Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rismawati
Abstrak :
Skripsi ini membahas budaya minum minuman beralkohol dalam kehidupan sosial masyarakat Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami budaya minum minuman beralkohol dari segi sosial kehidupan masyarakat Korea. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah budaya minum minuman beralkohol di Korea adalah sesuatu yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan sosial masyarakat karena budaya ini adalah budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu dan memiliki peran penting dalam kehidupan social masyarakat Korea.
The focus of this study is drinking culture in the social life of Korean society. The purpose of this study is to know and understand drinking culture in the social life of Korean society in more detail. This research is qualitative descriptive interpretive. To support this research, the researcher collected a variety of written data sources relevant to the theme of this thesis, ranging from books to articles in the internet. The results of this study is drinking culture in Korea is something that can not be remove from the social life because this culture is a culture that already exists since ancient times and has an important role in the social life of Korean society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Kwang Hee
Seoul: Singkheu Hause, 2007
KOR 305.805 19 LEE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Adinata
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai keterhubungan antara arsitektur dan ideologi dalam keterkaitannya dengan ruang kota Pyongyang dan Seoul. Studi berfokus pada ruang kota yang memperlihatkan perbedaan ideologi mendasar antara sosialisme totaliter Korea Utara dan kapitalisme demokratis Korea Selatan. Studi dilakukan melalui pendekatan arsitektur monumental pada lingkup Distrik Chung-guyŏk dan Sub-distrik Yeouido sebagai representasi pusat kota Pyongyang dan Seoul. Arsitektur monumental menjadi kajian spesifik dikarenakan perannya yang mampu menjadi representasi identitas, ideologi, dan memori kolektif suatu kelompok masyarakat. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh temuan bahwa implementasi ideologi yang kontras berpengaruh signifikan dalam menghasilkan tipe arsitektur yang berbeda. Arsitektur Pyongyang memiliki penekanan terhadap fungsinya sebagai media propaganda dan simbolisasi eksplisit terhadap cita-cita ideologi nasional, Juche, serta kekuasaan pemerintah pusat yang absolut. Di sisi lain, arsitektur Seoul lebih berfokus pada penyampaian ideologi secara implisit dan kontekstual, terutama terkait perkembangan ekonomi Korea Selatan sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia Timur. Perbedaan mendasar lainnya terletak pada pola penggunaan ruang Pyongyang yang berfokus kepada intensitas, sementara Seoul pada rutinitas dalam membangun keterikatan suatu bangunan monumental terhadap masyarakat kota ......The goal of this study is understanding relationship between architecture and ideology in the context of Pyongyang and Seoul urban areas. This study focuses on ideological contrast between the socialist and totalitarian North Korea and the capitalist democratic South Korea. Through the idea of monumentality, this study discusses the city architecture of Chung-guyŏk District and Yeouido Sub-district, as the city center of Pyongyang and Seoul. Monumental architecture is studied specifically due to its representative function of identity, ideology, and collective memory of the society it belongs to. Based of analysis on the elements of the city, contrast in ideology plays a significant impact in generating different architectural types. On one hand, Pyongyang’s architecture focuses more on its function as a medium of propaganda and explicit symbolization of the national ideology, Juche, along with the absolute power of its national government. On the other hand, Seoul’s architecture is translating the ideology in a more implicit and contextual manner, especially regarding South Korea’s economic boom as one of the leading countries in East Asia. Another underlying difference is on Pyongyang’s spatial pattern which focuses on intensity, compared to Seoul’s focus on frequency in building attachment between a monumental building and the urban society.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: International Cultural Foundation, 1976
306.51 KOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Si-sa-yong-o-sa, 1982
301.519 KOR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mufidah Li Silmi
Abstrak :
Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia tidak sebanding dengan tingkat kesadaran masyarakat Korea Selatan yang masih rendah dalam budaya donasi. Munculnya ketidakpercayaan terhadap organisasi amal menjadi salah satu hambatannya. Sementara Korea Selatan merupakan negara yang sangat kental dengan ajaran Konfusianisme yang telah menjadikan masyarakatnya memiliki jiwa altruistik. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menjelaskan fenomena budaya donasi di dalam masyarakat Korea. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif analisis. Teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan ini berdasarkan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Korea dalam berdonasi bukan karena budaya donasi belum mengakar di Korea, melainkan masyarakat Korea telah mempunyai cara tersendiri dalam melakukan donasi. ...... Being one of the fastest growing economies countries in the world is not comparable to the level of Korean society awareness that has been low on donation culture. Lack faith in charitable organization is one of the obstacles. Meanwhile, South Korea is a country that is very thick with Confucian thought that make Koreans have altruistic soul. The purpose of this journal is to explain the cultural phenomenon of donating in Korean society. This journal applies descriptive analysis method by collecting secondary data. The result of this research shows the low level of Korean society participation in donating not because donation culture is has not taken root in Korea, but Korean society has its own way of making donation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, E-Wha
Abstrak :
Part I: Pastimes -- A good baduk player was welcome everywhere -- Gambling: the ruin of families -- Pastimes for boys -- Pastimes for girls -- Open-air pastimes for girls -- Pastimes for both sexes -- Men?s pastimes for discipline and martial prowess -- Part II: Customs -- Importance of clan affiliation -- The life of won gyeongha, a yangaban (a man of high birth) -- Seasonal customs -- Farmers? co-ops (dure) bring peasants together -- Banning luxury goods? the road to a strong, prosperous nation -- Part III: Insatiable curiosity about the future -- Predicting the future according to the secrets of tojeong (tojeong bigyeol) -- Forewarned is forearmed -- Peace of mind comes from abstinence -- Four pillars (saju) and physiognomy.
