Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunarsih Rahayu
"ABSTRAK
Lama transfusi darah pada talasemia mayor menyebabkan hemosiderosis. Penelitian ini untuk mengetahui dampak lama pemberian PRC terhadap hemosiderosis kulit, endokrin, jantung, tulang, hati dan limfa, serta saluran pencernaan pada anak dengan talasemia mayor di Ruang Melati 2 RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Penelitian kuantitatif, metode deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional. Sampel 35 anak, usia 3-17 tahun, dalam 4 kategori transfusi darah 1-5 tahun, >5-9 tahun, >9-13 tahun, dan >13-17 tahun. Penelitian dilakukan selama 2 bulan, Mei sampai Juni 2010, dengan wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi. Analisis data menggunakan uji ANOVA. Ada perbedaan hemosiderosis keseluruhan organ diantara keempat kategori lama transfusi darah (p=0,05). Ada perbedaan hemosiderosis pada kulit (p=0,000), endokrin (p=0,032), tulang (p=0,015), hati dan
limfa (p=0,000). Hemosiderosis dapat terjadi pada beberapa organ maupun seluruh organ tubuh. Rekomendasi untuk perawat yaitu mengantisipasi hemosiderosis dan memberikan perawatan sesuai dengan kondisi hemosiderosis anak talasemia mayor.

Abstract
Duration of blood transfusion resulted hemosiderosis. This study to known duration of PRC transfusion effect for hemosiderosis of skin, endocrine, heart, bone, hepar and lien, and tractus digestivus in children with major thalassemia at Melati 2 ward of Dr.Moewardi Hospital in Surakarta 2010. This study was kuantitative researched, analized descriptived method, cross sectional approached. Sample of 35 children, at the age range of 3 to 17 years in 4 groups were transfusion 1-5 years, >5-9 years, >9-13 years, and >13-17 years. This study did two months, Mei until June 2010 with interviewed, physical examinated, and observated. Data analized with ANOVA test. There was statistical difference between 4 groups transfusion prolonged for hemosiderosis (p=0,05). There were statistical difference were skin (p=0,000), endocrine (p=0,032), bone (p=0,015), hepar and lien (p=0,000). Hemosiderosis could occur at several body organs or all organs. Rekomendation for nurses, nurses should anticipate hemosiderosis and taken care for each organ of hemosiderosis."
2010
T29415
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Okta Sesia
"Perkembangan dunia usaha mengakibatkan adanya perkembangan
pula dalam pembuatan perjanjian yang mengandung klausulaklausula
yang dianggap memenuhi keinginan para pihak dalam
berkontrak. Di dalam perjanjian untuk mengantisipasi halhal
yang mungkin timbul di kemudian hari, maka para pihak
di dalam suatu perjanjian mencantumkan Klausula Keadaan
Darurat. Keadaan Darurat yang biasa dikenal dengan istilah
Force Majeure diartikan sebagai suatu kejadian yang terjadi
di luar kekuasaan para pihak, dimana pihak tersebut tidak
dapat menduga kejadian tersebut pada waktu perjanjian
dibuat atau tidak dapat menghindari atau mengatasi
akibatnya. Penulis menyoroti permasalahan mengenai
perumusan klausula Keadaan Darurat di dalam suatu
perjanjian serta risiko yang harus ditanggung oleh para
pihak dalam hal terjadi peristiwa Keadaan Darurat,
sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif dan
metide penelitian deskriptif analisis. Dalam penelitian ini,
penulis akan memperbandingkan Klausula Keadaan Darurat
antara Perjanjian Graha Sucofindo dengan Perjanjian Direct
Contract. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
dilatarbelakangi oleh Kedua perjanjian yang mencantumkan
Klausula Keadaan Darurat, maka Perjanjian Graha Sucofindo
dan Perjanjian Direct Contract memiliki perbedaan dan
persamaan dari segi definisi, teori, risiko, dan bentuk
Keadaan Darurat dalam hal pencantuman Klausula Keadaan
Darurat. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Force
Majeure diatur di dalam Pasal 1244 KUHPerdata dan 1245
KUHPerdata. Kedua pasal ini terdapat di dalam bagian yang
mengatur tentang ganti rugi. Pasal 1244 KUHPerdata dan
pasal 1245 KUHPerdata mengatur suatu hal yang sama, yaitu
dibebaskannya si debitur dari kewajiban mengganti kerugian,
karena suatu kejadian yang dinamakan Keadaan Darurat dalam
perjanjian. Klausula tentang overmacht atau force majeure
atau biasa disebut Keadaan Memaksa merupakan suatu klausula
yang penting. Oleh karena itu, sebaiknya klausula Keadaan
Darurat selalu dicantumkan dalam perjanjian untuk melakukan antisipasi yang mungkin timbul di kemudian hari dan berakibat langsung terhadap pelaksanaan perjanjian."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S21380
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Scalapino, Robert A.
