Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pujo Purwanto
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan keterbatasan kemampuan peralatan yang terpasang untuk menurunkan kadar amoniak dalam air buangan yang berasal dari pabrik Amonium Nitrat. Dimana kadar amoniak tersebutmasih melebihi baku mutu sesuai KEP-SUMENLI-I/I0/1995, tentang mutu limbah cair bagi kegiatan Industri dinyatakan bahwa kadar amonia diperbolehkan maksimum 5 ppm.

Amoniak tersebul sebagian besar berasal dari air kondensasi hasil reaksi antara asam nitrat dan amoniak. Proses unluk menurunkan kadar amoniak terlarut dalam air kondensat tersebut digunakan sistem proses Hsika yang dikenal dengan amoniak stripping.

Perancangan amoniak stripping digunakan metoda Ludwig dan fomiula yang digunakan terlebih dahulu di lakukan uji perancangan ulang dimensi menara kolom yang terpasang di Pabrik amoniak PT Pupuk Kujang, dengan tujuan mencan formula yang tepat. Hasil uji fommla didapatkan data yang sama terhadap data design, sehingga formula sudah tepat dan memenuhi untuk digunakan dalam perancangan ini. Amoniak stripping dirancang dengan laju alir umpan air 2500 kg per jam, kadar amoniak diperhitungkan 100 ppm dan etisiensi penumnan kadar amoniak 93 %_ Kemudian digunakan steam sebagai gas stripper yang dihembuskan melalui sisi bagian bawah menara dengan kondisi temperatur 147 °C dan laju alir 750 kg per jam. Hasil Akhir perancangan amoniak stripping atau menara kolom adalah Diameter kolom bagian dalam 0,5 meter,Tinggi bed isian unggun 4,5 meter dan [sian Unggun /packing digunakan Raschig Ring dengan ukuran 1,5 in.

Perkiraan biayn yang timbul dari pengadaan peralatan utama dalam perancangan proses menurunkan [radar amoniak ini sebesar 54.1S3,81USD atau Rp 541.838.lG0,- (kurs diambil lUSD=Rp 10.000), sedangkan tambahan biaya operasional pertahun sebesar Rp 226_866.57l,-.

Perancangan ini dapat menurunkan kadar amoniak dalam air buangan dari 60 ppm menjadi 2 ppm, hal ini digunakan unluk memenuhi aturan pemerintah dan sebagai lronsekwensi terhadap pemeliharan lingkungan hidup.
2001
S49251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafiq Hibatullah
Abstrak :
Didorong terutama oleh penggunaan lithium-ion battery untuk kendaraan listrik, permintaan litium diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dan melebihi pasokannya pada tahun 2025. Ekstraksi litium dari brine water menjadi hal yang sangat penting karena hampir 80% dari total cadangan litium global berasal dari brine water. Tantangan terberat dalam melakukan proses ekstraksi pada brine water adalah sifat litium dan magnesium yang mirip sehingga sulit dipisahkan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh proses pencucian menggunakan amonia dengan bantuan gelombang ultrasonik. Metode yang digunakan yaitu proses presipitasi menggunakan natrium silikat pada kondisi optimum (F-560) untuk memisahkan litium dan magnesium dan metode pencucian menggunakan amonia dengan bantuan gelombang ultrasonik. Penelitian ini menggunakan variabel konsentrasi amonia 0, 1, dan 3 molar, amplitudo ultrasonik 20, 30, dan 40%, temperatur ultrasonik 30, 40, dan 50oC, dan waktu percobaan 1, 5, dan 10 menit. Faktor dan level percobaan tersebut dioptimasi menggunakan metode Taguchi untuk mendapatkan parameter optimalnya, sedangkan kontribusi masing-masing parameter proses diamati dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Parameter optimal untuk mendapatkan nilai minimum pada rasio Mg/Li yaitu dengan konsentrasi amonia 3 molar, amplitudo 40%, temperatur 40°C, dan waktu percobaan 1 menit. Persentase kontribusi untuk setiap parameter yaitu 81,50% untuk konsentrasi amonia, 5,82% untuk amplitudo, 1,83% untuk temperatur, dan 5,54% untuk waktu dengan kontribusi error 5,29%. Parameter temperatur menjadi satu-satunya parameter yang tidak signifikan terhadap hasil, yang membuatnya lebih memiliki fleksibilitas dalam proses seleksi. ......Driven primarily by the use of lithium-ion batteries for electric vehicles, demand for lithium is expected to triple and exceed supply by 2025. Extraction of lithium from brine water is very important because almost 80% of the total global lithium reserves come from brine water. The toughest challenge in carrying out the extraction process in brine water is the similar nature of lithium and magnesium so it is difficult to separate them. The purpose of the study was to determine the effect of the washing process using ammonia with the help of ultrasonic waves. The method used is a precipitation process using sodium silicate at optimum conditions (F-560) to separate lithium and magnesium and a washing method using ammonia with the help of ultrasonic waves. This study used variable concentrations of ammonia 0, 1, and 3 molar, ultrasonic amplitude 20, 30, and 40%, ultrasonic temperature 30, 40, and 50°C, and experimental time of 1, 5, and 10 minutes. The factors and levels of the experiment were optimized using the Taguchi method to obtain the optimal parameters, while the contribution of each process parameter was observed using Analysis of Variance (ANOVA). The optimal parameters to obtain the minimum value for the Mg/Li ratio are 3 molar ammonia concentration, 40% amplitude, 40°C temperature, and 1 minute experiment time. The percentage contribution for each parameter is 81.50% for ammonia concentration, 5.82% for amplitude, 1.83% for temperature, and 5.54% for time with an error contribution of 5.29%. The temperature parameter is the only parameter that is not significant to the results, which makes it more flexible in the selection process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Kalmapuspita Imas
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan komposit abu terbang/TiO2 dengan TiO2 P25, abu terbang dari PT Pupuk Kaltim, dan surfaktan kationik Hexadecyltrimethylamonium Bromide HTAB . Komposit dikarakterisasi SEM EDX serta diuji coba untuk mendegradasi amonia dalam fotoreaktor. Perbandingan massa abu terbang dan TiO2 yang optimum adalah 2:1 sebanyak 1 gram dalam 250 ml limbah cair amonia dan dapat mengeliminasi amonia cair sebesar 93 selama 180 menit. pH optimum untuk mendegradasi amonia adalah pH 11 dengan persen eliminasi sebesar 79 selama 180 menit. Kinetika reaksi degrasai amonia mengikuti model kinetika Langmuir-Hinshelwood.
ABSTRACT
In this experiment, the Fly Ash TiO2 composite will be produced using TiO2 P25, fly ash from PT Pupuk Kaltim, and also a cationic surfactant, Hexadecyltrimethylamonium Bromide HTAB . The catalyst characterized by SEM EDX and tested for ammonia degradation at photoreactor. The optimum mass ratio of fly ash and TiO2 is 2 1 1g 250ml liquid waste , allowing reduction of aqueous ammonia concentration up to 93 for 180 minutes of reaction. Optimum pH for ammonia degradation is 11, which decreases ammonia concentration up to 79 for 180 minutes of reaction. Reaction kinetics for ammonia degradation using fly ash TiO2 catalyst follow Langmuir Hinshelwood kinetics.
2017
S68224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library