Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Iskandar
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pemetaan faktor resiko agent, vektor dan tempat perindukan nyamuk malaria serta variabel spasial antara lain curah hujan, suhu, kelembaban, dan kondisi topografi yang berperan dalam penularan malaria serta bagaimana hubungan antara lingkungan dan faktor sosial terhadap malaria di kabupaten Sukabumi Tahun 2010. Sumber data berasal dari data sekunder Survey Kesehatan Daerah Tahun 2010, laporan program malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 dan data Biro Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi.
Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik dengan menggunakan disain Cross Sectional untuk menganalisa konstribusi faktor lingkungan dan sosial yang berpotensi menyebabkan kasus malaria pada masyarakat. Analisa dengan menggunakan chi square pada 5 variabel yaitu faktor lingkungan adalah keberadaan kandang ternak disekitar rumah dan topograpi wilayah dan untuk faktor sosial adalah umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Hasil analisis dengan jumlah sampel 1.303 sampel,untuk faktor lingkungan,keberadaan kandang ternak disekitar rumah (p value=0.00 OR=5.78 CI 95% = 3.33-10.05), dan kondisi topografi (p value=0.00 OR=0.537 CI 95% = 0.31-10.92) terbukti berhubungan dengan kejadian malaria. Faktor sosial yang berhubungan dengan kejadian malaria yaitu faktor pekerjaan responden (p value=0.035), dan tingkat pendidikan responden (p value=0.024).
This study aims to obtain information regarding risk factors mapping agent, vector and the malaria mosquito brood and spatial variables such as rainfall, temperature, humidity, and topographic conditions that play a role in transmission of malaria and how the relationship between environmental and social factors of malaria in the district Sukabumi Year 2010. The source data came from secondary data Regional Health Survey in 2010, reports of malaria programs Sukabumi District Health Office in 2010 and the Central Bureau of Statistics data Sukabumi.
This research is descriptive-analytic by using Cross Sectional design to analyze the contribution of environmental and social factors that could potentially cause malaria cases in the community. Analysis using chi square at 5 variables namely environmental factor is the presence of cattle sheds around the house and topograpi region and for social factors are age, educational and level type of job.
The results of the analysis of a sample of 1.303 samples, to environmental factors, the presence of cattle sheds around the house (p value = 0.00 OR = 5.78 CI 95% = 3:33 to 10:05), and topographic conditions (p value = 0.00 OR = 0.537 95% CI = 0.31 -10.92) shown to be associated with the incidence of malaria. Social factors associated with malaria incidence are occupational factors respondents (p value = 0.035), and education level of respondents (p value = 0024).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Yuwarni
"Penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, lingkungan fisik dan perilaku pencegahan dengan kejadian malaria di daerah endemis malaria di wilayah Indonesia Bagian Timur. Desain penelitian ini adalah potong lintang, dengan besar sampel sebanyak 23.451 orang..Hubungan ditentukan dengan analisis multiple logistic regression.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi kejadian malaria sebesar 11,7% (95% CI: 10,6-12,8), masyarakat di Papua berisiko mengalami kejadian malaria 4,21 kali (OR=4,21; 95%CI=3,47 ? 5,11), responden yang bertempat tinggal dekat peternakan hewan besar mempunyai risiko 1,87 kali lebih tinggi (OR=1,87; 95% CI=1,46 ? 2,40), laki-laki berisiko 1,22 kali (OR=1,22; 95%CI=1,10-1,36) dan tidur tidak menggunakan kelambu berisiko lebih kecil terhadap kejadian malaria ((OR = 0,71; 95%CI=0,60 ? 0,85). Perlu dilakukan pengendalian lingkungan.

A further analysis of Primary Health Research 2010. The objective was to know the correlation between malaria with Characteristics, Environment and Behaviour in Malaria-Endemic Areas in Eastern Indonesia Region. This study was a crosssectional study with 23, 451 responden as sample. Correlation was determined using multiple logistic regression.
The result of this study showed the proportion of malaria was 11.7% (95% CI: 10.6 - 12.8), variables was significantly associated with malaria were people who lived in Papua [OR = 4, 21; 95% CI= 3.48 - 5.11], close to large animal farms [OR = 1.87; 95% CI= 1.46 -2.40], male [OR = 1.22 ; 95% CI 1.10 - 1.36] and sleep without mosquito nets [OR = 0.71; 95% CI =0.60 -0,85]. Necessary to control the environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Asrul Hamonangan
"ABSTRAK
Berdasarkan kegiatan Global Fund, 17 Kabupaten dari 33 Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara adalah daerah endemis malaria. Dari tahun 2011 ? 2013, AMI menurun dari 12,19? menjadi 7,80? dan API meningkat dari 0,90? menjadi 1,27? serta SPR meningkat dari 9,28% menjadi 20,62%. Setiap Kabupaten masalah lingkungan dan prioritas berbeda, geografis yang mempengaruhi kesehatan, pengaruh yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, pengaruh lingkungan dan akses terhadap pelayanan kesehatan
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian malaria dengan desain studi cross sectional. Sumber data sekunder Riskesdas 2013. Populasi penelitian adalah seluruh penderita malaria yang terdiagnosis satu tahun terakhir.
Prevalensi malaria di Sumatera Utara adalah 2,0%. Variabel yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah plafon rumah (p=0,025), dinding rumah (p=0,042), lantai rumah (p=0,014) dan ventilasi menggunakan kasa nyamuk (p=0,005). POR lingkungan fisik rumah dengan kejadian malaria setelah dikontrol confounder adalah 1,172 plafon / langit ? langit rumah, 0,997 dinding rumah, 1,357 lantai rumah dan 1,975 ventilasi menggunakan kasa nyamuk.
Kesimpulan lingkungan fisik rumah berpengaruh dengan kejadian malaria. Oleh sebab itu, disarankan rumah masyarakat berkontruksi permanen yang memiliki plafon rumah serta ventilasi menggunakan kasa nyamuk