Barkeley: University of California Press, 1975
320.45 SCA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Oxford University Press, 1987
400 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto Wirjono
"Jasa pelayanan Safe Deposit Box merupakan salah satu usaha Bank Umum sesuai dengan yang terdapat di UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yaitu menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Dimana jasa pelayanan ini diharapkan dapat memberikan perasaan aman kepada masyarakat yang ingin menyimpan barang-barangnya yang berharga. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode penelitian hukum normatif dan yang bertujuan untuk mendapatkan data guna mendukung penulisan tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan hukum yang terjadi antara pihak nasabah atau penyewa Safe Deposit Box dengan pihak bank sebagai pemilik dan pengelola Safe Deposit Box adalah hubungan hukum yang timbal balik, yaitu menimbulkan hak dan kewajiban di antara kedua belah pihak yang saling terikat dalam perjanjian sewa menyewa. Tanggung jawab bank yang paling utama, selaku pemilik dan pengelola Safe Deposit Box adalah menjamin keamanan barang simpanan penyewa atau nasabah, Namun sebaliknya bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian apabila barang simpanan itu hilang atau rusak akibat keadaan memaksa atau overmacht, alasan utama bank tidak bertanggung jawab adalah karena pihak bank sudah menerapkan klausula baku yang intinya membebaskan bank seluruhnya dari tanggung jawab dan kewajiban terhadap jasa pengamanan yang diberikan kepada penyewa. Tetapi sebagai tanggung jawab moral kepada penyewa safe deposit box terutama masyarakat, apabila sampai terjadi kehilangan maka langkah-langkah yang sebaiknya diambil oleh pihak bank adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan dan mencari sebab-sebab terjadinya kerusakan atau kehilangan barang simpanan milik penyewa serta membantu penyewa guna mengusut tuntas masalah tersebut.
Safe Deposit Box services is one of the bank's generally in accordance with that was found in the Act Number 10 Year 1998 concerning banking, which provides a place to store valuable goods and commercial papers. Where the services are expected to be able to give security to the people who want to keep their valuable belongings. The Method of Research that is used to write this thesis is the methods of legal norms, which intended to obtain the data to support the research of this thesis. The results of the study showed that legal relation between the customer or renter of safe deposit box with the bank as the owner and manager of Safe Deposit Box is the context of the reciprocal rights, which leads to the rights and duties between the two sides are intertwined in the agreement of the rent contract. Most of all the responsibility of the bank, as the owner and manager of safe deposit box is to guarantee the deposit security for renter or client, But bank would not rather be responsible for the loss when the deposit is lost or damaged by the force condition, the main reason that the bank is not responsible for overmacht was because the bank is already implementing standart clauses that essentially freed the bank entirely from responsibility and obligation to give the protection for the renter. But as moral responsibility to the renter of Safe Deposit Box particularly for the society, when there was lost and the actions that should be taken by the bank is as much as possible to try to explain and look for the cause of damage or loss for renter and will assist the renter to thoroughly investigate these problems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T34965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhammad Nuh
"ABSTRAK
International Labour Organization (ILO) telah menerbitkan standar praktis pencegahan kecelakaan besar dalam industri dimana telah diadopsi oleh pemerintah dengan peraturan No.: Kep-84/PPK/X/2012 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Pengendalian Bahaya Besar dan Menengah. Kilang LPG sebagai salah satu instalasi yang memiliki potensi bahaya besar (major hazard) harus dilengkapi dengan penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar untuk memastikan aspek K3 terpenuhi. Dalam penyusunan dokumen ini akan dilakukan proses verifikasi lapangan oleh inspektur. Dalam pelaksanaan proses verifikasi lapangan maka perlu dilakukan terlebih dahulu kajian terhadap penilaian risiko yang akan dihadapi oleh inspektur dalam proses pemeriksaan perlatan utama dan pendukung pada kilang LPG. Hasil penilaian risiko yang dilakukan dengan menggunakan teknik matriks konsekuensi dan probabilitas (risk