Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutauruk, Elysabet Meryane
"Pada tanggal 26 April 2017, DSAK telah mengesahkan PSAK 73 Sewa sebagai standar baru yang menyebabkan entitas mengkapitalisasi aset dan liabilitas terhadap sewa-sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi menurut PSAK 30 Sewa. Skripsi ini merupakan studi kasus penerapan awal PSAK 73 sebagai suatu standar baru oleh PT XXX, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor kontraktor tambang sejak laporan keuangan tahun 2020. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara rinci proses penerapan awal PSAK 73 yang dilakukan PT XXX dan menganalisis apakah proses tersebut telah sesuai dengan PSAK. Penulis menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dan menggunakan data berupa contoh kontrak, daftar kontrak, perhitungan, jurnal pencatatan, dan wawancara dengan manajemen yang bertanggung jawab. Hasilnya, terdapat beberapa proses penerapan yang tidak sesuai dengan PSAK 73 yaitu: (1) PT XXX tidak menerapkan cara praktis identifikasi kontrak mengandung sewa namun evaluasi kontrak tidak dilakukan secara menyeluruh; (2) Penentuan masa sewa yang dilakukan oleh PT XXX tidak mempertimbangkan periode yang dicakup untuk memperpanjang sewa; (3) Penentuan suku bunga pinjaman inkremental tanpa mempertimbangkan jenis aset sewa; dan (4) penerapan portofolio sewa berdasarkan jenis aset pendasar yaitu kendaraan dan bangunan per lokasi yang tidak sesuai dengan karakteristik serupa dalam PSAK 73.

On April 26, 2017, DSAK has ratified PSAK 73: Leases as a new standard which requires entity to capitalize assets and liabilities against leases previously recorded as operating leases under PSAK 30: Leases. This thesis is a case study of the initial implementation of PSAK 73: Leasing as a new standard by PT XXX, a company engaged in the mining contractor sector, since the 2020 financial statements. This thesis aims to describe in detail the process of implementing PSAK 73: Leases conducted by PT XXX and analyze whether the process in accordance with the relevant PSAK, specificly PSAK 73: Leases. The author uses descriptive qualitative analysis methods and uses data in the form of contract samples, contract lists, calculations, journal records, and interview with the responsible management. The results indicate that there are several implementation processes that are not in accordance with PSAK 73, namely: (1) PT XXX does not apply the practical expedient to determine whether a contract is or contains a lease, but the contract evaluation does not carried out thoroughly; (2) The determination of the lease term made by PT XXX does not consider the periods covered to extend the lease; (3) Determination of incremental borrowing rate without considering the type of leased assets; and (4) application to a portfolio of leases based on the type of underlying asset, namely vehicles and buildings per site which is not in accordance with similar characteristics in PSAK 73."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Wimpie F.
"Persaingan dalam bisnis penerbangan berjadwal Indonesia ramai oleh diijinkannya pesawat-pesawat jet swasta, pembukaan route-route
baru, dan perang tar if, padahal marjin labanya sangat bersaing, salah satu fokus utama pengelolaan airlines
tipis. Untuk adalah pada pengendalian biaya per unit, agar tidak merugi. Ini penting karena operasi airlines berbiaya sangat tinggi, dengan sifatnya yang capital intensive, jangkauan operasi luas, tingginya biaya penjualan dan penyiapan SOM, serta biaya-biaya lain untuk menangani
keselamatan dan regulasi yang ketat.
Skripsi ini bertujuan mengidentifikasi komponen-komponen biaya operasi airlines yang membentuk struktur harga pokoknya, mengenal beberapa konsep dan terminologi dalam unit produksi jasa airlines, menghitung besarnya'harga pokok per unit, serta menganalisa struktur dari komponen-komponen harga pokok tersebut. Untuk mempertajam
analisa, maka operasi dibatasi untuk angkutan penumpang, domestik,
berjadwal, dengan pesawat jet. Penulisan mengambil sumber buku-buku
airlines, data kuantitatif dari Kajian Biaya Produk dan Tarif Angkutan Udara Dalam Negeri Dephub, disertai wawancara dengan salah satu airline.
Biaya operasi airlines terbagi atai biaya langsung yang tergantung pada tipe pesawat, dan biaya tak langsung (biaya station dan pendukung darat, biaya tiket, penjualan, promosi, biaya umum dan administratif). Biaya langsung dibedakan lagi atas biaya
variabel/flying cost yang bervariasi sesuai dengan jumlah produksi
jasa penerbangan (BBM, kru varibel, teknik dan pemeliharaan, airport/route, dan pelayanan penumpang), dan biaya tetap/standing
cost (depresiasi dan sewa, asuransi, gaji bulanan, overhead
pemeliharaan).
Analisa terhadap biaya operasi lima tipe pesawat (A-300,. B-737,
DC-9, F-28, F-100) yang dioperasikan oleh Garuda dan Merpati,
menunjukkan komponen yang menonjol dari kelompok biaya variabel
adalah BBM (11~12%) dan pemeliharaan (8-10%), sedang dari kelompok
biaya tetap adalah biaya depresiasi (19-20%) plus bunga modal (13-
14%). Dengan'demikian dalam pemilihan tipe pesawat, faktor keunggulan
harga murah pesawat bekas, lebih kuat daripada keunggulan hemat biaya
BBM dan pemeliharaan yang ditawarkan pesawat baru.
Hasil kalkulasi harga pokok per unit rata-rata adalah Rp. 298,93
(14,17 sen dollar) p~r satuan penumpang-KM, 143% dari tarif ratarata
yang Rp .. 208,22 (9,87 sen dollar). Tarif yang diusulkan INACA
adalah 12 sen dollar,'sementara standar ASEAN 22 sen dollar.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska Nauli
"Laporan magang ini berisi tentang analisis perlakuan akuntansi transaksi sewa guna usaha terhadap perusahaan pembiayaan bernama PT XYZ. Kegiatan sewa guna usaha merupakan salah satu kegiatan utama Perseroan. Tujuan utama dari laporan ini adalah mengetahui apakah PT XYZ sudah menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011) dalam kegiatan sewa guna usaha. Dalam laporan ini, pembahasan diawali dengan proses awal kegiatan sewa guna usaha yang beroperasi di PT XYZ. Kemudian pembahasan berlanjut pada pencatatan transaksi sewa guna usaha yang dilakukan PT XYZ dan akan dibandingkan dengan PSAK 30 (Revisi 2011). Kesimpulan dari laporan magang ini menunjukkan bahwa kegiatan sewa guna usaha PT XYZ sudah diterapkan sesuai PSAK 30 (Revisi 2011).

