Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chitarani Kartikadewi
"Penelitian ini menguji bagaimana likuiditas pendanaan mempengaruhi pengambilan risiko bank dan bagaimana ukuran bank menentukan keputusan pengambilan risiko manajemen bank. Menggunakan data dari 89 bank umum di Indonesia dalam periode 2008 hingga 2017 dan mengkategorikan bank berdasarkan kategori ukuran bank (BUKU) Bank Indonesia (bank sentral), penulis menemukan dampak signifikan pendanaan likuiditas terhadap pengambilan risiko pada bank-bank dengan ukuran kecil. Secara khusus, berdasarkan analisis data panel, hasil penelitian menunjukkan bahwa bank-bank yang memiliki simpanan yang lebih tinggi cenderung mengambil risiko yang lebih tinggi atas asetnya dan mengakibatkan terjadinya trade-off risiko, antara risiko likuiditas dan risiko kredit.
Hasil penelitian menunjukkan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko dan cadangan kerugian kredit yang lebih tinggi, sebagai proxy dari risiko kredit, pada saat terjadinya kenaikan saldo simpanan. Selain itu, Z-Score yang lebih rendah dan rasio liquidity creation yang lebih tinggi, sebagai proxy dari tingkat solvabilitas bank, dihasilkan dari kenaikan pendanaan masyarakat. Di lain sisi penelitian ini menemukan bahwa bank yang lebih besar cenderung berhati-hati dalam mengambil risiko ketika memiliki saldo likuiditas yang lebih tinggi.

This research examines how funding liquidity affects bank risk-taking and the how the bank size determines bank’s management risk-taking decisions. Using data of 89 commercial banks in Indonesia within the period of 2008 to 2017, and categorizing the banks based on Bank Indonesia (central bank) bank-size category (BUKU), the author finds a significant impact of funding liquidity to bank risk-taking in smaller size banks. In particular, based on panel data analysis, the research result shows that banks with higher deposits incline to take a higher risk on its assets and resulted to risk-trade off, between liquidity risk and credit risk.
The result shows higher Risk-Weighted Assets and Loan Loss Provisions, as the proxy of credit risk, as the impact of deposits increment. In addition, lower Z-Score and higher liquidity creation ratios, as the proxy of bank’s solvency level, are resulted from deposit increment. However, this research finds that bigger banks tend to be cautious in taking risks when having higher liquidity position.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita
"Penelitian ini melihat pengaruh kebijakan quantitative easing terhadap pergerakan capital inflow di negara ASEAN-5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina pada fase ekspansi maupun pada fase kontraksi tappering off . Yaitu menganalisis dampak kebijakan quantitative easing melalui dua jalur transmisi: jalur likuiditas dan jalur portfolio rebalancing. Penelitian ini menggunakan data bulanan dengan periode penelitian Januari 2008 - Desember 2015. Dengan pembagian data pada fase ekspansi yaitu Januari 2008-Agustus 2013 dan fase kontraksi mulai September 2013- Desember 2015. Dengan menggunakan metode VAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon indikator foreign buy terhadap syok jalur likuiditas dan syok jalur portfolio rebalancing bervariasi antar negara. Penelitian ini juga menunjukan bahwa dampak kebijakan QE pada negara ASEAN-5 memiliki jalur transmisi dominan yang berbeda-beda, yaitu jalur portfolio rebalancing untuk fase ekspansi di negara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Sedangkan pada fase kontraksi transmisi nya justru melalui jalur likuiditas. Pada negara Thailand dan Filipina jalur portfolio rebalancing yang dominan pada kedua fase.
ABSTRACT This paper examines capital inflows to emerging economies in ASEAN as the effect of quantitative easing policy taken by the FED. This effects on ASEAN 5, namely Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand and Filipine is divided by two phase of policy, ekspansionary and contractionary taper tantrum phase. This study also attempt to analyze this effect on liquidity channel and portfolio rebalancing channel. Using the monthly data within period January 2008 December 2015 and using VAR as method.The result of this study showed that the response of capital inflows to shock by liquidity channel and shock by portfolio rebalancing channel are different between one country to another. This paper also find evidence that different dominant channelling might occur on different country. As Indonesia, Malaysia and Singapore have portfolio rebalancing channel as dominant transmission on ekspansionary phase of QE, but have liquidity channel as dominant on taper tantrum period. In Thailand and Filipine, both country have portfolio rebalancing channel as dominant transmission on both periode."