New Jersey: Homa & Sekey Books, 2001
KOR 390.095 19 LEE k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Park, Chung Hee, 1917-1979
Seoul: Hollym, 1970
951.9 PAR o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vannia Dwini Pusparanti
Abstrak :
Korea Selatan merupakan salah satu negara di Kawasan Asia Timur yang sedang mengalami perkembangan yang pesat. Akan tetapi, perkembangan pesat yang dialami Korea Selatan saat ini menimbulkan masalah struktur sosial di dalam kehidupan masyarakat Korea Selatan itu sendiri. Masalah ini mengakibatkan jumlah pengangguran di Korea Selatan yang sebagian besar adalah generasi muda megalami peningkatan. Oleh karena itu, mulai muncul istilah Hell Joseon yang digunakan oleh generasi muda sebagai ungkapan kekecewaan mereka terhadap keadaan sosial yang sedang terjadi. Istilah Hell Joseon mulai populer digunakan oleh generasi muda Korea Selatan sejak tahun 2015. Penelitian ini akan menganalisis makna istilah Hell Joseon yang digunakan oleh generasi muda Korea Selatan dalam menggambarkan keadaan sosial di negaranya berdasarkan studi semiotika. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan semiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam istilah Hell Joseon yang digunakan generasi muda Korea Selatan untuk menggambarkan keadaan sosial disana. Hasil dari penelitian ini adalah istilah Hell Joseon mengandung makna yang negatif sebagai acuan tempat dan cara masyarakat dalam menggambarkan kondisi sosial Korea Selatan. ...... South Korea is one of the countries in the East Asia Region that is experiencing rapid development. However, the rapid development experienced by South Korea is currently causing social structural problems in the lives of the people itself. This problem resulted in the number of unemployed people in South Korea, most of whom are young people increasing. Therefore, the term Hell Joseon began to be used which was used by the younger generation as an expression of their disappointment at the events that were happening. The term Hell Joseon began to be popularly used by the younger generation of South Korea since 2015. This research will analyze the meaning of the term Hell Joseon used by the young generation of South Korea in describing the social conditions in their country based on semiotic studies. This study uses descriptive analysis method with a semiotic approach. The purpose of this study was to find out the meaning contained in the term Hell Joseon used by the young generation of South Korea to describe the social conditions. The results of this study are the term is containing negative meanings as a reference to place and way of society in describing the social conditions of South Korea.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Oriana
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang adaptasi dalam penerapan budaya hoesik pada perusahaan Korea yang terdapat di Jakarta. Masuknya perusahaan Korea ke Jakarta membuat kebudayaan perusahaan tersebut pun ikut diterapkan. Perbedaan kebudayaan antara Korea dan Indonesia menyebabkan terjadinya adaptasi dalam penerapan budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptis kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka dan wawancara dalam mengumpulkan data. Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa budaya hoesik yang masuk ke perusahaan Korea di Jakarta mengalami berbagai penyesuaian dengan budaya dan norma yang berlaku di Indonesia. ...... This study discusses about adaptation of hoesik culture in Korea Company located in Jakarta. The entry of Korean companies in Jakarta also cause its company culture to be applied. The culture rsquo s differences between Korea and Indonesia causes cultural adaptation between those two different cultures. This research uses descriptive qualitative method with literature review and interview in collecting datas. The results of this study shows that hoesik culture in Korean company located in Jakarta experiences some adjustments with cultures and norms which prevail in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>