Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liberti Hariyani
"Kemampuan berbahasa merupakan salah satu indikator dari perkembangan anak. Umumnya anak diperkenalkan bahasa sejak awal perkembangan mereka, salah satunya disebut motherse, yaitu cara ibu atau orang dewasa agar anak belajar bahasa melalui proses imitasi dan perulangan dari orang-orang di sekitamya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada/tidaknya hubungan persepsi ibu tentang komunikasi fungsional dengan perkembangan bahasa anak usia tiga tahun. Penelitian dilakukan di kelurahan Pondok Cina, Depok.
Metode penelitian menggunakan deskriptif korelatif. Jumlah sampel sebanyak 69 orang ibu yang memiliki anak usia tiga tahun serta dapat membaca dan menulis. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat. Setelah dilakukan pengambilan data, didapatkan usia responden antara 20-46 tahun dengan pendidikan rata-rata SMA. Hasil penelitian didapatkan persepsi ibu tentang komunikasi fungsional positif (60,09%) dan negatif (39,1%) dengan perkembangan bahasa sesuai (56,5%) dan tidak sesuai (43,5%).
Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi ibu tentang komunilcasi fungsional dengan perkembangan bahasa anak usia tiga tahun (p=0,905). Rekomendasi penelitian, perlunya meningkatkan kemampuan perawat untuk memberikan edukasi pada ibu, dan penelitian lanjut ditambah lembar observasi untuk perkembangan bahasa serta menggali faktor-faktor lainnya sehingga pengeksplorasian data lebih optimal.

Language ability is one of the indicators of child development. Generally, children are introduced since the beginning language of them, one of them called motherse, that is how the mother or adults teach so that children learn language through imitation and reiteration of the people in surrounding areas. This study aims to find out there is or not the relationship of maternal perception of functional communication with the development of the language children aged three years. Research conducted in Kelurahan Pondok China, Depok.
Research method using descriptive korelatif. The number of samples of 69 mothers who have a children aged three years. Data analysis conducted with univariat and bivariat. Once the data is done, it was found among respondents age 20-46 years with average education high school. Statistical test results between maternal perceptions of communication: positive (60,09%) and negative (39,1%) with the development of functional language: appropriate (56,5%) and not appropriate (43,5%).
The statistic result, there is no meaningful relationship between maternal perception of functional communication with the language development children aged three years (p=0,905). Recommendation, it need to increase the nurse capabilities for give an education to mothers and next research, using a tool to measure the observation for the language development and also explore another factors so that the exploration data can be more optimally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5674
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fierdania Yusvita
"Perkembangan kognitif seorang anak dipenaruhi oleh beberapa faktor, salah satimya adalah penempan bilingualisme. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh penerapan bilingualisme terhadap perkembangan kognitif seorang anak, khususnya anak usia prasekolah. Rancangan penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelatif. Metode pemilihan sampel menggunakan systematic random sampling dan melibatkan 44 orang anak usia 4-5 tahun yang bersekolah di TK Miftahul Ulum dan TK Miftahul Jannah Kota Depok. Sebanyak 77,3% responden memiliki perkembangan kognitif yang tinggi dengan adanya penerapan bilingualisme. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna antara bilingualisme dan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (4-5 tahun) (p = 0,003).

