Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risma Ananda Putri
"Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan. Penelitian ini membahas ciri-ciri ragam bahasa pria dan wanita dalam mendeskripsikan dua buah gambar dan bertujuan untuk memaparkan perbedaan kelas kata seperti adjektiva, diminutif, jumlah kata, serta jumlah kalimat yang dapat dilihat antara pria dan wanita dalam menggambarkan gambar. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan memberikan pertanyaan kepada sepuluh responden yang merupakan warga negara Belanda berumur sekitar 30 tahun, berbahasa ibu bahasa Belanda, dididik dengan menggunakan bahasa Belanda dan juga sudah menempuh pendidikan di tingkat Universitas serta tinggal di Belanda. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa ciri-ciri ragam bahasa pria yang banyak ditemukan adalah pria mendeskripsikan gambar secara to the point dan lebih terperinci seperti menyebutkan nama tempat dan letak posisi objek secara teknis. Pria juga lebih banyak bicara dibandingkan dengan wanita, sedangkan wanita hanya berfokus pada hal yang menarik perhatian atau objek yang mudah dilihat, serta banyaknya penggunaan adjektiva dan diminutif.

ABSTRACT
The usage of language is one of the most important element in communications. This research mainly discuss about the differences of men - and women language variety in describing two picture and aim to explain the differences between adjectives, diminutives, the amount of words and also the quantity of sentences which can be seen when describing a picture. Qualitative method is used in this paper. The writer gives some questions to ten Dutch respondents which aged around 30, able to speak Dutch as mother language, able to speak Dutch in university level and also live in Netherlands. The result of this research shows that the characteristic of men language variety can be found through the way men describe a picture. Men describe a picture as it is, and in details. They tend to mention the name of a place and technically position of an object as well. Men also talk more than women. However, most women are usually focused on interesting topics, and objects that can be seen easily, also use lots of adjectives and diminutives."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya;, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Arni Sarah
"Jurnal ini membahas Nomina Maskulin dalam al-Quran juz 30. Alasan dipilihnya topik ini karena bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak mengenal pengaruh penggunaan Nomina Maskulin (NM) dan Nomina Feminin (NF) terhadap kata kerja, kata sifat, dan kata ganti orang secara khusus. Adapun bahasa Arab mengenal pengaruh penggunaan Nomina Maskulin (NM) dan Nomina Feminin (NF) terhadap afiksasi verba secara khusus. Dalam bahasa Arab bentuk Nomina Maskulin pada umumnya tidak mendapat ة (ta marbutoh), seperti kata-kata /ustādzun/ أستاذ ‘guru laki-laki’, dan kata /toyrun/ طير ‘burung jantan’, yang dimana dua kata diatas adalah pasangan kata /ustādzatun/ أستاذة ‘guru perempuan’ dan /toyrotun/ طيرة ‘burung betina’ merupakan jenis Nomina Feminin yang ditandai dengan ة (ta marbutoh). Namun ada Nomina Feminin yang secara bentuk Nomina Feminin namun sebenarnya nomina tersebut merupakan Nomina Maskulin. Tujuan dilakukannya analisis ini untuk membahas lebih dalam mengenai Nomina Maskulin (NM) dan Nomina Feminin (NF) secara khusus serta pengaruh Nomina Maskulin dalam afiksasi kata kerja dalam Al-quran surat Al-Kafirun, At-Tin dan An-Nasr. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah studi pustaka. Hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa Nomina Maskulin berpengaruh pada afiksasi kata kerja dalam Al-quran surat Al-Kafirun, At-Tin dan An-Nasr.

This journal discusses Masculine nouns in al-Quran Juz 30. The reason for choosing this topic because Indonesian and English do not know the impact of Noun Masculine (NM), and Noun Feminine (NF) to verb, adjective, and gerurnd in particular. The Arabic language familiar about the impact of Masculine Nouns (NM) and Feminine Nouns (NF) to verb, adjective, and gerurnd in particular. In Arabic the masculine form of nouns generally do not get ة (ta marbutoh), such as the words / ustādzun / أستاذ 'male teacher', and the word / toyrun / طير 'male bird', which is where the above two words are word pairs / ustādzatun / أستاذة 'female teacher' and / toyrotun / طيرة 'mother bird' is a feminine noun types are characterized by ة (ta marbutoh). But there are forms of Feminine Nouns Noun Feminine nouns but actually it is a Masculine Noun. The purpose of this study to discuss more about Masculine Noun (NM), and Noun Feminine (NF) in particular as well as the influence of Masculine Nouns to verb, adjective and gerund in Al-quran receipt Al-Kafirun, At-Tin dan An-Nasr. The method used in this analysis is the study of literature. The results of the analysis carried out showed that the effect on the Masculine Noun phrase structure in Al-Quran.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aniesa Rahmania Pramitha Devi
"Penelitian bahasa dan gender menyebutkan bahwa pria dan wanita menggunakan bahasa yang berbeda. Seiring berkembangnya zaman, hal tersebut tidak dapat digeneralisasikan karena faktor perbedaan sosial budaya dan konteks pembicaraan. Selain bahasa, pria dan wanita juga dianggap memiliki cara yang berbeda dalam mengungkapkan emosi. Masyarakat umumnya menganggap bahwa wanita lebih ekspresif dalam mengungkapkan emosi dibanding pria. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan menjelaskan penggunaan bahasa emosi berdasarkan gender. Sumber data yang digunakan adalah 14 cerpen Kompas yang diunggah pada situs ruangsastra.com dengan rincian tujuh cerpen pada tiap-tiap gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengacu pada teori bahasa emosi dari Kövecses (2004) dan teori bahasa dan gender dari Holmes (2013) dan Kuntjara (2011). Emosi yang dilihat mengacu pada lima emosi dasar dari Davitz dan Mattis (1964), yaitu bahagia, cinta, sedih, takut, dan marah. Data yang diperhatikan adalah kalimat yang mengandung bahasa emosi yang memiliki makna literal dan makna figuratif yang terlihat pada penggunaan metafora dan metonimi. Data tersebut kemudian dianalisis makna berdasarkan emosi dan frekuensi penggunaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita dapat menggunakan bahasa emosi dengan makna literal dan makna figuratif.

