Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Aziza Rialita
"Latar Belakang: Alveolar bone loss dapat terjadi karena ketidakseimbangan remodeling tulang. Selain kehilangan tinggi, tulang alveolar juga mengalami penurunan volume tulang trabekula. Sudah banyak studi yang menilai densitas tulang dengan status periodontal, namun masih sangat sedikit yang melakukannya pada subjek dengan metabolisme tulang yang sehat. Tujuan: Memperoleh hasil evaluasi densitas radiografik interproksimal individu laki-laki dan perempuan usia 25-40 tahun dengan kondisi kehilangan tinggi alveolar sampai dengan setengah akar. Metode: Studi cross-sectional dengan 160 sampel (80 tinggi alveolar normal dan 80 kehilangan tinggi alveolar) radiograf panoramik digital individu laki-laki dan perempuan usia 25-40 tahun dari data sekunder di RSKGM FKG UI. Evaluasi densitas radiografik menggunakan metode pixel intensity dari hasil pengukuran nilai rerata graylevel menggunakan aplikasi I-Dixel Morita di interproksimal alveolar regio premolar dua mandibula. Selanjutnya, evaluasi kesepakatan pengukuran intraobserver dan interobserver dilakukan dengan uji reliabilitas interclass correlation coefficient (ICC). Analisis deskriptif dan uji komparatif dilakukan antar kategori kondisi tinggi alveolar dan jenis kelamin. Hasil: Hasil analisis rerata densitas berdasarkan kondisi tinggi alveolar, didapati terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara kondisi tinggi alveolar normal dan kehilangan tinggi alveolar. Evaluasi densitas interproksimal kondisi kehilangan tinggi alveolar lebih rendah (120.61 ± 1,92) dibandingkan kondisi tinggi alveolar normal (135.71 ± 1,57). Pada analisis rerata densitas antar jenis kelamin, terdapat perbedaan bermakna antar jenis kelamin dengan kondisi tinggi alveolar berbeda, tetapi antar jenis kelamin dengan kondisi tinggi alveolar yang sama tidak ditemukan perbedaan yang bermakna. Densitas interproksimal pada kondisi tinggi alveolar normal kelompok subjek perempuan (135,10 ± 1,90) memiliki rata-rata densitas lebih rendah dibandingkan kelompok subjek laki-laki (137,80 ± 2,41). Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna densitas interproksimal alveolar antara kelompok kondisi tinggi alveolar normal dan kehilangan tinggi alveolar, serta tidak ditemukan perbedaan bermakna antar jenis kelamin pada kondisi tinggi alveolar yang sama.

Background: Alveolar bone loss occur because of the imbalance of bone remodeling process. In addition to decrease of alveolar height, it reduce trabecular volume as well. Several studies have already address the assessment of bone density with periodontal status, but there is little knowledge to assess it with healthy subjects. Objective: The aim of this study was to obtain results of interproximal radiographic density evaluation of male and female individuals aged 25-40 years old with the condition og losing alveolar height up to half of the root. Method: Cross-sectional study with 160 samples (80 normal alveolar height and 80 loss of alveolar height) digital panoramic of male and female individuals 25-40 years old using secondary data at RSKGM FKG UI. Evaluation of radiographic density used the pixel intensity method from the result of measuring mean graylevel value with I-Dixel Morita application in the alveolar interproximal region of the mandibular second premolar. Furthermore, the reliability evaluation of intraobserver and interobserver measurement was carried out by testing interclass correlation (ICC). Descriptive and comparative tests were permorfed between categories of alveolar height conditions and gender. Result: The analysis of average density between different alveolar height showed there was a statistically significant difference between normal alveolar height and decreased alveolar height. Evaluation of interproximal density in condition loss of alveolar height was lower (120,61 ± 1,92) than in condition normal alveolar height (135.71 ± 1,57). In average density between genders analysis showed statistically significant differences were found between genders with different alveolar height conditions, but there is no significant difference were found between gender with same alveolar height conditions. The interproximal density in normal alveolar height of the female subject group (135,10 ± 1,90) had an average density lower than the male subject group (137,80 ± 2,41). Conclusion: There was significant difference of interproximal density between normal alveolar height group and loss of alveolar height, and there was no significant difference between genders on same alveolat height condition"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonard Abdul Aziz
"Kejahatan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan merupakan ancaman yangberbahaya bagi kelangsungan bisnis, institusi, dan organisasi. Ancaman ini dapatterjadi di tempat kerja manapun yang tidak memiliki manajemen sekuriti yangbaik. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis manajemen sekuriti dalampencegahan kejahatan intenal di PT. XYZ, studi kasus pencurian barang yangdilakukan oleh karyawan subkontraktor dari mitra perusahaan. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif. Berbagai teknik wawancara dan pengamatandilakukan dalam mengumpulkan data untuk menganalisis fenomena ini. Penelitianini menemukan bahwa kejahatan pencurian internal dipengaruhi oleh lemahnyaberbagai faktor seperti, persepsi dan pemahaman sekuriti yang kurang dimilikioleh semua karyawan, komitmen dan kebijakan, perencanaan pengamanan,pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi dan perbaikan. Kesimpulan penelitianini bahwa pencegahan kejahatan yang dilakukan oleh karyawan internal ataukontraktor merupakan kejahatan yang potensial dapat merugikan perusahaan baikjangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian manajemen sekuritimenjadi sangat vital untuk mencegah kejahatan internal dan eksternal.

