Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aspiah Mahmud
Abstrak :
Kekurangan berat badan merupakan salah satu indikator utama gizi pada anak dan permasalahan pertumbuhan yang merupakan ketidakseimbangan gizi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi atau konsumsi, penyerapan, dan konsumsi makanan. Kejadian berat badan kurang pada balita cukup tinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan program EMANIREST dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 40 ibu balita dan 10 keluarga binaan di Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil penerapan program menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada nilai pre dan post-test terkait pengetahuan, sikap, keterampilan, berat badan dan status gizi balita (p value <0,05). Hasilnya merekomendasikan agar perawat komunitas menggunakan inovasi EMANIREST sebagai intervensi yang komprehensif dalam mengatasi masalah berat badan kurang pada balita di setting komunitas dan keluarga. ......Underweight is one of the main indicators of nutrition in children and growth problems which are nutritional imbalances caused by an imbalance between intake and nutritional needs or consumption, absorption, and consumption of food. The incidence of underweight in children under five is quite high both in the world and in Indonesia. The purpose of this paper is to provide an overview of the implementation of the EMANIREST program in family and community care. The samples were 40 mothers of children under five years old and 10 assisted families in Curug Village, Depok City. The results of the program implementation showed a significant difference in pre and post-test scores related to knowledge, attitudes, skills, weight and nutritional status of children under five (p value <0.05). The results of the recommendation that community nurses use the EMANIREST innovation as a comprehensive intervention in overcoming the problem of malnutrition in children under five in the community and family.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Farhanah
Abstrak :
Latar Belakang: Underweight merupakan masalah gizi yang dapat dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun yang jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan wasting dan stunting (WHO, 2019). Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan ketahanan pangan dan faktor lainnya dengan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan pengumpulan data primer pada Juni 2023 dan teknik simple random sampling dengan total sampel sebanyak 184 anak usia 24-59 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran antropometri, wawancara kuesioner, Semi Quantitative Food Frequency dan food recall 1x24 jam. Analisis data yang dilakukan berupa analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Ganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 17,4% anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok mengalami underweight. Berdasarkan analisis bivariat, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 variabel yang berhubungan signifikan dengan underweight pada anak usia 24-59 bulan, yaitu asupan energi (p-value = 0,001), asupan lemak (p-value = 0,000), asupan karbohidrat (p-value = 0,011), riwayat BBLR (p-value = 0,010), ketahanan pangan rumah tangga (p-value = 0,023), dan pengetahuan gizi ibu atau pengasuh (p-value = 0,026). Selain itu, hasil multivariat menunjukkan bahwa riwayat BBLR (OR=5,1; 95%CI=1,564 – 16,866) sebagai faktor dominan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok. Kesimpulan: Secara analisis statistik, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, ketahanan pangan rumah tangga dan pengetahuan ibu atau pengasuh berhubungan signifikan dengan kejadian underweight anak usia 24-59 bulan. ......Background: Underweight is a nutritional problem that can be experienced by children under 5 years old. If it persists for a long time and not treated immediately,underweight can result in wasting and stunting (WHO, 2019). Objective: This study aims to determine the relationship between food security and other factors with the incidence of underweight in children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict, North Jakarta. Method: This research uses a cross-sectional study design with primary data collection in June 2023. The sampling technique used is simple random sampling with a total sample of 184 children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict. Data collection is conducted through anthropometric measurements, questionnaire interviews, Semi Quantitative Food Frequency and 24-hour food recall. The data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis using the Chi-Square test, and multivariate analysis using the Multiple Logistic Regression test. Results: This research show that 17,4% of children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict experience underweight. Based on bivariate analysis, this study indicates that there are six variables significantly associated with underweight in children aged 24-59 months, namely energy intake (p-value = 0,001), fat intake (p-value = 0,000), carbohydrate intake (p-value = 0,011), history of low birth weight (p-value = 0,010), household food security (p-value = 0,023), and maternal or caregiver nutrition knowledge (p-value = 0,026). Furthermore, the multivariate results show that a history of low birth weight (OR=5,1; 95%CI=1,564 – 16,866) is the dominant factor for underweight in children aged 24-59 months in Tanjung Priok Subdistrict. Conclusion: Based on statistical analysis, energy intake, fat intake, carbohydrate intake, household food security, and maternal or caregiver nutrition knowledge are significantly associated with underweight in children aged 24-59 months.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Devi Qirani
