Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parlindungan, Reivelino
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu rancangan sistem kinerja lean services pada perusahaan jasa migas dengan mengintegrasikan Balanced Scorecard yang diadaptasi dan AHP serta memperoleh kriteria dan sub-kriteria indikator kinerja yang paling berpengaruh pada lean services perusahaan jasa migas. Keenam kriteria balanced scorecard yang diadaptasi tersebut adalah customer, financial, processes, people, supplier dan future. Hasil penelitian menunjukkan dua indikator kriteria kinerja yang paling berpengaruh dalam pengukuran kinerja lean services pada perusahaan jasa migas adalah kriteria customer dan financial sehingga perlu diprioritaskan dalam evaluasi kinerja pelaksanaan lean services di lapangan. Sub-kriteria indikator kinerja customer terdiri dari service quality, on time delivery, customer satisfaction index, Return rate of tools from location, number of customers complaints. Sub-kriteria indikator kinerja financial terdiri dari profits/employee, cost saving in lean project, ROI (Return on Investment) dan project cost in lean project.
ABSTRACT The purpose of this study is to obtain a design of lean services performance by integrating adapted Balanced Scorecard and AHP and also to obtain criteria and sub-criteria of lean services performance indicator in oilfield service industry. The six criteria of adapted balanced scorecard are customer, financial, processes, people, supplier and future. The results showed two indicators of the performance criteria of the most influential in the lean services performance measurement within oilfield service industry are customer and financial criteria that need to be prioritized in the performance evaluation of lean services implementation in the field. Sub-indicator criteria consisted of customer service quality, on time delivery, customer satisfaction index, return rate of tools from location, number of customers complaints. Sub-indicators of financial criteria consisted of profits / employee, cost saving in lean project, ROI (Return on Investment) and project cost in lean project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Rafi
Abstrak :
Sektor manufaktur mesin farmasi merupakan sektor yang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Efek pandemi covid-19 mendorong pemerintah untuk memasukkan sektor manufaktur mesin farmasi ke sektor prioritas untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa yang akan datang. Pertumbuhan sektor mesin farmasi sendiri dapat dilihat dari peningkatan jumlah perusahaan-perusahaan manufaktur mesin farmasi baru di Indonesia setelah terjadinya pandemi covid-19 untuk menekan angka impor mesin-mesin farmasi jika terjadi pandemi serupa. Namun, karena banyak manfuktur mesin farmasi baru yang masih merintis dan berkembang, masih banyak terjadinya pemborosan dalam kegiatan produksi manufaktur tersebut, salah satunya pada PT Wiratama Lusindo. Agar manufaktur mesin farmasi baru tersebut dapat bersaing dengan manfuaktur mesin farmasi global, maka segala pemborosan yang terjadi harus dihilangkan. Pada penelitian ini, diterapkan konsep lean manufacturing menggunakan metode value stream mapping untuk membantu menggambarkan proses produksi secara menyeluruh dan mengidentifikasi pemborosan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan lead time proses produksi berkurang dari 14,2 hari menjadi 2952 detik, total processing time proses produksi berkurang dari 5031 detik menjadi 2645 detik, serta Waktu non-value added berkurang dari 5787 detik menjadi 2930 detik, dan waktu neccessary non-value added berkurang dari 9,1 detik menjadi 2,5 detik. ......The pharmaceutical machinery manufacturing sector is experiencing rapid growth. The pandemic prompted the government to prioritize the pharmaceutical machinery manufacturing sector to anticipate similar pandemic in the future. The growth of the pharmaceutical machinery sector can be observed from the increase in the number of new pharmaceutical machinery manufacturing companies in Indonesia after the COVID-19 pandemic, aimed at reducing the import of pharmaceutical machines in the event of a similar pandemic. However, since many new pharmaceutical machinery manufacturers are still in their early stages and developing, there are still many instances of waste in their production activities, one of which is at PT Wiratama Lusindo. To enable these new pharmaceutical machinery manufacturers to compete with global pharmaceutical machinery manufacturers, all waste must be eliminated. In this study, the concept of lean manufacturing was applied using the value stream mapping method to help illustrate the overall production process and identify waste. The results of the study showed that the lead time of the production process was reduced from 14.2 days to only 2952 seconds, the total processing time of the production process was reduced from 5031 seconds to only 2645 seconds, the non-value added time was reduced from 5787 seconds to 2930 seconds, and the necessary non-value added time was reduced from 9.1 seconds to 2.5 seconds.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chika Rambu Jolie Riyanto
