Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahatua, Alfredno
Abstrak :
Metode resistivitas permukaan umumnya digunakan sebagai teknik pemetaan sepanjang area yang diduga terdapat tanah urukan. Struktur bawah permukaan yang sekiranya dapat bermanfaat untuk diketahui keberadaannya diantaranya adalah keberadaan tanah urukan. Metode Geolistrik adalah metode yang paling efektif karena tingkat sensitivitas akan karakteristik tanah yang cukup tinggi. Dengan mengetahui sifat fisiknya, diharapkan akan diketahui letak dan volum dengan sistem permodelan geofsiika yang merupakan etmpat keberadaan tanah urukan yang dicari. Dalam metode geolistrik, ada beberapa konfigurasi yang dapat digunakan. Konfigurasi-konfigurasi tersebut dapat digunakan bergantung pada objek yang akan diteliti. Kita dapat memilih konfigurasi mana yang tepat dengan melihat gambaran sensitivitas tiap konfigurasi pada literatur dan mencocokannya dengan objek yang akan diteliti. Untuk metode DC - Wenner Schlumberger cocok untuk perubahan dalam arah vertikal saja, sementara metode dipole-dipole sangat baik mendeteksi perubahan dalam arah horizontal. Menggunakan metode DC - Wenner Schlumberger dengan bentangan AB 60 meter, jarak antar elektroda (a) 2 meter dan n (maksimum) 14 diharapkan gambaran bawah permukaan yang didapat lebih detail. Hasil dari penelitian ini dapat memetakan struktur bawah permukaan daerah penelitian dan menguatkan hipotesis awal tentang keberadaan tanah urukan.
The geophysical surveys aim is to knowing subsurface structure with the collected data. With that data,hopefully we can know the subsurface geological information.Several geophysical surveys method has been used and applied to detect landfill. Electrical resistivity is the most common used method to mapping and located the anomaly.of landfill. This method hopefulley can describe the subsurface geological settings and the depth of landfill in meassured location. Geoelectrical method is the most effective method to used because of it sensitivity of soil property is high. By knowing the physical properties, it can be show the landfill position with its thickness. There is several configuration that can be used in geoelectrical method. This configuration is used depends on the object itself. We can refers to the literatur to see the sensitivity of configuration so we can use the right configuration for our object. For DC - Wenner Schlumberger method is fit to detect the vertical changes, meanwhil dipole - dipole method is fit to deteect the lateral changes. With AB 60 metre, spacing 2 metre and n (maximum) 14 it can describe the subsurface image more detail. The results of this study can mapping the subsurface resistivity and confirmed the initials hipotesis about the occurance of landfill.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tibin Prayudi
Abstrak :
Masalah utama tempat pembuangan akhir sampah adalah terjadinya infiltrasi leachate yang akan mencemari tanah dan lapisan air tanah. Pengolahan leachate tanah dilakukan secara kimia atau biologi tergantung dari karakteristik leachate. Kurrangnya kandungan oksigen terlarut akan menghambat proses biodegradasi sehingga kandungan zat organic leachate akan meningkat. Oleh karena itu penelitian ini akan menguji coba pengolahan air leachate dengan teknologi aerasi. Uji coba dilakukan dengan tiga model yaitu aerasi dengan satu kali kebutuhan oksigen, dua kali kebutuhan oksigen, dan satu kali kebutuhan oksigen dengan penyaringan media pasir. Dari ketiga car apengujian, pengolahan secara aerasi dengan dua kali konsumsi oksigen menningkatkan kandungan Ph palin kecil yaitu 4,05% dan pengolahan secara aerasi dengan satu kali konsumsi dan penyaringan merupakan cara pengolahan yang paling tingi menurunkan kandungan warna yaitu 61,54% dan COD 31,22%.
[Place of publication not identified]: Jurnal Pemukiman, 2013
JURPEM 8:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aryenti
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penerapan pengolahan sampah dengan konsep reduce, recycle, reuse (3R) di tempat pembuangan sampah seentara di Kelurahan Banjarsari, Surakarta yang dilakukan oleh masyarakat dan pengangkut sampah skala keluarahan dalam upaya mengurangi sampah sebelum diangkut ke TPA. Metode pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, kuisioner, dan wawancara. Analisis data secara deskriptif evaluative terhadap sistem pengolahan sampah di TPST. Dari hasil kajian diperoleh bahwa dengan adalanya peningkatan fungsi dari TPSS menjadi TPST dengan konsep 3R di TPST Kadipiro mampu mereduksi sampah 7% dari jumlah sampah di TPST.