2017
T47763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
In Min
"Penelitian ini menginvestigasi pengaruh likuiditas pendanaan terhadap perilaku pengambilan risiko bank. Penelitian sebelumnya di negara maju menunjukkan bank yang mengalami peningkatan deposit lebih agresif dalam mengambil risiko di periode berikutnya, untuk meningkatkan profitabilitas dan mengejar kompensasi pribadi, serta adanya skema deposit insurance yang dapat menciptakan moral hazard.
Menggunakan data 336 bank di 26 negara selama periode 2004-2016, penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan perilaku pengambilan risiko antara tiap wilayah dalam kaitannya dengan likuiditas pendanaan. Pada bank-bank di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah, ditemukan hubungan positif antara deposit dengan risk weighted asset.
Di Amerika Utara, peningkatan deposit juga berpengaruh signifikan terhadap penurunan z-scores. Di Asia Timur, peningkatan likuiditas pendanaan ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan untuk semua ukuran risk taking. Di Asia Tenggara, meningkatnya funding liquidity bahkan berkontribusi terhadap menurunnya perilaku pengambilan risiko.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan skema explicit deposit insurance dapat meningkatkan agresivitas pengambilan risiko ketika bank mengalami peningkatan likuiditas pendanaan. Sebaliknya, bank cenderung mengambil risiko yang lebih rendah dalam merespons peningkatan likuiditas pada periode krisis keuangan global. Hal ini secara konsisten ditemukan di seluruh kawasan yang diteliti, kecuali di Asia Timur.

This research investigates the effect of funding liquidity on bank risk taking behavior. Previous research in developed countries shows that banks with higher deposits are more aggressive in taking risks in the next period, to increase profitability, pursue personal compensation, and the existence of deposit insurance schemes that can create moral hazard.
Using data of 336 banks in 26 countries over the period 2004 2016, this study shows differences in risk taking behavior between each region in relation to funding liquidity.In banks in North America, Europe and the Middle East, a positive relationship was found between deposit and risk weighted assets.
In North America, increased deposits also have a significant effect on the decrease in z scores. In East Asia, increased funding liquidity did not have a significant effect on all measures of risk taking. In Southeast Asia, increased funding liquidity even contributes to the decline in risk taking behavior.
The results of this study also indicate that the implementation of explicit insurance deposit scheme can increase the aggressiveness of risk taking when the bank has higher funding liquidity. In contrast, banks tend to take lower risks in response to increased liquidity in the period of global financial crisis. This is consistently found throughout the area studied, except in East Asia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Aprilina
"Penelitian ini membuktikan mengenai intensitas pencarian (search volume) terhadap stock return dan likuiditas di negara emerging market. Sampel terdiri dari 9 negara emerging market berdasarkan Morgan Stanley Capital International (MSCI) Emerging Market Index. Intensitas pencarian diproksikan oleh Google Trend bernama Google Search Volume Index(SVI) sebagai proksi untuk perhatian investor dan Abnormal Trading Volume (ATV) sebagai proksi likuiditas. Dalam penelitian ini, kami menggunakan Model Tiga Faktor Fama-French untuk menjelaskan variabilitas return saham di emerging market. Penelitian ini menggunakan data mingguan untuk periode Juli 2014-Juni 2018 dan currency depreciation sebagai peristiwa attention-grabbing. Kami mengklasifikasikan sampel ke dalam 3 portofolio yaitu negara yang memiliki depresiasi mata uang rendah, negara yang memiliki depresiasi mata uang menengah, dan negara yang memiliki depresiasi mata uang tajam. Hasilnya, terdapat indikasi SVI berpengaruh terhadap portofolio walaupun secara keseluruhan SVI tidak signifikansi terhadap return saham namun signifikan terhadap likuiditas. Faktor pasar (premi risiko pasar) positif dan signifikan pada portofolio keseluruhan. ATV memiliki informasi yang lebih dominan dari SVI dalam menjelaskan return saham. Selain itu, kami menemukan bahwa pada negara yang memiliki depresiasi mata uang rendah dan depresiasi tajam, preferensi investor berinvestasi pada small stock dengan book-to-market yang tinggi sementara pada negara yang memiliki depresiasi mata uang menengah preferensi investor untuk berinvestasi pada big stock dengan book-to-market yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa pada emerging market investor akan berperilaku rasional dalam jangka panjang.

