Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuharty
Abstrak :
Pendidikan dwibahasa dalam konteks sekolah negeri Amerika yang berkembang sejak 1968 adalah pengajaran untuk siswa yang tidak berbahasa Inggris oleh seorang guru yang menggunakan bahasa ibu siswa sekurangnya sebahagian waktu belajarnya dalam sehari. Pendidikan dwibahasa dilaksanakan seiring dengan banyaknya imigran masuk ke Amerika, dan ditentukan sebagai pilihan terbaik dalam menjawab masalah pendidikan anak-anak imigran yang tidak berbahasa Inggris tersebut. Pendidikan dwibahasa dalam pelaksanaannya diwarnai pro-kontra pendukung dan penentangnya. Masing-masing kubu mempertahankan pendapat mereka dengan argumentasi masing-masing. Disamping itu, prakarsa-prakarsa yang dibidani oleh pihak penentang ikut meramaikan suasana pendidikan dwibahasa itu. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dalam permasalahan pendidikan dwibahasa di Amerika Serikat, ideologi multikultural berhadapan dengan ideologi monokultural, dan akan ditunjukkan mana yang lebih dominan berdasarkan konteks kepentingan-kepentingan yang dikemukakan kedua belah pihak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif, dengan mengandalkan sumber primer, yaitu pro-kontra pendidikan dwibahasa yang diperoleh dari data kepustakaan, dan didukung oleh sumber sekunder yang meliputi buku-buku sejarah, artikel internet, jurnal serta CD-ROM.
Pro-Contra of Bilingual Education in California after 1980sBilingual education in the context of American public school programs since 1968 refers to instruction of children who do not speak English by a teacher who uses their native language at least part of the day. Bilingual education was established as a result of the influx of immigrants into America, so that it was decided to be the best choice to overcome the problems faced by immigrants' children in education. The implementation of bilingual education has been accompanied by both its proponents and opponents. Each group maintain their views with their own arguments. Besides, some initiaves `created' by the opponents have `fueled' the atmosphere which is against the bilingual education so that the programs of bilingual education do not go smoothly. This thesis is intended to show that the problem of bilingual education in the United States is the reflection of the conflict between multicultural ideology versus monocultural ideology, and which of the two ideologies is more dominant based on the context of interests of the two parties. The methods used in this investagation is library research, with qualitative approach, which relies on the primary sources, they are the pros and the cons of bilingual education collected from library data, and supported by secondary sources including history books, Internet articles, journals, and CD ROMs.
2001
T10506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Retnowati
Abstrak :
Bahasantara merupakan bahasa transisi yang dihasilkan oleh pemelajar bahasa kedua atau bahasa asing untuk berkomunikasi, baik kepada sesama pemakai bahasantara maupun penutur asli atau pemakai bahasa kedua atau asing yang telah mencapai bahasa sasaran. Banyak hal yang dapat dipelajari bari bentuk bahasantara untuk kebutuhan kajian teoretis maupun untuk kebutuhan praktis karena bahasantara merupakan cermin proses pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing. Pemahaman terhadap pemerolehan bahasa kedua atau asing dapat memperkaya pengetahuan teoretis tentang bahasa secara umum selain berguna pula sebagai landasan bagi praktek pemelajaran dan pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Karena pentingnya pemahaman yang mendalam tentang proses pemerolehan bahasa kedua atau asing, maka kajian bahasantara pada semua tataran analisis harus terus menerus dilakukan. Kajian itu dapat meliputi tataran fonologis, morfologis, sintaksis. Semantik, maupun pragmatis. Sementara itu, kajian tentang bahasantara di Indonesia tidak banyak. Tesis ini merupakan salah satu upaya mengkaji bahasantara pada tataran sintaksis, yaitu dengan mendeskripsikan kompleksitas kalimat bahasantara secara formal berdasarkan tingkat pendidikan. Deskripsi kompleksitas kalimat ini dilihat dari tiga segi, yaitu panjang kalimat, jenis kalimat, dan pola kalimat. