Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cucuk Suwandi
Abstrak :
Kecemasan pada anak yang dirawat di rumah sakit merupakan fenomena yang sering ditemui dan berdampak terhadap penolakan tindakan. Penelitian ini untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada Anak usia Sekolah selama dirawat di kelas III Ruang Parikesit RSMM Bogor. Desain cross sectional, dengan sampel 23 responden melalui concecutive sampling. Analisa menggunakan chi square dan Independent T-Test. Hasil menunjukkan tingkat kecemasan dialami oleh 53 % responden, selanjutnya terdapat hubungan signifikan antara karakteristik anak, keluarga dan lingkungan dengan kejadian takut. Kesimpulan bahwa Tingkat kecemasan yang dialami oleh anak sekolah yang dirawat di rumah sakit cukup tinggi, Karakteristik anak pada penelitian ini antara lain usia anak yang rata-rata berada pada usia sekolah, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berada pada tipe temperamen lambat, belum pernah dirawat sebelumnya dan rata-rata lama dirawat lebih dari tiga hari, Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik anak: usia dan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah yang di rawat di Rumah Sakit.
Anxiety as experienced by hospitalized children is a phenomenon that is often encountered and the impacted on the children rejection to nursing intervention. This study was to analyze factors associated with the level of anxiety in school-age children during in-patient in class III Space Parikshit RSMM Bogor. Crosssectional design, with a concecutive sampling of 23 respondents was used and used chi-square analysis and Independent T-Test. Were Applied results showed that anxiety experienced by 53% of respondents, then were is a significant relationship between the characteristics of the children, the family and the environment with the level of anxiety. The conclusion that the level of anxiety experienced by school children who were hospitalized quite high, characteristic of the present study included age children on average are at school age, the majority of male sex, type of temperament is at a slow, yet never been treated before, and the average length of hospitalized more than three days, There was a significant relationship between child characteristics: age and family support with level of anxiety in hospitalized school-age children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Kurniawan
Abstrak :
Sains menjadi penting untuk dipahami sebab memberikan gambaran pada level individu maupun masyarakat dalam menjalani kehidupan serta memberikan jawaban pada berbagai hal yang belum terpecahkan. Literasi sains menjadi faktor penting untuk memberikan keyakinan terhadap sains pada individu, akan tetapi selain itu terdapat beberapa hal yang dapat memberi pengaruh pada keyakinan terhadap sains, seperti ideologi politik dan sikap partisan. Di Indonesia, keyakinan terhadap sains tidak selamanya dipengaruhi oleh literasi sains semata. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana efek moderasi yang dimunculkan oleh ideologi politik dan sikap partisan dalam memprediksi hubungan literasi sains dan keyakinan terhadap sains. Terdapat 439 partisipan (217 laki-laki dan 222 perempuan, SD = 10.30). Hasil analisi menujukkan bahwa literasi sains tidak dapat memprediksi keyakinan terhadap sains. Pada hasil analisis moderasi ideologi politik, dimensi religius memperlihatkan hasil signifikan dalam melihat keyakinan terhadap sains yang dimiliki individu. Begitu pun dengan sikap partisan yang memperlihatkan hasil signifikan. Pada ideologi politik, dimensi sosial dan ekonomi tidak dapat memprediksi hubungan literasi sains dan keyakinan terhadap sains. Hanya dimensi religius, yang signifikan dengan korelasi negatif terhadap hubungan literasi sains dan keyakinan terhadap sains. ......Science becomes important to understand because it gives a picture of the level of individuals and society in living life and provides answers to various things that have not been solved. Science literacy is an important factor to provide confidence in science to individuals, but besides that, there are several things that can influence beliefs in science, such as political ideology and partisanship. In Indonesia, belief in science is not always influenced by science literacy alone. Therefore, this study aims to see how the effects of moderation raised by political ideology and partisanship in predicting the relationship between science literacy and belief in science. There are 439 participants (217 men and 222 women, SD = 10.30). The results of the analysis show that science literacy cannot predict confidence in science. In the results of the analysis of moderation of political ideology, the religious dimension shows significant results in seeing beliefs in the science of individuals. Likewise, the partisanship shows significant results. In political ideology, the social and economic dimensions cannot predict the relationship between science literacy and belief in science. Only the religious dimension, is significant with a negative correlation to the relationship between science literacy and belief in science.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Sinclair-Stevenson, 1993
808.803 56 LIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zhong, Lihui
Tai bei shi : Da Di Chu Ban She, 1986
SIN 895.13 ZHO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: W.W. Norton & Company, 2011
808.89 TAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Marshall, Alan, 1902-1984
Melbourne: Hyland House, 1983
823.308 MAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Novia Murfiani
Abstrak :
Pada tulisan ini membahas mengenai hakikat bunga dalam lakon Sekar Pudak Tunjung Biru. Yang menjadi pertimbangan hingga akhirnya dilakukan penelitian terhadap lakon tersebut adalah karena adanya konsep two in one pada bunga Pudak Tunjung Biru, dan dijadikannya Dewi Kanastren sebagai perwujudan bunga tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah hakikat dari bunga pada lakon Sekar Pudak Tunjung Biru serta bagaimana lakon dikonstruksi hingga muncul sebuah hakikat pada Bunga Pudak Tunjung Biru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hakikat bunga pada lakon Sekar Pudak Tunjung Biru untuk menjadi bahan bacaan masyarakat dan sebagai pedoman kehidupan. Hasil dari penelitian ini, Bunga Pudak Tunjung Biru memiliki makna yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan bagaimana hubungan manusia dengan alam dapat mempengaruhi satu sama lain. Dari hasil penelitian berikut, dapat disimpulkan bahwa Bunga Pudak Tunjung Biru sangat penting maknanya sebagai ajaran kehidupan manusia untuk dapat terus menjaga sesama manusia dan alam. ......This paper discusses the nature of flowers in the play Sekar Pudak Tunjung Biru. What became a consideration until finally doing research on the play was because of the two in one concept on the Pudak Tunjung Biru flower, and Dewi Kanastren was made as the embodiment of the flower. The problem in this research is the essentiality of flowers in the play Sekar Pudak Tunjung Biru and how the play is constructed so that an essence appears in Bunga Pudak Tunjung Biru. The purpose of this study was to determine the essentials of flowers in the play Sekar Pudak Tunjung Biru to be used as reading material for the community and as a guide for life. The results of this study, Pudak Tunjung Biru Flowers have a very important meaning for human life and how human relationships with nature can affect each other. From the results of the following research, it can be concluded that the Pudak Tunjung Biru Flower is very important as a teaching for human life to be able to continue to take care of fellow humans and nature.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonso Octavianus
Abstrak :
Film perang yang menampilkan karakter anak menunjukkan bagaimana pandangan hidup mereka perlahan-lahan berubah secara dramatis. Penelitian ini mengkaji dampak perang melalui perspektif tokoh anak dalam film Иваново Детство (1962), yakni Ivan Bondarev dengan film Hotaru no Haka (1988), yakni Seita dan Setsuko. Penelitian ini menggunakan pendekatan sastra bandingan dan unsur intrinsik dalam menelaah data-data yang dikaitkan dengan konsep kepolosan masa kanak-kanak. Penulis berpendapat bahwa kedua film yang berasal dari dua periode waktu, tempat, dan bahasa yang berbeda mampu menggambarkan dampak buruk dan tragis yang diakibatkan oleh perang terhadap anak-anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perspektif anak-anak yang berhadapan langsung dengan perang mencederai cara pandang mereka dalam kehidupan, karena eksistensi perang secara langsung merenggut