Abstrak :
RSUI adalah Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RS-PTN) pertama di Indonesia. RSUI memiliki target untuk meningkatkan okupansi pelayanan rawat jalan dari 700 pasien menjadi 1000 pasien. Namun, RSUI belum bisa mencapai target tersebut karena masih ada proses yang belum optimal, yang tercermin dalam indikator nasional mutu yang menunjukkan waktu tunggu rawat jalan masih belum memenuhi standar. Salah satu faktor utama ketidakcapaian ini adalah proses registrasi, di mana pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menyumbang 75% dari masalah ini. Oleh karena itu, proses registrasi harus diperbaiki. Penelitian ini menggunakan konsep lean management dan metode value stream mapping (VSM) untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan menghilangkan pemborosan dalam proses registrasi. Penerapan VSM menghasilkan beberapa usulan perbaikan, seperti penggunaan visual display, digitalisasi proses pendaftaran melalui mesin APM (Anjungan Pendaftaran Mandiri), penerapan lean 5S, serta perancangan SOP waktu pendaftaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada penurunan waktu layanan sebesar 40,8% dan penurunan lead time sebesar 58,8% dalam proses pendaftaran rawat jalan BPJS. ......RSUI is the first State Higher Education Hospital (RS-PTN) in Indonesia. RSUI has a target to increase outpatient service occupancy from 700 patients to 1000 patients. However, RSUI has not been able to achieve this target because there are still processes that are not optimal, which is reflected in the national quality indicators which show that outpatient waiting times still do not meet standards. One of the main factors in this failure is the registration process, where Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) patients account for 75% of this problem. Therefore, the registration process must be improved. This research uses the concept of lean management and the value stream mapping (VSM) method to identify, reduce and eliminate waste in the registration process. The implementation of VSM resulted in several improvement plans, such as the use of visual displays, digitalization of the registration process through the APM (Mandiri Registration Platform) machine, implementation of lean 5S, as well as designing SOPs during registration. The results of this study show that there is a decrease in service time of 40.8% and a decrease in lead time of 58.8% in the BPJS outpatient registration process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Arfael Razade
Abstrak :
Lean adalah konsep perbaikan berkelanjutan yang berfokus pada pengurangan pemborosan dan peningkatan nilai tambah pada produk atau jasa bagi pelanggan. Salah satu pendekatan dalam konsep lean adalah value stream mapping (VSM) yang bertujuan untuk memetakan aliran material dan informasi dalam suatu proses pada bisnis sehingga dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan untuk menciptakan proses yang lebih efisien. Seiring berkembangnya industri konstruksi di Indonesia, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi beton harus mempersiapkan diri agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, konsep lean dan metode VSM digunakan pada penelitian dan menghasilkan rekomendasi perbaikan seperti pengaturan ulang tata letak bahan baku di stock yard, penambahan helper, dan penerapan toleransi timbangan bahan baku tertimbang. Berdasarkan kalkulasi, setelah diberikan usulan rekomendasi perbaikan pada proses produksi, waktu aktivitas necessary non-value added (NNVA) mengalami penurunan dari 257,93 detik menjadi 158,82 detik dan waktu aktivitas non-value added (NVA) tereliminasi dari 11,9 detik menjadi 0 detik. Selain itu, proses produksi juga mengalami penurunan process time dari 374,81 detik dalam satu siklus menjadi 263,81 detik atau turun sebesar 29,62%. ......Lean is a continuous improvement concept that focuses on reducing waste and increasing added value in customers’ products or services. One approach in the lean concept is value stream mapping (VSM) which aims to map the flow of materials and information in a business process to identify and reduce waste to create a more efficient process. Along with the development of the construction industry in Indonesia, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) as one of the companies