This internship report discusses about accounting treatment analysis of lease transaction in PT XYZ, financing company. Leasing is one of the main businesses of the company. The main purpose of this report was to know whether PT XYZ has implemented PSAK 30 (Revisi 2011) in the activities of the lease. In this report, the discussion begins with the initial process of lease in PT XYZ. The reports also discuss the recording of lease transaction in PT XYZ and will be compared with PSAK 30 (Revisi 2011). In conclusion, the company follows PSAK 30 (Revisi 2011).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitopu, Armelia Sri Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak dari pengimplementasian IFRS terhadap kualitas laporan keuangan di Indonesia, dan difokuskan pada satu standar akuntansi yaitu standar akuntansi sewa (PSAK 30). Penelitian ini menggunakan data perusahaan publik yang tercatat di BEI untuk periode 2002-2012 yang melaporkan transaksi sewa operasi dan sewa pembiayaannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengimplementasian IFRS khususnya standar akuntansi sewa meningkatkan value relevance dari informasi akuntansi dimana value relevance PSAK 30 (Revisi 2007) lebih tinggi dibandingkan PSAK 30 (1994) dan PSAK 30 (Revisi 2011) lebih tinggi dibandingkan PSAK 30 (Revisi 2007). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas informasi akuntansi dengan dilakukannya penyempurnaan atas PSAK 30 (Revisi 2007). Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya perbedaan valuasi investor atas harga saham perusahaan pada masa krisis dibandingkan pada masa normal, dimana investor lebih teliti dalam membaca laporan keungan pada masa terjadinya krisis.

This research aims to examine the impact of IFRS implementation on the quality of financial statement in Indonesia, focused on one accounting standard: leasing (PSAK 30). This study uses data of public companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) which report its financial and operating lease transaction during 2002-2012.
The result of this research shows that implementation of IFRS, especially lease accounting standard increase value relevance of accounting information where value relevance of PSAK 30 (Revisi 2007) is higher than PSAK 30 (1994) and value relevance of PSAK 30 (Revisi 2011) is higher than PSAK 30 (Revisi 2007). This shows that there is an increasing in accounting information quality by improving PSAK 30 (Revisi 2007) to PSAK 30 (Revisi 2011). In this research also found there is a valuation difference on companies share price by investor during period of crisis compared to normal period. Investors become more thorough in reading the financial statements during the period of crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Mona Agatha Priscilia
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas pengendalian pencatatan beban operasional (operating expense) di PT Artemis berdasarkan kerangka kerja COSO Internal Control Integrated Framework. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan prosedur dari kegiatan review operating expense dengan prinsip dan jenis aktivitas pengendalian internal yang dijelaskan dalam COSO Internal Control Integrated Framework. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, kegiatan review operating expense telah menerapkan prinsip dari aktivitas pengendalian internal dan telah mencakup beberapa dari jenis aktivitas pengendalian. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa review operating expense telah melaksanakan tiga fungsi utama dalam konsep pengendalian internal yaitu preventive, detective, dan corrective.

