Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Johanna
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Malaria merupakan masalah kesehatan global dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Namun, sampai saat ini, mekanisme imunitas terhadap malaria asimtomatik masih belum dimengerti secara jelas sehingga sistem kontrol malaria pun belum berhasil dikembangkan.Tujuan: Meneliti hubungan status malaria asimtomatik dengan konsentrasi IL-10, TNF-?, dan IFN-? pada penduduk di Kecamatan Nangapanda, Nusa Tenggara Timur.Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder dari studi ldquo.
ABSTRACT
Does treatment of intestinal helminth infections influence malaria? Background and methodology of a longitudinal study of clinical, parasitological and immunological parameters in Nangapanda, Flores, Indonesia ImmunoSPIN Study rdquo;. Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney SPSS versi 20.0 .Hasil: Dari 116 sampel, prevalensi malaria asimtomatik sebesar 11,2 . Konsentrasi IL-10, TNF-?, dan IFN-? pada kelompok status malaria asimtomatik positif: 29,36 pg/ml; 3,20 pg/ml; dan 111,89 pg/ml; pada kelompok status malaria asimtomatik negatif: 21,74 pg/ml; 3,20 pg/ml; dan 1,60 pg/ml. Tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna antara status malaria asimtomatik dengan konsentrasi IL-10 dan TNF-? p > 0,05 , namun terdapat kecenderungan adanya perbedaan bermakna dengan konsentrasi IFN-? p = 0,051 .Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status malaria asimtomatik dengan konsentrasi IL-10 dan TNF-? pada penduduk di Kecamatan Nangapanda, Nusa Tenggara Timur, namun terdapat kecenderungan adanya hubungan bermakna dengan konsentrasi IFN-?.
Introduction Malaria is a global health problem. However, the immune mechanism of asymptomatic malaria has not been clearly understood. Thus, an effective malaria control system is still unavailable.Aim To analyze the association between asymptomatic malaria status and IL 10, TNF , and IFN concentration among residents in Nangapanda District, East Nusa Tenggara Province which is malaria endemic.Method This study uses secondary data from ldquo Does treatment of intestinal helminth infections influence malaria Background and methodology of a longitudinal study of clinical, parasitological and immunological parameters in Nangapanda, Flores, Indonesia ImmunoSPIN Study rdquo . Data were analyzed using Mann Whitney SPSS version 20.0 .Result From 116 samples, the prevalence of asymptomatic malaria was 11.2 . The IL 10, TNF , and IFN concentration on positive asymptomatic malaria residents were 29.36 pg ml 3.20 pg ml and 111.89 pg ml on negative asymptomatic malaria residents were 21.74 pg ml 3.20 pg ml and 1.60 pg ml. There were no significant differences between asymptomatic malaria status and IL 10 and TNF concentration p 0.05 , however, there was a tendency of a significant difference with IFN concentration p 0.051 .Conclusion No significant associations between asymptomatic malaria status and IL 10 and TNF concentration were found. However, there was a tendency of a significant association with IFN concentration.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susana
Jakarta: UI-Press, 2011
616.936 2 DEW d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Andri
Abstrak :
ABSTRAK
Malaria masih menjadi salah satu masalah penyakit daerah tropik utama dan lebih dari separuh penduduk dunia berisiko terinfeksi. Indonesia sebesar -46,3% penduduknya hidup di daerah endemik malaria, diperkirakan terjadi 15 juta kasus tiap tahunnya dan hanya 20% kasus yang ditangani oleh fasilitas-fasilitas kesehatan pemerintah. Kecamatan Siberut Selatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai termasuk salah satu daerah endemis malaria di Propinsi Sumatera Barat dengan angka Annual Malaria Incidence sebesar 54,6 perseribu penduduk.