kebebasan anak-anak akan kepolosan serta masa kanak-kanak mereka. ......War films with children as its protagonists depict how their viewpoint on life slowly changes dramatically. This study compares the impacts of war through the eyes of a child in Ivan’s Childhood’s Ivan Bondarev with Grave of the Fireflies’ Seita and Setsuko. Additionally, this study utilizes comparative literature and intrinsic elements as its research method in reviewing data associated with theories on childhood innocence. This study argues that the two films originating from different periods of time, place, and language are able to describe the devastating and tragic impacts caused by war upon children. This study concludes that children who are involved unwillingly into war have their outlook on their life damaged because war, in and of itself, deprives children of their innocence and childhood.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Ajeng Danuwerti
Abstrak :
Karya ilmiah ini menganalisis makna cinta dalam tiga esai karya Choi Gab Su. Esai di Korea terbagi menjadi dua, yaitu kyeongsuphil atau esai non formal dan jungsuphil atau esai formal. Esai yang akan diteliti dalam karya ilmiah ini adalah esai non formal. Esai-esai tersebut berjudul Sarangeun Sarajiryeo Hal Ttaeman Sarang Gatatda, Gaeuri Watgo Sarangeun Oraedwaeeoseo Johda, dan Urineun Eotteohke Manna Yeogikkaji Wasseulkkayo. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah makna cinta yang terdapat dalam esai-esai karya Choi Gab Su. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitis, peneliti ingin menjelaskan makna cinta yang terkandung dalam esai-esai tersebut. Langkah pertama yang dilakukan yaitu membaca berulang kali ketiga esai tersebut, kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan memahaminya lebih dalam. Langkah selanjutnya adalah mempelajari teori tentang komponen cinta milik Sternberg. Setelah itu, peneliti menganalisis makna cinta yang ada di dalam ketiga esai itu menggunakan instrumen-instrumen yang ada di teori tersebut dan simbol-simbol yang digunakan. Hasil analisis menjukkan bahwa ketiga esai ini memiliki makna utama yang sama, yaitu dalam cinta ada rasa saling memiliki. Akan tetapi, masing-masing esai memiliki makna tersendiri juga. Pada esai pertama, cinta dimaknai sebagai sesuatu yang sesungguhnya sangat penting namun sering kali tidak disadari. Sementara itu, dalam esai kedua, cinta berawal dari suatu kebiasaan dan dapat membuat hati merasa tenang saat menghadapi masalah. Sedangkan dalam esai ketiga, makna yang ditemukan yaitu walaupun cinta datang dan pergi, tetap merupakan sesuatu yang sudah ditakdirkan dan dimaknai sebagai sesuatu yang mengisi hari-hari seseorang. ......This study analyzes the meaning of love in three essays by Choi Gab Su. Essays in Korea are divided into two, namely kyeongsuphil or non-formal essays and jungsuphil or formal essays. The essay that will be examined in this study is a non-formal essay. The essays were titled Sarangeun Sarajiryeo Hal Ttaeman Sarang Gatatda, Gaeuri Watgo Sarangeun Oraedwaeeoseo Johda, and Urineun Eotteohke Manna Yeogikkaji Wasseulkkayo. The formulation of the problem in this research is how is the meaning of love contained in essays by Choi Gab Su. By using descriptive analytical qualitative research methods, the researcher want to explain the meaning of love contained in these essays. The first step is to read the three essays repeatedly, then translate them into Indonesian and understand them more deeply. The next step is to learn the Sternberg's love components theory. After that, the researcher analyzed the meaning of love in the three essays using the instruments in the theory and the symbols used. The results of the analysis indicate that these three essays have the same main meaning, which is in love there is a sense of belonging. However, each essay has its own meaning as well. In the first essay, love is interpreted as something that is very important but often unnoticed by us. Meanwhile, in the second essay, love begins with a habit and can make the heart feel calm when facing problems. Whereas in the third essay, the meaning which found it is that even though love comes and goes, it is still something that is destined and interpreted as something that fills one's days.
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>