[Place of publication not identified]: Jurnal Pemukiman, 2013
JURPEM 8:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syamsul Amron
Abstrak :
Dewasa ini masalah persampahan telah sampai pada suatu titik yang tidak lagi dapat dikatakan sederhana dan mudah dalam penyelesaiannya. Timbunan sampah yang meningkat cepat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dari kegiatan yang semakin beraneka-ragam, mulai terasa sulit dalam penanganannya. Hal tersebut lebih tidak seimbang dengan peningkatan kemampuan pemerintah kota/kabupaten, baik dari sisi pendanaannya berupa biaya operasional maupun kebutuhan tanahnya yang semakin sulit didapat serta penanganan pencemaran hasil dari pengolahan sampahnya tersebut. Tulisan ini menyajikan hasil pendapat beberapa ahli yang merupakan kesimpulan dari penilaian terhadap 4 cara pengolahan sampah telah dikenal. Selanjutnya dengan menggunakan metode Analisa Hirarki Proses secara analisa biaya-manfaat dihitung metode mana yang mendapatkan nilai tertinggi. Hasil pcnilaian tertinggi yang didapat ternyata adalah cara pengolahan sampah dengan metode Sanitary Landfill. Selanjutnya diharapkan kesimpulan dan saran dari tulisan ini terbaca oleh pengambil keputusan yang ada di pemerintah kota/kabupaten, sehingga orientasi dalam pengelolaan sampah terutama pada pengolahan akhir selama ini lebih bersungguh-sungguh mengingat diantaranya akibat-akibat yang akan terjadi di masa depan apabila pola pengolahan sampah selama ini yaitu secara open dumping tidak dirubah. Adapun kendala pendanaan sudah harus difikirkan jalan keluarnya yang paling baik bagi lingkungan. Perlu disosialisasikan secara luas bahwa pengolahan sampah yang benar adalah yang membawa manfaat paling besar untuk lingkungan dan masyarakat luas dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danto Pramonosidi
Abstrak :
Mengingat akan pesatnya perkembangan jumlah penduduk di negara kita Indonesia, maka perlu perencanaan sedini mungkin untuk sarana penunjang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Salah sam sarana tersebut diantaranya adalah Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan cara sanitary landfill, yang pada makalah mgas akhir ini diambil satu lokasi di Caringin Wilayah Pembantu Bupati Ciawi Kabupaten Daerah Tingkat Il Bogor. Penetapan Iokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah dipilih dengan memperhatikan faktor-faktor Kepadatan penduduk, tersedianya Iahan, keterkaitan proses dan sumher daya, jarak angkut, kondisi tanah dan topograi, iklim, hidrologi, geologi dan hidrogeologi, kondisi Iingkungan setempat serta potensi penggunaan untuk kelengkapan lokasi. Penetapan lokasi tempat pembuangan akhir sampah di Caringin dimungkinkan oleh karena kondisi di daerah tersebut memenuhi beberapa kriteria sebagai lokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan cara sanitary landfill, ditinjau dari aspek fisik, sosial ekonomi, penyehatan pemukiman, rencana pengembangan tata ruang dan tata guna lahan. Keterkaitan kondisi hidrologi Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan perencanaan lahan serta perencanaan konstruksi perlu diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathurrahman Wiracakti
Abstrak :
ABSTRAK Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang sehat dan bersih merupakan keinginan setiap individu untuk tinggal di dalamnya. Pertumbuhan suatu daerah selalu diiringi dengan timbulnya masalah. Salah satu masalah yang seringkali timbul dan penting untuk diperhatikan adalah permasalahan lingkungan yakni persampahan. Jumlah sampah setiap tahun terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat, serta pola hidup masyarakat yang cenderung konsumtif. Kota Bekasi memiliki 12 kecamatan dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai 2.084.000 dan belum termasuk penduduk sementara. Kota