The research examines the evidence of search intensity toward stock return and liquidity in emerging market country. The sample consists of 9 emerging market country classified as Morgan Stanley Capital International (MSCI) Emerging Market Index. Search intensity is measured by Google Trends named Google Search Volume Index (SVI) as a direct proxy for investors attention and Abnormal Trading Volume (ATV) as proxies for liquidity. We use the Fama-French Three-Factor Model to explain stock return variability in emerging market. We obtain weekly data for the period from July 2014-June 2018 and currency depreciation as an attention-grabbing event. We classified the sample into 3 portfolios which are low currency depreciation, medium currency depreciation, and sharp currency depreciation. The result showed that the SVI has a tendency to explain stock return variability in portfolio even though in general SVI insignificant toward stock return however significant on liquidity. Market factor (market risk premium) consistent positive and significant in overall portfolio. ATV has dominance information rather than SVI in explaining stock return. Additionally, we find that in low and sharp currency depreciation, investor tend to invest in small stock with high book to market meanwhile in medium currency depreciation investor tend to invest in big stock with high book to market. Overall, we conclude that in emerging market, in a long term investor behave on their rationality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betarto Fitriaji
"Pengelolaan likuiditas perbankan sangatlah penting, yang disadari sejak krisis keuangan tahun 2007-2009, yang mendorong keluarnya Basel III. Penelitian ini dijalankan dengan memperbandingkan data time-series dari rasio likuiditas, yaitu Rasio Intermediasi Makroprudential (RIM, bentuk terkini dari Loan to Deposit Ratio/LDR), Long Term Core Deposit ratio (LTCD, proxy dari Liquidity Coverage Ratio/LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) dari bank umum di Indonesia, dengan menggunakan perhitungan korelasi dan regresi linier. Data yang digunakan adalah laporan keuangan triwulanan interim 54 bank umum periode 2005-2016. Hipotesa studi ini adalah bahwa bank telah mengelola likuiditas secara aktif sejak sebelum krisis, dan menyesuaikan pendekatannya sepanjang periode hingga implementasi Basel III. Untuk menguji perilaku pengelolaan likuiditas sehubungan dengan pergerakan profitabilitas perbankan dan likuiditas negara, Cost of Fund (COF), Net Interest Margin (NIM) dan Return on Asset (ROA) serta penerbitan Surat Perbendaharaan Negara (SBN) digunakan sebagai variabel. Hasil studi menunjukkan bahwa bank di Indonesia mengelola likuiditasnya sebelum krisis, tetapi dengan metode yang tidak terstandar. Sepanjang periode penelitian bank mulai menggunakan pendekatan yang standar dengan tetap menunjukkan kepatuhan pada ketentuan, namun dengan cadangan likuiditas yang lebih rendah. Terdapat bukti adanya hubungan antara likuiditas bank dengan profitabilitas dari industri perbankan, dan juga dengan likuiditas dari pemerintah.

