Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1986
618.4 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agustine Ramie
"Kontrol diri dan efikasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani proses persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel 125 ibu bersalin normal, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil analisis uji korelasi Chi Square menunjukkan ada hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan (p value 0.002, α: 0.05) dan (p value 0.000, α: 0.05). Hasil analisis regresi logistik berganda didapatkan 4 variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan yaitu kontrol diri, efikasi diri, penghasilan dan paritas.
Variabel paling berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan adalah penghasilan. Petugas Pemberi layanan persalinan perlu memberi dukungan agar ibu bersalin memandang proses persalinan sebagai pengalaman positif dan menyenangkan, sehingga ibu memiliki kepuasan menjalani proses persalinan.

Self-control and self-efficacy are necessary for would-be mothers to enhance their birth labor satisfaction. This research was conducted in Ratu Zalecha public hospital in Martapura and in Banjarbaru public hospital in South Borneo with the aim to identify the relationship between self-control and self efficacy on the one hand, and birth labor satisfaction on the other hand. Cross-sectional approach with correlative analysis was applied for this research, using 125 samples chosen from normal childbirth using consecutive sampling techniques.
The result of Chi-Square correlation test showed that there were some relationships between self-control as well as self-efficacy and birth labor satisfaction (ρ value 0.002,α: 0.05) and (ρ value 0.000, α: 0.05). There were four variables resulted from double logistic analytical regression that play significant roles in birth labor satisfaction, i.e., self-control, selfefficacy, family income, and parity.
The most influencing variable in birth labor satisfaction was family income. Labor carers should provide enough support so that would-be mothers can view the process of childbirth as a positive and pleasant experience; hence, birth labor satisfaction will surely be tremendous.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idrawati Bahar
"Kehamilan dan persalinan merupakan suatu hal yang umumnya sangat diharapkan oleh wanita yang sudah berkeluarga. Kehamilan terutama persalinan, umumnya dirasakan sebagai pengalaman yang kurang menyenangkan dan tidak terlupakan selama hidup (Wong, 1998). Rasa nyeri pada wanita melahirkan dirasakan berbeda-beda oleh setiap wanita. Wanita primigravida selama persalinan mungkin menderita rasa nyeri yang pernah dialaminya (Donald, 1989). Ketakutan dapat meningkatkan rasa nyeri, seorang wanita yang bebas rasa takut biasanya mengalami kala I, persalinan yang relatif nyaman (Donald, 1989). Untuk itu perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 31 responden (pasien ruang IRNA A lantai II RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta). Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data didapatkan hasil, upaya relaksasi mendapat nilai rata-rata 54, 84, upaya pernafasan mendapat nilai rata-rata 32,2%, upaya tersebut mempengaruhi dalam menanggulangi nyeri persalinan kala I pada ibu primigravida."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4992
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Sari
"Penelitian ini bertujuan melihat faktor - faktor yang berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan serta perbedaan risiko ibu yang mengalami komplikasi persalinan menurut karakteristik sosio demografi dan sosio ekonomi. Berdasarkan temuan pada analisis deskriptif , dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi ibu yang mengalami komplikasi persalinan terdapat pada pendidikan menengah, bertempat tinggal di perkotaan, status ekonomi menengah, jarak kelahiran ≤ 24 bulan, umur ibu 20 - 34 tahun, urutan kelahiran 1 dan ≥ 4, dengan penolong persalinan medis, tempat bersalin di fasilitas kesehatan, dan memiliki riwayat komplikasi kehamilan. Berdasarkan ibu yang memiliki komplikasi kehamilan, didapatkan bahwa hanya 13,5 persen yang melakukan perawatan antenatal.
Berdasarkan analisis inferens dengan model logit biner, dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan kondisi tingkat pendidikan, urutan kelahiran, komplikasi kehamilan, penolong persalinan, tempat bersalin, interval serta faktor klasifikasi seperti status ekonomi dan tempat tinggal secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan. Perbedaan risiko pada umumnya menunjukkan pola yang sama dengan hasil dari analisis deskriptif, namun pada model dengan faktor klasifikasi status ekonomi pada hasil out put menunjukkan tidak terdapat perbedaan risiko yang signifikan pada setiap status ekonomi dan ditemukan bahwa jenis komplikasi persalinan tertinggi yaitu persalinan lama banyak terdapat pada tingkatan umur 15 - 19.

