Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprilita Rina Yanti Eff
Abstrak :
Hypertension remains a major health problem in the world. Development of new drug in the treatment of the disease develompment of new drug from plants is very costly, needs human resources and time consuming. Some plants are known to have ACE inhbition effect. It is generally considered that the development of a drug from plants is less expensive than that one of modern drug synthesis. This study aimed to screen for ACE inhibition activity of 9 medicinal plants which had been claimed to have antihypertensive effects by in-vitro test. In addition to that the ACE inhibition based antihypertensive effcts of the plants were axamined in-vivo by means of fructose-induced hypertension model in rats. The active compound of the plants were isolated and identified. The molecular structures were visualized and analysed by in silico modelling. The results of in-vitro study showed that the methanolic extract of (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) fruits and leaves, respecively were 101,52 and 122,38 ppm, whereas that of captopril was 6,74 ppm. The results of in-vivo study showed that the methanolic extracts of (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) fruits at the dose of 1 g/kg BW and 2 g/kg BW given orally in the last 2 weeks (weeks 7 and 8) to the rats which had been induced by high dose fructose for 8 weeks uration could lower both systolic and diastolic blood pressure. In accordance to the lowering blood pressure of plants extracts, the plasma level of ACE activity of the treated rats were also reduced well. In addition to the ACE inhibition action, mahkota dewa extract also showed a significant antioxidant activity. Active compounds from the ethyl acetate fraction mahkota dewa fruits (Phalleria marcocarpa) that could be isolated were 6,4 - dihydroxy - 4 - metoksibenzofenon - 2 - O - β - D - glukopiranosida , mangiferin and mahkosida A with IC50 values were 0.055 , 0.0254 and 0.07 mM respectively. The molecular modelling showed that positive control ( KAW ) and compound 2 ( mangiferin ) occupie similar the active site of enzymes, ie the amino acid residues Tyr 523 , Gln 281 , His 513 , His 353 , Tyr 520 and Lys 511
Obat untuk hipertensi semakin berkembang dari tahun ke tahun. Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan obat dengan efektivitas yang lebih baik dan efek samping seminimal mungkin. Beberapa tanaman obat diketahui memiliki efek antihipertensi dan bekerja dengan menghambat EKA. Penghambat EKA yang berasal dari alam memiliki keamanan dan nilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan aktivitas penghambat EKA dari sepuluh simplisia obat yang secara empiris berkhasiat sebagai antihipertensi secara in-vitro dan melakukan pengujian secara in-vivo menggunakan metoda fruktose fed rat terhadap ekstrak yang memiliki aktivitas penghambat EKA terbaik. Selanjutnya dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari tanaman dengan aktivitas penghambat EKA terbaik dan melakukan analisis secara visualisasi penambatan secara molekular senyawa aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah dan daun mahkota dewa (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) memiliki nilai IC50 terkecil, masing-masing sebesar 101,52 ppm dan 122,38 ppm. Hasil studi in-vivo pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah mahkota dewa dosis 1 g/kg BB dan 2 g/kg BB yang diberikan selama 2 minggu setelah induksi fruktosa serta dosis 1 g/kg BB yang diberikan bersamaan dengan induksi fruktosa selama 8 minggu menurunkan tekanan darah sistolik, diastolik menurunkan kadar Enzim Konversi Angiotensin (EKA) plasma dan berefek antioksidan. Senyawa aktif dari fraksi etil asetat buah mahkota dewa (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) yang berhasil diisolasi adalah 6,4-dihidroksi-4-metoksibenzofenon?2-O-β-D-glukopiranosida, mangiferin dan mahkosida A dengan nilai IC50 yaitu 0,055, 0,0254 dan 0,07 mM. Hasil penambatan molekular menunjukkan bahwa kontrol positif (KAW) dan senyawa 2 (mangiferin) menempati sisi aktif enzim yang mirip , yaitu pada residu asam amino Tyr 523, Gln 281, His 513, His 353, Tyr 520 dan Lys 511;Obat untuk hipertensi semakin berkembang dari tahun ke tahun. Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan obat dengan efektivitas yang lebih baik dan efek samping seminimal mungkin. Beberapa tanaman obat diketahui memiliki efek antihipertensi dan bekerja dengan menghambat EKA. Penghambat EKA yang berasal dari alam memiliki keamanan dan nilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan aktivitas penghambat EKA dari sepuluh simplisia obat yang secara empiris berkhasiat sebagai antihipertensi secara in-vitro dan melakukan pengujian secara in-vivo menggunakan metoda fruktose fed rat terhadap ekstrak yang memiliki aktivitas penghambat EKA terbaik. Selanjutnya dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari tanaman dengan aktivitas penghambat EKA terbaik dan melakukan analisis secara visualisasi penambatan secara molekular senyawa aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah dan daun mahkota dewa (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) memiliki nilai IC50 terkecil, masing-masing sebesar 101,52 ppm dan 122,38 ppm. Hasil studi in-vivo pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah mahkota dewa dosis 1 g/kg BB dan 2 g/kg BB yang diberikan selama 2 minggu setelah induksi fruktosa serta dosis 1 g/kg BB yang diberikan bersamaan dengan induksi fruktosa selama 8 minggu menurunkan tekanan darah sistolik, diastolik menurunkan kadar Enzim Konversi Angiotensin (EKA) plasma dan berefek antioksidan. Senyawa aktif dari fraksi etil asetat buah mahkota dewa (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) yang berhasil diisolasi adalah 6,4-dihidroksi-4-metoksibenzofenon?2-O-β-D-glukopiranosida, mangiferin dan mahkosida A dengan nilai IC50 yaitu 0,055, 0,0254 dan 0,07 mM. Hasil penambatan molekular menunjukkan bahwa kontrol positif (KAW) dan senyawa 2 (mangiferin) menempati sisi aktif enzim yang mirip , yaitu pada residu asam amino Tyr 523, Gln 281, His 513, His 353, Tyr 520 dan Lys 511;Obat untuk hipertensi semakin berkembang dari tahun ke tahun. Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan obat dengan efektivitas yang lebih baik dan efek samping seminimal mungkin. Beberapa tanaman obat diketahui memiliki efek antihipertensi dan bekerja dengan menghambat EKA. Penghambat EKA yang berasal dari alam memiliki keamanan dan nilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan aktivitas penghambat EKA dari sepuluh simplisia obat yang secara empiris berkhasiat sebagai antihipertensi secara in-vitro dan melakukan pengujian secara in-vivo menggunakan metoda fruktose fed rat terhadap ekstrak yang memiliki aktivitas penghambat EKA terbaik. Selanjutnya dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari tanaman dengan aktivitas penghambat EKA terbaik dan melakukan analisis secara visualisasi penambatan secara molekular senyawa aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah dan daun mahkota dewa (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) memiliki nilai IC50 terkecil, masing-masing sebesar 101,52 ppm dan 122,38 ppm. Hasil studi in-vivo pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah mahkota dewa dosis 1 g/kg BB dan 2 g/kg BB yang diberikan selama 2 minggu setelah induksi fruktosa serta dosis 1 g/kg BB yang diberikan bersamaan dengan induksi fruktosa selama 8 minggu menurunkan tekanan darah sistolik, diastolik menurunkan kadar Enzim Konversi Angiotensin (EKA) plasma dan berefek antioksidan. Senyawa aktif dari fraksi etil asetat buah mahkota dewa (Phalleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) yang berhasil diisolasi adalah 6,4-dihidroksi-4-metoksibenzofenon?2-O-β-D-glukopiranosida, mangiferin dan mahkosida A dengan nilai IC50 yaitu 0,055, 0,0254 dan 0,07 mM. Hasil penambatan molekular menunjukkan bahwa kontrol positif (KAW) dan senyawa 2 (mangiferin) menempati sisi aktif enzim yang mirip , yaitu pada residu asam amino Tyr 523, Gln 281, His 513, His 353, Tyr 520 dan Lys 511.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D1470
