Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudiyatno Yudi Nugroho
Abstrak :
Investasi aplikasi teknologi informasi seringkali hanya dipandang sebagai suatu biaya yang harus dikeluarkan tanpa tahu manfaat apa yang akan diperoleh. Namun investasi aplikasi teknologi informasi tetap dilakukan karena organisasi memandang teknologl infonnasi dapat meningkatkan performa organisasi. Biaya Iebih mudah diidentihkasikan dan dihitung dibandingkan manfaat khususnya manfaat yang slfatnya tidak nyata (intangible). Kebanyakan cara praktis menggunakan pendekatan finansial berfokus pada manfaat nyata (tangible) seperti penghematan biaya, pengurangan pegawai dan sebagainya. sayangnya cara tersebut telah menurunkan nilai ekonomis dari investasi teknologi informasi. Penelitian ini akan melihat manfaat aplikasi teknologi informasi dari pendekatan finansial maupun non finansial. Beberapa orang percaya bahwa dua pendekatan harus digabungkan untuk mendapatkan hasil yang Iebih baik dan akurat. Penelitian ini menerapkan kaidah information economics yang menggabungkan kedua pendekatan finansial maupun non finansial dalam menilai dan melakukan justifikasi terhadap investasi aplikasi teknologi informasi pada Perpustakaan Universitas Budi Luhur Jakarta. Dari hasil peneiitian diketahui bahwa investasi aplikasi teknologi informasi pada Perpustakaan Unlversitas Budi Luhur bermanfaat dan layak untuk dilaksanakan.
Information technology application investments were just frequently regarded as expenses need to spend without knowing what benefits will be gained. Nonetheless, this application still more conducted since organization always presume that information technology could enhance their performance. Cost is much more easier to identity and calculated than to its benefit particularly intangible benefit. The Most pratical ways applying financial approachment which focus in on tangible ways such as saving cost employee substractions etc. unfortunately this could degrade investment of Information of Technology economically. The research is aimed to see the benefit of infomation technology investment derive from either iinancial approach or non financial. Most people behaved that both approachment should be combined to give more better results and accurate. The research is trying to apply information economics which are combined both financial approachment nor no financial during scoring and performing justification over the investment of application of information technology at library at University of Budi Luhur Jakarta. The results proved that investment of information technology application at library at University of Budi Luhur will donates more benefits and will be used properly.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T17329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparmo P.
Abstrak :
ABSTRAK
Situs web Jaringan Perpustakaan APTIK (JP APTIK) merupakan sarana penyedia informasi yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa universitas anggota APTIK yang sedang mengerjakan skripsi. Situs web JP APTIK yang telah dibangun sejak tahun 2001 perlu dievaluasi dengan melibatkan mahasiswa pengguna situs web agar situs web JP APTIK menjadi situs yang semakin bermanfaat optimal bagi mahasiswa penulis skripsi. Salah satu cara mengevaluasi situs web JP APTIK adalah melakukan uji ketergunaan atau usability testing. Uji ketergunaan adalah mengukur kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, efisiensi dan kepuasan. PeneIitian uji ketergunaan situs web JP APTIK ini untuk mengetahui tingkat ketergunaan situs web JP APTIK, mengidentifikasi masalah yang ditemui pengguna sewaktu mengakses situs web JP APTIK, dan mengetahui perubahan yang hams dilakukan pada situs web JP APTIK. Kriteria yang digunakan untuk mengukur ketergunaan mencakup kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, kesalahan sistem pada situs, serta bahasa yang diusulkan untuk digunakan. Sepuluh peserta (participants) dipilih untuk melakukan uji ketergunaan. Pemilihan peserta uji ketergunaan didasarkan pada pengetahuan, keaktifan penggunaan internet, penggunaan sumber informasi dari intemet, dan frekuensi penggunaan internet. Kesepuluh peserta diminta mengeijakan soal yang berkaitan dengan menu, navigasi, dan isi situs web JP APTIK. Kesepuluh peserta juga diwawancarai serta diamati perilakunya pada saat uji ketergunaan berlangsung. Perekaman proses uji ketergunaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ca,ntasia Studio 4 dan alat perekam suara. Data yang diperoleh dianalisis untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh ialah : 1. Lima menu halaman awal situs web JP APTIK merupakan menu yang mudah digunakan. Lima menu yang dimaksud adalah Buletin JPA, Download Buletin, Training, Tentang JPA, Raker. Menu dan submenu yang tidak mudah digunakan mencakup Direktori, E-Leaming, News, Tsunami and Librarianship, Links, Feedback, Artikei. 2. Kemudahan dipelajari. a.Langkah yang dilakukan oleh peserta untuk menggunakan lima menu pada halaman awal situs web JP APTIK adalah langkah yang benar yakni mengklik menu yang dimaksudkan. b.Istilah menu yang tidak dipahami peserta adalah Arsip Milis, Feedback, Raker, Tsunami and Librarianship, E-Learning, Links, Forum Purek 1, JLA, Perpustakaan Digital. c.Peserta mengatakan bahwa bahwa halaman awal situs cepat dalam memberi respon sedangkan Katalog Induk agak lambat dan APTIK's Digital Library sangat lambat d.Waktu paling lama diperlukan oleh peserta untuk mengerjakan soaf yang berkaitan dengan APTIK's Digital Library. e.Tiga fasilitas utama yang ada pada situs web JP APTIK, yakni halaman awal situs, Katalog Induk, dan APTIK's Digital Library dikatakan oleh peserta
2007
T18975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Kartini
Abstrak :
Penelitian mengenai koleksi bahan pustaka KBK telah dilakukan pada 26 anggota jaringan informasi dan dokumentasi bidang KB Nas di tingkat pusat yaitu Jakarta, pada bulan Mei sampai dengan Desember 1987. Penelitian bertujuan antara lain untuk memperoleh gambaran keadaan koleksi bahan pustaka dari perpustakaan anggota jaringan, terutama koleksi bahan pustaka KBK. Pengumpulan data dilakukan melalui koesioner dan wawancara dengan petugas perpustakaan anggota. Hasilnya adalah jumlah koleksi buku anggota jaringan informasi dan dokumentasi secara keseluruhan jumlahnya cukup besar yaitu 741.972 judul, sedangkan koleksi buku bidang KBK hanya meliputi 6,36% atau 47.255 judul. Dilihat dari segi presentase bandingan antara koleksi buku KBK dengan koleksi buku keseluruhan tiap anggota yang terbesar dimiliki oleh perpustakaan Pusdokinfo PPT-LIPI, perpustakan PKMI, LD-UI, PKBI, BKKPN dan Dirbinkes Keluarga. Koleksi buku bidang KBK terbanyak dimiliki oleh perpustakaan BKKBN, LD-UI, PKMI, PKBI dan perpustakaan Nasional. Pedoman pengolahan bahan buku yang banyak dipakai : AACR2 untuk deskripsi bibliografi. DDC untuk klasifikasi, Tesaurus KBK untuk tajuk subjek. Dari ke-26 anggota jaringan terlihat yang mempunyai pustakawan yang didukung oleh latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan tingkat perguruan tinggi adalah 62% dan selebihnya seperti perpustakaan PKBI, Dirbinkes Keluarga, Deptan, TVRI, Depdagri, Depag, Pertamina, PIN dan Pusdokinfo PPT-LIPI tidak mempunyai pustakawan tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norwood, N.J.: Ablex, 1990
021.650 94 EUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tahira Anggia
Abstrak :
Kerjasama perpustakaan dilakukan sebagai suatu usaha perpustakaan untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Suatu kerjasama perpustakaan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena melibatkan dua atau lebih perpustakaan sehingga proses kerjasama perlu diperhatikan dalam setiap tahapnya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan bentuk penelitian studi kasus, penelitian ini akan membahas lebih dalam mengenai proses kerjasama di dalam Jaringan Pustaka Bersama serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Proses kerjasama diteliti dengan mengacu pada teori pembentukan tim kerjasama, the five stage model, oleh Tuckman dan Jensen (1977). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada perpustakaan-perpustakaan lain mengenai proses kerjasama perpustakaan dan hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam proses kerjasama perpustakaan.
Library cooperation is held as an attempt to reduce the library weaknesses in order to fulfill the user needs of information. Library cooperation is not an easy thing to do because it involves two or more libraries so that the cooperation process needs to be well noticed at all stage. Using a qualitative method with case study design, this study will describe the process of library cooperation of Jaringan Pustaka Bersama and the barriers that they have met. The research refers to the five stage model of team building by Tuckman and Jensen (1977). This study hopefully can give some knowledge about the process of library cooperation and the barriers to the library cooperation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rouse, William B.
New York: John Wiley & Sons, 1980
021.6 ROU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Sugiarti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi antar perpustakaan perguruan tinggi melalui WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nilai yang membangun budaya virtual melalui kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi virtual. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan terhadap konten WhatsApp Group dan wawancara kepada Pengurus Forum dan admin grup. Analisis data dilakukan terhadap konten WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta bulan Juni 2017-Februari 2019 yang dibatasi pada pengelolaan dan kerja sama perpustakaan. Sosialisasi dilakukan oleh Anggota dalam membagikan informasi atau pengetahuan tacit berdasarkan pengalaman anggota. Sementara itu, pertukaran informasi (exchange) dilakukan pada saat anggota membagikan dokumen manual atau prosedur kepada anggota yang lain melalui WhatsApp Group. Kesimpulan menunjukkan bahwa sosialisasi dan pertukaran informasi melalui WhatsApp Group yang dilakukan oleh anggota FPPTI DKI Jakarta membangun budaya virtual didasari oleh nilai kesopanan, saling percaya, saling menghargai, saling memotivasi, dan rasa kebersamaan. Budaya virtual di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta juga telah menghilangkan sekat atau batasan ruang dan waktu serta tidak menunjukkan kedudukan anggota sebagai yang lebih tinggi diantara yang lain. Sementara itu, informasi yang dibagikan cenderung bersifat teknis, sehingga berimplikasi belum adanya pengembangan pengetahuan.

Kata kunci:

Berbagi informasi, jaringan perpustakaan perguruan tinggi, whatsapp group, nilai budaya, budaya virtual



ABSTRACT
This thesis discusses socialization and information exchange between academic library through WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The research objective is to identify the values that build virtual culture through socialization and information exchange activities in WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The study uses a qualitative approach with virtual ethnographic methods. Data collection is done by participant observation of WhatsApp Group content and interviews with Head of FPPTI DKI Jakarta and group admins. Data analysis was carried out on the contents of WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta in June 2017-February 2019 which was limited to library management and cooperation. Socialization is carried out by members in sharing tacit information or knowledge based on members' experience. Meanwhile, the exchange of information is done when members share manual documents or procedures with other members through WhatsApp Group. The conclusion shows that the information dissemination and exchange through WhatsApp Group conducted by members of FPPTI DKI Jakarta to build a virtual culture based on the value of politeness, mutual trust, mutual respect, motivating each other, and a sense of togetherness. The virtual culture on WhatsApp Group of FPPTI DKI Jakarta has also removed barriers or space and time restrictions and does not indicate the position of members as being higher than others. Meanwhile, the information shared tends to be technical in nature, so it implies that there is no yet knowledge development.

Keywords:

Information sharing, academic library network, whatsapp group, cultural values, virtual culture

[, ]: 2019
T54470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Wahyuni F. Usman
Abstrak :
Pada masa kini bidang teknologi kedokteran menunjukkan gejala perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Semakin banyaknya penemuan baru yang berkaitan dengan ilmu kedokteran seperti penemuan obat-obatan dan alat-alat kesehatan memotivasi para dokter untuk memperdalam ilmu pengetahuan sebagai dokter spesialis sesuai dengan bidang kerjanya. Hal ini menimbulkan dampak yang memungkinkan pemberian layanan informasi dengan cepat dan tepat kepada para dokter spesialis sehingga pengelola informasi dituntut untuk membuat suatu lembaga yang bergerak di bidang kedokteran salah satunya adalah Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia. Permasalahan yang timbul adalah banyaknya permintaan artikel majalah dan informasi bidang kedokteran dari para peneliti dan pengajar Program Pasca Sarjana (S2) dan Program Doktor (S3), pembicara seminar/simposium dan dokter yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang berada di Jakarta maupun luar daerah namun koleksi tersebut tidak ada dalam koleksi Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia sehingga memerlukan kerjasama dengan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia. Pembahasan skripsi ini mengambil judul Kerjasama Pusat informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia dengan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan pendekatan secara teoritis dilakukan melalui riset lapangan (observasi) maupun wawancara dengan pustakawan dan asisten pustakawan di Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol - Myers Squibb Indonesia.Pendekatan teoritis dilakukan dengan menganalisa data dan informasi yang diperoleh penulis selama perkuliahan rnaupun data dan literatur yang menunjang di perpustakaan didasarkan hasil penelitian di lapangan. Dari hasil tersebut dibandingkan dengan data yang diperoleh di Pusat Informasi Medis (Medical Information Center) PT Bristol Myers Squibb Indonesia sehingga menghasilkan kesimpulan dan saran.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York : The Haworth Press , 1993
021.6 LIB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Perpustakaan berdiri di tengah masyarakat. Sebagai lembaga yang berdiri di tengah masyarakat maka institusi ini senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan eksistensi perpustakaan di era informasi yang dibarengi dengan munculnya lembaga-lembaga penyedia informasi yang dapat menjadi kompetitor bagi perpustakaan. Untuk itu, maka perpustakaan harus menjelma sebagai lembaga penyedia informasi yang ideal bagi masyarakat. Agar mampu menjadi lembaga penyedia infomasi yang ideal bagi masyarakat maka perpustakaan perlu melakukan identifikasi terhadap pemakai perpustakaan lengkap perilaku dan kebutuhannya. Saat ini pengguna perpustakaan terdiri dari 3 generasi, yaitu generasi x, generasi y dan generasi milenia atau milenium. Terkait dengan perilaku dan kebutuhan ketiga generasi tersebut, terdapat generasi yang memiliki literasi di bidang teknologi informasi dan generasi yang tidak memiliki literasi di bidang teknologi dan informasi dengan baik. Untuk mengakomodir semua kebutuhan dan perilaku pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan maka perpustakaan hibrida berbasis web 2.0 adalah jawabannya.
020 VIS 12:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>