Bekasi sebagai kota yang wilayahnya tidak hanya pemukiman melainkan juga sebagai kota perdagangan, jasa dan industri menyebabkan masalah sampah menjadi persoalan utama di Kota Bekasi. Penelitian ini diharapkan mampu untuk menyajikan pola kesesuaian infrastrukur persampahan di Kota Bekasi dalam kurun waktu 10 tahun kedepan dan menetapkan target sasaran penanganan sampah. Pola keseuaian tersebut dibuat dengan mempertimbangkan kondisi eksisting dan prediksi pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 10 tahun kedepan. Sampah yang menjadi objek penelitian hanya dibatasi menjadi sampah organik, sampah plastik, sampah kertas dan sampah lainnya yang dihasilkan oleh perumahan karena penelitian ini berfokus kepada penanganan permasalahan yang terjadi di wilayah permukiman. Berdasarkan data yang telah diperoleh, jika melihat jumlah penduduk Kota Bekasi pada tahun 2014 yang mencapai angka 2.540.525 jiwa, Kota Bekasi telah menghasilkan sampah mencapai 4.783 ton sampah/hari di tahun tersebut dengan jumlah TPS yang tersedia sebanyak 1.402 TPS. Sedangkan berdasarkan data eksisting yakni tahun 2017, jumlah penduduk di Kota Bekasi mengalami peningkatan 5,5% menjadi 2.682.364 jiwa. Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan juga meningkat 5,5% menjadi 5.050 ton sampah/hari dengan jumlah TPS sebanyak 1.481 TPS. Jika dilihat berdasarkan daya tampung TPS, diperkirakan hanya sekitar 60% dari total sampah yang berhasil ditangani di kota-kota besar di Indonesia, sehingga dapat dikatakan, Kota Bekasi telah mencapai titik jenuh dalam masalah penampungan sampah, Berdasarkan perhitungan proyeksi jumlah penduduk dan perluasan wilayah pemukiman, jumlah penduduk di Kota Bekasi pada 10 tahun ke depan yakni tahun 2027 akan mencapai angka 3.138.873 jiwa atau naik sekitar 17,01% dari tahun 2017. Maka pada tahun 2027 kenaikan tonase timbulan sampah juga akan meningkat sesuai jumlah peningkatan jumlah penduduk sekitar 17,01%. Jika dilakukan analisis terhadap peningkatan jumlah timbulan sampah yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah TPS pada tahun 2014 dan tahun 2017, persentase jumlah sampah yang tidak tertangani juga akan berbanding lurus. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi persentase sampah yang tidak tertangani tersebut agar nantinya jumlah TPS yang tersedia dapat menampung setiap timbulan sampah yang dihasilkan. Dengan begitu permasalahan persampahan di Kota Bekasi akan teratasi dan tercipta lingkungan yang sehat dan bersih yang diinginkan setiap individu untuk tinggal di dalamnya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandhamurti Prabastiwi
Abstrak :
Sering terjadinya kasus kelongsoran timbunan sampah di Indonesia membuat analisis stabilitas timbunan menjadi salah satu upaya penting dalam pemenuhan aspek keamanan bagi tempat pembuangan sampah. Namun, kurangnya data mengenai parameter kuat geser sampah yang sesuai dengan karakteristik sampah Jakarta membuat analisis tersebut sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi parametrik stabilitas timbunan sampah TPST Bantar Gebang dengan menggunakan program Slope/W untuk memperkirakan parameter kuat geser sampah. Parameter kuat geser sampah diantaranya dipengaruhi oleh komposisi sampah dan umur sampah tersebut. Semakin tua umur sampah, maka semakin kecil nilai kohesi dan semakin besar nilai sudut geser. Faktor keamanan yang didapatkan pada studi parametrik dengan metode Morgenstern-Price lebih besar dibandingkan metode Ordinary, Janbu, Bishop, dan Finite Element. Selain itu, juga dilakukan simulasi kondisi kritis dan simulasi geometri timbunan sampah. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kadar air, sudut kemiringan, dan tinggi timbunan membuat timbunan menjadi lebih tidak stabil. Hasil tersebut dapat menjadi saran bagi pengelola TPST Bantar Gebang.