index) sesuai dengan ISO 31010:2009 terdapat 12 tabel penilaian risiko dengan 82 potensi risiko K3. Dari 12 kegiatan pemeriksaan peralatan utama dan pendukung terdapat peringkat risiko (Risk Rating) Tinggi sebanyak 9 jenis kegiatan pemeriksaan atau sebesar 75%, dan sebanyak 3 jenis kegiatan berperingkat Menengah atau sebesar 25%. Kegiatan yang memiliki peringkat risiko Tinggi adalah pemeriksaan pada obyek/peralatan yang memiliki risiko kebakaran atau ledakan karena gas atau kondensat. Hasil upaya pengendalian risiko menunjukkan bahwa seluruh risiko sebanyak 82 potensi risiko dapat diturunkan peringkat risikonya menjadi risiko yang dapat diterima (Accepted) yaitu Rendah dan Sangat Rendah. Metode pengendalian risiko dilakukan dengan pengendalian adminstratif dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

ABSTRACT
International Labour Organization (ILO) has published a Code of Practice on Prevention of Major Industrial Accidents which has been adopted by the Government of Republic Indonesia regulation No.: Kep-84/PPK/X/2012 on Procedures for Document Preparation to Major and Medium Hazard Control. LPG plant is one of the installation that has a potential for major hazard and should be arranged the Document of Major Hazard Controll to ensure safety aspects are achieved. In preparing this document, it must be verified by the independent inspectors. Along of the verification process, the inspector will be exposed to high risk condition. The results of the risk assessment carried out by using a risk index technique in accordance with ISO / IEC 31010 there were 12 tables of risk assesment result and with 82 of the potential risk of K3. There are 9 tables (75%) of inspection activities that has High Risk Rating and 3 tables (25%) that has Medium Risk Rating. The inspection activities that have a high risk rating is the examination of the object / equipment that has a risk of fire or explosion due to gas or condensate. After risk controlled has applied, the final risk rating for 82 potentail risk to be accepted ( Low and Very Low Risk). Risk rating has been reduced by using the methods of administrative control and Personal Protective Equipment (PPE).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwan Junaidi
"Perpustakaan memiliki kontribusi besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge society) melalui ikhtiar kolektif, untuk menumbuhkan tradisi dan budaya baca di dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran literasi informasi pertanian oleh masyarakat dan komunitas pertanian di Laboratorium Perpustakaan Pertanian Berbasis Inklusi Sosial. Pengkajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara eksperimental. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2020 pada Komunitas Pertanian Perkotaan atau KWT yang memanfaatkan laboratorium perpustakaan pertanian sebagai sumber informasi dalam mengoptimalkan lahan pekarangan. Jumlah anggota komunitas KWT yang dijadikan sampel sebanyak 45 orang. Pengkajian dilaksanakan di RW.005 Babakan Lebak, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Dramaga –Bogor Barat. Laboratorium Perpustakaan Pertanian telah memberikan manfaat bagi masyarakat di
sekitarnya. Selain menyediakan koleksi bahan bacaan dan alat peraga pertanian, LPP juga memfasilitasi masyarakat dalam berbagai aktivitas dan kebutuhan diantaranya cow working space, sarana bermain angklung, sarana seni bela diri, latihan menari, latihan belajar dan mengajar danlainnya. Komunitas pertanian perkotaan/ Kelompok Wanita Tani menjadikan LPP sebagai wahana tempat berkegiatan komunitas dalam pencarian literatur guna mendukung pengetahuan dan pemahaman dalam bertani. Jumlah warga yang terdaftar dalam kegiatan pertanian perkotaan sebanyak 45 orang. Rata-rata umur dari anggota KWT adalah 44 tahun."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmed Subhi Abdalkafor
"The Arabic language is one of the major languages that has little attention in character recognition field by Arab researchers in particular and foreign researchers in general. Due to the highly cursive nature of handwritten Arabic language, Arabic character recognition is considered one of the most challenging problems in contrast to working with Latin, Japanese or Chinese character recognition. In this paper, we proposed Arabic off-line handwritten isolated recognition system based on novel feature extraction techniques, a back propagation artificial neural network as classification phase. The presented work is implemented and tested via the CENPARMI database. Competitive recognition accuracy has been achieved 96.14%. This result motivates us and other researchers in this field to employ the features extraction techniques that we have used in this research with other Arabic character shapes."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Musokib
