Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Melvin Perjuangan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini hendak mengetahui fenomena Zulkifli Nurdin sebagai ?orang kuat lokal? di Jambi era desentralisasi. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai ?orang kuat lokal?, teori mengenai ?bossisme lokal? dan teori mengenai ?orang kuat lokal? yang predator. Hasil wawancara mendalam dan studi dokumen memperlihatkan Zulkifli Nurdin berhasil muncul sebagai ?orang kuat lokal? di Jambi era desentralisasi. Keberhasilan Zulkifli Nurdin tersebut disebabkan karena dia berasal dari keluarga pengusaha pribumi melayu terkaya di Jambi, Nurdin Hamzah dan menguasai organisasi pengusaha seperti Kadin dan Gapensi di Jambi. Zulkifli Nurdin juga tepat memilih partai PAN yang dipersepsi sebagai partai reformis. Selain itu, Zulkifli Nurdin juga terbantu dengan kondisi gerakan sosial di Jambi cenderung mengecil dan tidak bisa masuk ke dalam pertarungan politik era desentralisasi. Zulkifli Nurdin berhasil memanfaatkan jabatannya sebagai Gubernur Jambi dalam membangun kekuatan ekonomi dan politik yang besar di Jambi. Zulkifli Nurdin berhasil membesarkan Partai Amanat Nasional menjadi partai besar di Jambi dan didukung oleh DPRD Provinsi Jambi dalam mengeluarkan kebijakan. Zulkifli Nurdin juga berhasil memanfaatkan birokrasi untuk menggalang suara, mendapatkan dana dari proyek pemerintah dan mengatur pejabat-pejabat yang setia kepadanya serta menjalin kedekatan dengan penyelenggara pemilu di Jambi. Model pembangunannya membuat dirinya memperoleh keuntungan dari bisnis perizinan pengelolaan sumber daya alam di Jambi. Pengaruh Zulkifli Nurdin juga besar dalam politik lokal di Jambi. Zulkifli Nurdin berhasil melakukan kontrol sosial atas masyarakat Jambi. Zulkifli Nurdin berhasil melemahkan gerakan sosial di Jambi dan mengontrol organisasi kekerasan di Jambi. Zulkifli Nurdin juga berhasil memengaruhi hasil pemilihan Bupati dan Walikota di Jambi dan mendominasi Partai Amanat Nasional di Jambi. Implikasi teoritis memperlihatkan bahwa Zulkifli Nurdin tidak sepenuhnya menjadi ?orang kuat lokal? karena Zulkifli Nurdin juga memenuhi beberapa kriteria ?bossisme lokal? dan beberapa kriteria ?orang kuat lokal yang predator?. Fenomena Zulkifli Nurdin lebih tepat dikatakan sebagai ?Kuasi-Orang Kuat Lokal?. Temuan dalam penelitian ini secara umum juga ditemukan dalam penelitian mengenai ?orang kuat lokal? di daerah lain atau di negara lain seperti Filipina dan Thailand.
Abstract
his research aims to explore the phenomena of Zulkifli Nurdin as a ?Local Strongmen? in Jambi within the era of decentralization. The researcher deploys a qualitative method using in deep interview and document study approaches. Theories used in this research are ?local strongmen?, ?local bossism? and theory on predatory ?local strongmen?. In deep interviews and document study results showed Zulkifli Nurdin succeeds in emerging as a ?local strongmen? in Jambi during the era of decentralization. Zulkifli Nurdin?s success attributed to the his origin from a wealthies local malay entrepreneur in Jambi, Nurdin Hamzah and controls entrepreneurs organization such as the Chamber of Commerce (Kamar Dagang dan Industri Indonesia-Kadin) and the Association of Indonesia?s Entrepreneurs (Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia-Gapensi) in Jambi. Zulkifli Nurdin also choose the suitable party, The National Mandate Party (Partai Amanat Nasional), as it is perceived as a reformist party. Zulkifli Nurdin was favored by the social movement condition in Jambi that has shrunken and could not enter to the political contestation arena during the decentralization era. Furthermore, Zulkifli Nurdin succeeds in using his position as the Governor of Jambi in building a strong political and economical power. He managed to raise the National Awakening Party into a strong party in Jambi and his policies are strongly supported by the Regional Parliament of Jambi Provinces. He also succeeds in using the bureaucracy to mobilize votes, acquire funds from the government?s project, control bureaucrats that loyal to him and established close relationship with the election body in Jambi. His development programme is in his favor by granting him profits from natural resource exploration permit in Jambi. Zulkifli Nurdin?s influence is also strong in Jambi?s local politics. He manages to carries out social control over the Jambi populations. He succeeds in making the social movements weaker and controls the vigilante organization. He also succeeds in influencing the result of Head of Regents and Mayors in Jambi and become a dominant figure in The Jambi National Mandate Party. Theoritical implications of this research show that Zulkifli Nurdin not entirely become as a ?local strongmen? because the phenomena of Zulkifli Nurdin also meet the certain criteria of ?local bossism? and predatory ?local strongmen?. His phenomena is more correct to say as a ?Quasi-Local Strongmen?. Findings of this research can also be found in other researches on ?local strongmen? in other region or state such as the Philippines and Thailand.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T 29879
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library