The Objective of this research is to study about factors affecting the incidence of delivery complications and also risk differences on the basis of socio demographic and economic. On descriptive analysis, we found the highest percentage are women who have secondary education, who live in urban, middle-class economy, birth interval < 24 month, age of women at delivery 20 - 34 years old, birth order 1 and ≥ 4 children, medical assistance at delivery, place of birth at medical facility, and have pregnancy complications. We also found that among women who have pregnancy complication only 13,5 percent of them went for antenatal care.
Based on inferential binner logistic models, it can be concluded, that education, birth order, pregnancy complications, assistance at delivery, place of birth and birth interval and clasification factors : economic status and residence are significant in affecting the incidence of delivery complications. In generally the risk differences have similar pattern with analysis descriptif except economic status. We also found prolonged labor is the highest delivery complication in most teenege ( 15 - 19 years old)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmawaty
"ABSTRAK
Latar Belakang: Persalinan merupakan suatu proses fisiologis, namun berkaitan
dengan nyeri dan rasa tidak nyaman. Selain itu induksi persalinan merupakan suatu
intervensi dari luar terhadap proses alami kehamilan sehingga menginisiasi terjadinya
kontraksi uterus dan dilatasi serviks Saat ini belum ada studi yang membandingkan
nyeri persalinan spontan dan nyeri induksi persalinan.
Tujuan: Mengetahui perbedaan nyeri persalinan spontan dan nyeri induksi
persalinan pada kala I dengan his 2-3 kali dalam 10 menit dan lama his 20-40 detik,
kala I dengan his 4 kali dalam 10 menit dan lama his lebih dari 40 detik, kala IV dan
satu hari pasca persalinan.
Metode: Penelitian dengan desain kohort prospektif membandingkan 50 ibu
persalinan spontan dan 50 ibu yang menjalani induksi persalinan sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel didapatkan dari RS Cipto Mangunkusumo dan
RS jejaring lainnya periode Juli 2013- September 2013. Intensitas nyeri dinilai
dengan Visual Analogue Scale. pada persalinan spontan dan induksi persalinan .
Perbandingan data antara dua kelompok dianalisis dengan uji Mann-Whitney
Hasil : Didapatkan skor nyeri ibu dengan persalinan spontan dibandingkan induksi
persalinan pada kala I his 2-3x/10 menit lama his 20-30 detik (5,00 vs 6,00, nilai
tengah semu 38,36 vs 62,64, p <0,001), saat kala I his 4x/10 menit lama his lebih
dari 40 detik (10,00 vs 10,00, nilai tengah semu 45,50 vs 55,50, p= 0,013), kala IV
(1,00 vs 1,00, nilai tengah semu 44,53 vs 56,48, p 0,020). Sedangkan pada skor nyeri
ibu satu hari pasca persalinan didapatkan nilai median yang lebih tinggi pada skor
nyeri pasien dengan persalinan spomtan dan induksi persalinan (1,00 vs 0,00, nilai
tengah semu 46,00 vs 55,00, p=0,072) nilai p > 0,05 menunjukkan tak ada perbedaan
bermakna.
Kesimpulan : Persalinan induksi lebih nyeri dibandingkan persalinan spontan pada
kala I dengan his 2-3 kali dalam 10 menit dan lama his 20-40 detik, kala I his lebih
dari 4x /10 menit lama his lebih dari 40 detik dan kala IV. Pada penilaian satu hari
pasca persalinan, tidak ada perbedaan bermakna secara statistik pada ibu persalinan
spontan dengan induksi persalinan

ABSTRAK
Background:Childbirth is a physiological process, but associated with pain and
discomfort. In addition, the induced labor is an external stimulation for the natural
process of pregnancy as to initiate uterine contractions and cervical dilation.