Miflahulum and TK Mylahul Jannah Kota Depok Children 's cognitive development is influenced by several factors, such as the implementation of bilingualism. It could be gained through bilingual’s application in formal education. One of the most suitable ages is in kindergarten. This research studied about the influence of bilingual implementation to student’s cognitive development, especially preschool students. The study used descriptive- correlative design and systematic random sampling. The study involved of 44 students between 4-5 years old studying at TK MM‘ahulum and TK Mytahul Jannah Kota Depok. The result showed that 77,3 % students applying bilingualism had high cognitive development. Statistically it showed that there was a significant effect between bilingualism and cognitive development in preschool children (p=0,003)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5756
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada usia toddler anak mengalami perkembangan kognitif yang sangat pesat, yang ditandai
dengan peningkatan kemampuan berbahasa. Perkembangan bahasa ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah pemberian stimulasi, seperti memperkenalkan program
televisi pada toddler. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
nonton TV terhadap perkembangan bahasa anak. Penelitian ini menggunakan metode
deskripsi korelasi yang dilakukan secara cross sectional, dengan mengambil sampel keluarga
yang memiliki anak usia 1 - 3 tahun sebanyak 80 responden yang dipilih dengan tehnik
simple random sampling. Data yang diperoleh kemudian ditampilkan dalam bentuk jumlah
dan persen dengan menggunakan grafik batang, sedangkan tingkat kemaknaannya diukur
dengan menggunakan rumus Chi-Square dengan bentuk tabel 2x3. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara nonton TV dengan perkembangan
bahasa toddler."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5118
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nanda Aulia Ramadhani
"ABSTRAK
Bahasa dapat berkembang seiring dengan kehidupan masyarakat. Perkembangan bahasa dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya adalah aspek sintaksis yang berkaitan dengan penandaan ujaran berupa tanda baca. Di dalam makalah ini, tanda baca yang berupa tanda hubung - akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui ada atau tidaknya perkembangan bahasa. Data yang akan dianalisis pada makalah ini adalah beberapa artikel dari Kompas.com dan Republika.co.id yang telah disatukan dalam Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia. Selain itu, analisis penelitian ini berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan EYD dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI . Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa penerapan dari tanda hubung - di dalam Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia sudah sesuai dengan EYD dan PUEBI. Namun, di dalam data ditemukan pula beberapa penerapan tanda hubung - yang fungsinya belum diatur dalam EYD dan PUEBI. Kata kunci: Bahasa; tanda baca; tanda hubung - ; pengembangan; media massa.

ABSTRACT
Language develops along with advancement of people rsquo s life. Language development can be seen from several aspects, such as syntactical aspect which is related to speech signals in form of punctuation marks. This paper focuses on one type of punctuation marks, which is hyphen , and aims to find out its significance for the development of Bahasa Indonesia. This paper analyzes articles from Kompas.com and Republika.co.id which have been compiled in Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia. Ejaan yang Disempurnakan EYD and Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI are used as the basic guidelines for the research analysis. The findings reveal that some applications of hyphen in Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia are in accordant with EYD and PUEBI. However, there are still some applications of hyphen whose functions haven rsquo t been included in EYD and PUEBI. Keywords Language punctuation mark hyphen development mass media."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rokhman
Jakarta: Bumi Aksara , 2020
410 FAT l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana
"Anak usia toddler adalah anak yang berusia antara rentang 12 bulan sampai 36 bulan dan periode ini adalah masa transisi dari bayi ke balita. Anak- anak usia toddler cenderung terpapar dengan perangkat elektronik atau screen time di zaman teknologi ini dan hal ini menjadi tantangan bagi orang tua terhadap perkembangan bahasa anak.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa anak usia toddler yang terpapar screen time di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dan diteliti pada 200 responden. Penelitian ini dilakukan pada anak usia 1-3 tahun yang terpapar screen time setiap hari. Instrumen pada penelitian ini menggunakan CLAMS untuk menilai perkembangan bahasa anak. Uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik ordinal. Hasil yang didapatkan adalah terdapat hubungan yang signifikan antar riwayat kelahiran, durasi paparan screen time, pendidikan orang tua dan stimulasi. Variabel yang dominan adalah stimulasi. Kesimpulan: stimulasi memengaruhi perkembangan bahasa anak usia toddler sebesar 14 kali dibandingan anak tanpa diberi stimulasi. Dari hasil penelitian ini, pemeriksaan perkembangan bahasa disarankan untuk dilakukan bersamaan dengan pelayanan posyandu agar dapat mendeteksi dan mengintervensi dini keterlambatan perkembangan bahasa

Toddler are children between the ages of 12 months and 36 months and this period is the transition period from baby to toddler. Toddler tend to be exposed to electronic devices or screen time in this technological era and this is a challenge for parents regarding children's language development. The aim of this research is analyze the factors that influence the language development of toddler who are exposed to screens time in East Jakarta. This research uses a cross sectional design. Sample selection was using cluster random sampling and studied on 200 respondents. This research was conducted on children aged 1-3 years who were exposed to screen time every day. The instrument in this study uses CLAMS to assess language development. The statistical test used is ordinal logistic regression. The results obtained were there was a significant relationship between birth history, duration of screen time exposure, parental education and stimulation. The dominant variable is stimulation. Conclusion: stimulation affects the language development of toddler-aged children 14 times compared to children without stimulation. From the results of this research, it is recommended that language development examinations be carried out simultaneously with posyandu services in order to detect and intervene early in language development delays."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, 2009
499.221 07 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmani Nur Indah
Malang: UIN-Malang Press, 2012
401.93 ROH g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Greenfield, Patricia Marks
New York: Academic Press, 1976
372.6 GRE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>