Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satrya Solihin J.
"Kota Tangerang Selatan memiliki sebelas situ yang berada di dalam wilayah administratifnya. Situ-situ tersebut sedang mengalami degradasi fungsi utama sebagai kawasan penyimpanan air. Salah satu sebab penurunan fungsi ini adalah alih fungsi Iahan yang terjadi secara illegal seperti permukiman dan peruntukan situ sebagai kawasan pembuangan sampah. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti merumuskan permasalahan penelitian yaitu masih banyaknya situ di wilayah Tangerang Selatan yang mengalami penurunan fungsi dan lwasan kawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan jika kondisi situ-situ di wilayah Kota Tangerang Selatan dapat dikatakan cukup buruk. Dari 11 (sebelas) situ yang ada di wilayah Tangerang Selatan, hanya 2 (dua) situ yang dapat dikategorikan memiliki kondisi baik, sedangkan 5 (lima) situ lainnya dikategorikan memiliki kondisi sedang, dan bahkan 4 (empat) situ sisanya dikategorikan buruk dengan kondisi [vasan situ sudah nol/hilang. Faktor-faktor yang menyebabkan degradasi situ adalah, 1) dari segi sosial ekonomi kependudukan, peningkatan jumlah penduduk di kota Tangerang Selatan menjadi sebab meningkatnya tekanan terhadap daya dukung situ. 2) Ditinjau dari Aspek Tata Ruang/RUTR Kota Tangerang, rencana pengelolaan kawsan situ tidak terintegrasi dalam rencana tata ruang wilayah kota adanya perubahan fungsi lahan. 3) Ditinjau dari Aspek Potensi Sarana/Elemen Perkotaan, kawasan situ tidak dikelola dengan perencanaan yang baik sehingga tidak terintegrasi dalam pembangunan kota. Altematif solusi untuk perbaikan kondisi situ-situ adalah pengembangan perangkat insentif dan disinsentif untuk mengarahkan sekaligus mengendalikan perkembangan dan perubahan fungsi kawasan situ yang dikembangkan secara sektoral maupun lintas sektoral.

The eleven smali fakes in The City of South Tangerang are faced serious degradation of their function as water based reservoir and their existence. Land used changing such as illegal settlement and waste landfill around the small lakes caused the inhibitory of small Jakes. Based on that condition, this research question is the enhancement of degradation of small Jakes in South Tangerang City. This research used qualitative approach with descriptive analyses. Results of study show the condition of small lakes in The City of South Tangerang are in bad category. From eleven small lakes, two small lakes categories in good condition, five small lakes categories in middle condition, four small lakes in bad condition with zero area. These conditions caused by, 1) from social, economic and citizenry impact, escalation of citizen dweller in The City of South Tangerang became pressure for carriying cappacity of the small lakes. 2) from South Tangerang Regional Development Planning Concept there is no integration these area to the mapping of City region. 3) from infrastructurs and the element of city, these smal) lakes area were not well integrated to the development of city planning. The alternative solution to improve the condition of these small lakes is the development of insentive and disinsentive system programme. This system fungtion as controlier on land used changes and improvement of the smalt lakes. "
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2010
T33552
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2017
577.63 HIK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elvira Eka Ramadhani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proyek pekerjaan pemeliharaan rutin situ di Kabupaten Bogor yang menggunakan pola kerja sama dengan TNI, berdasarkan pendekatan berbasis risiko. Situ sebagai retarding basin memiliki peran penting dalam pengendalian banjir, imbuhan air tanah, dan manfaat lainnya seperti perikanan dan pariwisata. Namun, kondisi fisik banyak situ di Kabupaten Bogor menunjukkan degradasi akibat sedimentasi, gulma, sampah, dan okupasi lahan. Pendekatan berbasis risiko dalam penelitian ini diterapkan untuk mengidentifikasi proses, aktivitas, dan risiko terkait pemeliharaan rutin situ. Penelitian juga menilai upaya pengendalian risiko yang signifikan guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan proyek serta memastikan pencapaian hasil yang sesuai waktu, guna, dan mutu. Selain itu, peran etika, profesionalitas, dan penerapan aspek Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (K3L) dalam kegiatan ini juga diulas. Metode yang digunakan melibatkan analisis risiko dengan mengacu pada Surat Edaran Menteri PUPR No. 04 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri No. 10 Tahun 2021. Hasil penelitian memberikan rekomendasi konkret untuk perbaikan proses pemeliharaan situ, terutama pada proyek Situ Moyan dan Situ Cibanteng tahun anggaran 2024.

Situ, as retarding basins, play an important role in flood control, groundwater recharge, and other benefits such as fisheries and tourism. However, the physical condition of many situ in Bogor Regency has deteriorated due to sedimentation, weeds, waste, and land encroachment. The risk-based approach in this study was applied to identify processes, activities, and risks associated with routine situ maintenance. The study also assessed significant risk control efforts to enhance project execution effectiveness and ensure outcomes are delivered on time, fit for purpose, and of quality. Additionally, the role of ethics, professionalism, and the application of Occupational Health, Safety, and Environment (OHSE) aspects in these activities was reviewed. The method employed involved risk analysis based on the Circular Letter of the Minister of Public Works and Housing No. 04 of 2021 and Ministerial Regulation No. 10 of 2021. The results provide concrete recommendations for improving situ maintenance processes, particularly for the Situ Moyan and Situ Cibanteng projects in the 2024 fiscal year. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library