Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Harrist Riansyah
"Penelitian ini membahas tentang dinamika Pusat Organisasi Buruh (POB) dari awal berdirinya hingga organisasi ini melakukan fusi organisasi (1950-1952). Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan mengumpulkan sumber-sumber primer seperti surat kabar sezaman, dan arsip-arsip pemerintah, serta sumber sekunder seperti buku dan jurnal. Hasil perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang banyak merugikan Indonesia salah satunya pada bidang perekonomian dengan masih menguasainya perusahaan Belanda di Indonesia yang sering tidak memedulikan nasib buruh yang berada didalamnya dan diperburuk dengan tidak adanya peraturan perburuhan yang mengikat saat itu. Hal itu membuat banyak buruh yang biasanya dikoordinir oleh serikat buruh melakukan aksi pemogokan kepada pihak perusahaan untuk menuntut haknya. POB yang sebelumnya merupakan serikat buruh etnis Tionghoa yang bernama Sin Ming Lao Kung Hui yang berganti nama pada tahun 1949 karena bertambahnya anggota non-tionghoa dalam organisasi. POB sebagai vakcentral buruh Jakarta banyak menghadapi tantangan dalam memperjuangkan hak-hak buruh di bawah naungannya. Dari perselisihan dengan serikat buruh lain, pihak perusahaan yang tidak mau melakukan perundingan, dan peraturan larangan mogok yang sangat melanggar hak buruh. POB melihat dominasi Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) dalam politik perburuhan Indonesia mendorong organisasi ini melakukan fusi organisasi dengan Badan Pusat Serikat Sekerja (BPSS) menjadi Pusat Serikat-Serikat Buruh Indonesia (PSBI). Kemudian PSBI dengan Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) membentuk dewan pimpinan dengan nama Dewan Serikat-Serikat Buruh Indonesia yang independent dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
This study discusses the dynamics of the Central Labor Organization (POB) from its inception until this organization underwent organizational fusion (1950-1952). This study uses historical research methods, by collecting primary sources such as contemporary newspapers and government archives, as well as secondary sources such as books and journals. The results of the Round Table Conference (KMB) agreements caused a lot of harm to Indonesia, one of which was in the economic sector, with Dutch companies still in control in Indonesia, who often did not care about the fate of the workers who were in it and was exacerbated by the absence of binding labor regulations at that time. This causes many workers, who are usually coordinated by the union, to strike against the company to demand their rights. POB which was previously a Chinese ethnic labor union named Sin Ming Lao Kung Hui which changed its name in 1949 due to the increase in non-Chinese members in the organization. POB as a workers' vaccentral in Jakarta faces many challenges in fighting for labor rights under its auspices. From disputes with other labor unions, companies that do not want to negotiate, and regulations prohibiting strikes that seriously violate workers' rights. POB sees the dominance of the Central Indonesian Labor Organization (SOBSI) in Indonesian labor politics, pushing this organization to merge with the Central Union of Worker Unions (BPSS) to become the Center for Indonesian Trade Unions (PSBI). Then PSBI and the Association of Indonesian Trade Unions (GSBI) formed a leadership council under the name of the Council of Indonesian Trade Unions which was independent and not affiliated with any political party."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Jakarta: Harvarindo, 2000
323.4 KON
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Achmad Fauzan
Jakarta: Yrama Widya, 2005
331 ACH i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Siagian, Juliwati
"Mengingat pentingnya peran Notaris di bidang hukum sebagai pejabat pembuat akta otentik karena semakin meningkatnya pembangunan ekonomi, maka para Notaris Indonesia memerlukan suatu organisasi perkumpulan. Organisasi Notaris mempunyai peranan penting di dalam dunia kenotariatan seperti membentuk suatu organ untuk mengawasi para notaris dalam menjalankan jabatannya sebagai pejabat umum dan lain-lain. Pada saat ini di Indonesia terdapat beberapa organisasi Notaris. Namun berdasarkan Undangundang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN) mengharuskan bahwa Notaris berhimpun dalam suatu wadah organisasi notaris. Hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan notaris. Permasalahan pokok yang diidentifikasi adalah bagaimana keabsahan tentang keberadaan satu organisasi notaris berdasarkan UUJN, mengapa masih banyak organisasi notaris di Indonesia meskipun UUJN mengatur hanya ada satu wadah perkumpulan notaris di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif normatif dan evaluatif dengan cara menganalisa peraturan perundang-undangan dan buku-buku didukung oleh data primer, sekunder serta bahan hukum tertier serta penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara. Hasilnya mendapat kesimpulan bahwa keabsahan tentang keberadaan suatu organisasi notaris berdasarkan UUJN, dilihat dari tugas dan wewenang notaris itu sendiri yaitu sebagai pejabat Umum yang diberi tugas dan wewenang tertentu oleh negara dalam rangka melayani kepentingan hukum masyarakat dikaitkan dengan UUD 1945. Masih banyaknya organisasi notaris di Indonesia dikarenakan organisasi-organisasi tersebut merupakan organisasi yang tidak terlarang dan diakui keberadaannya oleh pemerintah, namun hanya satu organisasi saja yang diakui keberadaannya oleh pemerintah sebagai organisasi profesi Jabatan notaris yang berbadan hukum berdasarkan UUJN sedangkan yang lainnya diakui oleh pemerintah hanya sebagai organisasi kemasyarakatan (ORMAS) yang tidak berbadan hukum berdasarkan Undang-undang tentang Organisasi Kemasyarakatan Nomor 8 tahun 1985."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16512
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sri Pujianti
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas pertumbuhan dan peranan dua organisasi buruh yang berbeda konsep tetapi memiliki tujuan akhir yang sama yakni untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh tambang batubara Ombilin Sawah Lunto agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada tahun 1920-an pergerakan serikat pekerja seperti PKBT berjalan secara radikal dan revolusioner dengan diwarnai oleh protes-protes terbuka dan terorganisir yang dilakukannya bersama buruh tambang batubara Ombilin Sawah Lunto. Aksi ini juga di dukung oleh partai politik yang bersifat kontra terhadap pemerintah kolonial Belanda. Setelah terjadinya pemberontakan Silungkang 1926/1927 kondisi ini berubah seiring dengan dikeluarkannya peraturan ketat oleh pemerintah. Pergerakan serikat pekerja pun ikut berubah dengan memilih jalan yang lebih lunak yakni kooperatif terhadap pemerintah kolonial. VBSTOL merupakan serikat pekerja yang memilih jalan tersebut. Organisasi buruh ini memilih jalan memperjuangkan nasib kaum buruh melalui dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah INS (Indonesisch Nederlandsche School) di daerah Kayu Tanam dan Sawah Lunto.
AbstractThe thesis discusses the development and role of two labor organizations, which basically had different concepts, but actually had the same goal, namely to improve the welfare of the coal mine labors in Ombilin, Sawah Lunto, so that these labors had a chance to get a better life. These study concluded that in the 1920s, the labor movement, such as PKBT had been radical, revolutioner and full of protests. This activities they did together with the labour of the Ombilin Sawah Lunto coalmines. This action was also supported by opposing labour political parties against the Dutch Colonial Government. This situation changed in the year 1926/1927 after the Silungkang uprising since the Colonial Government became more strict. The opposing organization then changed the activities from using force to a more indicate attitude, they were more cooperative to the Government. VBSTOL was the organization which chose the way. This labor organization preferred to improve the labors_ fate through education by establishing INS schools in Kayu Tanam and Sawah Lunto."
2010
S12668
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library