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti activitas antikanker ekstrak etanol 70% daging buah mahkota dewa(Plareria marcocurpa (Shelf.)Boert) dengan menggunakan tumor payudara mencit C3H yang diinduksi dengan cara tranplantasi.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Dhiya Rakasiwi
Abstrak :
Pendahuluan: Kolitis ulserativa (UC) adalah peradangan kronis pada usus besar yang menyebabkan menyebabkan sakit perut, diare, dan perdarahan saluran cerna. Secara global, sekitar 1,2- 20,3 per seratus ribu penduduk mengalami UC. Pasien yang mengalami UC memiliki potensi Kekambuhan adalah 50% dan 20-30% di antaranya memerlukan operasi pengangkatan usus besar (kolektomi). Sampai saat ini, obat lini pertama yang digunakan untuk mengobati UC ringan sampai sedang adalah asam 5-asetil-salisilat (5-ASA). Namun, penggunaan obat-obatan Ini memiliki sejumlah efek samping seperti diare, mual, muntah dan demam. Oleh Oleh karena itu, penelitian ini ingin menguji efek anti inflamasi dari ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), yang telah lama dikenal untuk mengobati peradangan, untuk menjadi solusi alternatif untuk mengatasi UC. Metode: Sampel diperoleh dari penelitian Suprapti et al berupa preparat jaringan kolon distal mencit Balb/c yang diinduksi DSS/AOM. Selanjutnya mencit diberi ekstrak daun P. macrocarpa 25 mg dan 50 mg dengan perbandingan asetosal. Perlakuan diberikan selama 20 minggu sebelum mencit dikorbankan. Pemeriksaan histopatologi (pewarnaan hematoxylin-eosin) dilakukan dengan mengamati jumlah sel goblet, fokus inflamasi dan angiogenesis. Hasil dan Pembahasan : Ekstrak daun P. macrocarpa mampu mencegah penurunan jumlah sel goblet pada kolon distal (p<0,05) karena induksi DSS/AOM. Tidak ada penurunan yang signifikan dalam jumlah fokus peradangan (p>0,05) dan angiogenesis (p>0,05) pada kolitis setelah pemberian P. makrokarpa. Kesimpulan: Ekstrak daun P. macrocarpa mampu menghambat proses radang usus distal dengan mencegah penurunan jumlah sel goblet rata-rata, tetapi tidak mengurangi jumlah fokus peradangan atau angiogenesis.
Introduction: Ulcerative colitis (UC) is a chronic inflammation of the large intestine that causes abdominal pain, diarrhea, and gastrointestinal bleeding. Globally, about 1.2-20.3 per hundred thousand people experience UC. Patients who experience UC have a recurrence potential of 50% and 20-30% of them require surgical removal of the colon (colectomy). To date, the first-line drug used to treat mild to moderate UC is 5-acetyl-salicylic acid (5-ASA). However, the use of these drugs has a number of side effects such as diarrhea, nausea, vomiting and fever. Therefore, this study wanted to test the anti-inflammatory effect of the extract of the leaves of the crown god (Phaleria macrocarpa), which has long been known to treat inflammation, to be an alternative solution to treat UC. Methods: Samples were obtained from Suprapti et al's research in the form of tissue preparations of the distal colon of Balb/c mice induced by DSS/AOM. Furthermore, the mice were given P. macrocarpa leaf extract 25 mg and 50 mg with a ratio of acetosal. The treatment was given for 20 weeks before the mice were sacrificed. Histopathological examination (hematoxylin-eosin staining) was performed by observing the number of goblet cells, foci of inflammation and angiogenesis. Results and Discussion : Leaf extract of P. macrocarpa was able to prevent the decrease in the number of goblet cells in the distal colon (p<0.05) due to DSS/AOM induction. There was no significant reduction in the number of foci of inflammation (p>0.05) and angiogenesis (p>0.05) in colitis after administration of P. macrocarpa. Conclusion: P. macrocarpa leaf extract was able to inhibit the distal intestinal inflammatory process by preventing a decrease in the average goblet cell count, but did not reduce the number of foci of inflammation or angiogenesis.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library