Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ABSTRAK Telah dilakukan sintesis senyawa magnetik BaO.6(Fe2O3) dengan bahan dasar limbah baja yang disebut mill scale dan Barium Sulfat, BaSO4. Senyawa BaSO4 terlebih dahulu dikonversi menjadi BaCO3 melalui reaksi padat (solid state reaction) dengan serbuk KOH kering di dalam alat pembuat serbuk ball mill dengan waktu milling divariasikan 15 - 300 menit. Serbuk hasil milling direaksikan dengan gas CO?2 yang dialiri selama 0-60 menit. Evaluasi senyawa dengan XRD menunjukkan bahwa senyawa baru BaCO3 berhasil terbentuk dengan fraksi berat meningkat progresif dengan bertambahnya waktu alir gas CO2. Fraksi berat BaCO3 yang berhasil diperoleh dari sintesis dengan cara ini bisa mencapai 72%. Senyawa magnetik BaO.6(Fe2O3) berhasil dibuat dengan mereaksikan senyawa BaCO3 dan mill scale yang dioksidasi menjadi Fe2O3, setelah proses sinter pada suhu 1100 oC selama 14 jam. Berdasarkan evaluasi XRD terhadap material pasca sinter menunjukkan bahwa dalam metarial terdapat senyawa BaO.6(Fe2O3) sebanyak 90.33% berat sedangkan 9.67% masih terdiri dari BaSO4. Telah pula berhasil dibuat sampel magnet dengan menggunakan material hasil sintesis dengan nilai remanen terukur sebesar 0.36 kG. Masih lebih kecil dibandingkan nilai remanen yang ada di pasaran yaitu 1 kG. Kata kunci: ball mill; barium heksaferit; barite; sintering."
[Universitas Indonesia, ], 2003
S30169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"Magnet permanen berperekat mulai memegang peran yang sangat vital dalam perkembangan Industri modern sejak ditemukannya material magnet Alloy magnet logam tanah jarang berbasis fasa Nd2Fe14B. Material magnet ini memiliki produk energi maksimum yang sangat tinggi sehingga memungkinkan untuk dibuat magnet berperekat dengan energi yang dapat divariasi menurut kebutuhan. Dari hasil fabrikasi magnet permanen hibrida berperekat Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) dengan teknik cetakan kompresi menunjukkan penurunan port hingga <10% dengan bertambahnya fraksi perekat. Dari hasil evaluasi terhadap sifat-sifat magnetik untuk material magnet berperekat menunjukkan bahwa remanen magnetik adalah mendekati hasil teori dengan koersivitas ?300kA.m 1 dengan produk energi maksimum 12.3 -27.5 kJ.m-3. Hasil lebih rendah 47.9% - 59.4% terhadap nilai teori.

Bonded permanent magnets play a vital role in modem Industries since the discovery and development of Rare earth based alloys that have magnetic phase of Nd2Fe14B. The alloy has very high maximum energy product, (BH)max that could derive bonded magnets of various energy product. In this research, fabrication of bonded remanent magnets based on hybrid materials between Nd-Fe-B and Ferrite BaO.6(Fe203) has been made by compression molding. It was observed that fraction of porosity in magnets was reduced to a value of < 10% (in volume) as bonded material was increased. Evaluation of magnetic properties for the bonded magnet shown that permanence magnetization is almost equal to the theoretical value with coercivities -300kA.m'1 and corresponding maximum energy product in the range 12.3 - 27.5 kJ.m'3. However, these result is less to 47.9% - 59.4% from the theory.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T5729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Manaf
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995/1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fiyatri Widuri
"Meningkatnya jumlah penduduk dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat menyebabkan bertambah pula kebutuhan tenaga listrik untuk rumah tangga, disamping untuk proses industri itu sendiri. Kebutuhan akan kehadiran tenaga listrik yang besar ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan pengaruh medan listrik dan medan magnet yang terjadi terhadap kesehatan. Penelitian yang sudah banyak dilakukan hasilnya tidak menunjukkan konsistensi, di satu sisi akan menyebabkan terhambatnya pembangunan dan pengembangan kelistrikan nasional. Di sisi Iain secara psikologis menimbulkan keresahan pada masyarakat dan dapat membuka peluang bagi orang yang ingin mengambil kesempatan pribadi yang bahkan dipolitisir. Skripsi ini mengusulkan parameter ambang batas medan listrik, medan magnet dan medan elektromagnetik yang diperbolehkan memapar pada manusia sesuai kondisi di Indonesia dengan membandingkan standard ambang batas lnternasional dan mengacu pada ketentuan WHO tentang kriteria kesehatan lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chatra Hagusta Prisandi
"Generator Sinkron Magnet Permanen Fluks Aksial Tanpa Inti Stator memiliki unjuk kerja yang pada umumnya ditentukan oleh gelombang tegangan dan arus. Kedua hal tersebut dipengaruhi oleh konfigurasi Desain geometris generator. Studi ini membandingkan pengaruh jumlah kumparan stator terhadap nilai dan bentuk gelombang fluks magnet dan tegangan keluaran. Asumsi jumlah kutub magnet rotor pada tiap Desain penelitian adalah sama yaitu 24 kutub. Kesimetrisan antara setiap permukaan stator yang menangkap fluks magnet dari rotor setiap waktu sangat mempengaruhi tegangan keluaran. Hasil studi menunjukkan bahwa Desain 9 stator sesuai untuk konfigurasi tiga fasa sedangkan Desain 12 stator selaras untuk generator konfigurasi satu fasa.