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekspor komoditi ikan dan produk ikan Indonesia, khususnya ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kapasitas produksi, pendapatan riil per kapita, jarak (proxy dari biaya transportasi), nilai tukar nominal, serta harga ekspor relatif terhadap ekspor perikanan Indonesia. Objek penelitian adalah Jepang dan Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan ekspor utama untuk komoditi perikanan. Metode analisa menggunakan pendekatan model graviti, sementara data yang dipakai adalah data panel dengan periode penelitian tahun 1976-2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas produksi, pendapatan riil per kapita, nilai tukar nominal serta harga ekspor relatif secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor perikanan Indonesia. Adapun variabel jarak dari Indonesia ke negara tujuan secara statistik tidak signifikan mempengaruhi ekspor perikanan Indonesia. Dalam analisis yang terpisah, dengan menggunakan metode ordinary least square, penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor perikanan Indonesia ke Jepang dipengaruhi oleh pendapatan riil per kapita, nilai tukar nominal, harga ekspor, dan jarak. Ekspor perikanan Indonesia ke Amerika Serikat hanya dipengaruhi oleh kapasitas produksi dan pendapatan riil per kapita.

Using a gravity model approach, this study analyzed the determinants of Indonesia?s fish exports to main importing countries using annual data for the period 1976 to 2006. The model was estimated into pooled data analysis for Japan and USA as major importing countries in fishery commodity. The separate analysis, ordinary least square (OLS) approach, is used to explain Indonesia's fishery exports to each destination country. This approach used to capture exports behavior in Japan and USA which has different characteristic.
The analysis revealed that production capacity, real income per capita, nominal exchange rate, and relative price of export have a positive impact on the export of fish and fish products. Meanwhile, distance which is associated with a decrease in the export of fishery products statistically insignificant affects to Indonesia's fishery export. In separate analysis, by using ordinary least square approach, this study revealed that real income per capita, nominal exchange rate, and export price are positively affect on Indonesia's fishery exports to Japan while distance negatively determine Indonesia's fishery export to Japan. Indonesia's fishery export to United States positively determined by production capacity and real income per capita while the rest are insignificant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28783
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sahetapy, Georgine Bianca Avella
"Suatu perjanjian melahirkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang saling mengikat dirinya dalam perjanjian tersebut. Namun demikian, terdapat beberapa unsur yang dapat membebaskan para pihak (terutama debitur) dari kewajibannya, atau untuk memberikan ganti rugi. Unsur ini disebut juga dengan Keadaan Memaksa atau Force Majeure. Keadaan memaksa diatur dalam KUHPerdata Pasal 1244 dan Pasal 1245. Seiring dengan perkembangan zaman, sistem komputer telah menjadi salah satu hal yang esensial dalam berbagai bidang, terutama di bidang finansial. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan bagaimana jika kerusakan komputer terjadi dan kemudian didalilkan sebagai keadaan memaksa. Yang harus ditekankan dalam kerusakan komputer sebagai keadaan memaksa ini adalah bagaimana usaha-usaha maksimal yang dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap kerusakan komputer ini.

An agreement creates liability and responsibility for those who bound themselves in the specific agreement. But there are some elements or situation that could freed the parties from the liability. This element also known as force majeure or unforseeable circumstances. In the Indonesian Civil Code, force majeure was stated in Article 1244 and Article 1245. As the modern world grows, every aspect in life has grown in need of computer system, not to mention a financial institute. Therefore, it should come into consideration when will computer breakdown could be specified as the cause of force majeure. The main focus on this subject is to review how an institute has done every precaution needed before they could claim the computer breakdown as a force majeure."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>