Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Nurcahyo Agung Wibowo
Abstrak :
Aglomerasi, konsentrasi spasial industri di suatu lokasi, dipercaya dapat meningkatkan produktivitas karena eksternalitas positif yang timbul darinya seperti limpahan informasi dan pengetahuan (knowledge spillover), input sharing, dan labor pooling. Penelitian ini mengkaji pengaruh aglomerasi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) terhadap produktivitas tenaga kerja. Efek aglomerasi diukur menggunakan output dan kepadatan tenaga kerja. Dengan menggunakan data panel dari 44 kota dan kabupaten di seluruh wilayah metropolitan di Indonesia dari 2009-2004, penelitian ini menunjukkan bahwa aglomerasi bersifat sebagai pedang bermata dua. Dalam hal share output, aglomerasi secara positif berkontribusi terhadap produktivitas tenaga kerja. Di sisi lain, dalam hal kepadatan tenaga kerja, aglomerasi menghasilkan dampak negatif pada produktivitas. Temuan-temuan ini mengindikasikan bahwa pemerintah harus memperluas klaster industri di daerah-daerah dengan tingkat populasi penduduk yang rendah, terutama di luar pulau Jawa, dengan menyediakan infrastruktur dasar seperti listrik, pelabuhan, dan jalan, sehingga pembangunan ini menciptakan kondisi ekonomi yang menguntungkan untuk investasi dan pengembangan industri daerah tersebut. ......Agglomeration, the spatial concentration of industries in certain location, has been argued to improve productivity since it could provide positive externalities such as knowledge spillover, input sharing, and labor pooling. This paper examines the effect of large and medium manufacturing industry (LMI) agglomeration on labor productivity. Measuring the output and labor density as agglomeration effect by using 2009-2014 municipal panel data from 44 cities and regions across the metropolitan areas of Indonesia, this study shows that agglomeration is a double-edged sword. In terms of output share, agglomeration positively contributes to labor productivity. On the other hand, in terms of labor density, agglomeration results in a negative impact on productivity. These findings suggest the government should expand industrial clusters in less densely populated areas, especially outside the island of Java, by providing basic infrastructures such as electricity, ports, and roads, so that this development creates favorable economic conditions for investment and industrial development in such areas.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2018
T52002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Leonardo Alexius
Abstrak :
Kesenjangan upah antar gender telah menjadi polemik di seluruh negara di dunia, terutama negara berkembang. Upah minimum hadir sebagai kebijakan tentang sistem pengupahan yang bertujuan untuk menjadi safety net bagi para pekerja. Meskipun kebijakan ini bukannlah kebijakan yang berorientasi pada gender, namun jika jumlah wanita dan jarak upah aktual terhadap upah minimum yang diterima oleh wanita lebih rendah dibandingkan pria, maka upah minimum dapat memperbaki gender wage gap. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari kenaikan upah minimum terhadap kesenjangan upah antar gender di seluruh provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode kontrafaktual pada distribusi upah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak upah minimum di Indonesia justru memperlebar gap upah antar gender terutama pada pekerja di distribusi upah rendah. Dampak upah minium di level regional bervariasi antar provinsi. ......Wage gap disparities have become polemic in almost all countries in the world, especially in developing countries. Minimum wage is present as a policy on wage system that aims to be a safety net for workers. Although this policy is not a gender oriented policy, if the number of women and the actual wage distance of women 39 s minimum wage is lower than that of men, then the minimum wage may raise the wage gap. This study aims to examine the impact of minimum wage increases on wage gap across all provinces in Indonesia by using counterfactual methods on wage distribution. The results of this study indicate that the impact of minimum wages in Indonesia actually widen the wage gap between the gender especially on workers in the distribution of low wages. The impact of regional minium wages varies across provinces.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mufid Martami
Abstrak :
Internet becomes more integrated to our life as many of our daily activities areconnected by the internet. This technological advancement should bring many benefitsto people as the purpose of technology itself is to make people do things easier. Ineconomic theory, Solow Growth Theory captured this issue by stating that production isaffected by technology, labor, and capital. In this context, internet also can beinterpreted as form of technology, in a sense that internet helps people to get deliverinformation better faster and more efficient so that production process can be donebetter. Indonesia with its poor internet aspects in the country but has a hugeparticipation in social media making the country very interesting for the object of thestudy to determine whether internet is bringing good impacts towards its economy orinternet is only used for entertainment and social media which could hamperproductivity and impact negatively in economic sense. The purpose of the study is toexplain the relationship between internet and productivity in Indonesia. This study usesFixed Effect and Feasible Generalized Least Squares Model to comprehend therelationship between Internet in the scope of penetration and quality and Productivity.The level of data used is municipality level for all municipalities in Indonesia in 2011and 2014.The result of the study shows that internet penetration and quality affectproductivity significantly and positively.