Frequent occurrence of landfill landslide cases in Indonesia make stability analysis be one of the important efforts to fulfill safety aspect for landfill. However, the lack of shear strength parameters data according to the characteristics of the Jakarta Municipal Solid Waste (MSW), makes the analysis difficult to do. This study aims to conduct a parametric study of stability on Bantar Gebang landfill by using program Slope/W to estimate shear strength parameters. Shear strength parameters are influenced by the MSW composition and the age of the waste. The older age of the waste, makes the cohesion is smaller and the friction angle is greater. Safety factor which is reached on parametric study by Morgenstern-Price method is greater than Ordinary, Janbu, Bishop, and Finite Element method. This study also conducts the critical condition simulations and landfill’s geometry simulations. The results show that the increase in water level, slope angle, and height of the slope, make the slope becomes more unstable. It may be suggestion for the managers of TPST Bantar Gebang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Yuliana
Abstrak :
Seiring tingkat konsumsi yang terus naik, kebutuhan masyarakat terhadap tempat pembuangan sampah juga meningkat. Namun, pengadaan lahan secara vertikal terkadang belum memperhatikan keamanannya, sehingga sering ditemui kasus kelongsoran lereng sampah di Indonesia. Kurangnya data terkait parameter kuat geser yang sesuai dengan karakteristik sampah di Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam perancangan TPA yang mendukung stabilitas lerengnya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis balik pada timbunan TPST Bantar Gebang dengan bantuan program PLAXIS untuk memodelkan kondisi timbunan sampah, sehingga dapat diperkirakan besar nilai kohesi, sudut geser, dan unit weight sampah. Berdasarkan hasil simulasi dan perbandingan dengan penelitian lain yang menggunakan program SLOPE/W, ditemukan bahwa parameter kuat geser sampah meningkat seiring umur dan kedalaman timbunan. Dilakukan pula simulasi variasi kondisi untuk melihat kondisi kritis timbunan. Dari seluruh simulasi tersebut, terlihat bahwa semakin tinggi sel sampah akan membuat lereng semakin curam sehingga memperkecil nilai faktor keamanan lereng, serta peningkatan kadar air dalam badan timbunan akan membuat timbunan menjadi lebih tidak stabil.
As the level of consumption continues to rise, community?s demand for landfills also increases. However, the optimization of vertical space in landfill sometimes has not fully considered the safety, so this led to many cases of waste failure in Indonesia. Lack of data on the shear strength parameters of waste that concordant to the Indonesian?s waste characteristic is one big obstacle in designing landfill stability. In this paper, back analysis of Bantar Gebang landfill using finite element method program PLAXIS was conducted in order to predict the value of cohesion, friction angle, and unit weight of the waste. Based on the modeling results and comparisons with other studies using the program SLOPE/W, found that the shear strength parameters of waste increases with age and depth. Studies considering various conditions were also conducted to come across the slope's critical states. So with all the modeling analysis it is shown that, with a higher waste cell the slope would be steeper, also the increment in water content would decrease safety factors thus will make landfill slopes less stable.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghanis Mahdiana Inka Afiata
Abstrak :
Kenaikan timbulan sampah menyebabkan terbatasnya lahan TPA dan permasalahan pengelolaan pada lindi. Hal ini dapat diatasi dengan penerapan bioreaktor landfill yang dapat mempercepat dekomposisi sampah yang sekaligus dapat menurunkan kandungan pencemar yang ada dalam lindi. Pada penelitian ini berfokus pada kemampuan sampah bioreaktor lysimeter yang terdekomposisi berumur 3 tahun tanpa resirkulasi lindi dalam mengolah air lindi yang berasal dari TPA Cipayung. Parameter yang diukur di dalam penelitian ini adalah karakteristik sampah dan parameter kimia air lindi. Uji karakteristik sampah yang dilakukan adalah analisis ultimate yang berupa kandungan unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), total sulfur (S), dan fosfor (P), rasio C/N, serta analisis proximate yang berupa uji kadar kelembaban, dan kadar abu, serta nilai kalori sampah. Sedangkan untuk parameter kimia lindi berupa tingkat penyisihan BOD, COD, TSS, nitrit, nitrat, dan pH. Berdasarkan simulasi pengolahan yang telah dilakukan, data analisis ultimate yang mengalami penurunan adalah unsur C dengan hasil akhir 1,38% dan N adalah 0,16%, sedangkan unsur H dan O mengalami peningkatan dengan kadar akhir sebesar 1,98% dan 12,16%. Peningkatan juga terjadi pada data analisis proximate, dimana kadar kelembaban akhir sebesar 3,4%, sedangkan kadar abu dalam sampah adalah 85,1%. Berdasarkan data analisis ultimate, nilai kalor akhir pada sampah adalah 550,599 kkal/kg dengan rasio C/N sebesar 8,625. Sedangkan untuk pengolahan lindi, sampah bioreaktor memiliki efisiensi rata-rata tingkat penyisihan lindi pada parameter BOD, COD, TSS, dan nitrit sebesar 89,26%, dan penurunan pH efluen mendekati rentang pH netral sebesar 7,2-7,8, sedangkan kenaikan konsentrasi terjadi pada parameter nitrat hingga kenaikan rata-rata sebesar 249,99%.