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas dua, empat, dan enam sekolah dasar Madania yang berlokasi di perumahan Kahuripan Parsing, Bogor. Setiap jenjang pendidikan dibagi menurut kelompok kemampuan, yaitu kelompok atas, tengah, dan bawah, yang diamati adalah tulisan responden yang ditulis di buku harian. Jumlah keseluruhan responden adalah 76 siswa dan jumlah keseluruhan kalimat yang dianalisis sebanyak 757 kalimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas kalimat yang dihasilkan oleh siswa dari latar jenjang pendidikan kelas dua, empat, dan enam berbeda. Tulisan siswa kelas dua lebih banyak menggunakan kalimat sederhana. Kalimat panjang banyak disebabkan oleh penggunaan konjungsi and then, pengulangan penggunaan frasa nomina yang seharusnya dapat diganti dengan pronomina, serta ekspresi-ekspresi baku misalnya judul-judul film, anggota keluarga, dan sebagainya. Pada tulisan kelas empat, banyak didapati jenis kalimat majemuk setara dan bersusun. Kalimat panjang banyak disebabkan oleh perluasan frasa nomina. Pada tulisan kelas enam didapati jenis kalimat majemuk setara dan majemuk bersusun yang lebih banyak daripada kelas dua dan kelas empat. Kalimat panjang disebabkan terdapat perluasan konstituen dengan menggunakan klausa Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin kompleks kalimat yang dihasilkan. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran pola kalimat yang umumnya muncul pada tiap jenjang pendidikan. Gambaran itu penting sebagai acuan pengembangan materi pembelajaran dan evaluasi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, H. Douglas
Jakarta: Pearson - Prentice Hall, 2007
400 BRO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
J. Aditirto
Jakarta: FS-UI, 1982
421 ADI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boukema, H.J.
Jakarta: Ichtiar Baru, 1982
421 BOU b II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
Abstrak :
Suatu masyarakat bahasa terdiri atas wanita dan pria serta anak dan orang dewasa. Dalam kehidupan, kelompok-kelompok tersebut kurang diperhatikan apakah ada perbedaan cara mengungkapkan perasaan, pendapat, atau pikiran masing-masing kelompok itu. Sebetulnya, dengan adanya penggolongan seperti disebut di atas, jelas ada perbedaan, dalam bertindak, bertanggung jawab, serta berkomunikasi. Apabila diamati lebih dalam, setiap kelompok telah ditunjuk peran dan sifat yang seharusnya dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut, kaum wanita dewasa dianggap berperan dalam kehidupan rumah tangga. Seorang anak akan lebih mencari sang ibu daripada sang ayah saat pulang dari sekolah atau tiba di rumah. Berkaitan dengan hal di atas, penggunaan bahasa oleh sang ibu dalam berkomunikasi menjadi berkemungkinan untuk berpengaruh juga. Kebiasaan-kebiasaan di atas dapat ditemukan pada beberapa masyarakat bahasa lain. Hal ini muncul pada tataran fonetik, fonologis, dan/atau morfologis. Perbedaan kelas sosial juga dapat tercermin pada kebiasaan dan pemilihan kata dalam berkomunikasi. Untuk dapat menjawab perkiraan tersebut, perlu diteliti terlebih dahulu adanya kebiasaan berbahasa yang berbeda antara kaum ibu dan ayah Indonesia, adanya pengaruh kelas sosial terhadap kebiasaan berbahasa kaum ibu, dan peran kedua hal tersebut dalam hubungan ibu-anak serta pendidikan anak itu sendiri di Indonesia. Dengan penelitian ini diharapkan adanya kegunaan terutama dalam usaha menggalakkan penggunaan bahasa Indonesia. Apabila sudah diketahui dengan pasti bahwa kaum wanita memiliki kebiasaan berbahasa yang berbeda daripada kaum pria, pendekatan untuk mengajak para anak menggunakan bahasa Indonesia lebih sering daripada sekarang mungkin akan lebih mudah berhasil. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam. wawancara dijalankan dengan kaum orang tua dan anak untuk mengetahui perbedaan kebiasaan dalam kehidupan sehari hari. Selain itu, wawancara juga ditujukan untuk melihat kebiasaan berbahasa kedua pihak. Dalam wawancara ini diperhatikan juga kesamaan kebiasaan berbahasa kaum anak dengan kaum ibu dalam komunikasi tidak formal atau di lingkungan rumah. Data yang diperoleh dari wawancara ini akan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Disimpulkan dalam penelitian ini bahwa seorang ibu lebih berperan dalam perkembangan pribadi dan pendidikan anak daripada kaum pria. Ditemukan juga bahwa dalam berkomunikasi seseorang tergantung pada kebahasaan keluarga atau kelompok etnik, lingkungan tempat tinggal, serta