahun 1998 sampai tahun 2003. Pembahasan politik luar negeri Pakistan di kawasan Asia Selatan pada era pasca Perang Dingin sangat berhubungan dengan konflik India-Pakistan karena konflik tersebut merupakan isu paling dominan dalam masalah kemanan regional Asia Selatan. Konstelasi/struktur kekuatan sub-kontinen Asia Selatan adalah didominasi oleh India sebagai negara Core, kemudian Pakistan sebagai negara Bargainer dan negara-negara Asia Selatan lainnya sebagai Periphery Powers. Karena dominasi atau hegemoni India di kawasan ini sangat menentukan keamanan regional Asia Selatan, maka faktor lndia menyita perhatian yang cukup besar dalam pelaksanaan politik luar negeri Pakistan. Dikaitkan dengan keamanan regional Asia Selatan dan dominasi India, Pakistan antara lain memprioritaskan dua isu dalam pelaksanaan politik luar negerinya, yaitu pertahanan yang memadai dalam menghadapi negara tetangga (India) yang relatif jauh lebih kuat dan prioritas pada peningkatan bargaining position juga terhadap India dalam masalah Kashmir. Karena itulah yang menjadi prioritas utama dalam politik luar negeri Pakistan adalah bagaimana Pakistan dapat meningkatkan kemampuan pertahanannya. Dua hal yang terkait langsung dengan masalah kcamanan ini adalah, seperti telah disebutkan diatas, masalah Kashmir, masalah program nuklir India dan ancaman yang ditimbulkan oleh peningkatan kemampuan rudal-rudal jarak menengah India yang terus dikembangkan yang tentu saja dengan mudah dapat menjangkau wilayah Pakistan. Masalah Kashmir dan program nuklir India adalah masalah yang sating berkaitan. Untuk menghadapi permasalahan tersebutbut, Pakistan menggunakan strategi akomodasi. Hal ini didasarkan pada pcrtimhangan kapabilitas militer Pakistan yang lebih inferior dibandingkan dengan India. Pakistan Lebih cenderung menggunakan upaya-upaya damai dalam menyelesaikan dua masalah tersebut meskipun Pakistan tetap berusaha mengembangkan kemampuan militernya. Hal ini dilakukan untuk menghadapi ancaman militer India dikemudian hari. Dalam masalah Kashmir, pakistan menggunakan kebijakan internasionalisasi isu Kashmir. Pakistan mengupayakan penyelesaian sengketa wilayah Kashmir melalui jalur internasional disamping upaya bilateral. Berbeda dengan kebijakan internasionalisasi isu Kashmir, maka Kebijakan luar negeri Pakistan terhadap masalah nuklir India adalah regionalisasi isu nuklir. Bagi Pakistan, program nuklir yang dijalankan india lebih terasa dampaknya terhadap keamanan regional. Salah satu usulan Pakistan dalarn menanggulangi rnasalah nuklir Asia Selatan ini adalah pembentukan Nuclear Free Zone di kawasan Asia Selatan.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>