Abstrak :
Underweight merupakan salah satu masalah kekurangan gizi yang rentan dialami oleh anak-anak. Karakteristik anak, orangtua, dan lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhi kejadian underweight pada anak, terutama pada anak usia 24-59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Pulau Jawa. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data sekunder dari IFLS 2014. Total responden pada penelitian ini sebanyak 1270 anak usia 24-59 bulan yang tinggal di Pulau Jawa. Perhitungan dan klasifikasi nilai z-score BB/U menggunakan aplikasi WHO AnthroPlus, sedangkan aplikasi SPSS digunakan untuk mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 20,2% anak yang mengalami underweight di Pulau Jawa. Variabel yang berhubungan secara signifikan (p-value <0,05) antara lain BBLR, ISPA, diare, frekuensi makan susu dan olahannya, tingkat pendidikan ayah dan ibu, dan status gizi ayah. Sedangkan variabel jenis kelamin, umur kehamilan, pemberian imunisasi dasar, status anemia, riwayat asi eksklusif, semua frekuensi makan selain susu dan olahannya, status gizi ibu, kebiasaan merokok ayah dan ibu, serta wilayah tempat tinggal tidak berhubungan secara signifikan (p-value >0,05) dengan kejadian underweight. Berdasarkan analisis multivariat, frekuensi makan susu dan olahannya menjadi faktor dominan kejadian underweight pada penelitian ini (OR=1,798).
Underweight is one form of undernutrition that is often experienced by children. Characteristics of children, parents, and the environment were factors affecting the incidence of underweight in children, especially aged 24-59 months. This study aimed to find out the dominant factors affecting underweight in children aged 24-59 months in Java Island. This cross-sectional study used secondary data from IFLS V (2014). Total respondents of this study were 1,270 children aged 24-59 months who lived in Java Island. Z-scores for weight-for-age was determined and classified using WHO AnthroPlus software, while SPSS software was used to process the data. This study found that 20.2% children in Java were underweight. Variables that significantly associated (p-value <0.05) with underweight were LBW, ARI, diarrhea, frequency of eating milk and its products, education level of father and mother, and underweight father. While gender, gestational age, basic immunization, anemia status, exclusive breastfeeding history, other eating frequencies, maternal nutritional status, smoking habits of fathers and mothers, and area of residence were not significantly associated with underweight (p-value >0.05). Based on multivariate analysis, low frequency of eating milk and dairy product was the dominant factor in this study (OR=1.798).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Ayu Mahendra
Abstrak :
Permasalahan pangan dan malnutrisi pada usia anak masih banyak terjadi di Indonesia. Kedua masalah tersebut memiliki hubungan dimana ketika seseorang mengalami kekurangan pangan maka ia akan berpotensi mengalami masalah gizi. Penelitian ini akan melihat dampak jangka panjang dari bantuan pangan Raskin terhadap kesehatan anak. Anak yang diteliti dalam penelitian ini adalah anak usia 7-12 tahun dan berada pada rumah tangga miskin. Kesehatan anak akan diukur menggunakan pendekatan antropometri berupa nilai z. Status gizi anak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain stunting yang berasal dari indikator height-for-age, underweight dari indikator weight-for-age, dan wasting dari indikator BMI-for-age. Penelitian ini menggunakan data IFLS 4 dan 5 dan metode regresi logit. Hasil penelitian ini menemukan bahwa anak yang mengonsumsi Raskin memiliki status gizi yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak mengonsumsi Raskin. Hubungan yang signifikan ditemukan pada status gizi stunting, sedangkan untuk status gizi underweight dan wasting tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik.
Hunger and malnutrition problems on children are still common in Indonesia. Both of these problems have a relationship, when a person experiences food shortages then he will have a potential to experience nutritional problems. This research will look at the long-term impact of Raskin on children's health. The age of children, that are studied in this study, is 7 until 12 years old and also live in poor household. Children's health will be measured using an anthropometric approach in the form of z-score. The nutritional status of children that used in this study are stunting which is derived from the height-for-age indicator, underweight from the weight-for-age indicator, and wasting from the BMI-for-age indicator. This study uses IFLS 4 and 5 data and logit regression method. The results of this study found that children who consume Raskin has better nutritional status than children who do not consume Raskin. A significant relationship is found in stunting nutritional status, while for underweight and wasting status has no statistically significant relationship.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library