Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Arnelia
Abstrak :
Follow-up study of severely malnourished children during early chIldhood have been carried out in Bogor, Indonesia. The aim of the study is to investigate the long-term effects of severe malnutrition during early childhood on intelligence level and physical growth of school-age children. Fifty six children recovered from severe malnutrition after rehabilitation at NRDC outpatient clinic in Bogor for six months and fifty six well-nourished children matching for age, sex and some socioeconomic condition were included in the study.
Weight and height measurement were conducted in 1991 when they were under-five years of age and in 1998 when they were nine to 13 years of age. Psychological test using the WISC were carried out in 1998.
Intelligence level of the children suffered from severe malnutrition during early childhood were lower 11.34 1Q point compared to the children who did not Those who were rehabilitated at younger age had significantly higher 10 scores compared to those of older age before the age of 18 months. The more severe the children at admission to the clinic, the lower their IQ level. Previously malnourished group Were signifiCt1Y shorter than match control group. Only little catch-up were observed at 5fooI-ag6 among previously malnourished children. Those wto came to rehabilitation clinic at older age tend to have the better improvement on physical growth compared to those who came during infancy.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Pakasi, Trevino Aristarkus
Abstrak :
Kelompok usia yang paling rentan terhadap masalah kurang pangan adalah kelompok balita karena mereka sangat memhutuhkan energi dan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Dan dalam kondisi krisis ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia anak-anak merupakan kelompok yang paling terkena dampaknya. Krisis ini berdampak luas pada setiap segi kehidupan masyarakat. Berkurangnya pendapatan menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Berkurangnya daya beli menyebabkan masyarakat tidak mampu menyediakan kebutuhan pangannya sehari-hari, sehingga nutrisi yang dikonsumsi tidak dapat mernenuhi kebutuhan fisiologis tubuh secara optimal. Tingginya harga bahan pangan dan rendahnya daya beli masyarakat mengakibatkan kebutuhan pangan individu, terutama anak, atau keluarga tidak dapat dipenuhi dengan baik.
Akibat lain pada masa krisis moneter ini adalah meningkatnya angka kesakitan akibat kurang gizi dan meningkatnya penyakit-penyakit menular. Banyak orang saat ini tidak bisa berobat ke dokter bila sakit sehingga banyak penyakit kronik tidak terobati. Anakanak biasanya akan mendapat pengaruh yang paling besar. Dalam "Status Anak-Anak Dunia 1998" (UNICEF, 1998), istilah malnutrisi dipakai untuk menunjukkan konsekuensi kombinasi masukan energi protein dan mikronutrien yang tidak adekuat serta seringnya infeksi.
Sebagaimana dibahas dalam World Development Report 1993 dan pada konferensi "Overcoming Global Hunger", paling sedikit ada tiga langkah yang dapat mengurangi malnutrisi dengan cepat dan murah:
· Mengatasi defisiensi mikronutrien;
· Memperluas jangkauan imunisasi;
· Mengatasi infeksi parasit yang menyebabkan anemia dan malnutrisi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Simanjuntak, Betty Yosephin
Yogyakarta: Rapha Publishing, 2022
618.92 SIM m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library