The Crime committed by company 39 s employees are a dangerous threat to thesustainibility of business, institutions, and organizations. This threat can exist inany workplace that is not equipped with proper security management system.This research is based on a study case that analyze the security managementsystem to prevent an internal crime in PT.XYZ, in the case of cylinder key set thatwas stoleb by subcontracted employees of the company 39 s partners. This thesisutilize a qualitative approach. Using a various interview and observationtechniques that were conducted to collect data to analyze this phenomenon. Thisstudy discovers that an internal theft crime is influenced by numerous factors suchas lack of understanding by all employees on the importance of security lack ofcommitment and policy by the company and the company 39 s lack of securityplanning, organization, implementation as well evaluation and its improvement.The conclusion of this study is that crime committed by employees or contractorscan disrupt both the company 39 s short and long term profit. Therefore, the propersecurity management system is crucial to prevent internal and external crimewithin the company."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levina Nathania
"ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit periodontitis masih menjadi masalah kesehatan utama di bidang kedokteran gigi. Menurut WHO 2012 , 15-20 penduduk dunia mengalami penyakit periodontal yang parah. Penelitian mengenai perawatan penyakit periodontitis sampai saat ini masih terus dikembangkan untuk mencari teknik terapi atau obat pilihan yang terbaik. Oleh karena itu, diperlukan sebuah model kerusakan tulang alveolar yang terkendali, sederhana, dan memiliki kesamaan kondisi kerusakan dengan penyakit periodontal pada manusia untuk dijadikan model referensi yang terstandar. Tujuan: Membuat model kerusakan tulang alveolar periodontitis terstandar pada regio maksila anterior tikus Rattus norvegicus Wistar dengan komprehensif dan terkendali. Bahan dan metode: Injeksi LPS E.coli dengan konsentrasi 200mg, 500mg, 750mg dalam 200?l larutan saline pada regio maksila anterior tikus Wistar. Setelah hari ke-7 dikorbankan, rahang maksila didiseksi. Sampel difoto dengan stereomikroskop dan dilakukan analisis tinggi penurunan tulang dengan aplikasi ImageJ. Hasil: Kerusakan tulang alveolar terbesar terjadi pada konsentrasi 200mg, dengan rata-rata tinggi penurunan tulang adalah 1.48mm. Pada konsentrasi 500mg dan 750mg, masing-masing terdapat tikus yang mati pada hari pertama dan kedua pasca injeksi LPS. Kesimpulan: Konsentrasi LPS 200mg dalam 200?l saline merupakan anjuran dosis optimal yang dapat diinjeksikan pada tulang rahang anterior maksila tikus Wistar untuk menghasilkan kerusakan tulang alveolar.

