Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Melia
"Definisi Look Alike Sound Alike (LASA) adalah obat yang terlihat mirip dan terdengar mirip. Masalah kemiripan harus diperhatikan karena dapat menimbilkan kesalahan obat dan memberikan dampak yang serius kepada pasien yang mengonsumsinya apabila terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Oleh karena itu, sebaiknya diberikan penanganan khusus dengan membedakan penyimpanannya dengan cara diselingi dengan minimal dua obat dengan kategori LASA di tengahnya. Selain diberi selingan obat di antara LASA, juga pada obat yang termasuk dalam kategori LASA diberikan suatu tanda sehingga petugas dapat lebih memperhatikan obat yang diambil. Apotek Kimia Farma 0001 Garuda, saat ini sedang menjalani renovasi yang membuat penyimpanan obat menjadi tidak tersusun sesuai pedoman. Sehingga hal ini akan diatasi dengan menyusun penyimpanan obat-obat di apotek tersebut. Penelitian menggunakan metode non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dimana menggambarkan keadaan objek penelitian pada masa saat ini. Rak penyimpanan obat di apotek tersusun berdasarkan farmakologi nya, namun dari bentuk sediaan masih ada yang tidak sesuai dengan panduan LASA. Oleh karena itu, penyimpanan obat LASA dilakukan secara alfabetis, disusun berdasarkan urutan kekuatan sediaan dari kecil hingga besar, dan di jeda dengan satu jenis obat untuk menghindari salah pengambilan obat. Obat-obat yang tergolong LASA diberikan penandaan sticker LASA dengan warna biru untuk dosis terkecil, kuning untuk dosis tengah, dan hijau untuk dosis tertinggi. Setelah itu, diberikan daftar nama-nama obat LASA yang di tempelkan pada bagian depan rak penyimpanan obat.
The definition of Look Alike Sound Alike (LASA) is a drug that looks similar and sounds similar. The problem of similarity must be considered because it can lead to medication errors and have serious impacts on patients who consume them if errors occur in their use. Therefore, special handling should be given by differentiating the storage by alternating with at least two drugs with the LASA category in the middle. Apart from being given medication between LASA, a sign is also given to drugs that are included in the LASA category so that officers can pay more attention to the medication they are taking. Kimia Farma Pharmacy 0001 Garuda is currently undergoing renovations which means medicine storage is not arranged according to guidelines. So this will be overcome by arranging the storage of medicines in the pharmacy. The research uses non experimental methods which are descriptive in nature using a qualitative approach which describes the current state of the research object. Medicine storage shelves in pharmacies are arranged based on their pharmacology, but there are still dosage forms that do not comply with LASA guidelines. Therefore, LASA drug storage is carried out alphabetically, arranged in order of dosage strength from small to large, and separated by one type of drug to avoid taking the wrong drug. Medicines classified as LASA are marked with a LASA sticker with blue for the smallest dose, yellow for the middle dose, and green for the highest dose. After that, a list of the names of LASA drugs is given which is attached to the front of the drug storage shelf."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadira Putri Krisandy
Praktik Kerja di Apotek Kimia Farma Periode 3 - 30 April 2023, Evaluasi Penyimpanan Obat LASA untuk Obat Golongan Antibiotik, Antihistamin, Kortikosteroid, Antidiabetes, dan Obat Gangguan Kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 = Internship at Apotek Kimia Farma, April 3-30 2023, Evaluation of Drug Storage of LASA Drugs for Antibiotics, Antihistamines, Corticosteroids, Antidiabetics, and Cardiovascular Disease Drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2
"Dalam memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien di Apotek, seorang apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan harus mampu menjamin bahwa pasien memperoleh pengobatan yang aman, bermutu, dan berkhasiat sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Salah satu upaya untuk menerapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek, seorang farmasis diharapkan mampu memperkecil potensi terjadinya medication error dalam melakukan praktik kefarmasian. Medication error didefinisikan sebagai setiap peristiwa yang bisa dicegah, yang bisa menyebabkan atau mengarah pada penggunaan obat yang tidak tepat atau harm pada pasien ketika obat itu berada dalam pengendalian profesional pelayanan kesehatan, pasien, atau konsumen. Salah satu bentuk medication error yang mungkin terjadi yaitu kesalahan seorang farmasis dalam penyimpanan dan peletakan obat LASA (Look Alike Sound Alike) atau NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) yaitu obat-obatan yang memiliki bentuk, rupa, dan penguacapan yang mirip dengan obat lainnya. Dalam laporan tugas khusus ini, akan dilakukan observasi langsung dan evaluasi penyimpanan obat LASA untuk obat golongan antibiotik, antihistamin, kortikosteroid, antidiabetes, dan obat gangguan kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 dengan pedoman yang berlaku. Hasil observasi didokumentasikan dan dilakukan tindakan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian pada penyimpanan obat LASA. Berdasarkan hasil evaluasi penyimpanan obat LASA, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa penyimpanan obat LASA yang masih belum sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan telah dilakukan tindakan perbaikan dengan menyetak ulang label obat, menyusun ulang penyimpanan obat LASA, dan penambahan stiker LASA pada kotak penyimpanan obat.