Internet menjadi lebih terintegrasi dengan kehidupan kita karena banyak dari kegiatansehari-hari kita terhubung oleh internet. Kemajuan teknologi ini mendatangkan banyakmanfaat bagi orang-orang karena tujuan teknologi itu sendiri adalah untuk membuatorang melakukan hal-hal lebih mudah. Dalam teori ekonomi, Solow Growth Theorymenangkap isu ini dengan menyatakan bahwa produksi dipengaruhi oleh teknologi,tenaga kerja, dan modal. Dalam konteks ini, internet juga dapat diartikan sebagai bentukteknologi, dalam arti internet membantu orang untuk mendapatkan menyampaikaninformasi dengan lebih baik lebih cepat dan lebih efisien sehingga proses produksidapat dilakukan dengan lebih baik. Indonesia dengan aspek internetnya yang buruknamun memiliki partisipasi besar dalam media sosial, membuat negara ini sangatmenarik bagi objek penelitian untuk menentukan apakah internet membawa dampakyang baik terhadap ekonomi atau internet hanya digunakan untuk hiburan dan mediasosial yang dapat menghambat produktivitas dan berdampak negatif terhadap ekonomi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara internet danproduktivitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Fixed Effect dan FeasibleGeneralized Least Squares Model untuk memahami hubungan antara Internet dalamcakupan penetrasi dan kualitas dan Produktivitas. Tingkat data yang digunakan adalahtingkat kabupaten untuk semua kabupaten di Indonesia pada tahun 2011 dan 2014. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa penetrasi dan kualitas internet mempengaruhiproduktivitas secara signifikan dan positif.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blake, Donald J.
Djakarta : Lembaga Penyelidikan ekonomi dan Masjarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1962
331.991 BLA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budihardjo
Abstrak :
Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, dibentuk dalam kerangka modernisasi administrasi perpajakan dengan sasaran terjadinya peningkatan kepatuhan sukarela Wajib Pajak dan peningkatan kepercayaan Wajib Pajak kepada fiskus. Tujuan akhirnya adalah pengamanan penerimaan negara dalam arti proses pemungutan pajak dapat memajaki obyek pajak mendekati potensi yang sebenarnya dengan tetap memperhatikan faktor keadilan bagi Wajib Pajak. Sasaran dan Tujuan diharapkan dapat dicapai melalui strategi utama: peningkatan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak. Secara operasional dilakukan beberapa modifikasi dalam struktur organisasi menjadi lebih fungsional yang mengakibatkan perubahan pada desain pekerjaan, modernisasi sistem informasi yang didukung dengan teknologi tinggi, peningkatan kompetensi pegawai melalui uji kemampuan dan integritas, dan peningkatan kompensasi pegawai diimbangi dengan penegakan kode etik. Salah satu kendala utama modernisasi administrasi perpajakan adalah sulitnya mengubah perilaku pegawai sebagai bagian dari birokrasi yang telah terkondisi sekian lama dan menjadi