Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Gina Sonia
"Penelitian ini menganalisis pengaruh film Hollywood terhadap gaya hidup masyarakat Jakarta tahun 1950-1963. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, keberadaan bioskop dan film telah mempercepat penetrasi budaya Barat ke dalam masyarakat global, termasuk Jakarta. Sejak tahun 1950-1963, film Hollywood telah menjadi salah satu media yang mendorong perubahan gaya hidup masyarakat. Film dipandang cukup efektif dalam menyebarkan nilai-nilai budaya karena film dapat menjangkau jutaan orang, menyuguhkan narasi, dan menciptakan pengalaman visual yang mendalam. Dengan demikian, film Hollywood tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang memberikan pandangan baru terhadap gaya hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perkembangan film Hollywood dan bentuk perubahan gaya hidup masyarakat Jakarta pada masa Orde Lama yang muncul akibat menonton film Hollywood. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik, penelusuran sumber meliputi surat kabar dan majalah sezaman, buku, serta artikel jurnal yang memiliki aspek kajian serupa. Penelitian ini memperlihatkan bahwa film-film Hollywood memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi dan gaya hidup masyarakat Jakarta. Pengaruh ini tercermin dalam musik, dansa, pakaian, dan geng anak muda (cross boy) yang disebabkan oleh film Hollywood.
This study analyzes the influence of Hollywood films on the lifestyle of Jakarta's society during the years 1950-1963. With the advancement of information and communication technology, the presence of cinemas and films has accelerated the penetration of Western culture into the global community, including Jakarta. From 1950 to 1963, Hollywood films have been a significant medium driving changes in the lifestyle of the society. Films are considered effective in disseminating cultural values as they can reach millions of people, present narratives, and create profound visual experiences. Thus, Hollywood films serve not only as entertainment but also as agents of social change, offering a new perspective on societal lifestyles. This research aims to examine the development of Hollywood films and the resulting changes in the lifestyle of Jakarta's society during the Old Order era influenced by watching Hollywood films. The research methodology employed is the historical method, encompassing heuristic, verification, interpretation, and historiography. In the heuristic phase, source exploration includes contemporary newspapers and magazines, books, as well as journal articles with similar study aspects. The research reveals that Hollywood films play a significant role in shaping the perception and lifestyle of Jakarta's society. This influence is evident in music, dance, clothing, and youth gangs (cross boy) caused by Hollywood films."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Shabrina Naila Amanda
"
Pembangunan mal seringkali mengubah fungsi lahan ruang terbuka dan menciptakan persepsi persaingan. Diperlukan integrasi untuk mengubah persepsi, sehingga mal dan ruang terbuka dapat saling melengkapi, meningkatkan nilai, dan keberlanjutan keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengunjung terhadap keberadaan ruang terbuka di mal-mal Kota Jakarta dan keterkaitan persepsi dengan pola kunjungan ruang terbuka di malmal Kota Jakarta (Studi Kasus: Mal Senayan Park, Mal Central Park dan AEON Mal Jakarta Garden City. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah karakteristik lokasi ruang terbuka dan karakteristik pengunjung ruang terbuka. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, wawancara dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan membuat peta sebaran titik lokasi ruang terbuka, sketsa fasilitas dari masing-masing ruang terbuka di mal, dan sketsa pola kunjungan ruang terbuka di mal. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsep dan profil pengunjung di ketiga ruang terbuka mal. Pengunjung “Urban Park” dan “Green Park” cenderung menggunakan ruang terbuka sebagai tempat interaksi sosial dan relaksasi. Sedangkan pengunjung “Family Friendly” menggunakan ruang terbuka sebagai tempat edukasi. Pengunjung yang berada di ruang terbuka dengan konsep “Urban Park” dan “Green Park” mempunyai kesamaan pada pola kunjungan yang hanya singgah ke ruang terbuka saja, sedangkan ruang terbuka “Family Friendly” menunjukkan adanya kunjungan ke mal untuk beraktivitas selain ke area ruang terbuka. Perbedaan pola kunjungan tersebut menunjukkan adanya perbedaan integrasi keruangan antara mal dan ruang terbuka.
Mall construction often changes the function of open space and creates a perception of competition. Integration is needed to change perceptions, so that malls and open spaces can complement each other, increasing the value and sustainability of both. This research aims to analyze visitors' perceptions of the existence of open space in Jakarta City malls and the relationship between perceptions and open space visit patterns in Jakarta City malls (Case Study: Senayan Park Mall, Central Park Mall and AEON Jakarta Garden City Mall. Research This method uses qualitative methods. The variables used in this research are the characteristics of open space locations and the characteristics of open space visitors. Data collection was carried out through field surveys, interviews and literature studies. Data processing was carried out by making a map of the distribution of open space location points, sketches of facilities for each -each open space in the mall, and a sketch of the visiting patterns of open spaces in the mall. Data analysis techniques were carried out using descriptive and spatial analysis. The results of the research show that there are differences in the concept and profile of visitors in the three open spaces in the mall. Visitors to "Urban Park" and "Green Park” tend to use open spaces as places for social interaction and relaxation. Meanwhile, "Family Friendly" visitors use the open space as a place for education. Visitors who are in open spaces with the "Urban Park" and "Green Park" concepts have similarities in the pattern of visits which only stop at open spaces, while "Family Friendly" open spaces indicate visits to the mall for activities other than the open space area. These differences in visit patterns indicate differences in spatial integration between malls and open spaces."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Herlinda Fitria
"Penelitian ini akan mengkaji mengenai fenomena makan di restoran yang saat ini telah menjadi sebuah gaya hidup baru disebut sebagai makan cantik. Kegiatan tersebut sedang tren dilakukan anak muda khususnya yang tinggal di perkotaan seperti Jakarta. Makan cantik dilakukan dalam rangka untuk memberitahukan kegiatannya kepada orang melalui social media. Makan cantik merupakan simulasi yang sengaja dibentuk untuk menampilkan image tertentu, karena hal tersebut dianggap dapat merepresentasikan masyarakat kelas atas. Di balik makan cantik yang di unggah di social media, ternyata hal tersebut berlainan dengan kondisi yang nyata. Sehingga dapat dikatakan bahwa telah terjadi pengaburan kelas dimana tidak adanya kejelasan dari status kelas yang dimunculkan di social media. Social media saat ini tidak lagi menampilkan realitas yang sebenarnya, namun menampilkan hiperrealitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat dan menggambarkan makan cantik sebagai sebuah hiperealita pada social media yang dibentuk melalui simulasi.
This study reviews the phenomenon of eating in restaurants that recently came out as a new lifestyle known as "makan cantik" (aesthetic eating). This lifestyle is currently trending among young people, especially those in the urban areas such as Jakarta. Makan cantik is done with an intention of broadcasting the activity through social media. Makan cantik is a simulation that is intentionally constructed to present certain image, such that represents the upper class society. Beneath what's been presented in social media, there is a contrasting condition of real life. Therefore, it can be said that there is no clarity of class status on social media, for social media nowadays is no longer presenting the reality, but instead the hyperreality. This study uses qualitative methods to observe and describe makan cantik as a hyperreality on social media, constructed through simulation"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library