Language and gender research shows that each gender uses different languages. But, this can not be generalized due to socio-cultural differences and the context of the conversation. In addition to the use of languages, men and women are also considered to have different ways of expressing emotions. People generally assume that women are more expressive in expressing emotions than men. Based on that background, this research aims to explain the use of emotion language based on gender. This research uses 14 short stories from Kompas uploaded on the ruangsastra.com site as data source, with seven short stories for each gender. This research uses a qualitative method with the theory of emotion language from Kövecses (2004) and language and gender theories from Holmes (2013) and Kuntjara (2011). The emotions seen refer to the five basic emotions from Davitz and Mattis (1964), namely happiness, love, sadness, fear, and anger. The data considered are sentences containing emotion language with literal and figurative meanings seen in metaphors and metonymy usage. Then, the data are analyzed for meaning based on emotion and usage frequency. The results of this research indicate that both men and women can use emotion language with literal and figurative meanings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budhiyanthi Irma Samuel
"Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk mengungkapkan proses morfologis yang dapat diterapkan dalam pembentukan nomina penanda wanita dalam bahasa Belanda, yang bersufiks -e, -es(se), -in, -ster, aresse, -euse, -rice dan -rix. Serta menjelaskan keproduktivitasan dari masing-masing sufiks penanda wanita dalam membentuk Npw. Dan sebagai tujuan terakhir akan diungkapkan faktor-faktor sosiolinguistik ape. raja yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw. Teori Van Santen dan Aronoff digunakan sebagai patokan pembahasan pembentukan nomina penanda wanita. Sedangkan pembahasan mengenai keproduktivitasan dari sufiks penanda wanita dan faktor-faktor sosiollinguistik yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw, dilandasi dengan beberapa pendapat dari pakar linguistik, seperti Schultink, Van den Toorn, Geerts, Adriaens dan lain-lain. Untuk membuktikan pendapat_-pendapat tersebut, kami mengadakan studi lapangan dengan menyebarkan daftar isian yang berupa Npp, untuk diisi bentuk Npwnya. Selanjutnya kami akan mewancarai para informan yang mengisi daftar isian tersebut. Kesimpulan yang dapat ditarik, ada dua macam proses morfologis dan satu peraturan pelengkap yang diterapkan dalam pembentukan nomina penanda wanita. Sufiks -ster adalah yang paling produktif dan sufiks -e, -euse dan -rice memiliki potensi untuk menjadi produktif sedang_kan sufiks -aresse, -es(se), -in dan -rix tidak produktif lagi dalam membentuk Npw. Faktor-faktor sosiolinguistik yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw yaitu tingkatan pekerjaan dan emansipasi wanita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parasti Fatima Azahra
"Dalam serial drama Berlin, berlin, saya meneliti jenis-jenis implikatur percakapan dan perwujudan ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita berdasarkan 4 episode. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan apa saja jenis implikatur percakapan dalam serial drama Berlin, berlin dan juga untuk mendeskripsikan ragam bahasa yang ada pada hubungan antar tokoh pria dan wanita dalam serial drama Berlin,berlin. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode kualitatif. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis implikatur percakapan dalam serial drama Berlin, berlin berdasarkan teori dari Grice dan juga teori ragam bahasa pria dan wanita menurut Opperman & Weber dan Robin Lakoff. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa terdapat jenis implikatur non-konvensional berdasarkan masing-masing episode dan wujud ragam bahasa pria berdasarkan tokoh pria yang terdapat dalam masing-masing episode yaitu tegas, jelas, mengandung nasehat dan mengandung pola intonasi pertanyaan. Berbeda dengan tokoh wanita, ragam bahasa yang digunakan lebih ekspresif, penuh semangat dan menggunakan ragam bahasa tersirat. Dengan demikian, perbedaan ragam bahasa antara wanita dan pria terjadi dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat banyak faktor seperti perbedaan jenis kelamin, sikap, kehidupan sosial dan juga dapat dipengaruhi oleh maksud pembicara.
Berlin,berlin drama series, I researched the types of implicature and a variety languages between male and female based on 4 episodes. The purpose of this study is to describe what Berlin, berlin drama series and also to describe a variety male and female languages that existed in the relationship between men and women in Berlin, berlin drama series. This study used a qualitative method. It aims to determine the types of conversational implicature and variety languages between male and female based on the theory of Grice and the theory of languages according to Opperman & Weber and Robin Lakoff. As a result, this study found that there is a non-conventional type of Implicature based on each episode and the appearance of the variety male language is firmly, clearly and contain the intonation patterns of questions. On the other hand, the variety of female languages used more expressive, zestful, and implied. In general the differences of language between male and female occur because of many factors such as gender, attitudes, social life and also the meaning of speaker."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover