Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhiono
"Penampil karakter pada penelitian ini menggunakan teknik scanning seperti halnya pada TV, LED, LCD. Namun proses penampilannya menggunakan Laser dioda dan menggunakan teknik pemantulan pada cermin yang diputar oleh motor. Proses penampilan karakter ini terjadi karena cermin yang ditempatkan sedemikian rupa pada sebuah piringan persegi banyak yang diputar oleh motor dan kemudian cermin tersebut ditembak oleh Laser dioda yang dikontrol oleh mikrokontroler. Terjadinya scanning secara horizontal karena adanya susunan geometris piringan bersegi banyak, dengan masing-masing sisi ditempatkan cermin datar. Karena adanya perputaran motor, akan menyebabkan cahaya tersebar secara horizontal kemudian, scanning secara vertikal terjadi karena rancangan kedudukan cermin yang berbeda sudut terhadap sumbu vertikal bagi masing-masing cermin. Akhirnya secara keseluruhan terjadi scanning dari arah kiri ke kanan dan dari atas ke bawah secara simultan, sehingga menghasilkan tampilan karakter sesuai data yang ada pada memori mikrokontroler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endra
"Dalam tesis ini dilakukan simulasi komputer untuk mempelajari efek pre-chirping pada perambatan dan interaksi soliton di dalam single mode dispersion shifted fiber. Simulasi dilakukan dengan cara menyelesaikan Non-Linear Schrodinger Equation (NLSE), yaitu suatu persamaan yang memodelkan perambatan pulsa optik di dalam non-linier fiber optik Solusi NLSE diperoleh secara numerik dengan Symmetrized Split Step Fouried Method (SSSFM). Penyelesaian SSSFM dilakukan dengan membuat program menggunakan software MatLab 7.0. Program simulasi SSSFM yang dibuat akurasinya diuji dengan membandingkannya dengan solusi eksak dari perambatan soliton di dalam lossless fiber optik.
Hasil perbandingan menunjukan SSSFM memberikan hasil yang sangat akurat dalam menyelesaikan NLSE, dimana Normalized Square Deviation (NSD)-nya sangat kecil (dalam circle -8 sampai -9) dibandingkan dengan solusi eksak NLSE. Loss pada fiber dikompensasi dengan dilakukan pengamatan secara periodik dan metode pre-emphasis.
Dari hasil-hasil dan evaluasi yang diperoleh maka didapatkan bahwa efek pre-chirping menimbulkan efek merugikan bagi perambatan dan interaksi soliton di dalam single mode dispersion skied fiber. Sehingga untuk menghasilkan sistem komunikasi soliton yang baik maka pulsa input sebaiknya bebas chirp, atau memiliki nilai chirp yang rendah dan bernilai positif.

In this thesis, computer simulation is made to study pre-chirfing effects on propagation and soliton interaction in single mode dispersion shifted fiber. The Non-Linear Schrodinger Equation (NLSE), the equation that governs propagation of optical pulse envelope in non-linear fiber optics, is solved numerically by Symmetrized Split Step Fouried Method (SSSFM) using, MatLab 7.0.
The validity of SSSFM in determined by comparing with exact solution of NLSE, that show SSSFM gives accurate result with Normalized Square Deviation (NSD) is in order -S to -9. Fiber loss is compensated by amplifies' which is placed periodically along t he fiber link and pre-emphasis method.
From the results and evaluation, it is shown that pre-chirping effects degrade the performance of propagation and soliton interaction in single mode dispersion shifted fiber, so to achieve a good performance of soliton communication system, the input pulse is chirp free, or minimized and have positive value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Kamila
"Berbagai molekul bioaktif yang terdapat dalam sekretom mayoritas merupakan molekul dengan ukuran >20 kDa sehingga sulit untuk melewati epidermis dan menimbulkan efek farmakologis. Metode aplikasi sekretom diduga memiliki peranan terhadap efektivitas sekretom sehingga perlu dilakukan suatu uji klinis untuk membandingkan efektivitas aplikasi sekretom terhadap fungsi sawar kulit yang didahului dengan metode microneedling dan laser fraksional CO2. Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol tersamar tunggal dengan metode split-face yang dilakukan pada wanita berusia 35-59 tahun di Poliklinik Madya, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Penilaian transepidermal water loss (TEWL), dan skin capacitance (SCap) dilakukan pada minggu ke-0, 2, dan 4. Pada minggu ke-0 dan ke-2 semua subjek dilakukan microneedling dan laser fraksional CO2 yang diikuti dengan aplikasi konsentrat sekretom. Sebanyak 12 SP mengikuti penelitian ini dengan rerata usia 46,2 ± 6,45 tahun. Terdapat penurunan kadar TEWL yang bermakna pada kelompok laser fraksional CO2 (p-value 0,002) dan microneedling (p-value 0,002). Pada analisis lebih lanjut penurunan TEWL bermakna terdapat pada minggu ke-4. Tidak terdapat perubahan kadar TEWL yang signifikan pada kelompok laser fraksional CO2 dibandingkan dengan microneedling. Terdapat peningkatan kadar SCap pada kelompok laser fraksional CO2 dan microneedling namun tidak bermakna secara statistik. Tidak terdapat perbedaan perubahan nilai SCap yang signifikan pada sisi laser fraksional CO2 dibandingkan dengan microneedling. Prosedur laser fraksional CO2 dan microneedling sebelum pemberian konsentrat sekretom memiliki efektivitas yang serupa dalam memperbaiki fungsi sawar kulit. 

Most of the various bioactive molecules present in the secretome are molecules with a size of >20 kDa, making it difficult to pass through the epidermis and cause pharmacological effects. Secretome application method is thought to have an important role in the effectiveness of the secretome, so a clinical trial is needed to compare the effectiveness of the secretome application on the skin barrier function which is preceded by the microneedling method and fractional CO2 laser. A single-blind, randomized split-face was conducted on women aged 35-59 years at Madya Clinic, dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Transepidermal water loss (TEWL) and skin capacitance (SCap) assessments were carried out at weeks 0, 2, and 4. At weeks 0 and 2 all subjects underwent microneedling and fractional CO2 laser followed by application of secretome concentrate. Twelve participants took part in this study with an average age of 46.2 ± 6.45 years. There was a significant decrease in TEWL levels in the fractional CO2laser (p-value 0,002) and microneedling (p-value 0,002) groups. Significant decreases in TEWL were found at week 4. There was no significant change in TEWL levels in fractional CO2 laser group compared to microneedling. There was an increase in SCap levels in fractional CO2 laser and microneedling groups but it was not statistically significant. There was no significant difference in SCap value changes on the CO2 fractional laser side compared to microneedling. Fractional CO2 laser and microneedling procedures prior to administration of secretome concentrate have similar effectiveness in improving skin barrier function"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library