Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sakinah Rahma Firdaningtyas
"Stunting masih menjadi masalah utama di dalam dunia kesehatan, stunting dikaitan dengan infeksi pada masa kanak-kanak, kematian, imunitas yang rendah, penurunan fungsi kognitif dan rendahnya tingkat capaian pendidikan. Infeksi yang berulang dapat disebabkan oleh paparan langsung oleh polutan berbahaya seperti partikulat tersuspensi (PM2,5), partikulat kecil (PM10) dan gas karbon monoksida (CO) ke udara yang merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar padat. Bahan bakar padat juga dapat mengurangi tingkat kesejahteraan ibu pada saat mengandung, yang berdampak kepada hasil nutrisi/gizi yang diterima oleh anak yang sedang dikandung. Studi ini memanfaarkan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode Propensity Score Matching, memberikan analisis yang lebih komprehensif dibandingkan dengan studi-studi sebelumnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rumah tangga yang menggunakan bahan bakar memasak bersih memiliki rata-rata nilai Height for Age Z-score yang lebih tinggi sebesar 0,249 dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak menggunakan bahan bakar memasak bersih. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar memasak bersih akan mengurangi tingkat risiko stunting pada anak usia 0-59 bulan.

Stunting is still a major problem in the world of health, stunting is associated with childhood infections, death, low immunity, decreased cognitive function and low levels of educational attainment. Recurrent infections can be caused by direct exposure to dangerous pollutants such as suspended particulates (PM2.5), small particulates (PM10) and carbon monoxide (CO) gas into the air which is the result of incomplete combustion of solid fuel. Solid fuel can also reduce the mother's level of well-being during pregnancy, which has an impact on the nutritional outcomes received by the unborn child. This study utilizes data from the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS). This research uses the Propensity Score Matching method, providing a more comprehensive analysis compared to previous studies. The results of this study show that households that use clean cooking fuels have a higher average Height for Age Z-score of 0.249 compared to households that do not use clean cooking fuels. It can be concluded that the use of clean cooking fuel will reduce the risk of stunting in children aged 0-59 months."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Chandra Bunawan
"Latar Belakang. Malnutrisi rumah sakit masih menjadi masalah global. Menemu-kenali malnutrisi selama perawatan serta faktor-faktor yang memengaruhi sangat penting untuk mencegah luaran yang buruk.
Tujuan. Mengetahui angka kejadian perubahan berat badan selama perawatan dan faktor-faktor yang memengaruhi pada pasien dewasa rawat inap.
Metode. Desain kohort prospektif pada pasien usia 18-59 tahun. Pasien yang memenuhi inklusi dan eksklusi dilakukan pencatatan data demografis, Charlson Commorbidity Index (CCI), Rasio Neutrofil-Limfosit (RNL), Beck Depression Inventory-II (BDI-II), imobilitas, polifarmasi, lama rawat, dan asupan energi. Pengukuran antropometri dilakukan pada awal dan akhir perawatan. Asupan energi diukur dengan metode Food Weighing untuk makanan dari rumah sakit dan Food Record untuk makanan dari luar rumah sakit. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan pada faktor-faktor tersebut.
Hasil. Terdapat 30 pasien yang diamati, dengan rerata usia 40,5 ± 11,6 tahun. Median lama rawat 6 (3 - 14) hari, median CCI 1 (0-7), median BDI 13 (3-35), dan median RNL 5 (1,1 – 19,6). Mayoritas pasien dirawat karena penyakit gastrointestinal akut dengan gejala depresi dan gizi kurang awal rawat didapatkan berturut-turut 33,3% dan 23,3% pasien. Sebanyak 46,7% pasien mengalami polifarmasi, 16,7% pasien mengalami imobilitas, dan 46,7% pasien mengalami penurunan berat badan selama perawatan. Didapatkan penurunan median berat badan 0,15 kg selama perawatan (p = 0,171). Analisis regresi linear berganda memperlihatkan imobilitas dan lama rawat dapat memprediksi 49,9% kejadian perubahan berat badan selama perawatan (Uji F; p ≤ 0,0001).
Kesimpulan. Terdapat kecenderungan penurunan berat badan selama perawatan pada pasien dewasa rawat inap. Imobilitas dan lama rawat memengaruhi perubahan berat badan selama perawatan