hubungan sosial dengan luar lingkungan keluarga. Kebesaran pengaruh ini juga tergantung pada usia yang bersangkutan. Kaum anak lebih mudah terpengaruh daripada kaum dewasa. Selain itu, pengaruh ini muncul pada sikap, ciri non-segmental, dan/atau pemilihan kosa kata. Perbedaan ciri non-segmental dapat timbul tergantung pada lawan bicaranya. Perbedaan berdasarkan jenis kelamin cenderung tampak pada penggunaan kata-kata non-Indonesia dan hal ini dipengaruhi juga oleh asal-usul serta lingkungan selama pertumbuhan. Dan akhirnya, ditemukan bahwa dalam komunikasi informal atau sehari-hari, semua orang dari kelas sosial manapun lebih memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia tak baku ketimbang bahasa Indonesia yang baik dan benar. ...... A language society consist of women, men, children and adults. In daily life these groups are less observed if there are differences in expressing their feelings, opinions, or ideas. In fact, grouping such as mentioned before clearly have differences in the way of acting, responsibility, and communication. If we observe more attentively, each group has shown the role and character that they should own. According to this reality, adult women is considered to have the role in the household. A child will prepare to look for its mother than the father after coming home from school. In connection of these facts, the language using by a mother in communicating might be influencing too. The habits mentioned above can be found in some other language societies. It is realized in the phonetics field, phonology, and/or morphology field. Social class differences can also be noticed in the habits or words choice in communication. To be able to answer these hypotheses, one must first study the differences in language habits between Indonesian men and women, the social class influences in the women's language habits, and the roles of the differences and influences in the relation of mother and child, and in the child's education itself in Indonesia. We hope that this research will be useful, especially in the efforts Lo encourage the using of bahasa Indonesia. If we can know for sure that women has different language habits than men, the approach to urge childre on using Bahasa Indonesia more frequently than nowadays might be easier and more successful. Data acquisition has been done by in-depth interview. The interview is executed with parents and chiller to know their differences in the daily life. It is also in the objective to find out their language habits. In this interview, the resemblance of language habits of children and mothers in the informal communication, such as at home, is also observed. Data acquired is processed and analyzed qualitatively. It is concluded in the research that a mother has a more important role in the development of their child's personality and education than the father. It is also found that communication is realized depending on the family's or ethnic group's language habits, home environment, and social relation with non-family environment. These are also depending on the age of the communication member. Children are easier to be influenced than adults. Moreover, the influences mentioned before appear in the attitude, non-segmental features, and/or vocabulary choice. Differences in non-segmental features depends on the communication partner. Differences based on sex seems to be found on the using of non-Indonesian words and this is also influenced by the origin and environment during one's growth. At last, it is also found that in informal or daily communication everybody, from any social class, prefers to use non-standard bahasa Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasyim
Abstrak :
ABSTRAK
Sampai saat ini, kemantapan bahasa Indonesia dalam perkembangannya sebagai sarana komunikasi yang harus digunakan secara baik dan benar oleh setiap insan Indonesia kurang menunjukkan keberhasilan. Padahal, bahasa Indonesia sudah diajarkan secara formal di sekolah mulai tingkat yang paling rendah, yaitu Taman Kanak-Kanak maupun secara tidak formal, misalnya melalui media cetak. Di kalangan dosen dan mahasiswa pun masih sering dijumpai kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam komunikasi lisan maupun tulisan pada interaksi sehari-hari, bahkan dalam forum resmi, seperti: seminar, simposium, sarasehan, dan rapat.