The importance of bank liquidity management realized since 2008 financial crisis and resulted in Basel III implementation. This research compared the time-series data of liquidity ratios, namely Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM, the newest form of Loan to Deposit Ratio/LDR), Long Term Core Deposit ratio (LTCD, proxy of Liquidity Coverage Ratio/LCR) and Net Stable Funding Ratio (NSFR) from Indonesian commercial banks, using correlation calculation and linear regression. It used quarterly interim financial data from 54 commercial banks in 2005-2016. The study tested hypothesis that banks have actively managed their liquidity risk before the crisis, and adjusted their approach along way to the implementation of Basel III. Then, Cost of Fund (COF), Net Interest Margin (NIM) and Return on Asset (ROA) and Surat Perbendaharaan Negara (SBN) issuance variables are used to test liquidity management changes correlate to industry profitability trend and government liquidity. The result showed that Indonesian banks have managed its liquidity prior to the crisis, but with unstandardized methods used by each bank. Through time, Indonesian banks started to use some standards, resulting in the new regulations compliance, but in lower liquidity reserves. The banks liquidity reserve also correlated with banking industry profitability and government liquidity condition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaipul Malik Ibrahim
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penyebaran kepemilikan, likuiditas, dan nilai perusahaan menggunakan sampel dari 225 Perusahaan pada kondisi pasar di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak 2014 hingga  2018. Kami menguji penyebaran kepemilikan yang diukur dengan free float, likuiditas sebagai diukur dengan Amihud Illiquidity, nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin's Q, dan total aset, rasio laba operasi terhadap harga, rasio leverage keuangan, laba operasi terhadap aset, relative bid-ask spread, turnover, depth, tingkat pengembalian saham, dan RoA sebagai variabel kontrol. Kami menggunakan data panel, yang merupakan kombinasi data cross-section dan time-series dari datastream Thomson Reuters. Penelitian ini menunjukkan bahwa free float berhubungan negatif dengan likuiditas saham dan nilai perusahaan sedangkan likuiditas saham berhubungan positif dengan nilai perusahaan. Temuan kami konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya dalam kaitannya dengan penyebaran kepemilikan yang memiliki hubungan negatif dengan Tobin's Q dan penyebaran kepemilikan berdampak negatif terhadap likuiditas saham.

This study aims to investigate the relationship between disperse of ownership, liquidity, and firm value using a sample of 225 Companies on Indonesia Stock Exchange (IDX) market conditions since 2014 until 2019. We examine disperse of ownership as measured by free float, liquidity as measured by Amihud illiquidity, firm value as measured by Tobin’s Q, and total assets, operating income to price ratio, financial leverage ratio, operating income on assets, relative bid-ask spread, turnover of stock, depth of stock, stock return, and return on assets as control variables. We uses panel data, which is combination of cross section and time series data from Thomson Reuters data stream. We find that this study indicated that free float is negatively associated with liquidity of stock and both firm value while liquidity of stock is positively associated with firm value. Our findings are consistent with some of prior research in relation to blockholder dispersion have a negative correlation with Tobin’s Q and disperse of ownership negatively impact liquidity of stock."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Rachmawati Tholib
"PTPN IX Divisi Tanaman Semusim dihadapkan pada permasalahan produktivitas gula rendah yang menyebabkan produksi gula rendah serta menyebabkan pendapatan perusahaan rendah sejak 2016-2018. Perusahaan kemudian mengalami kerugian dan kesulitan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Pada akhirnya perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. Dibutuhkan strategi perusahaan yang meliputi strategi bisnis dan keuangan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji beberapa alternatif solusi yang dilakukan oleh PTPN IX dalam meningkatkan produktivitas dan dampaknya terhadap peningkatan likuiditas. Hasil studi yang dilakukan memperlihatkan bahwa produktivitas dapat ditingkatkan melalui strategi on farm terdiri dari: manajemen penanaman yang baik, perluasan areal, dan kemitraan dengan petani tebu terkait peningkatan rendemen, penyediaan pendanaan dan bahan baku. Sementara itu strategi off-farm meliputi: rehabilitasi pabrik melalui revitalisasi pabrik. Target dari strategi on farm adalah untuk meningkatkan rendemen dan mencukupi bahan baku tebu dan target dari strategi off farm adalah meningkatkan kehandalan pabrik. Selain itu perlu dilakukan langkah langkah lain terkait penanggulangan likuiditas perusahaan yaitu restrukturisasi hutang, asset settlement dan rasionalisasi pegawai. Hasil proyeksi memperlihatkan strategi on farm dan off farm yang dilakukan dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan produksi sebesar 7% dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Hasil proyeksi yang dilakukan terhadap income statement dan cash flow from operation juga memperlihatkan memperlihatkan adanya peningkatan setelah langkah penanggulangan likuiditas dan produktivitas pada income statement dan cash flow from operation yang menunjukkan nilai positif pada scenario satu dan dua.