engaged in concrete production must prepare itself to compete with other companies. Therefore, the lean concept and VSM method were used in the research and resulted in improvement recommendations such as rearranging the layout of raw materials in the stock yard, adding helpers, and implementing tolerance for weighted raw material scales. Based on calculations, after the proposed improvement recommendations were given to the production process, the necessary non-value added (NNVA) activity time decreased from 257.93 seconds to 158.82 seconds and the non-value added (NVA) activity time eliminated from 11.9 seconds to 0 seconds. In addition, the production process also experienced a decrease in process time from 374.81 seconds in one cycle to 263.81 seconds or a reduction of 29.62%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ralf Maruli
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan utama yang mengawali penelitian ini adalah tingginya jumlah inventori bahan baku pada gudang bahan baku perusahaan yang menyebabkan inefisiensi waktu produksi pada production line TCRB, Ltd. Dari permasalahan ini, kemudian dilakukan pendekatan lean production dan pemetaan dengan value stream mapping (VSM) untuk mengevaluasi sistem awal dan merancang sistem baru. Hasil penelitian kepada current VSM menunjukan terdapat beberapa akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya inventory pada gudang bahan baku serta beberapa permasalahan lain. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan improvement untuk memecahkan setiap masalah yang ada secara spesifik yang hasilnya dapat dilihat pada proposed VSM.
ABSTRACT
The main problem that initiated this study is the high amount of raw material inventory in the warehouse that caused an inefficiency of production time in production line of TCRB, Ltd. From this main problem, the writer tried to make a lean production approach and map the whole system by using value stream mapping (VSM) to evaluate the current system and to design a new system. The evaluation to the current VSM resulted that there are some root causes of the problem that caused the inventory in the warehouse and also some other problems. Based on this finding, we generate some improvements to solve the problem, and the result can be seen on the proposed VSM.
2014
S53199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferryanto Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem Produksi yang ramping merupakan salah satu cara untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan. Proses produksi yang ramping dapat diwujudkan dengan mengurangi berbagai macam pemborosan yang terjadi pada lini produksi seperti transportasi yang tidak perlu, inventori, kelebihan produksi, waktu tunggu, dan cacat pada produk. Oleh karena itu, penelitian ini akan memetakan sebuah aliran proses produksi, sehingga pemborosan – pemborosan tersebut dapat terlihat dan dihilangkan. Dengan melakukan simulasi dengan software Plant Simulation, maka perilaku (baik statis, maupun dinamis) dalam proses produksi dapat terlihat. Hasil dari penelitian ini akan memunculkan sebuah usulan berupa usulan peta proses produksi masa depan yang mengacu pada lean production system.
ABSTRACT
Lean production system is a way to decrease production cost and increase profit. Lean production system can be achieved by reducing any wastes which happened in a production line, such as unnecessary transportation, inventory, overproduction, wating time, and product defects. Therefore, this research will mapping a production process flow, so those wastes can be seen and eliminated. By doing a simulation with Plant Simulation software, then the behavior (either static or dynamic) of the production process can be seen. The result of this research will bring up suggestions in the form of future state map that refer to lean production system
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Atissa Nur Setiawan
Abstrak :
Lean merupakan konsep perbaikan berkelanjutan untuk mengurangi pemborosan dan memberikan nilai tambah pada barang atau jasa untuk pelanggan. Value stream mapping adalah sebuah pendekatan konsep lean yang bertujuan untuk memetakan aliran material dan informasi pada suatu proses bisnis sehingga dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan agar tercipta proses dengan waktu yang lebih efisien. Semakin berkembangnya bisnis gerai minuman kopi dan tingginya permintaan terhadap minuman kopi membuat PT X sebagai perusahaan gerai minuman kopi harus memastikan kelancaran aliran rantai pasok material ke seluruh gerai. Gudang material harus dapat merespon permintaan secara cepat dan responsif serta menjamin ketepatan waktu pemenuhan pesanan sehingga pengelolaan gudang harus dilakukan secara efisien. Oleh karena