This internship report aims to evaluate the control activities of recording operational expenses at PT Artemis based on the COSO Internal Control Integrated Framework. The evaluation is conducted by comparing the procedures of operating expense review activities with the principles and types of internal control activities outlined in the COSO framework. Based on the evaluation, the operating expense review activities have implemented principles of internal control activities and have covered some types of control activities. The results also indicate that the operating expense review has carried out three main functions in the concept of internal control: preventive, detective, and corrective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Alexander
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi atas pengendalian internal yang dilakukan PT ABC dalam penerapan PSAK 116 tentang Sewa khususnya terkait dengan kelengkapan (completeness) dan akurasi berdasarkan kerangka COSO dan Model Tiga Lini. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis kualitatif deskriptif. Metode ini digunakan dalam penelitian untuk dapat memperoleh pengetahuan langsung mengenai pengalaman dari sudut pandang narasumber melalui proses wawancara yang kemudian didukung oleh tinjauan dokumen. Berdasarkan pemeriksaan auditor eksternal, PT ABC telah mengalami defisiensi pengendalian internal atas laporan keuangan, khususnya untuk kelengkapan (completeness) dan akurasi pencatatan sewa selama dua periode pelaporan. Dalam upaya perbaikan manajemen telah melakukan peningkatan frekuensi pengujian dan pemantauan atas efektivitas pengendalian internal oleh fungsi internal audit, perubahan proses bisnis identifikasi sewa, dan perubahan atribut pengendalian dalam proses bisnis. Efektivitas penerapan pengendalian internal dalam pencatatan sewa dipengaruhi oleh peranan masing-masing lini dalam Model Tiga Lini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menciptakan pengendalian internal yang efektif pada penerapan PSAK 116 tentang sewa khususnya terkait dengan kelengkapan (completeness) dan akurasi, manajemen perlu memastikan kelima komponen pengendalian internal atas laporan keuangan yang telah terbentuk, bekerja dengan memadai, dan secara efektif diterapkan. PT ABC dengan jelas telah menetapkan rancangan pengendalian internal yang dirancang sesuai dengan setiap prinsip pada setiap komponen pengendalian internal berdasarkan kerangka COSO. Rancangan pengendalian internal tersebut menjadi panduan yang jelas bagi manajemen terkait dengan tujuan, pembagian peran, tugas, dan tanggung jawab dalam pengendalian internal atas laporan keuangan yang diantaranya terkait dengan penerapan PSAK 116 tentang sewa. Rancangan pengendalian internal PT ABC tersebut juga memberikan struktur yang jelas mengenai peran masing-masing lini berdasarkan Model Tiga Lini.

This study aims to evaluate the internal control implemented by PT ABC in adherence to PSAK 116, particularly in relation to completeness and accuracy, based on the COSO framework and the Three Line Model. The analysis method employed in this study is the descriptive qualitative analysis method. This approach is utilized to gain direct knowledge of the interviewee experiences through interviews, supplemented by document reviews. According to the external auditor's assessment, PT ABC has exhibited deficiencies in Internal Control over Financial Reporting (ICoFR), specifically concerning the completeness and accuracy of lease recording for two reporting periods. In response, management has increased the frequency of testing and monitoring the effectiveness of internal controls by the internal audit function, modified the lease identification business process, and altered control attributes within the business process. The effectiveness of internal control in lease recording is influenced by the roles defined in the Three Line Model. The study findings indicate that establishing effective internal control for PSAK 116 implementation, particularly concerning completeness and accuracy, requires management to ensure that the five components of internal control over financial reporting are adequately and effectively implemented. PT ABC has designed its internal control in alignment with each principle of the COSO framework's components. This internal control design serves as a comprehensive guide for management regarding objectives, role division, tasks, and responsibilities in Internal Control over Financial Reporting (ICoFR), including PSAK 116 implementation. Furthermore, PT ABC's internal control design delineates the structure concerning the roles of each line based on the Three Line Model."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library