A Coreless Axial Flux Permanent Magnet (AFPM) Synchronous Generator has a work quality that is determined by the voltage and current waves. Both of those things are influenced by geometric configuration of the generator. This research compares the effect of the number of stator coils to the magnet flux captured and the voltage generated for every design. It is stated that the number of rotor magnetic poles in every design are same, 24 poles. How symmetrical between every stator`s surface capture the magnetic flux in every second is very extremely affecting the output voltage. The result of this research proves that design with 9 coils is appropriate for three phase configuration, while design with 12 coils is suitable for one phase configuration of generator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S853
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Jarekson
"ABSTRAK
Pada dasarnya, unjuk kerja generator sinkron magnet permanen ditentukan oleh
arus dan tegangan keluaran. Hasil keluaran tegangan dan arus ditentukan oleh
kesimetrisan dan konfigurasi desain geometris dari generator tersebut. Skripsi ini
membandingkan jarak antar magnet permanen pada rotor terhadap fluks magnet
yang dihasilkan. Fluks tersebut akan menentukan gelombang sinusoidal yang
terbentuk dan tegangan keluaran. Hasil dari simulasi dan analisa menunjukan
bahwa jarak antar magnet permanen tidak secara langsung mempengaruhi unjuk
kerja dari desain generator yang ditentukan.

ABSTRACT
Basically, performance of axial flux permanent magnet coreless type stator
synchronous generator determined by the current and voltage output. Voltage and
current output determined by symmetry and geometric design configuration of
this generator. This undergraduate thesis compares the distance between polar
magnetic permanent magnet on the rotor with magnetic flux generated. Flux will
determine the sinusoidal wave and output voltage. Result of simulation and
analysis indicate that the distance between polar magnetic permanent magnet does
not directly influence to the performance of given generator design."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1803
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Rachmat Romario Akbara
"Penggunaan motor BLDC semakin marak digunakan karena memiliki efisiensi dan kecepatan yang tinggi serta volume yang kecil dan bobot yang ringan sehingga banyak digunakan di bidang industri, mobil listrik, dan peralatan elektronik. Penelitian ini dibuat untuk meneliti pengaruh ketebalan magnet dan jarak offset permanen magnet terhadap parameter motor seperti konstanta BEMF, torsi, dan riak torsi. Untuk melihat parameter tersebut digunakan software berbasis FEA (Finite Element Analysis). Hasil yang didapat adalah nilai torsi sebanding dengan ketebalan magnet dengan torsi terbesar diperoleh saat tebal magnet 3,50 mm pada penelitian ini yaitu sebesar 5,7275 Nm dan riak torsi mengurang seiring dengan bertambahnya jarak offset permanen magnet dengan riak torsi terkecil diperoleh saat jarak offset 20 mm dengan riak torsi sebesar 0,7845%.
The use of BLDC motors increasingly widespread because it has a high efficiency and speed as well as a small volume and light weight so widely used in industry, electric cars, and electronic equipment. This study was made to examine the influence of the thickness of the permanent on and the offset distance of the permanent magnet on motor parameters such as BEMF constants , torque, and torque ripple. To view the parameters used software based on FEA (Finite Element Analysis). The results showed that the value of the torque is proportional to the thickness of the permanent magnet with the highest torque obtained when magnet thickness is 3,50 mm by 5,7275 Nm and torque ripple reduced in line with increasing the distance of offset permanent magnet with the lowest torque ripple obtained when the distance of offset permanent magnet is 20 mm by 0,7845%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>