Divisi Tanaman Semusim PTPN IX is faced with the problem of low sugar productivity which causes low production and causes the companys revenue low since 2016-2018. The company then suffers losses and has difficulty paying short-term obligations. In the end the company experienced liquidity problems. Company strategies needed that includes business and financial strategies. This case study aims to find out and study several alternative solutions carried out by PTPN IX in increasing productivity and its impact on increasing liquidity. The results of studies conducted show that productivity can be increased through an on farm strategy consisting of: good planting management, area expansion, and partnerships with sugarcane farmers related to increased yields, provision of funding and raw materials. Meanwhile the off-farm strategy includes: plant rehabilitation through factory revitalization. The target of the on farm strategy is to increase the yield and supply of raw sugar cane. The target of the off farm strategy is to increase plant reliability. In addition, it is necessary to take other steps related to debt management, namely debt restructuring, asset settlement and employee rationalization. The projection results show that on farm and off farm strategies can increase productivity and increase sales. The results of projections made on the income statement and cash flow from operations also show an increase in the income statement and cash flow from operations that show positive values in scenario one and two."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Tri Sukoco
"PT. XYZ adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh keluarga yang mempunyai kekuatan politik kuat di negara Indonesia ini dan pengaruh politik ini secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi operasional bisnisnya. Penelitian studi kasus ini dilatarbelakangi oleh penurunan kinerja keuangan dan operasional PT. XYZ yang terus mengalami penurunan bisnis dan berhenti beroperasi pada tahun 2021. Masalah mendasar yang dihadapi PT. XYZ adalah tidak tersedianya modal kerja untuk menjalankan operasi bisnis dan hutang perusahaan yang belum terbayar yang telah menimbulkan potensi risiko yang tinggi bagi perusahaan. PT. XYZ menyiapkan informasi memorandum mengenai usulan likuidasi yang disampaikan kepada PT. ABC sebagai pemegang saham, dengan maksud agar ada keputusan strategis dari PT. ABC untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi PT. XYZ. Data primer dan data sekunder dikumpulkan dari analisis laporan keuangan, wawancara dengan manajemen serta data sekunder dari penelitian sebelumnya dan data informasi dari PTUN. Hasil dari penelitian ini adalah analisis kinerja keuangan dan analisis risiko yang memberikan rekomendasi kepada PT. XYZ dan PT. ABC dalam mengambil keputusan terkait masalah going concern dan proposal likuidasi PT. XYZ. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. XYZ, PT. ABC, pemerintah (pajak, Peradilan Tata Usaha Negara), dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Sampai dengan selesainya proses penelitian ini belum ada keputusan yang diberikan oleh PT. ABC apakah akan menyetujui atau menolak usulan likuidasi PT. XYZ.

PT. XYZ is a company founded and owned by a family that has strong political power in Indonesia and this political power influences directly or indirectly affects its business operations. This case study research was motivated by the ongoing loss of financial and operational performance of PT. XYZ which continues to experience a decline in business and stops operating in 2021. The fundamental problem faced by PT. XYZ is the unavailability of working capital to run business operations and the company's unpaid debts that have created a high potential risk for the company. PT. XYZ prepares information on the liquidation proposal memorandum submitted to PT. ABC as a shareholder, with the intention that there is a strategic decision from PT. ABC to solve the problems faced by PT. XYZ. Primary data and secondary data have collected from financial statement analysis, interviews with management as well as secondary data from previous research and information data from the administrative court. The results of this research are financial performance analysis and risk analysis that provide recommendations to PT. XYZ and PT. ABC in making decisions regarding going concern issues and PT. XYZ's liquidation proposal. This research has expected to be useful for PT. XYZ, PT. ABC, the government (tax, State Administrative Court), and science in general. Until the completion of this research there has been no decision given by PT. ABC whether to approve or reject the proposed liquidation of"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Kurniawan
"Penelitian ini membandingkan model CAPM dan Fama-French tiga faktor model untuk melihat dampak net Trading, order imbalace, dan likuiditas premium investor asing dan domestik di pasar modal Indonesia. Portofolio net trading dan order imbalance diestimasi dengan pendekatan quoted spread (Roll, 1984). Adapun likuikitas premium dihitung berdasarkan Amihud (2002). Hasil penelitian menunjukan bahwa market risk premium, size effect dan value effect secara konsisten berpengaruh positif terhadap return saham di pasar modal Indoensia. Net trading investor asing maupun domestik berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Pengaruh order imbalance ditemukan hanya pada investor asing. Selain itu, transaksi asing cenderung mampu mendapatkan return lebih besar pada saham-saham yang ilikuid sedangkan transaksi domestik cenderung mampu menghasilkan return lebih tinggi pada saham yang likuid.