ciri umum birokrat di Indonesia seperti arogansi, penyalahgunaan wewenang dan fasilitas, korupsi, korupsi dan nepotisme, serta perilaku yang kurang berorientasi pada kinerja. Beberapa ahli berpendapat bahwa tanpa adanya revolusi dalam attitude dan behavior aparat pajak, tujuan modernisasi administrasi tidak akan tercapai. Harus ada suatu perubahan. Penelitian merupakan penelitian diskriptif korelasional dengan tujuan untuk mernberi gambaran mengenai pola perilaku kerja pegawai KPP Madya Jakarta Pusat pasca implementasi Sistem Administrasi Perpajakan Modern. Selain itu diteliti juga mengenai pengaruh dua variabel utama yang dimodifikasi yaitu desain pekerjaan dan sistem kompensasi terhadap perilaku kerja pegawai. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Sebelumnya, konstruk dan instrumen penelitian dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji reliabilitas dengan tehnik beiah dua dilanjutkan dengan rumus Sperman Brown. Desain pekerjaan dan sistem kompensasi adalah dua dari beberapa variabel yang dalam model Meyer et al (1997) dan Gibson et al (1996) mempengaruhi perilaku kerja individu dalam organisasi. Hasil penelitian Melcher (1995) juga mendukung pendapat bahwa sistem kompensasi berpengaruh terhadap perilaku kerja. Sementara Hackman et al (1976) memperkuat pendapat mengenai pengaruh desain pekerjaan terhadap perilaku kerja dengan teorinya yang terkenal dengan sebutan teori karakteristik pekerjaan. Berdasarkan persepsi responden, yaitu 73 orang pegawai KPP Madya Jakarta Pusat, dapat diprediksi bahwa telah terjadi perubahan perilaku pegawai khususnya perilaku disfungsional seperti korupsi, kolusi, nepotisme, arogansi, serta adanya perubahan persepsi mengenai hubungan Fiskus dan Wajib Pajak. Namun demikian masih terdapat perilaku yang harus diperbaiki seperti penyalahgunaan waktu kerja dan fasilitas kantor, serta kurangnya semangat berkompetisi untuk mencapai kinerja tertinggi. Hasil uji statistik terhadap hubungan antar variabel menunjukkan bahwa desain pekerjaan dan sistem kompensasi mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap perilaku kerja. Secara parsial koefisien korelasi desain pekerjaan terhadap perilaku kerja adalah kuat, sedangkan sistem kompensasi terhadap perilaku kerja adalah sedang. Sedangkan secara bersama-sama koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang kuat terhadap perilaku kerja. Implikasi dari hasil penelitian ini, diusulkan untuk memodifikasi sistem kompensasi dengan menyertakan unsur kinerja sebagai salah satu basis utama. Untuk itu perlu DJP perlu segera menyusun dan menyelesaikan sistem penilaian kinerja individual yang akan menjadi dasarnya. Selain itu perlu dilakukan identifikasi ulang seluruh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang belum tercakup dalam uraian jabatan, memodifikasi Sistem Informasi DJP agar semakin banyak arus pekerjaan yang tercakup di dalamnya, dan segera menerbitkan petunjuk teknis untuk pelaksanaan pekerjaan.