Increasing in solid waste generation causing limited area of landfill and leachate management problems. These can be solved by applying the bioreactor landfill to accelerate waste decomposition that also can reduce pollutants content in the leachate. This study focused on the ability of 3-year-old decomposed waste in bioreactor lysimeter without leachate recirculation for treating the leachate from Cipayung landfill. Parameters measured in this study are the waste characteristics and leachate chemical parameters.Characteristics of waste includes ultimate analysis of element content of carbon (C), hydrogen (H), oxygen (O), nitrogen (N), total sulphur (S) and phosphorus (P), ratio of C / N, and proximate analysis in the form of moisture content, ash content, and calorific value of the waste.As for chemical parameters of the leachate includes removal efficiencies of BOD, COD, TSS, nitrite, change of pH, and rate of nitrate increase. Based on the simulation of leachate treatment has been done, ultimate analysis data that decreased was element C with final results 1.38% and N was 0.16%, while the final results of element H and O increased by 1.98% and 12,16%. Escalation also occurred in proximate analysis data, which the final moisture content was 3.4%, while the ash content in the waste was 85.1%.Based on data from ultimate analysis, final result of calorific value of waste was 550.599 kcal/kg with C/N ratio was 8.625.As for the results of leachate treatment, bioreactor landfill has average efficiency rate of leachate removal on the BOD, COD, TSS, and nitrite parameters at rate 89,26%, and a decrease of pH occured in leachate effluent with pH range 7,2 to 7,8, while the increase occured in average of nitrates concentrations reached 249,99%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Letti Annasari
Abstrak :
Air lindi IPAS 3 TPST Bantar Gebang merupakan air lindi dari zona penimbunan sampah yang telah ditutup dan berusia lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Air lindi ini memiliki karakteristik stabil yang ditunjukkan dari rasio BOD5/COD yang rendah, pH cenderung basa, kandungan senyawa organik rekalsitran yang tinggi, kandungan ammonia yang tinggi, dan kandungan logam yang rendah. Pengolahan air lindi eksisiting di IPAS 3 belum efektif karena beberapa parameternya masih melebihi standar baku mutu yang ditetapkan Pemerintah, salah satunya parameter COD. Dalam tesis ini dibahas mengenai penggunaan proses kavitasi ozonasi untuk mendegradasi senyawa organik rekalsitran yang diindikasikan melalui penurunan konsentrasi COD dan peningkatan biodegradabilitas (rasio BOD5/COD) pada air lindi. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kondisi pengolahan optimum pada pH 11, debit ozon 3 L/menit, dan waktu kontak 30 menit dengan persentase penurunaan COD sebesar 20,37% dan peningkatan BOD5 sebesar 52,06%. Rasio BOD5/COD meningkat 1,9 kali lipat dari 0,098 menjadi 0,188. Reaksi penyisihan senyawa organik rekalsitran diidentifikasi sebagai reaksi orde 2, dengan laju penyisihan COD (k) sebesar 5x10-8 M-1.s-1.
Landfill leachate from Leachate Treatment Plant 3 TPST Bantar Gebang was produced from the landfill zone that has been closed and ages over 10 (ten) years. It has shown stable characteristics from its low BOD5/COD ratio, alkaline pH, high recalcitrant organic matter concentration, high ammonia concentration, and low metal concentration. Existing landfill leachate treatment has not been effective. Some parameter still exceeds the regulatory limit. This study was focused on the application of cavitation ozonation process to degrade recalcitrant organic matter which showed from a decrease in COD concentration indicator and increase in BOD5/COD ratio indicator. The optimum condition was obtained at pH 11, ozone discharge 3 L/minute, and contact time 30 minutes. COD removal was 20,37%. Increasing in BOD was 52,06%. BOD5/COD ratio increase 1,9 times from 0,098 to 0,188. COD removal reaction is identified as the second-order reaction, with the rate (k) 5x10-8 M-1.s-1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>