This study compares the CAPM and Fama-French three factor models to estimates the impact of Net Trading, Order Imbalace, and premium liquidity of foreign and domestic investors in the Indonesian Capital Market. Net trading portfolios and imbalance orders are estimated using the quoted spread Roll (1989) approach. The premium liquidity is calculated based on Amihud (2002). The results showed that the market risk premium, size effect and value effect consistently had a positive effect on stock returns in the Indonesian Capital Market. Net trading by foreign and domestic investors has a significant positive effect on stock returns. The influence of imbalance orders is found only on foreign investors. In addition, foreign transactions tend to be able to get greater returns on iliquid stocks, while domestic transactions tend to produce higher returns on liquid stocks.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunyamin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan pihak asing terhadap Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan penyaluran kredit oleh bank umum konvensional sebelum dan saat Pandemi Covid-19 di Indonesia. Periode sebelum pandemi mencakup periode waktu Januari 2016 – Februari 2020 dan periode saat pandemi bermula sejak World Health Organization (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai penyakit pandemi dari periode Maret 2020 – Desember 2020. Data menggunakan laporan keuangan yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Hasil penelitian ini akan menunjukkan perilaku bank-bank yang mayoritas (>50%) sahamnya dimiliki oleh pihak asing di Indonesia dalam memelihara jumlah LCR sebelum dan saat Pandemi. Penelitian juga akan memberikan gambaran perbandingan perilaku penyaluran kredit antara bank-bank yang mayoritas dimiliki pihak asing tersebut dengan bank domestik, apakah kredit yang disalurkan lebih tinggi atau justru lebih rendah pada kedua periode tersebut. Hal ini berguna untuk menambah informasi bagi para pelaku di industri perbankan Indonesia sehingga meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya. Selain itu, otoritas regulasi Indonesia juga dapat memanfaatkan informasi tersebut dari perspektif strategis dan kebijakan untuk memantau, mengelola dan mengendalikan intermediasi keuangan dari perspektif makroprudensial.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan pihak asing terhadap Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan penyaluran kredit oleh bank umum konvensional sebelum dan saat Pandemi Covid-19 di Indonesia. Periode sebelum pandemi mencakup periode waktu Januari 2016 – Februari 2020 dan periode saat pandemi bermula sejak World Health Organization (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai penyakit pandemi dari periode Maret 2020 – Desember 2020. Data menggunakan laporan keuangan yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Hasil penelitian ini akan menunjukkan perilaku bank-bank yang mayoritas (>50%) sahamnya dimiliki oleh pihak asing di Indonesia dalam memelihara jumlah LCR sebelum dan saat Pandemi. Penelitian juga akan memberikan gambaran perbandingan perilaku penyaluran kredit antara bank-bank yang mayoritas dimiliki pihak asing tersebut dengan bank domestik, apakah kredit yang disalurkan lebih tinggi atau justru lebih rendah pada kedua periode tersebut. Hal ini berguna untuk menambah informasi bagi para pelaku di industri perbankan Indonesia sehingga meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya. Selain itu, otoritas regulasi Indonesia juga dapat memanfaatkan informasi tersebut dari perspektif strategis dan kebijakan untuk memantau, mengelola dan mengendalikan intermediasi keuangan dari perspektif makroprudensial."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>