Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Utjen Djusen Ranabrata
Abstrak :
Novel Rafilus karya Budi Darma menarik untuk diteliti karena penceritaannya menunjukkan keunikan jika dibandingkan dengan novel sastra Indonesia pada umumnya. Adapun yang menjadi masalah bagi penulis atas novel tersebut adalah apa tema novel Rafilus dan bagaimana teknik penceritaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tema novel Rafilus serta menunjukkan teknik penyajian tema tersebut, seperti alur dan pengaluran serta tokoh dan penokohannya. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Pendekatan ini meneliti segala sesuatu yang terdapat dalam karya sastra dalam hubungannya dengan keseluruhan cerita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut. Tema novel Rafilus adalah tentang takdir yang dimanifestasikan, terutama, pada masalah anak. Penceritaannya menggunakan cara ragaan dengan teknik stream of conciousness. Karena itu, novel ini disebut novel arus kesadaran. Alur novel ini dibangun oleh peristiwa-peristiwa yang menunjukkan sebab akibat dan yang tidak bersebab akibat. Tokoh utama novel Rafilus mengalami konflik batin. Mereka menginginkan anak. Sementara itu, mereka impoten dan mandul. Apa yang dilakukan mereka adalah berusaha dalam rangka mewujudkan keinginannya meskipun mereka tahu bahwa masalah anak adalah kekuasaan Tuhan. Hubungan antar ketiga unsur novel ini--alur, tokoh, dan tema--memperlihatkan keterkaitan yang erat. Kehadiran unsur alur dan tokoh mendukung tema yang disajikan novel ini. ...... Rafilus, which is written by Budi Darma, is an interested literary work to analyze. Among the Indonesian's novel, it show us an enormous unique and differences especially the technic of story telling. This research wants to Find out theme and the technic of the author in telling his story. Meanwhile, the goal of this research is to understand the theme and the technic that author applied in telling his novel, including the plot and the character. The theoretical frame which is applied in this research is structural approach. Those theory suppose that a literary work (novel) is a structure which is built by a several elements in wholeness. It is important to know the elements of works when analyze a novel. There are several conclusions of this research. Firstly, the theme of Rafilus is about the human fate which is manifested and related, especially, to the ancestor or child problem. Meanwhile, the author use the stream of consiousness technic in telling his story. So, it is possible for the readers to categorizes this novel into a stream consiousness work. Plot of this novel, then, is arranged by several events which have connected and disconnected each other. The central or main character of the novel got an inner conflict in their life. They want a baby. Unfortunately, they never got any child because the husband unable to give his wife a baby. They had worked harder and harder in order to have a baby, even thought they realize that the human fate decided by God. The three elements of the novel--plot, characters, and theme--have a tightly connection each other. The theme of the novel is supported by the plot and character.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Rizkinanda
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tema dan amanat atau pesan moral dalam bentuk ungkapan Jawa berbunyi Ngundhuh Wohing Pakarti yang terdapat dalam novel Dahuru Ing Loji Kepencil. Ngundhuh Wohing Pakarti adalah ungkapan Jawa yang memiliki makna memetik hasil perbuatan. Metode yang dilakukan untuk mengetahuinya adalah metode deskriptif-analitis dengan terlebih dahulu menentukan unsur-unsur intrinsik pembangun cerita seperti alur, tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Setelah diketahui unsur-unsur tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa cerita novel Dahuru Ing Loji Kepencil memiliki pesan moral yang sesuai dengan ungkapan Jawa Ngundhuh Wohing Pakarti yang artinya memetik hasil perbuatan.
Study aims to determine the theme and mandate or moral messages in the form of Javanese phrase reads Ngundhuh Wohing Pakarti contained in Dahuru Ing Loji Kepencil novel. Ngundhuh Wohing Pakarti is a Javanese phrase meaning reap the rewards of behaviour. The method is performed to find out is descriptive analytic method by first determining the intrinsic elements builders stories like plot, character and characterization, setting, theme, and mandate. Having in mind these elements, it can be concluded that the Dahuru Ing Loji Kepencil novel has a moral message that matches the Javanese phrase Ngundhuh Wohing Pakarti meaning reap the rewards of behaviour.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hemas Bunga Kesuma Ningdya
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini mengkaji tokoh, tema dan amanat dalam novel Sawise Langite Katon Biru karya Yunani S.W. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan tema dan amanat melalui analisis tokoh dan penokohan di dalam novel. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskripsi analisis, pendekatan objektif, dan teori struktural. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang kesusastraan modern, khususnya novel Jawa dalam hal studi analisis struktur sastra serta dapat memberikan pembelajaran mengenai konsep nilai kearifan Jawa yang tersirat dalam amanat novel SLKB. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa cerita novel SLKB bertemakan percintaan yang mengandung amanat tentang pentingnya memahami, menerapkan, dan mewujudkan konsep nilai Sepi Ing Pamrih dalam sikap dan perilaku rukun, saling menghormati, tidak egois, dan mengontrol hawa nafsu pada setiap tindakan dalam hubungan keluarga Jawa sehingga tercipta keharmonisan dan keselarasan sosial.
ABSTRACT
This study examines the characters, theme and mandates in the novel Sawise Langite Katon Biru by Yunani S.W. The purpose of this research is to reveal the theme and mandates based on analysis of the characters and characterizations in the novel. This research is a qualitative research by using the analytical description method, objective approach, and structural theory. This research is expected to add insight into the knowledge of modern literature, especially the Javanese novels in terms of literature structure analysis study and to gain learning about the value of Javanese local wisdom implicit in the novel SLKB rsquo s mandate. This research found that the stories of novel SLKB themed romance that containing the mandate about the importance of understanding, applying, and manifesting the concept of Javanese Sepi Ing Pamrih value in the attitude and behavior that show harmony, mutual respect, unselfishness, and control of lust in the relationship between the members of Javanese families so as to create of harmony and social unity.
2017
S69551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Agus Fuat
Abstrak :
ABSTRAK
Tatiek Indriany Putri Sala selanjutnya disingkat TIPS merupakan novel Jawa karangan Any Asmara, yang dikelompokkan ke dalam roman panglipur wuyung. Genre sastra ini berkembang tahun 1960-an hingga awal dasawarsa 1970-an dengan ciri-ciri 1 ditulis dengan media bahasa yang mudah dipahami khalayak luas, 2 cerita disajikan dengan cara sederhana, 3 kisah yang ditampilkan umumnya dibumbui dengan peristiwa-peristiwa sensasional erotik, dan 4 sampul novel mengedepankan gambar natural realisme yang eksotis. Any Asmara dikenal sebagai pengarang, angkatan perintis, sangat produktif, ikut membangun tumbuh suburnya roman panglipur wuyung. Pada umumnya roman panglipur wuyung bertema percintaan. Sebagai suatu karya sastrawan yang disegani, apakah TIPS juga memiliki tema percintaan sebagaimana kecenderungan roman panglipur wuyung. Jika benar, bagaimana unsur-unsur instrinsik lain ikut mendukung dan membangun tema, dan bagaimana kaitan antara tema percintaan dalam TIPS bila dikaitkan dengan norma percintaan orang Jawa tradisional. Untuk menjawabnya, penelitian ini bertolak pada teori struktural dan mencoba mengaitkannya dengan karya sastra klasik Jawa Candrarini karya R.Ng. Ranggawarsita.
ABSTRAK
Tatiek Indriany Putri Sala also known as TIPS is a Javanese novel by Any Asmara, which is grouped into the romance of panglipur wuyung. The genre of this literature work was developed since 1960s to early decade of 1970s with several characteristics 1 it is written by language tools which are easy to universally understand 2 the story is presented by a simple method 3 the story shown is generally illustrated with erotic sensational episodes 4 the cover of the novel shows a picture of natural exotic realism. Any Asmara is known as the pioneer 39 s generation author. She is very productive and also helps in developing the romance of panglipur wuyung. Generally, the romance of panglipur wuyung 39 s theme is about love. As one of literature work that people honour, does TIPS also have a theme about love and romance just as panglipur wuyung does If it is true, how do other intrinsic elements support and develop the theme Also, how is the connection between the theme of romance in TIPS with the traditional norm of Javanese romance In order to answer these questions, this research is based on structural theory and tries to connect with classical literature work of Javanese Candrarini by R.Ng. Ranggawarsita.
2017
S68793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Nuraini
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai tema dan amanat dalam novel Krimuning Dewi Ontang-Anting, karya Widyo Babahe Leksono yang ditulis pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan teori struktural tema dan amanat yang dikemukakan oleh Burhan Nurgiyantoro 2013 . Selain itu penelitian ini juga membahas mengenai kebudayaan masyarakat Karimun Jawa dalam novel Krimuning Dewi Ontang-Anting, melalui pendekatan antropologi sastra yang dikemukakan oleh Nyoman Kutha Ratna 2017. Hasil temuan ini adalah tema dan amanat novel KDOA dan mengungkapkan kearifan kebudayaan Jawa yang terkandung di dalam novel KDOA. ......This research discusses the theme and the message in novel Krimuning Dewi Ontang Anting, by Widyo Babahe Leksono written in 2017. This research uses the theme structural theory and mandate proposed by Burhan Nurgiyantoro 2013 . In addition, this study also discusses the culture of Karimun Jawa community in the novel Krimuning Dewi Ontang Anting, through the anthropological approach of literature proposed by Nyoman Kutha Ratna 2017. These findings are KDOA 39's theme and novel message and reveal the Javanese cultural wisdom contained in the KDOA novel.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prokop`ev, Nykofor Petrovych
Abstrak :
Buku yang berjudul O Vojne i armii ini ditulis oleh Nikofor Petrovich Prokop'ev; editor, A. V. Golunov; teknik editor, N. V. Sribnis; korektor, Novitskaya G. N. Buku ini membahas tentang perang dan tentara, seperti tipe-tipe peperangan, pengetahuan mengenai peperangan Soviet, politik perang dan ideologi imperialisme.
Moskwa: Ministerstva Oborony SSSR, 1965
RUS 947.085 PRO v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jeong, Sang-U (정상우)
Abstrak :
Buku ini ditulis oleh Jeong Sang-U. Buku ini adalah kumpulan cerita humor tentang cinta para cendekiawan kuno Korea atau yang dikenal dengan Seonbi
Seoul: Doseo Chulphan Daum, 2010
KOR 895.740 9 JEO j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meliani Budianta
Abstrak :
Kapitalisme global adalah sebuah fenomena yang pengaruhnya tidak saja terlihat dalam tatanan ekonomi, tetapi juga dalam tatanan politik, sosial dan budaya. Proses masuknya secara bertahap sudah dimulai sejak zaman kolonial. Sejak awal masyarakat sudah memberikan reaksi, baik yang negatif maupun positif, dan membuaf penyesuaianpenyesuaian sosial budaya terhadap kekuatan sistem. Tetapi pembicaraan ilmiah tentang kapitalisme global seringkali melupakan aspek diakronis dan terbatas pada dimensi ilmu ekonomi saja. Dalam konteks ini menarik untuk membaca kembali sebuah novel karya Aman Dt. Madjoindo berjudul Tjerita Boedjang Bingoeng (1936), yang menolak sistem pertukaran dengan uang, dan menyandingkannya dengan karya Madjoindo yang populer, Si Doel Anak Betawi (1940an) serta berbagai versi audiovisualnya, yakni Si Doel Anak Betawi (1972) Si Doel Anak Modern (1976), dan Si Doel Anak Sekolahan (1990an). Penelitian ini mengkaji kelima teks di atas dari perspektif interdisipliner dan diakronis, yakni melihatnya sebagai suatu perkembangan respons budaya terhadap sistem ekonomi moneter sampai kapitalisme global. Karya sastra di sini dilihat sebagai sebuah bentuk pertukaran, yang melibatkan tawar-menawar. Valuta (currency) yang dipakai dalam negosiasi dengan kapitalisme global adalah identitas budaya. Dengan perkataan lain identitas budaya adalah suatu yang dipertaruhkan dalam percaturan budaya menghadapi kapitalisme global. Kelima teks tersebut mengkonstruksi identitas budaya dengan cara membuat representasi terhadap sebuah komunitas pinggiran. Komunitas pinggiran menjadi semacam lokasi eksperimen, bukan hanya untuk melihat dampak kapitalisme tetapi juga untuk melihat berbagai kemungkinan hidup di dalam tatanan tersebut. Kajian diakronis menunjukkan perkembangan respons budaya, dari rnenolak sampai pada akhirnya menerima (dengan kritik) tatanan kapitalisme global. Proses penerimaan ini diiringi dengan menguatnya esensialisme dan primordialisme. suatu kecenderungan yang tidak menguntungkan ketika sistem ekonomi moneter diguncang oleh krisis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Umi Sarah
Abstrak :
Tulisan ini membahas praktik poligami pada golongan priayi dan peran budaya Jawa dalam praktik poligami pada novel Perempuan Jogja. Praktik poligami pada golongan priayi dibahas melalui analisis unsur intrinsik, sedangkan peran budaya Jawa sebagai faktor pendorong praktik poligami dibahas melalui analisis unsur ekstrinsik. Dalam novel Perempuan Jogja digambarkan tokoh perempuan yang sesuai dan bertolak belakang dengan stereotipe perempuan Jawa, serta digambarkan pula laki-laki yang sesuai dengan stereotipe laki-laki pada masyarakat Jawa. Novel ini menggunakan alur progresif dan memiliki latar cerita di Yogyakarta. Melalui analisis unsur intrinsik terlihat dalam novel ini, budaya Jawa berperan sebagai faktor pendorong praktik poligami yang terdiri dari budaya patriarkat, stereotipe perempuan, sistem perjodohan, dan perbedaan golongan sosial. ...... This thesis studies about the practice of polygamy in priyayi and cultural role of Java in the practice of polygamy at the novel Perempuan Jogja. The practice of polygamy in priyayi addressed through the analysis of intrinsic elements, while the role of the Javanese culture as a driving factor are discussed though the analysis of extrinsic elements. Perempuan Jogja novel is depicted female figures corresponding and contrary to stereotype women of Java, as well as also described men who fit the stereotype of men in the Java society. This novel uses progressive groove and has a background story in Yogyakarta. Based on analysis of intrinsic element of Perempuan Jogja novel, Javanese culture acts as a driving factors in the practice, which consisted of a patriarchal culture, stereotypes of women, matchmaking system, and social class differences in society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Retno Cristiyan Dewi
Abstrak :
Dalam dunia sastra Indonesia, nama Hasnan Singodimayan tidak begitu dikenal. Dalam sejumlah esai yang ditulis Jassin, nama ini tidak pernah disebut, juga dalam buku sejarah sastra yang ditulis Ajip Rosidi dan Jakob Sumardjo. Teeuw pun tidak menyebut nama Singodimayan. Akan tetapi, dalam konteks Banyuwangi, nama Singodimayan tidak bisa dinafikan. Ia telah menghasilkan paling tidak tiga novel dan satu buku takwil. Salah satu novelnya yang terpenting adalah Kerudung Santet Gandrung. Novel ini melukiskan kehidupan penari gandrung yang sering mendapat stigma negatif dari kalangan masyarakat nonbudaya (nonbudayawan). Melalui novel ini, Singodimayan menunjukkan bahwa penari gandrung tidak seburuk yang disangkakan orang. Dalam kaitannya dengan kajian tentang budaya Banyuwangi, novel ini penting sebab di dalamnya tidak sekadar dilukiskan mengenai penari gandrung, tetapi juga persoalan lain yang bertalian dengan identitas masyarakat Banyuwangi. Hingga kini penelitian terhadap seni gandrung sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian terhadap novel tersebut belum banyak, padahal novel ini sarat dengan masalah sosial-budaya di Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pro-kontra terhadap penari gandrung di Banyuwangi. Dalam novel ini tersirat adanya konflik antara kalangan budayawan dan kalangan nonbudayawan. Dari konflik tersebut mengemukalah persoalan identitas masyarakat Banyuwangi. Dengan pendekatan sosiologis, persoalan tersebut akan dikaji dalam penelitian ini. Untuk menunjang analisis, dilakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan Hasnan Singodimayan, tokoh santri, dan tokoh budayawan ......In Indonesian's literature, the name of Hasnan Singodimayan is not popular. Neither in Jassin's essays or in the history of literature written by Ajib Rosidi and Jakob Sumardjo, the name of Hasnan Singodimayan is also not mentioned. Teeuw also does not mention the name of Hasnan Singodimayan. Nevertheless, the name of Hasnan Singodimayan cannot be ignored in the context of Banyuwangi. In Fact, Hasnan Singodimayan has already written at least three novels and one Takwil book. One of his important novels is Kerudung Santet Gandrung. This novel tells about the gandrung dancer who was often stigmatized by nonculturalist society. For that reason, through this novel, Singodimayan wanted to show that the gandrung dancer is not as bad as what people thought. In relation with Banyuwangi culture, this novel is important because it does not simply portray the gandrung dancer but it also tells other issues related to the identity of Banyuwangi's people. Until now, the research on gandrung art has been done many times, but the research about the novel is still fewly done even though the novel has important contains the socialculture issue in Banyuwangi. This research aims to unveil the truth of gandrung dancer pros-cons in Banyuwangi. This novel implies the conflict between the culturalist society and the nonculturalist society. This conflict then raises the issue of identity problem faced by the people of Banyuwangi. This issue will be analyzed using sociological approach. An observation and an interview with Hasnan Singodimayan were done to support the analysis
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>