Medium Tax Payer Office (KPP Madya) of Central Jakarta is established in the frame of modern tax administration with the aim to increase taxpayer's compliance and trust in fiscal. The final purpose is to secure state revenue, i.e. tax collection can be conducted on tax object in more realistic manner by considering taxpayer's fairness. Aim and purpose are achieved through the increase in service and supervision on the taxpayer. In the operational context, modifications of organizational structure are made resulting in modifications of work design, modem information and high technology, increase in personnel's behavior through competency and integrity evaluation, and increase in compensation being offset by code of conduct enforcement. One of main restrictions encountered in the modem tax administration is difficulty to change personnel' behavior as part of long standing bad bureaucracy and being characteristics of such Indonesian bureaucrats as arrogance, authority and facility misuse, corruption, collusion and nepotism and performance disoriented. Some experts argue that modern tax administration will mat be achieved unless revolution in tax personnel's attitude and behavior. So, there should be a change. This is a descriptive co relational study, and therefore it aimed at describing behavior of personnel at KPP Madya of Central Jakarta as one of Model Tax Office having adopted modem tax administration. Besides, the study also focuses on two modified key variables, namely work design and compensation on personnel's behavior. To analyze the influence of independent variables to the dependent one, single and multiple linear regression analysis are chooses for the statistical test method. The questionnaire and the construct have been pass trough the validity test (Pearson Product Moment formula) and reliability test (Split Half Method and Spearman Brown formula). Job design and compensation system are two of several variables in Meyer et al (1997) and Gibson et al (1996) model's that influence work place behavior. Moreover, Melcher's result study (1995) also proved that compensation system has strong influence the work place behavior. Another theory which describes the correlation between job design and workplace behavior is The Characteristic Job Theory by Hackman et al (1976). From 73 personnel at KPP Madya of Central Jakarta inquired as respondents, it is predicted that there has been change in personnel's behavior, especially dysfunctional one such as corruption, collusion, nepotism, arrogance, changed perception on relationship between Fiscus and taxpayer. Moreover, there are other behaviors requiring improvement such as working hours and facility misuse and lack of competition spirit to achieve best performance. The result of statistical test on correlation among variables showed that work design and compensation have positive and significant correlation against personnel behavior. Partially, correlation coefficient of work design against behavior is strong, while that of compensation against behavior is medium. Collectively, correlation coefficient indicates strong correlation against behavior. From this study, I recommend to modify compensation system by involving performance as the main basis. Therefore, DJP should establish and accomplish individual behavior assessment as well as re-identification of overall roles, responsibilities and authorities, which are not covered under functional details, modification of DJP information system to allow involvement of more works, and issuing technical directive.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Herusaleh
Abstrak :
Membanjirnya produk produk impor di pasar domestik meningkatkan kompetisi. industri manufaktur Indonesia menghadapi kompetisi impor. Penetrasi impor akan mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas tenaga kerja di Industri Manufaktur. Penelitian ini menganalisis pengaruh penetrasi impor terhadap Produktivitasi industri manufaktur Indonesia dengan menggunakan data panel industri besar dan sedang periode 2008 ndash; 2012. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penetrasi Impor menurunkan tingkat Produktivitas industri manufaktur Indonesia. Keterbukaan pasar membawa dampak mudahnya barang impor masuk ke pasar domestik. Hadirnya barang substitusi dari impor menyebabkan produk industri kehilangan daya saing. Industri yang tidak efisien menjadi semakin tidak kompetitif. ......A flood of Imported products in the domestic market increased competition, manufacturing industry in Indonesia facing import competition. Import penetration will have some impact on labor productivity in the Manufacturing Industry..This study analyzed the effect of imports penetration on productivity in Indonesian manufacturing industr, by using panel data large and medium industries from 2008 2012. From this study it can be concluded that the Imports competition reduce the level of productivity of Indonesian manufacturing industry. Disclosure ease market impact of imported goods into the domestic market. The presence of substitution of imported goods causing industrial products lose competitiveness. Inefficient industry is becoming increasingly competitive.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luhur Selo Baskoro