ABSTRACT
Based on the Global Fund data, 17 out of 33 districts in North Sumatra Province are malaria endemic. From 2011 to 2013, there is a decreasing Annual Malaria Incidence from 12.19 ? to 7.80 ? and the Annual Parasite Incidence is increased from 0.90 ? to 1.27 ?. While the Slide Positivity Rate is increased from 9.28% to 20.62%. Each district has difference in environmental problem and priorities, geographical influence in health, and also health problems which related to population's behaviors according to a healthy and sanitary and access to the health services.
The purpose of this study is to determine association between the physical home environment and the prevention behavior of malaria incidents, using cross sectional study. Data from the Riskesdas 2013 which are analyzed due to the purpose of the research. Population of the study was all malaria incidents who were diagnosed last year.
The prevalence of malaria in North Sumatra was 2.0%. Variables with significant correlation with incidents of malaria is the ceilings (p=0.025), walls (p=0.042), floors (p=0.014) and ventilations with a mosquito net (p=0.005). POR of physical home environment and malaria incidence after controlled by the confounders was 1.196 for ceiling, 1.025 for walls, 1.365 for floors and 1.975 for ventilation using mosquito netting.
his study concluded that the physical home environment affecting the malaria incidents. Community should build permanent houses with ceiling and ventilations equipped with mosquto net."
2016
T45771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malonda Maksud
"Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, perilaku, kondisi rumah dan lingkungan dengan kejadian malaria di Provinsi Sulawesi Tengah. Data diperoleh dari riset kesehatan dasar tahun 2010 dengan sampel sebanyak 3116 orang. Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi malaria sebesar 4.4%. Analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah umur (p=0,009), plafon (p=0,008), perindukan nyamuk (p=0,004) dan keberadaan ternak (p=0,040)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Zahira Syarif
"ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah manusia, ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Malaria merupakan penyakit menular yang mengancam daerah tropis dan subtropis, penyakit ini mematikan lebih dari satu juta manusia setiap tahunnya. Berdasarkan hasil riset Kementrian Kesehatan RI tahun 2016 menunjukkan bahwa kasus malaria terkonsentrasi pada wilayah Indonesia bagian timur. Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB merupakan salah satu target wilayah eliminasi yang bersih dari malaria pada tahun 2020 Depkes, 2010 . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB tahun 2005 ndash; 2015, serta hubungan perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB tahun 2005 ndash; 2015. Adapun risiko penularan malaria dapat dikaji dengan melakukan perhitungan Malaria Vulnerability Index MLI . MLI tersebut merupakan suatu metode untuk menghitung tingkat risiko penularan malaria berdasarkan nilai bahaya dan kerentanan. MLI tersebut akan di korelasikan dengan kasus malaria guna mengetahui hubungan perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB . Hasil menunjukkan adanya perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria sejak tahun 2005 ndash; 2015. Adapun berdasarkan analisis spasial dan uji statistik dengan menggunakan perhitungan Chi-Square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB.

ABSTRACT
Malaria is an infectious disease caused by plasmodium parasites that live and multiply in human blood cells, transmitted by female Anopheles mosquitoes. Malaria is an infectious disease that threatens the tropics and subtropics, this disease kills more than one million people every year. Based on the research from the Ministry of Health in 2016 shows that the case of malaria is concentrated in the eastern part of Indonesia. West Nusa Tenggara Province NTB is one of the target areas of malaria elimination in 2020 MOH, 2010 . This study aims to analyze the changes in the risk region of malaria transmission and malaria cases in the West Nusa Tenggara Province in 2005 2015, as well as the relationship of changes in the risk of transmission of malaria and malaria cases in the West Nusa Tenggara Province in 2005 2015. The risk of malaria transmission can be assessed by calculation Malaria Vulnerability Index MLI . MLI is a method to calculate the risk level of malaria transmission based on hazard and vulnerability values. MLI will be correlated with malaria case to know the relation of change in risk region of malaria transmission and malaria case in West Nusa Tenggara Province NTB . The results show that there are changes in the risk of malaria transmission and malaria cases from 2005 to 2015. Based on spatial analysis and statistical test using Chi Square calculation it is known that there is no correlation between the change of risk region of malaria transmission and malaria cases in NTB Province."
2017
S69695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library