Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edward Wongso
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata diterapkan apabila terdapat permasalahan mengenai masalah kewarisan. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai dua hal. Pertama, pembahasan mengenai Hukum Perdata Barat jika diterapkan dalam suatu kewarisan. Kedua, pembahasan mengenai perlindungan hukum bagi para ahli waris terhadap hak ahli waris yang dikuasai oleh pihak ketiga jika diterapkan dengan Kitab Undang-undang Hukum Perdata dalam kasus Hj. Badriyah dan Nurlela dengan Hisbullah. Masalah hukum yang diteliti adalah perbuatan yang dilakukan oleh Hisbullah yaitu menempati tanah terperkara yang menurut Hj. Badriyah dan Nurlela adalah tanah warisan dari kedua orang tuanya. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif, dimana data penelitian ini sebagian besar dari studi kepustakaan yang diperoleh. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) Ahli waris mewaris dengan sendirinya segala hak milik yang dimiliki oleh pewaris berdasarkan KUHPerdata, (2) Penguasaan tanah terperkara oleh pihak ketiga yang berdasarkan Akta Jual Beli adalah tidak sah karena Akta Jual Beli mengandung kecacatan berdasarkan KUHPerdata. ...... This undergraduate thesis was basically discussed about the provision in Burgerlijk Wetboek, known as Kitab Undang-Undang Hukum Perdata in Indonesia that applied and concerning about The Issue of Property Legacy. This paper will be discussed two major things, such as First, the Civil Code that applied in property heritance and Second, the Heirs’ right that has been controlled by third party if it was applied on Burgerlijk Wetboek from the case of Hj. Badriyah and Nurlela, related to Hisbullah. The legal issue that has been studied was the Hisbullah's action. His act has been occupied the inherited land from Hj. Badriyah and Nurlela’s parents. They said this land as property legacy from their parents. The analysis from this case was using juridical-normative system which major data was basically based on literature studies that has been collected. The result from case study analysis stated that (1) The Heir was spontaneously owned by themselves about their rights and ownership from testator, (2) The land control from third party was not valid because the contents of Sale and Purchase Agreements was rejected based on Burgerlijk Wetboek.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, DC: Grayson Publishing, 2007
712 TOW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indri R Asteria
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pelaksanaan wasiat berupa saham dalam perseroan terbatas. Permasalahan yang menjadi fokus analisa adalah selain ahli waris yang ditetapkan menurut undang-undang, terdapat pula ahli waris yang diangkat dengan wasiat testamenter . Saham termasuk dalam harta peninggalan yang dapat diwariskan kepada ahli waris dilihat dari Pasal 52 Ayat 5 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Penelitian ini menggunakan motode penelitian yuridis normatif oleh karena itu jenis data yang digunakan adalah data sekunder, dimana alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Tipologi penelitian adalah yuridis normatif. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif yang menghasilkan bentuk penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wasiat berupa saham kepada ahli waris yang diangkat dengan wasiat dapat dilaksanakan asalkan pewaris tidak memiliki ahli waris legitimaris. Di samping itu untuk dapat mempergunakan hak-haknya sebagai pemegang saham, ahli waris yang diangkat dengan wasiat namanya harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan terkait terlebih dahulu dengan mengajukan permohonan kepada Direksi perseroan terkait serta melampirkan dokumen pendukung, seperti Akta Kematian Pewaris, Wasiat, Surat Keterangan Waris, dan identitas Ahli Waris. Kata kunci : saham, daftar pemegang saham, perseroan terbatas, wasiat, testameter.
ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of wills in of shares in a limited liability company. The problems that are the focus of the analysis are in addition to the heirs established by law, There are also heirs who are appointed with a will testamenter . Shares are included in the heritage that can be inherited to the heirs seen from Article 52 Paragraph 5 of Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Company. This study uses normative juridical research methods therefore the type of data used is secondary data, Where the data collection tool used is literature study. Research typology is normative juridical. Data analysis method used is qualitative analysis method which produce normative juridical research form. The results of the study indicate that the testament of a shares to the heirs appointed with the testament may be carried out provided that the heir does not have a legitimacy heir. In addition to being able to exercise its rights as a shareholder, the heirs appointed by the will of their name must be listed in the Registered Shareholder of the relevant company by submitting a request to the Board of Directors of the relevant company and attaching supporting documents, such as the Death Certificate of the Heir, Wills, Letter Description of Inheritance, and identity of the Heirs.