itu, konsep lean warehousing dan metode value stream mapping digunakan pada penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan mengeliminasi pemborosan yang terdapat pada proses pergudangan PT X. Penerapan metode VSM menghasilkan beberapa rencana perbaikan, seperti modifikasi urutan picking, penerapan lean 5S, pembagian kerja staff sesuai stasiun kerja, pengaturan peletakkan material, penerapan visual display dan penambahan identifikasi nomor kelompok toko pada form registrasi outbound, serta menyediakan kebutuhan packing siap pakai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses inbound terdapat penurunan processing time sebesar 19,56% dan pada proses outbound terdapat penurunan processing time sebesar 34.12%. ......Lean is a continuous improvement concept that focuses on reducing and eliminating waste and adding value to goods or services for customers. Value stream mapping is a lean concept approach that aims to map the flow of materials and information in a business process to identify and eliminate waste, thereby creating a more efficient process. As the coffee beverage chain business grows and the demand for coffee beverages increases, PT X, as a coffee beverage chain company, must ensure the smooth flow of the material supply chain distribution to all stores. The material warehouse needs to be able to respond quickly and responsively to demands while ensuring timely order fulfillment, thus requiring efficient warehouse management. Therefore, the concepts of lean warehousing and value stream mapping are applied in this study to identify, reduce, and eliminate waste in PT X's warehousing process. The use of the VSM method has resulted in several improvement plans, such as modifying the picking sequence, implementing lean 5S, assigning staff tasks according to workstations, arranging material placement, implementing visual displays, adding store group identification numbers to outbound registration forms, and providing ready-to-use packing supplies. The results of this study showed a 19.56% reduction in processing time in the inbound process and a 34.12% reduction in processing time in the outbound process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Putri Ramadhani
Abstrak :
Proyeksi peningkatan permintaan dari produk keramik di dunia termasuk Indonesia membuat persaingan di Industri keramik semakin ketat sehingga menuntut perusahaan untuk menghasilkan produknya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, banyak perusahaan sudah menerapkan konsep lean yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi. PT Doulton merupakan salah satu perusahaan penghasil keramik di Indonesia yang merupakan bagian dari FISKARS Group. Salah satu departemen di perusahaan ini yaitu flat-making department harus mengatasi permasalahan yang dihadapinya saat ini yaitu rendahnya Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin dikarenakan tingginya waktu setup pada saat pergantian item. Implementasi Single Minute Exchange of Die (SMED) bertujuan untuk mengurangi waktu setup dengan mengkonversi kegiatan setup internal menjadi eksternal. Berdasarkan hasil perhitungan secara teori, implementasi SMED dapat mengurangi waktu setup sebesar 56,74 menit atau 53,3% dari waktu semula menjadi 49,7 menit untuk 1 tool setup dan 54,4 menit atau 46,76% dari waktu semula menjadi 61,86 menit untuk 3 tools setup yang dapat dijadikan acuan untuk target waktu setup perusahaan. Kemudian, dilakukan analisis kegagalan yang mungkin terjadi pada proses produksi flat-making untuk diberikan rekomendasi perbaikan agar dapat meningkatkan nilai OEE departemen secara keseluruhan. ......The projected increase in demand for ceramics products in the world, including Indonesia, makes the competition in the ceramics industry increasingly tight, which requires companies to produce their products more effectively and efficiently. In order to do that, many companies have implemented lean concepts that aim to increase production efficiency. PT Doulton is one of the ceramics producing companies in Indonesia which is part of FISKARS Group. One of the departments in this company, namely the flat-making department, has to overcome the problem it currently faces, which is low Overall Equipment Effectiveness (OEE) of its machines due to the high setup time. Implementation of Single Minute Exchange of Die (SMED) aims to reduce setup time by converting internal setup activities to external ones. Based on the theoretical calculation results, SMED implementation can reduce setup time by 56.74 minutes or 53.3% from the original time to 49.7 minutes for 1 tool setup and 54.4 minutes or 46.76% from the original time to 61, 86 minutes for 3 setup tools. This calculation can be used as a reference for the company's setup time target. Then, an analysis of failures that may occur in the flat- making production process is carried out to provide recommendations for improvement in order to increase the department’s OEE as a whole.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Setyo Wahyudi