Background. Hospital malnutrition still pose a global problem. Identifying hospital malnutrition and related factors is important in order to prevent poor clinical outcome.
Aim. To determine weight change and related factors among adult hospitalized patients.
Method. A prospective cohort study recruited adult hospitalized patients aged 18-59 years. Patients who fulfilled the inclusion and exclusion criteria were assessed on demographic data, Charlson Comorbidity Index (CCI), Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR), Beck Depression Inventory-II (BDI-II), immobility, polypharmacy, length of stay, and energy intake data. Anthropometric measurement was performed upon admission and discharge. Energy intake was collected using Food Weighing method on hospital meal, and Food Record on non-hospital meal. Bivariate and multivariate analysis were carried out on those factors.
Result. Among 30 patients observed, mean age was 40.5 ± 11.6 years. Median length of stay was 6 (3 - 14) days, median CCI was 1 (0-7), median BDI was 13 (3-35), and median NLR was 5 (1.1 – 19.6). Majority of patients were hospitalized due to acute gastrointestinal disease. Depression and underweight were found among 33.3% and 23.3% patients, respectively. As much as 46.7% patients had polypharmacy, 16.7% patients had immobility, and 46.7% patients had weight loss during hospitalization. There was 0.15 kg weight loss observed (p = 0.171). Multiple linear regression analysis concluded that immobility and length of stay predict 49.9% in-hospital weight change (F test; p ≤ 0.0001).
Conclusion. There is an insignificant weight loss detected among adult hospitalized patients. Immobility and length of stay can affect in-hospital weight change.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Metia Ariyanti
"ABSTRAK
Stunting merupakan salah satu permasalahan malnutrisi yang berdampak pada kegagalan pertumbuhan dan dapat berhubungan dengan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dengan status perkembangan anak usia 24 ndash;59 bulan. Design penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 100 responden anak stunting usia 24-59 bulan dan orang tuanya yang diambil dengan menggunakan metode probability sampling yaitu jenis stratified random sampling. Status perkembangan diidentifikasi menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan KPSP , data stunting mengacu pada height of age z-score HAZ , dan stimulasi memakai kuesioner stimulasi berdasarkan kelompok usia. Hasil penelitian ini diuji dengan menggunakan chi-square. Anak stunting dan severe stunting memiliki status perkembangan meragukan sebesar 37 dan 14 p=0,044 . Dapat disimpulkan bahwa kejadian stunting dengan status perkembangan usia 24-59 bulan memiliki korelasi yang signifikan. Status perkembangan anak sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan atau masyarakat terlatih, selain itu stimulasi perkembangan yang sederhana sesuai kemampuan ekonomi masyarakat perlu diajarkan kepada masyarakat terutama ibu. Kata kunci :stunting, status perkembangan anak, stimulasi

ABSTRACT
Stunting is one of the malnutrition problem. The incident of stunting in worldwide is 162 million and it will impact to growth failturing and children development WHO, 2014 . The aim of this research is to know the associated between stunting and children development of age 24 59 months. The design of this study is cross sectional. Total sample is 100 children and parents and used a probability sampling with stratified random sampling. This research used Kuesioner Pra Skreening Perkembangan KPSP for the children development, height for age z score to knew stunted or severe stunted and questionnare stimulating development for the parents. This study used chi square to analysis it. There were 37 children has stunted and 14 severe stunted who has ldquo meragukan rdquo for the children development. The result of this study said that there was associated between stunting and development children of age 24 59 months. Child development is very important, so nurses must examine it and give some solution about a simple stimulating development. Keyword stunting, development of age 24 59 months, stimulation"
2017
T46940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library