2017
T48467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Griselda Raissya Putri Prastomo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemaknaan nama kelurahan di Kota Tangerang Selatan yang menggunakan kata pondok. Pendekatan toponimi digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan makna dari nama-nama kelurahan tersebut berdasarkan tiga aspek yaitu, makna kategorial, makna asosiatif, dan makna emotif (Nyström, 2016). Data diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung dengan masyarakat setempat serta, dari analisis berdasarkan kamus bahasa Indonesia dengan KBBI VI Daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan nama kelurahan didominasi oleh kategori tanaman, yang mencakup 8 dari 13 kelurahan, diikuti oleh kategori bangunan, tokoh, sejarah, dan harapan. Secara asosiatif, beberapa kelurahan berhubungan positif dengan aspek lingkungan dan sejarah, sementara yang lain memiliki asosiasi negatif terkait masalah kemacetan dan banjir. Dari aspek emotif, namanama kelurahan mencerminkan perasaan bangga dan nyaman dari masyarakat terhadap perkembangan infrastruktur dan lingkungan mereka, meskipun ada beberapa wilayah yang menghadapi tantangan emosional akibat masalah lingkungan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami latar belakang budaya dan sejarah penamaan kelurahan di Tangerang Selatan, serta memperluas pengetahuan tentang toponimi di Indonesia. ......This study aims to examine the meanings behind the names of sub-districts in South Tangerang City that use the word "pondok." A toponymic approach is employed to identify and classify the meanings of these sub-district names based on three aspects: categorical meaning, associative meaning, and emotive meaning (Nyström, 2016). Data were obtained through interviews and direct observations with local residents, as well as analysis based on the Indonesian dictionary KBBI VI Online. The results of the study indicate that the meanings of the sub-district names are predominantly categorized as plant-related, encompassing 8 out of 13 sub-districts, followed by categories of buildings, notable figures, history, and aspirations. Associatively, some sub-districts are positively related to environmental and historical aspects, while others have negative associations related to traffic congestion and flooding issues. From an emotive aspect, the sub-district names reflect the residents' feelings of pride and comfort regarding the development of infrastructure and their environment, although some areas face emotional challenges due to environmental problems. This study contributes to the understanding of the cultural and historical background of sub-district naming in South Tangerang, as well as expanding the knowledge of toponymy in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Nuraini
Abstrak :
The Sama-Bajau, or Bajo diaspora, extends from the southern Philippines and Sabah (Malaysian Borneo) to the eastern part of Indonesia. The Indonesian Bajo, now scattered along the coasts of Sulawesi (Celebes) and East Kalimantan, the Eastern Lesser Sunda Islands and Maluku, were once mostly nomadic fishermen of the sea or ocean freight carriers. Today, the Bajo are almost all fishermen and settled. Their former and present ways of life made them favour intangible forms of culture: it is impossible to transport bulky artefacts when moving frequently by boat, or when living in stilt houses, very close to the sea or on a reef. It is therefore an intangible legacy that is the essence of the Bajo's culture. Sandro healers have a vast range of expertise that allows them to protect and heal people when they suffer from natural or supernatural diseases. On the other hand, music and especially oral literature are very rich. In addition to song and the pantun poetry contests, the most prestigous genre is the iko-iko, long epic songs that the Bajo consider to be historical rather than fictional narratives. The Bajo's intangible heritage is fragile, since it is based on oral transmission. In this article, I gave a description of this heritage, dividing it into two areas: the knowledge that allows them to "protect and heal" on the one hand, and to "distract and relax", on the other.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