Abstrak :
ABSTRAK Ketidakseimbangan dalam pemerataan kerja di line produksi bisa menjadi masalah bagi organisasi ataupun perusahaan, proses produksi yang tidak efektif dan efisien menghasilkan pemborosan yang dibebankan sebagai biaya produksi. Lean manufacturing adalah pendekatan untuk mengefisienkan sistem dengan memahami gambaran sistem umum aktivitas produksi pada aliran informasi dan material di lantai produksi dan melibatkan perubahan, meningkatkan proses, produktivitas dengan mereduce waste didukung dengan budaya kerja 5S agar menciptakan suasana kerja yang kondusif. Melalui penelitian ini, aktual proses produksi dipetakan kedalam sebuah peta ?VSM? (Value Strem Mapping) dan akan terlihat aktifitas produksi di dalam pembagian kerja manpower produksi pada masing-masing work station. Selanjutnya menentukan proses apa yang harus diperbaiki dengan menggunakan tools Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dibandingkan dengan pencapaian target takt time, baru kemudian dilakukan poses perbaikan line balancing di area produksi assy outer mirror D17D. Hasil dari penelitian menyarankan bahwa perusahaan harus merencanakan line balancing karena dapat mereduce bottle neck yang ada. Pencapaian target takt time dan peningkatan produktifitas di dalam line produksi assy outer mirror D17D akan dibuktikan di dalam penelitian ini.
ABSTRACT Imbalance in task distribution in the production line could be a problem for the organization or company, ineffective and inefficien production process will generate waste which is charged as production costs. Lean manufacturing is an approach to streamline the system to understand overview of the general system of production activity on the flow of information and materials on the production floor and involves change, perbaiki processes, increase productivity with reduce waste supported by 5S workplace culture in order to create a conducive working atmosphere. Through this study, the actual production process is mapped into a map "VSM" (Value Strem Mapping) and will be seen in production activities in the division of labor manpower production in each work station. Subsequently determine what process should be perbaikid by using the tools Failure Mode Effect Analysis (FMEA) compared to the achievement of the target takt time, and then carried out line balancing poses perbaikanin the production line area assy outer Mirror D17D. Results of the study suggest that the company should plan line balancing because it can reduce existing bottle neck. Achievement of the target takt time and increase productivity in the production line assy outer mirror D17D will be proved in this study.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaser Ali Husen
Abstrak :
Lean Manufacturing telah menjadi pendekatan utama untuk menciptakan proses manufaktur yang sangat efisien sejak awal 1990-an. Ini mungkin sangat berhasil karena keefektifannya dalam mengurangi kompleksitas dan menghentikan pekerjaan atau pemborosan yang tidak perlu. Saat ini, istilah Industri 4.0 menggambarkan visi sistem manufaktur masa depan. Penelitian sebelumnya menunjukkan kemungkinan untuk mengintegrasikan dan menggabungkan pendekatan lean dan sistem Industry 4.0. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kedua konsep tersebut. Selain itu, mereka menyimpulkan bahwa mengintegrasikan pendekatan lean dan Industry 4.0 mengarah pada pengurangan biaya yang lebih besar daripada hanya menerapkan salah satunya. Penelitian ini merangkum dan mengusulkan kerangka kerja (framework) yang dapat memandu implementasi integrasi Lean Manufacturing dan Industry 4.0. ......Lean manufacturing has been the primary approach for creating highly efficient manufacturing processes since the early 1990s. It may be very successful due to its effectiveness in reducing complexity and heading off unnecessary works or waste. At present, the term Industry 4.0 depicts a vision of the future manufacturing system. Previous researches indicate the possibility to integrate and combine the lean approach and Industry 4.0 system. Previous researches suggest that there are positive relationships between the two concepts. Besides, they conclude that integrating the lean approach and Industry 4.0 leads to a greater cost reduction than implementing only one of them. The current paper summarizes and proposes a framework that can guide the implementation of the integration of lean manufacturing and Industry 4.0.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>