Abstrak :
Penelitian ini mempelajari faktor-faktor penentu arus masuk FDI di sektor manufaktur di Indonesia, dan memusatkan perhatian pada pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap arus masuk FDI. Studi ini menggunakan data dari 19 industri di sektor manufaktur Indonesia dari tahun 2001 sampai dengan 2014 dengan menggunakan metode Random Effects. Analisis empiris menunjukkan bahwa produktivitas kerja, upah, dan ekspor telah menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi investasi asing langsung di industri ini selama periode penelitian, dimana variable-variabel ini berhubungan positif dengan masuknya FDI. Analisis lebih lanjut dengan menggunakan dummy variable juga menunjukkan bahwa arus masuk FDI di sektor ini cenderung menargetkan industri yang tidak tergolong industri padat karya. Industri jenis ini biasanya memerlukan ketrampilan tenaga kerja yang lebih tinggi dan tingkat teknologi yang lebih rumit, sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa metode alokasi FDI perusahaan asing di industri-industri tersebut cenderung meningkatkan modal dibanding mempekerjakan lebih banyak sumber daya manusia. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendasari pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan setiap variabel berdasarkan intensitas faktor produksi industri. Untuk industri padat karya, strategi utama untuk menarik FDI adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui peningkatan pendidikan, pelatihan, program magang, dan sertifikasi pekerja. Pemerintah juga perlu mendorong pengembangan industri kecil melalui dukungan finansial dan teknis. Di sisi lain, peningkatan produktivitas tenaga kerja di industri bukan padat karya dapat dicapai dengan memperbaiki iklim penelitian dan pengembangan tehnologi, dan menjaga kualitas tenaga kerja melalui peraturan perlindungan kesehatan dan sosial. ......This paper investigates the determinants of FDI inflow in Indonesian manufacturing sector, and focusing on the effect of labor productivity on FDI inflow. This study employs the data from 19 industries within Indonesian manufacturing sector from 2001 to 2014 using Random Effects method. The empirical analysis shows that labor productivity, wages, and export have become significant factors that affect foreign direct investment in manufacturing industries during the period of the research. These variables are positively related to FDI inflow. Further analysis using dummy variable also suggests that FDI inflow in this sector tends to target non labor intensive industries rather than labor intensive industries. Non labor intensive industries typically require higher labor skill and higher level of technology, thus creating higher labor productivity. This indicates the method of foreign firms rsquo FDI allocation in the industries which was to increase capital rather than to employ a larger number of workers. Thus, this particular finding generates different approaches to improve each variable based on production factor intensities of the industries. For the labor intensive industries, the main strategy to attract FDI is to increase labor quality through improvement in education, training, internship program, and worker certification. The government also needs to encourage the development of small industries through financial and technical supports. On the other hand, improvement in labor productivity in non labor intensive industries can be attained by improving research and development climate, and maintaining the quality of labor through health and social protection regulation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaedani Noor
Abstrak :
Pengelolaan obat di puskesmas akan berjalan balk jika petugas pengelola obat dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan atau pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan. Petugas pengelola obat harus mempunyai kemampuan dalam perencanaan, permintaan, penetima.an, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian penggunaan, pelayanan serta pencatatan dan pelaporan. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui masih kurangnya tenaga kefarmasian yang bekerja sebagai pengelola obat puskesmas di Kabupaten Aceh Singkil. Disamping belum optimalnya kinerja petugas petugas pengelola obat puskesmas. Penetitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi bagaimana gambaran kinerja petugas pengelola obat puskesmas di Kabupaten Aceh Singkil. Disamping itu dilihat faktor-faktor yang melatarbelakangi kinerja petugas berdasarkan variabel masa kerja, pendidikan, pengetahuan, motivasi, sarana, beban kerja, pelatihan, supervisi, dan imbalan di Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen yang mengacu pada Daftar Tilik Jaminan Mutu Pelayanan Kefarmasian terhadap petugas pengelola obat puskesmas di Kabupaten Aceh Singkil. Pengolahan data dibuat dalam bentuk matriks yang diperoleh dari transkrip wawancam mendalam, sedangkan analisis data dilakukan terhadap isi dengan metakukan eksplorasi sesuai dengan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kinerja