Currently no studies comparing the pain between spontaneous labor and induced
labor .
Objectives:Knowing the difference in spontaneous labor pain and induced labor pain
during 2-3 times in 10 minutes of contractions within 10 minutes in the first stage was
20-40 seconds length of contractions,4 times of contractions in the first stage wich
was more than 40 seconds length of contraction,in the fourth stage of labor and one
day after the birth.
Methods: An analytical cohort study, with 50 women undergoing spontaneous labor
and compared with 50 women undergoing induced labor, accordance with the
inclusion and exclusion criteria. Samples obtained from Cipto Mangunkusumo and
others networking hospital period July 2013 - September 2013. The Pain intensity in
spontaneous labor and induced labor was assessed by Visual Analogue Scale.
Comparison of data between the two groups were analyzed with the Mann-Whitney
test
Results:
Obtained pain scores by VAS compared to women with spontaneous labor
and induction of labor respectively, in the first stage with contraction 2-3 times in
10 minutes with 20-40 seconds length of contraction (5.00 vs 6.00, mean rank 38.36
vs. 62.64 , p <0.001) , in the first stage with contractions 4 time in 10 minutes more
than 40 seconds length of contraction (10.00 vs. 10.00,mean rank 45.50 vs 55.50, p =
0.013), fourth stage of labor (1.00 vs. 1.00 , mean rank 44.53 vs. 56.48, p 0.020).
While the pain score on one day after the birth (1.00 vs 0.00 , mean rank 46.00 vs.
55.00 , p 0,072).
Conclusion: Induced labor more painful than spontaneous labor in the first stage
with contraction 2-3 times in 10 minutes with 20-40 seconds length of contraction, the
first stage with contractions 4 time in 10 minutes more than 40 seconds length of
contraction and at the fourth stage of labor. On one day after the birth assessment,
there was no statistically significant difference at spontaneous labor pain compared
with induced labor pain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : Bailliere Tindall, 2000
612.88 PAI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Riadinni Alita
"Indikator capaian dari SDG’s salah satunya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Indonesia akan berusaha menurunkan angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Kematian ibu dan bayi disebabkan terjadinya persalinan prematur. Persalinan prematur dapat disebabkan adanya kontraksi uterus sehingga terjadi dilatasi serviks pada usia kehamilan 20-36 minggu. Ancaman persalinan prematur akan mengakibatkan gawat janin dan komplikasi pada bayi baru lahir. Study kasus pada lima ibu hamil yang mengalami kontraksi dini dengan fokus mengimplementasikan teori need for help pada keadaan emergency dan penerapan teori comfort Kolcaba pada tahap pemulihan. Ibu hamil akan mendapatkan intervensi tatalaksana tokolitik dan terapi relaksasi dengan self-hypnosis yang membantu ibu untuk mengontrol ketidaknyamanan dan menurunkan kecemasan selama di rumah sakit. Aplikasi tersebut berhasil membantu ibu hamil melalui tahap kegawatan dan meningkatkan kenyamanan serta mencegah kontraksi uterus berulang sehingga ibu dapat mempertahankan kehamilan sampai usia kehamilan aterm.

The achievement indicators of SDG’s are one of them reducing maternal and infant mortality. Indonesia will try to reduce maternal mortality to less than 70 deaths per 100,000 live births by 2030. Maternal and neonatal deaths are caused by preterm labor. Premature labor can be caused by uterine contractions resulting in cervical dilatation at 20-36 weeks' gestation. The threat of preterm labor will result in fetal distress and complications in newborns. Case studies on five pregnant women who experienced premature contractions with a focus on implementing the need for help theory in an emergency and the application of the Kolcaba comfort theory in the recovery phase. Pregnant women will get a tocolytic management intervention and relaxation therapy with self-hypnosis that helps the mother to control discomfort and reduce anxiety during the hospital. The application is successful in helping pregnant women go through the emergency phase and increase comfort and prevent repeated uterine contractions so that the mother can maintain the pregnancy until the term gestational age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2002
618.4 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover