Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
Yogyakarta: Narasi, 2022
813 SHA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Knoll, Robert E.
New York: Harcourt, Brace and Company, 1959
810 KNO c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kooistra, J.
Groningen: Wolters, 1948
820.7 KOO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul "Highlights of American literature: based upon a core manuscript by Dr. Carl Bode, University of Maryland" ini merupakan sebuah buku yang membahas tentang kesusastraan Amerika."
Washington, D. C.: English Language Programs Division, 1988
R 810.8 HIG
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Blair, Walter
Chicago: Scott, Foresman and Company, 1949
808.8 BLA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Blyton, Enid
London: Hodder & Stoughton, 1944
823.9 BLY f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Partlow, Robert B.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1963
820.82 PAR l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parlow, Robert B.
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1963
701.1 PAR l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Khadijah Kinanthi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang puisi politik berjudul “Was gesagt werden muss” karangan
Günter Grass, seorang sastrawan Jerman peraih penghargaan nobel perdamaian tahun 1999 yang konsisten dalam menyampaikan pandangan ideologis dalam karyanya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui makna puisi tersebut, serta tujuan penulisannya dalam hubungannya dengan kebijakan politik luar negri Jerman tahun 2012. Metode yang digunakan adalah struktural-semiotik oleh Peirce dan tahapan analisis oleh Riffaterre. Dari pembacaan heuristik dan hermeneutik pada puisi ini dapat disimpulkan bahwa puisi ini berisi tentang kekhawatiran atas pengembangan senjata nuklir yang kian mengkhawatirkan, terutama dengan pengiriman kapal selam militer ke Israel oleh Jerman pada tahun 2012. Tujuan Günter Grass dalam menulis “Was gesagt werden muss” adalah untuk mengkritik kebijakan pemerintah beberapa negara dan membuka peluang diskusi mengenai bahaya nuklir.

ABSTRACT
This thesis discusses about a political poem under the title “Was gesagt werden muss”
written by Günter Grass, a German litterateur who received a nobel peace prize in the year of 1999 and has consistently delivered his ideological perspectives in his works. This analysis aimed to know the meanings of the poem and also the purpose of the writing related to the German foreign policy in the year of 2012. The method used is structural-semiotic by Peirce and the steps of analysis by Riffaterre. From the heuristic and hermeneutic reading of this poem can be concluded that this poem contains the concerns on the development of nuclear weapons which is keep concerning, particularly with the delivery of military submarines from Germany to Israel. The purpose of Günter Grass in writing “Was gesagt werden muss” is to criticize the government decrees of some countries and to open the chance of discussion about the danger of nuclear."
2014
S53594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Fitri Hariana
"Bahasa merupakan suatu alat untuk berkomunikasi antara satu individu dengan individu yang lain. Namun, penggunaan bahasa dinilai menjadi salah satu bentuk kekuasaan. Beberapa penelitian mengatakan bahwa manusia yang masih tinggal di lingkungan yang terpencil atau yang masih kental menganut paham patriakal pasti mempengaruhi dalam penggunaan bahasa. Laki-laki dinilai memiliki kekuasaan lebih tinggi dalam hal berbicara daripada wanita karena paham yang mereka anut. Dengan adanya pernyataan demikian, muncul satu pertanyaan, yaitu apakah di dunia modern masih seperti itu? Apakah paham patriakal masih mempengaruhi manusia berbicara di zaman modern sekarang ini? Eksistensi dari "women's language" dapat dilihat dalam percakapan wanita dalam kehidupan sosial mereka. Tulisan ini membahas tentang keberadaan "women's language" dalam percakapan seorang perempuan dalam aktivitas kehidupannya melalui sebuah film yang berjudul The Devil Wears Prada. Tulisan ini juga akan membahas bagaimana keberadaan "women's language" tersebut muncul dalam percakapan perempuan tersebut sehari-hari.

Language is a communication media between one individual and others. However, the use of language is considered a form of power. Some studies have found that the use of language will be certainly influenced by the people who live in an isolated area or an area that still adopt a strong patriarchy system. Men are considered to have a higher power in the aspect of conversation than women because of the patriarchy concept they hold. This statement will raise a question, does that situation still exist in modern society? Does the patriarchy system still influence people when they speak? The existence of "women's language" can be seen in women?s conversation in their social lives. This paper will discuss the existence of "women's language" in a woman?s conversation in her life activities in the movie The Devil Wears Prada (2006). The paper will also discuss how the existence of "women's language" appears in women?s daily conversation in modern life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>