providing pharmaceutical services to patients in pharmacies, a pharmacist as one of the health workers must be able to ensure that patients obtain safe, quality and efficacious treatment in accordance with the mandate stated in Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009. One of the efforts to implement pharmaceutical service is the pharmacists are expected to be able to minimize the potential for medication errors in carrying out pharmaceutical practices. Medication error is defined as any preventable event that can cause or lead to inappropriate use of medication or harm to a patient when the medication is in the control of a health care professional, patient, or consumer. One form of medication error that may occur is a pharmacist's error in the storage and placement of LASA (Look Alike Sound Alike) or NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) drugs, which are drugs that have a shape, appearance, and pronunciation that are similar to other drugs. In this article, direct observation and evaluation of LASA drug storage for antibiotics, antihistamines, corticosteroids, antidiabetics, and cardiovascular disorders drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 will be carried out with applicable guidelines. The results of the observations are documented and corrective action is taken if there are discrepancies in the storage of LASA drugs. Based on the results of the evaluation of LASA drug storage, it can be concluded that there are still some LASA drug storage that is still not in accordance with the Guidelines of Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and corrective action has been taken by reprinting drug labels, rearranging LASA drug storage, and adding LASA stickers to drug storage boxes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadira Putri Krisandy
Praktik Kerja di Apotek Kimia Farma Periode 3 - 30 April 2023, Evaluasi Penyimpanan Obat LASA untuk Obat Golongan Antibiotik, Antihistamin, Kortikosteroid, Antidiabetes, dan Obat Gangguan Kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 = Internship at Apotek Kimia Farma, April 3-30 2023, Evaluation of Drug Storage of LASA Drugs for Antibiotics, Antihistamines, Corticosteroids, Antidiabetics, and Cardiovascular Disease Drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2
"Dalam memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien di Apotek, seorang apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan harus mampu menjamin bahwa pasien memperoleh pengobatan yang aman, bermutu, dan berkhasiat sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Salah satu upaya untuk menerapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek, seorang farmasis diharapkan mampu memperkecil potensi terjadinya medication error dalam melakukan praktik kefarmasian. Medication error didefinisikan sebagai setiap peristiwa yang bisa dicegah, yang bisa menyebabkan atau mengarah pada penggunaan obat yang tidak tepat atau harm pada pasien ketika obat itu berada dalam pengendalian profesional pelayanan kesehatan, pasien, atau konsumen. Salah satu bentuk medication error yang mungkin terjadi yaitu kesalahan seorang farmasis dalam penyimpanan dan peletakan obat LASA (Look Alike Sound Alike) atau NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) yaitu obat-obatan yang memiliki bentuk, rupa, dan penguacapan yang mirip dengan obat lainnya. Dalam laporan tugas khusus ini, akan dilakukan observasi langsung dan evaluasi penyimpanan obat LASA untuk obat golongan antibiotik, antihistamin, kortikosteroid, antidiabetes, dan obat gangguan kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 dengan pedoman yang berlaku. Hasil observasi didokumentasikan dan dilakukan tindakan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian pada penyimpanan obat LASA. Berdasarkan hasil evaluasi penyimpanan obat LASA, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa penyimpanan obat LASA yang masih belum sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan telah dilakukan tindakan perbaikan dengan menyetak ulang label obat, menyusun ulang penyimpanan obat LASA, dan penambahan stiker LASA pada kotak penyimpanan obat.
providing pharmaceutical services to patients in pharmacies, a pharmacist as one of the health workers must be able to ensure that patients obtain safe, quality and efficacious treatment in accordance with the mandate stated in Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009. One of the efforts to implement pharmaceutical service is the pharmacists are expected to be able to minimize the potential for medication errors in carrying out pharmaceutical practices. Medication error is defined as any preventable event that can cause or lead to inappropriate use of medication or harm to a patient when the medication is in the control of a health care professional, patient, or consumer. One form of medication error that may occur is a pharmacist's error in the storage and placement of LASA (Look Alike Sound Alike) or NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) drugs, which are drugs that have a shape, appearance, and pronunciation that are similar to other drugs. In this article, direct observation and evaluation of LASA drug storage for antibiotics, antihistamines, corticosteroids, antidiabetics, and cardiovascular disorders drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 will be carried out with applicable guidelines. The results of the observations are documented and corrective action is taken if there are discrepancies in the storage of LASA drugs. Based on the results of the evaluation of LASA drug storage, it can be concluded that there are still some LASA drug storage that is still not in accordance with the Guidelines of Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and corrective action has been taken by reprinting drug labels, rearranging LASA drug storage, and adding LASA stickers to drug storage boxes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nabilah Putri Hadiani
"Berbagai upaya dilakukan oleh industri farmasi untuk meningkatkan penanganan produk Look Alike Sound Alike (LASA) dan meminimalisir kejadian mixed up. PT Kimia Farma Tbk. Plant Jakarta menerapkan penggunaan kode warna dan kode nama obat pada produk-produk LASA. namun dibutuhkan improvement untuk memperkecil kesalahan yang berkaitan dengan produk LASA. Laporan tugas khusus ini dibuat bertujuan untuk membuat prosedur penanganan produk LASA untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempertegas identitas obat sehingga dapat memperkecil kesalahan terkait produk LASA. Pelaksanaan tugas khusus dimulai dengan melakukan pengamatan langsung ke Gudang Bahan Kemas, Penandaan, dan Pengemasan untuk mengumpulkan informasi terkait penanganan produk LASA. Penanganan produk LASA diterapkan dalam bentuk prosedur penanganan dan infografis produk LASA. Berdasarkan hal tersebut, prosedur penanganan dibuat menjadi sebelum, saat, dan setelah penanganan produk. Kemudian diwujudkan dalam bentuk SOP (Standar Operasional Prosedur) di PT Kimia Farma Tbk. Plant Jakarta. Infografis dibuat untuk produk-produk LASA narkotika, psikotropika, dan non-beta laktam. Infografis dibuat agar informasi produk LASA lebih mudah dimengerti.
Various efforts have been made by the pharmaceutical industry to improve handling of Look Alike Sound Alike (LASA) products and minimize mix up incidents. PT Kimia Farma Tbk. Plant Jakarta applies color codes and drug name codes to LASA products. However, improvements are needed to reduce errors related to LASA products. This special task report was created with the aim of creating procedures for handling LASA products to increase awareness and emphasize the identity of drugs so as to minimize errors related to LASA products. Implementation of special tasks begins with direct observation of the Packaging, Marking and Packaging Material Warehouse to collect information related to the handling of LASA products. LASA product handling is implemented in the form of LASA product handling procedures and infographics. Based on this, handling procedures are created before, during and after product handling. Then it was realized in the form of SOP (Standard Operating Procedure) at PT Kimia Farma Tbk. Plant Jakarta. Infographic created for narcotic, psychotropic and non-beta lactam LASA products. Infographics were created to make LASA product information easier to understand."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library