Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Naufal Anandito
"Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor penghasil devisa terbesar sebesar 7,2 Miliar USD pertahun 2018 dan menyumbang 70% pembangunan infrastruktur di kota – kota besar Indonesia (ESDM 2018). Sumber daya nikel salah satunya, di negara Indonesia menempati urutan keenam di dunia, sebesar 6,5 milyar ton dan cadangan 3,1 milyar ton. Dengan berkembang dengan pesatnya industri nikel di Indonesia tidak menutupi bahwa setiap satu ton produksi smeter feronikel dapat memproduksi delapan ton terak feronikel (Mufakhir, et al., 2018). Terak feronikel di Indonesia hingga saat ini masih sangat jarang yang mampu mengolahnya menjadi produk berguna dan hanya menjadi limbah. Penelitian kali ini menjelaskan tentang proses benefisiasi logam tanah jarang berbahan baku terak feronikel dengan metode piro-hidrometalurgi. Variabel yang digunakan adalah 85% slag: 5% CaO : 10% lignite, serta 75% slag: 5% CaO : 20% lignite, dan 65% slag : 5% CaO, 30% lignite. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu dengan reduksi karbotermik 1100oC selama 90 menit, dilanjutkan dengan NaOH baking 300oC selama 90 menit, kemudian proses hidrometalurgi yang dilakukan dengan pelindian menggunakan H2SO4 0,5 M selama 120 menit dengan temperature 175oC. Hasil dari proses reduksi pirometalurgi di karakterisasi dengan XRD, XRF, dan SEM-EDS. Serta untuk hasil filtrat pelindian digunakan karakterisasi ICP-OES untuk mendapatkan %recovery logam tanah jarang yang tidak mengendap dan hasil logam tanah jarang yang mengendap pada residu dilakukan Analisa XRF. Pada penelitian kali ini, kondisi optimal untuk mendapatkan %recovery pengendapan unsur logam tanah jarang yttrium adalah dengan variasi lignite kadar terbanyak dengan proses reduksi piro-hidrometalurgi.

The mining sector is one of the largest foreign exchange-producing sectors of 7.2 billion USD per year 2018 and accounts for 70% of infrastructure development in Indonesia's big cities (ESDM 2018). One of the nickel resources is Indonesia, which ranks sixth in the world, with 6.5 billion tons and reserves of 3.1 billion tons. With the rapid development of the nickel industry in Indonesia, it does not cover that every one tonne of ferronickel meter production can produce eight tons of ferronickel slag (Mufakhir, et al., 2018). Until now, ferronickel slag in Indonesia is still very rarely able to process it into useful products and only becomes waste. This study describes the rare earth metal beneficiation process made from ferronickel slag using the pyro-hydrometallurgical method. The variables used are 85% slag: 5% CaO: 10% lignite, and 75% slag: 5% CaO: 20% lignite, and 65% slag: 5% CaO, 30% lignite. The extraction method used is carbothermic reduction at 1100oC for 90 minutes, followed by NaOH baking at 300oC for 90 minutes, then the hydrometallurgical process is carried out by leaching using 0.5 M H2SO4 for 120 minutes at a temperature of 175oC. The results of the pyrometallurgical reduction process were characterized by XRD, XRF, and SEM-EDS. As well as for the results of the leachate filtrate, ICP-OES characterization was used to obtain the % recovery of rare earth metals that did not settle and the results of rare earth metals that precipitated on the residue were carried out by XRF analysis. In this study, the optimal condition for obtaining % recovery of the deposition of the rare earth metal element yttrium is with the highest variation of lignite content with a pyro-hydrometallurgical reduction process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Donganta Pascal
"Adanya perkembangan teknologi dan infrastruktur maupun sektor lainnya menyebabkan menaiknya tingkat kebutuhan energi, terkhusus energi listrik. Salah satu sumber daya alam yang dapat menghasilkan energi listrik adalah batubara. Indonesia termasuk negara penghasil batubara terbesar di dunia. Namun, pada umumnya batubara hasil tambang Indonesia adalah batubara dengan peringkat rendah atau dikenal sebagai batubara lignit. Batubara lignit baik digunakan sebagai bahan bakar dalam industri PLTU karena memiliki kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat menghasilkan efisiensi pembakaran yang tinggi. Namun, sebelum dijadikan sumber bahan bakar untuk PLTU, batubara lignit harus melalui proses peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas yang dimaksud adalah dengan cara dikeringkan. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air yang tinggi di dalam batubara lignit sekitar 40-70 dari massa aslinya. Penelitian pengeringan batubara lignite berlangsung menggunakan sistem refrigerasi dan pemanas heater serta desain ruang pemanas menggunakan tambahan desain Fixed-Bed Reactor. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan variasi humidity ratio dan suhu pemanas. Pada penelitian ini, data yang didapat kemudian diolah sehingga diketahui pengaruh humidity ratio dan suhu pemanas terhadap nilai k konstanta laju pengeringan. Nilai k akan digunakan untuk desain pengeringan batubara di masa yang akan datang.

The existence of technological and infrastructure developments increases energy needs, especially electrical energy. Commonly, electrical energy can be obtained from natural resources such as coal. Indonesia is one of the largest coal producers in the world. However, most of coal that Indonesia can produce are low rank coal. There are two types of low rank coal, they are sub bituminous and lignite coal. Lignite coal can be used as a fuel in Electric Steam Power Plant Industries because it has low sulfur content which can produce high combustion efficiency. On the other hand, lignite coal must be upgraded with a drying process to reduce its moisture content the lignite coals moisture is about 40 70 from its total mass. Lignite Coal drying enhances the heating value. In this study, the dryer uses a refrigeration system and heater. The drying chamber is designed with an additional Fixed Bed Reactor. Lignite Coal drying is operated in two variations of air condition. The variations are humidity ratio and heating temperature of dryers air condition. Based on this research, all the data resulted will be used to find the influence of humidity ratio and the heating temperature on the drying rate and activation energy of low rank. The drying rate constant and activation energy value will be used for future drainage design of low rank coal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library