ABSTRACT<>br>
Introduction Periodontitis still remains as a major oral health problem. According to WHO 2012 , 15 20 of the world rsquo s population experience severe periodontal disease. Research about periodontitis treatment is still being developed to find the best drug of choice. Therefore, a controlled and simple model of periodontitis, that reiterates the features of human rsquo s disease, is required to be a standarized reference model..Aim To establish a standarized model of bone destruction in maxillary anterior Rattus norvegicus induced by lipopolysaccharide Method Bone destruction periodontitis was induced by injection of 200mg, 500mg, and 750mg LPS E.coli in 200 l saline into maxillary anterior region. Animals were sacrificed after 7 days, and the maxillary jaw were dissected. Samples were photographed with stereomicroscope and bone loss were examined by ImageJ. Results The highest bone loss occured at 200mg LPS injection, with an average height of bone loss was 1.48mm. Where as in 500mg and 750mg, there were 3 Wistar rats died on the first and second day after LPS injection. Conclusion Injection of 200mg LPS in 200 l saline into maxillary anterior region Wistar rat is an optimal dose recommendation to induced alveolar bone loss."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tashya Shania Harsono
"Latar belakang: Fusobacterium nuclatum merupakan salah satu bakteri yang berperan
dalam periodontitis, suatu kondisi inflamasi kronis karena adanya perubahan hubungan
inang dengan bakteri yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan periodonsium dan
tulang alveolar. Tujuan: Mengkaji secara sistematis peran bakteri Fusobacterium
nucleatum dalam mekanisme kerusakan tulang alveolar pada penyakit periodontitis.
Metode: Penyusunan systematic review dilakukan dari bulan Juli hingga November
2020. Pencarian literatur dilakukan pada dua database yaitu PubMed dan Scopus yang
mengacu pada pedoman PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and
Meta-Analyses) dengan memasukkan kata kunci, kriteria inklusi, dan kriteria eksklusi.
Literatur yang memenuhi syarat dievaluasi pada empat kriteria inklusi yaitu artikel
dipublikasikan dalam Bahasa Inggris, diterbitkan dalam waktu 10 tahun terakhir, artikel
tersedia dalam full text, dan jurnal berupa research article. Hasil: Terdapat lima jurnal
yang sesuai dengan kriteria inklusi yang membahas mekanisme kerusakan tulang oleh
whole bacteria Fusobacterium nucleatum. Mekanisme tersebut dapat terjadi melalui
peningkatan produksi mediator inflamasi oleh sel target yaitu IL-1β, IL-6, IL-8, TNF-α,
CCL2, CCL20 dan CXCL. Selain itu, pemberian beban biomekanis selama infeksi
Fusobacterium nucleatum menyebabkan produksi PGE2 dan COX2 menjadi lebih tinggi.
Peningkatan mediator inflamasi dan enzim ini menyebabkan terjadi ketidakseimbangan
rasio RANKL:OPG sehingga diferensiasi osteogenik menurun dan pada akhirnya
menyebabkan terjadinya kerusakan tulang alveolar. Kesimpulan: Fusobacterium
nucleatum terlibat dalam proses kerusakan tulang alveolar melalui induksi respons
inflamasi, dan inhibisi diferensiasi osteogenik yang terstimulasi dengan pemberian beban
biomekanik.

Background: Fusobacterium nucleatum is a bacteria that play a role in periodontitis, a
chronic inflammatory disease that occurs due to imbalance in the host-microbial
homeostasis, characterized by the destruction of the periodontium tissue and alveolar
bone. Objective: To assess systematically the role of Fusobacterium nucleatum in the
mechanism of alveolar bone destruction in periodontitis. Methods: This systematic
review is conducted from July until November 2020. The literature search was done using
PubMed and Scopus database based on PRISMA (Preferred Reporting Items for
Systematic Review and Meta-Analyses) guidelines by entering the right keywords
combination, inclusion criteria, and exclusion criteria. Qualified literature is evaluated
based on four inclusion criteria such as articles published in English, published within the
last ten years, articles are available in full text, the publication is a research article.
Results: Five articles fit the inclusion criteria and discuss the mechanism of bone
resorption by whole bacteria Fusobacterium nucleatum. This mechanism can occur
through increased production of inflammatory mediators by target cells, such as IL-1β,
IL-6, IL-8, TNF-α, CCL2, CCL20, and CXCL. In addition, the application of
biomechanical loads during Fusobacterium nucleatum infection causes PGE2 and COX2
production to be higher. The increase of inflammatory mediators and enzymes causes an
imbalance in the RANKL:OPG ratio, results in the decreased osteogenic differentiation
which can lead to alveolar bone destruction. Conclusion: Fusobacterium nucleatum is
involved in the process of alveolar bone destruction through the induction of an
inflammatory response, inhibition of osteogenic differentiation, which can be stimulated
by biomechanical loading.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library