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden 250 orang dewasa yang menderita malaria klinis dalam sebulan terakhir, bertujuan untuk melihat perilaku pencarian pengobatan penderita malaria klinis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Hasil penelitian didapatkan prevalensi malaria klinis sebesar 6, 1% dan sebesar 79% penderita berobat tidak ke fasilitas kesehatan. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatar. adalah jenis kelamin dengan PR = 1,19 ( 95% CI: 1,06-1,34 ), pendidikan dengan PR = 1 ,4 ( 95% CI: 1,08-1,81 ), kepemilikan speedboat dengan PR = 2,06 ( 95% CI: 1,30-3,26 ), persepsi rentan dengan PR = 1,18 ( 95% CI:1,05-1,33 ), kepercayaan tradisional dengan PR = 1,24 ( 95% CI: 1,02-1,51 ), jarak dengan PR = 1,20 ( 95% CI: 1,06-1,36 ), biaya dengan PR = 1,24 ( 95% CI: 1,09-1,42 ) dan penyuluhan dengan PR = 1,29 ( 95% CI: 1,06-1,57 ).

Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah jenis kelamin dengan POR = 2,60, pendidikan dengan POR = 2,93, kepemilikan speedboat dengan POR = 6,67, kepercayaan tradisional dengan POR = 2,32, jarak dengan POR = 3,49 dan penyuluhan dengan POR = 4,42 .

Upaya yang bisa dilakukan untuk merubah perilaku pencanan pengobatan penderita malaria klinis adalah dengan mempermudah akses masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan, meningkatkan penyuluhan tentang penyakit malaria dan perbaikan ekonomi masyarakat pedesaan.
2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Fathurrahman
Abstrak :
Malaria merupakan penyakit tropis infeksi yang endemis di Indonesia, salah satunya di wilayah kerja Puskesmas Kori, Kabupaten Sumba Barat Daya SBD . Dalam program pemberantasan malaria, digunakan kelambu berinsektisida untuk mencegah gigitan nyamuk dan pada bulan Desember tahun 2014 warga di wilayah Puskesmas Kori dibagikan kelambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas program pembagian kelambu berinsektisida dalam menurunkan prevalensi malaria di wilayah kerja Puskesmas Kori. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan data sekunder suspek malaria di Puskesmas Kori pada tahun 2014 dan tahun 2015. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan dianalisis secara bivariat chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2014 terdapat 1445 orang positif malaria. Jumlah prevalensi malaria tahun 2014 adalah 4,5 dengan P. falciparum 59,9 , P. vivax 38,2, serta infeksi campur 1,9. Pada tahun 2015 jumlah positif malaria menurun menjadi 965 orang. Prevalensi tahun 2015 ikut menurun menjadi 3 dengan P. falciparum 49,5 , P. vivax 47,8, serta infeksi campur 2,7. Walau jumlah penderita malaria vivax dan infeksi campur menurun, angka prevalensi keduanya naik pada tahun 2015 karena jumlah penderita malaria secara keseluruhan pada tahun 2015 juga menurun. Uji chi square memberikan nilai.
Malaria is one of infectious disease that still endemic in Indonesia, especially in East Nusa Tenggara. One of the areas that still have high prevalence of malaria is the working area of Puskesmas Kori in South West Sumba. One of the programs to reduce the prevalence of malaria is insecticide treated bednest ITNs program. The ITNs distributed to many areas in Indonesia through Puskesmas. Puskesmas Kori has distributed the ITNs in December 2014. Therefore, the objective of this research is to evaluate the effectiveness of ITNs to reduce the prevalence of malaria in working areas of Puskesmas Kori. This research uses the cross sectional design with secondary data from Puskesmas Kori. The results show that there were 1445 people diagnosed with malaria in 2014. The prevalence of malaria in 2014 is 4,5 with the proportion of P. falciparum infection 59,9 , P. vivax infection 38,2 and mix infection 1,9 . In 2015, there were 965 people diagnosed with malaria. The prevalence decreased to 3 with proportions of P. falciparum infection 49,5 , P. vivax infection 47,8 , and mix infection 2,7 . Although the amount of people diagnosed with P. vivax and mix infection decrease, the prevalence increase caused by the decreasing number of people diagnosed with malaria in 2015. The chi square test shows.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S70364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library