Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Khanza
"Pengelolaan sampah dilakukan karena setiap hari sampah yang dihasilkan selalu meningkat, sehingga dibutuhkan konsep pengubahan sampah menjadi energi atau biasa disebut Waste to Energy (WTE). Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan salah satu cara untuk mengelola sampah agar dapat diubah menjadi energi yang berharga dengan baik. Pada studi ini, dilakukan analisis model keuangan untuk pembangunan PLTSa dengan menggunakan prinsip kerja Landfill Gas pada saat dibangun sebagai sumber energi listrik Universitas Indonesia. Proses pengambilan keputusan mempengaruhi model keuangan yang dirancang. Oleh karena itu, ada beberapa metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) terkenal yang telah digunakan, tetapi sebagian besar masih didasarkan pada keputusan subjektif daripada keputusan obyektif. The Sequential Interactive Modelling for Urban Systems (SIMUS) adalah metode hybrid berbasis Linear programming untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan dengan berbagai tujuan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan SIMUS untuk menentukan spesifikasi yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas PLTSa di Universitas Indonesia dan juga lokasi di mana fasilitas tersebut layak untuk dibangun. Pada akhir penelitian, dari 10 skenario yang telah dilakukan perhitungan, seluruh NPV bernilai layak dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh PLTSa yang akan dibangun di Universitas Indonesia. 3 lokasi terbaik adalah skenario 4 lokasi 1, skenario 9 lokasi 2, dan skenario 2 lokasi 3. Dari 3 skenario terbaik, serta mengacu pada usulan pada perubahan master plan Universitas Indonesia tahun 2016-2026, maka skenario 4 pada perimeter utara fakultas teknik Universitas Indonesia menjadi skenario yang paling optimal dengan area yang paling sesuai dari hasil analisis penelitian ini.

Waste management is carried out because every day, the waste produced is always increasing, so the concept of converting waste into energy is needed or commonly called Waste to Energy (WTE). The development of a WTE-based Electric Power Generator is one way to manage waste to be converted into valuable energy properly. In this study, we attempt to analyze the designed financial model of a WTE-based Electric Power Generator using the working principle of Landfill Gas when it was built as a source of electrical energy for the Universitas Indonesia. The decision-making process mainly influences the designed financial model. Hence, there are several famous Multi Criteria Decision Making (MCDM) method that has been used, but most of them are still based on subjective decisions rather than an objective decision. The Sequential Interactive Modelling for Urban Systems (SIMUS) is a hybrid method based on Liner programming to solve decision-making problems with multiple objectives. In this study, researchers used the SIMUS to determine the specification needed to build Waste-to-Energy (WTE) facilities in Universitas Indonesia and also the location where the facility feasible to build. At the end of the research, of the 10 scenarios that have been calculated, all NPVs are feasible and meet the criteria required by the PLTSa to be built at Universitas Indonesia. The 3 best locations are scenario 4 location 1, scenario 9 location 2, and scenario 2 location 3. Of the 3 best scenarios, and referring to the proposal on changes to the Master plan of the Universitas Indonesia for 2016-2026, scenario 4 on the northest perimeter engineering faculty of Universitas Indonesia is the most optimal scenario with the most suitable area from the results of this research analysis. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Yulianda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi terbaik dari pendirian
pembangkit listrik tenaga sampah di kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Lokasi
terbaik yang dimaksud adalah lokasi yang memiliki biaya terendah yang
memperhitungkan faktor ketidakpastian dan resiko yang ada. Untuk itu penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode dua fase, pada fase pertama digunakan
metode optimasi untuk menyederhanakan calon lokasi, fase kedua dengan metode
kualitatif yang menggunakan simulasi Monte Carlo dan Metode Delphi. Hasil
pada tahap pertama dengan metode optimasi diperoleh empat kandidat lokasi dari
20 calon lokasi, yaitu Kemuning, Enok, Mandah dan Keritang. Hasil simulasi
biaya tahunan yang ditambah dengan nilai resiko biaya, menunjukkan Enok
sebagai lokasi terbaik yang diusulkan dengan certainty equivalent value (CEV)
atas total biaya tahunan sebesar Rp 214,525,037.3 dan nilai resiko terhadap biaya
sejumlah Rp 10,223.642.

ABSTRACT
The objective of this research is to determine the best location for landfill gas
power plant in Kabupaten Indragiri Hilir, Riau Province, Indonesia. The best
location is defined as the location that requires the lowest cost and put the
uncertainty and risk factors into account. Using two phases Method, study is
investigated.First phase is optimization method to simplify locations. Second
phase is a qualitative method using Monte Carlo simulation and Delphi Method.
The result from first phase with optimization to determine the top 4 out of 20
locations are Kemuning, Enok, Mandah and Keritang. Based on the simulation of
annual total cost and cost risk simulation, Enok come out as the best location that
is proposed to be chosen, with Certainty Equivalent Value(CEV) for the annual
total cost of Rp. 214,525,037.3 and risk to total cost of Rp 10,223.642."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maulani Kartikasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan akibat pajanan gas hidrogen sulfida terhadap anak-anak di sekitar TPA Galuga, Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RQ < 1 untuk efek pajanan realtime, pajanan lifespan, dan pajanan pola aktivitas singkat aktivitas istirahat atau tidur, aktivitas ringan, aktivitas sedang, aktivitas berat. Hasil perhitungan menunjukkan nilai RQ < 1 berarti pajanan H2S tidak memiliki risiko yang berarti untuk anak-anak yang berada di pemukiman penduduk di sekitar TPA Galuga. Namun, anak-anak memiliki gangguan kesehatan yang berhubungan dengan efek kesehatan yang dapat ditimbulkan pajanan gas H2S, yaitu gangguan ISPA sebanyak 43 anak 48,3 dan iritasi mata sebanyak 21 anak 23,6. Hasil analisis uji T pada riwayat gangguan ISPA dan gangguan iritasi mata dengan intake individu menyatakan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata intake realtime kelompok responden yang tidak mengalami gangguan kesehatan dengan kelompok responden yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini dikarenakan pengukuran kejadian hanya dilihat berdasarkan kejadian sesaat bukan dalam suatu periode. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library