UI-WACANA 17:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rasjidi Imran
Abstrak :
ABSTRAK
Penerapan teknologi 4G yang dilakukan XL-Axiata membutuhkan kapasitas yang besar pada jaringan transport khususnya transmisi microwave. Kapasitas microwave yang terbatas mengakibatkan perlu dilakukan upgrading pada jaringan eksisting untuk menghindari terjadinya congestion. Teknologi baru millimeter wave E-band dapat menjadi solusi pada proses upgrading ini. E-band merupakan teknologi transmisi microwave pada band 70 GHz dan 80 GHz yang dapat menghasilkan kapasitas hingga multi-giga bps. Meskipun demikian, teknologi ini belum bisa diimplementasikan oleh penyelenggara telekomunikasi di Indonesia karena skema biaya lisensi yang masih dikerjakan.Penelitian ini bertujuan menganalisis pemilihan teknologi E-band pada jaringan transmisi eksisting microwave legacy XL-Axiata. Dari sisi teknis, pada penelitian ini dilakukan pengamatan dan pengukuran performansi ethernet dalam uji coba perangkat E-band pada link eksisting 14521003. Hasil pengukuran ethernet E-band ini dinormalisasi terhadap hasil pengukuran link eksisting microwave legacy dengan metode pembobotan weighting . Dari sisi ekonomi, pada penelitian ini juga dilakukan perhitungan estimasi biaya pengeluaran cash out implementasi kedua teknologi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan biaya pengeluaran yang rendah sehingga efisiensi bisa diperoleh.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa microwave E-band lebih baik dibandingkan microwave legacy terhadap pemenuhan kapasitas yang diinginkan. Dari skema pembobotan yang dilakukan microwave E-band memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan microwave legacy, dengan perolehan throughput 987 Mbps, latency 200.7 s, dan jitter 8.5 s. Namun penerapan microwave E-band tidak memberikan efisiensi terhadap biaya pengeluaran yang dilakukan. Dari hasil perhitungan didapatkan biaya pengeluaran operasional microwave E-band lebih besar 21 dibandingkan microwave legacy. Dari hasil ini ditemukan bahwa Biaya Hak Penggunaan BHP frekuensi merupakan kontributor terbesar biaya operasional yang dikeluarkan setiap tahunnya, sehingga diperlukan kajian lebih lanjut khususnya terhadap skema perhitungan BHP frekuensi untuk mendapatkan efisiensi biaya pengeluaran yang diinginkan.
ABSTRACT
Implementation of 4G technology was required large capacity for the transport network, especially through microwave transmission network of XL Axiata. Limited capacity need to be upgraded to avoid congestion for existing microwave network. The new technology of millimeter wave E band could be resolved this upgrading problem. The E band is microwave transmission technology using band 70 GHz and 80 GHz that could be provide up to multi giga bps capacity. Nonetheless this new technology has not been implemented by network provider In Indonesia due to licensing scheme are still being worked out by goverment.This research aims to analyze the election of E band technology implementation on existing transmission network microwave legacy of XL Axiata. This research was conducted observations and measurements of E Band ethernet performance that were trialed through existing link 14521003. The measurement results of E band were normalized with legacy rsquo s measurement results using ldquo weighting rdquo methods. This research was also calculated the expenditure cost cash out of both technologies. This calculation to obtain low expenses of implementation, so cost efficiencies could be achieved.The results shown that the E Band is better than legacy to enlarge the capacity. Based on weighting scheme the E Band obtain better result than legacy with throughput 987 Mbps, latency 200.7 s and jitter 8.5 s. However the E band implementation does not provide cost efficiency than legacy. The calculation results shown the expenses of E band are higher around 21 than legacy. It was found that frequency fee licenses BHP is the largest contributor of operating costs incurred each year, so it is necessary to study more specifically of frequency fee calculation scheme to obtain efficiency of expenses desired.