Bagaimana dengan bahasa Indonesia yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik Universitas dalam menyusun laporan tugas akhir? Sudahkah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk mengetahui secara pasti, bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik dalam menyusun tugas akhirnya dapat disimak dalam tulisan. Tulisan ini merupakan laporan penelitian bahasa tentang analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia yang terdapat dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia, berupa: a. kesalahan ejaan, meliputi: kesalahan pemakaian tanda baca dan kesalahan penulisan kata b. kesalahan kalimat, meliputi: kesalahan karena kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak hemat, tidak cermat, tidak paralel, dan tidak logis. 2. Kesalahan pemakaian tanda baca yang masih dominan adalah kesalahan pemakaian tanda titik, tanda koma, tanda titik dua, dan tanda hubung. 3. Kesalahan penulisan kata yang masih dominan adalah kesalahan penulisan kata-kata tertentu yang huruf pertamanya harus ditulis dengan huruf kapital. 4. Kesalahan kalimat yang masih dominan adalah kesalahan kalimat yang disebabkan kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak paralel, dan tidak cermat.

Karena kesalahan pemakaian bahasa ternyata masih sering ditemukan, para mahasiswa yang akan atau sedang menyusun laporan tugas akhir hendaknya lebih mencermati pemahamannya terhadap kaidah bahasa. Begitu pula, dosen bahasa Indonesia hendaknya lebih menekankan pengajaran pada materi yang masih sering ditemukan kesalahannya.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratminto
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tujuan studi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai pengembangan kurikulum bahasa Mandarin di SMA I Purwokerto dan SMA Kalam Kudus Sukohardjo Jawa Tengah. Hasil studi menunjukkan bahwa kedua sekolah telah mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran Bahasa Madarin.Guru mampu myusun silabus dan RPP serta perangkat penilaian....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Althaf Gauhar Auliawan
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji tentang upaya Dewan Pendidikan kota Toda bersama Softbank C&S yang telah memperkenalkan robot kecerdasan buatan untuk kelas aktivitas bahasa Inggris di kota Toda, prefektur Saitama, Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan Dewan Pendidikan kota Toda mengupayakan uji coba robot kecerdasan buatan tersebut untuk kelas aktivitas bahasa Inggris di kota Toda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di Sekolah Dasar Negeri 2 Kota Toda melalui wawancara mendalam. Penelitian ini mengkaitkan kasus uji coba robot kecerdasan buatan ini dengan konsep kolaborasi industri, pemerintah, dan akademisi di Jepang (Sankangaku Renkei). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa inisiatif lokal dan iklim kolaborasi untuk pendidikan di kota Toda begitu nyata. Selain itu, efektivitas dan kendala pemanfaatan robot kecerdasan buatan tersebut juga dapat diketahui.
This study examines the efforts of Toda City Board of Education with Softbank C&S who have introduced an Artificial Intelligence robot for English activity class in Toda City, Saitama Prefecture, Japan. This study aims to find out the reason why Toda City Board of Education strives to Artificial Intelligence robot trial for an English activity class in Toda City. This study uses a qualitative method with a case study in Toda Daini Elementary School through deep interview. This study links this Artificial Intelligence robot trial with the concept of industry, government and academics collaboration in Japan (Sankangaku Renkei). The results of this study found that local initiatives and collaborative climate for education in Toda City were so real. In addition, the effectiveness and obstacles of this Artificial Intelligence robot can also be known.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>