petugas pengelola obat puskesmas di kabupaten Aceh Singkil masih rendah. Secara umum petugas pengelola obat puskesmas kurang memahami tentang kegiatan pengelolaan obat di puskesmas yang terdiri dari permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan obat. Petugas bekerja belum didasarkan kepada standar pengelolaan obat. Saran yang diajukan adalah agar Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil membuat Standard Operation Procedure (SOP) tentang pengelolaan obat di puskesmas dan mensosialisasikannya kepada petugas pengelola obat di puskesmas. Melaksanakan pelatihan tentang pengelolaan obat dan pelatihan tentang obat lainnya. Pelatih.an yang dilaksanakan harus dirancang dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi petugas. Selain itu melakukan supervisi secara terencana dengan menggunakan panduan pedoman supervisi pengelolaan obat, minimal tip bulan sekali untuk memantau lkinerja petugas pengelola obat di puskesmas. ......Medicine ,management at Community Health Center will be running good if medicine management officer can implement their duties based on provision or management guidance of public medicine and health support. Medicine management officer must have an ability on planning, request, acceptance, depository, distribution, usage operation, service and also recording and reporting. From the first study was known that there was still lack of pharmacy officer which worked on medicine management at Community Health Center in Aceh Singkil district. Besides, officer performance did not optimal yet. This study has been done to get information how describe of officer performance of medicine management at Community Health Center in Aceh district. Besides, knowing factors related to officer performance based on work period, education, knowledge, motivation, facilities, work load, training, supervision, and reward in Aceh Singkil district. This study used a qualitative method which has been done with in-depth interview, observation and document study which referred to a guarantee point list of pharmacy service quality to officer performance of medicine management at Community Health Center in Aceh Singkil district. Data were processed by using in the form of matrix which was obtained from in-depth interview transcript, while data analysis was done to content by doing exploration based on theory. Study result indicate describing officer performance of medicine management at Community Health Center Community Health Center in Aceh Singldl district was still low. In general, officer of medicine management at Community Health Center is less comprehend about medicine management activity at Community Health Center including of request, acceptance, depository, distribution, reporting and recording of medicine. Officer works has not been based medicine management standard yet. Health District Office in Aceh Singkil district should make a Standard Operating Procedure (SOP) concerning medicine management at Community Health Center and socializing it to medicine management officer at Community Health Center. Training of medicine management and training of other medicine. Training which is done must be planned well so it can give benefit for officer. Besides doing supervision by planning using a supervision guidance on medicine management, minimally once of three months for looking officer performance of medicine management at Community Health Center.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2008
T33903
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
J. Ravianto
Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha & Produktivitas, 1985
331.111 RAV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Nugraini Soekoer
Abstrak :
Indonesia, meskipun memiliki angkatan kerja yang relatif besar, masih dinilai kurang produktif jika dibandingkan dengan negara-negara tetangganya. Adapun setiap tahunnya, serikat buruh selalu menuntut pemerintah untuk menaikkan upah minimum sebagai syarat agar para pekerja berkehendak meningkatkan produktivitas mereka. Penelitian ini ingin membuktikan secara empiris apakah upah minimum mampu memberikan pengaruh positif pada produktivitas tenaga kerja di Indonesia. Melalui rangkaian analisis deskriptif dan regresi fixed-effect yang dibandingkan dengan estimasi OLS bersama beberapa variabel kontrol, ditemukan bahwa dari tahun 2009-2014, kenaikan upah minimum tidak mampu mendorong produktivitas tenaga kerja pada 33 provinsi di Indonesia ......Indonesia, despite having a relatively large labor force, is still perceived as a less-productive country if compared with its neighbour countries. However, the labor unions often insist the government to rise the minimum wage as a prerequisite to increase their productivity. This study empirically examines the impact of rising minimum wage to Indonesia?s labor productivity. By constructing a series of descriptive analysis as well as comparing OLS and fixed-effect regression using several control variables, this study found that the rise in minimum wage was not be able to boost the labor productivity in 33 provinces of Indonesia from 2009-2014.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>