2017
T48903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Januarti
Abstrak :
Didalam lingkungan kita, biasanya kehidupan berkeluarga yang lengkap terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Hal ini merupakan dambaan dari setiap orang. Pada kenyataannya tidak semua keluarga dapat mempunyai anak atau sebaliknya tidak semua anak beruntung memiliki orang tua yang dapat memberikan kesejahteraan lahir dan bathin bagi kehidupan seorang anak. Terhadap orang tua yang tidak mempunyai anak, maka dapat mengangkat atau memelihara anak yang dapat memberikan arti bagi kelangsungan hidup atau pemeliharaan orang tua tersebut di hari tuanya. Dalam penelitian ini, istilah anak angkat yang dimaksud adalah anak yang dipelihara, dinafkahi, diberi pendidikan hingga anak tersebut dewasa dan dapat mandiri. Kemudian bila dihadapkan dengan norma hukum agama Islam yang tidak memberikan hak waris kepada anak angkat, maka tentulah akan menimbulkan kesulitan bagi anak angkat tersebut, atau bisa mengakibatkan anak tersebut menjadi terlantar. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah aturan dan akibat hukum pengangkatan anak dalam Islam, kedudukan dan hak mewaris dari anak angkat dan ahli waris lain yang merupakan keluarga dari pewaris, dan peranan Notaris dalam pembuatan akta wasiat bagi anak angkat. Dalam penulisan ini digunakan metode penelitian normatif dan jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang langsung didapatkan dari masyarakat dan data sekunder yang diperolah dari bahan kepustakaan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa wasiat wajibah merupakan jawaban dari permasalahan dalam urusan warisan anak angkat. Lembaga wasiat wajibah dijadikan salah satu bagian dari hukum positif di Indonesia dan secara khusus ditegaskan dalam pasal 209 Kompilasi Hukum Islam, yang memberikan hak istimewa pada anak angkat dan orang tua angkat, tapi Kompilasi Hukum Islam tetap mendudukkan anak angkat dan orang tua angkat di luar kelompok ahli waris sebagaimana diatur dalam fikih waris. Penentuan bagian dari wasiat wajibah tidak boleh melebihi dari sepertiga harta peninggalan dan pelaksanan wasiat wajibah harus dilandasi oleh prinsip keadilan dan keseimbangan. Notaris dalam hal melaksanakan kewajibannya untuk memberikan penyuluhan dalam bidang hukum, merupakan salah satu sarana untuk mensosialisasikan penerapan pasal tersebut. Penelitian ini juga bermaksud untuk melihat lebih jauh peranan Notaris dalam hal pembagian wasiat wajibah untuk anak angkat dan perlindungan hak-hak kewarisan bagi ahli waris lainnya...... In our environment, usually, a complete family shall consist of father, mother and children. This is what every one is wishing for. Unfortunately, not all family is able to have children or, otherwise, not all children are lucky enough to have parents that can give wealth, both physically and spiritually for the child's life. For parents who do not have children, they may adopt or take care of children that can give a meaning for the persistence of life or take care of them in their old days. In this research, the term 'adopted child' shall mean a child whom is taking care of, given money, educated until he/she is grown-up and independent. If we are faced by Islamic norm that prohibits right to inherit for adopted child, this, of course will cause a problem for the adopted child, or he/she becomes neglected. The problems discussed in this research are the rules and legal consequence of child adoption under Islamic Law, the position and right to inherit of adopted child and other heirs whom are family of the testator and role of Notary in making the deed of testament for adopted child. This research uses the methodology of normative research and type of data used in the research is a primary data obtained directly from the society and secondary data obtained from literature. Therefore, it can be concluded that Wajibah testament is the answer of the problem of inheritance. The body of Wajibah testament becomes part of positive Law in Indonesia and specially addressed in Article 209 of Islamic Law Compilation, that gives a special right for adopted child and adopted parents. Nevertheless, Islamic Law Compilation still puts the position of adopted child and adopted parents outside the group of heirs as regulated in Mawarits Fiqh. And determination of the portion of Wajibah testament shall not exceeds one third of the property and that the implementation of Wajibah testament shall be based on the principle of fairness and balance. A Notary, in carrying-out its duty to give legal information, becomes one of the facilities to socialize the implementation of such provision. This research also aims to see further role of Notary in sharing Wajibah testament for adopted child and protection of rights to inherit for other heirs.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
JAC 19:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, En-ha
Seoul, Korea: Wong jin joo ni eo, 2006
KOR 951.9 KIM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library