Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Mufidah
Abstrak :
Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi. KFTD cabang jakarta 3 merupakan cabang ketiga KFTD yang mencangkup wilayah distribusi di selatan jakarta. Dalam menjaga kerja sama yang baik dengan mitra, KFTD mengedepankan sistem mutu yang baik. Sistem mutu yang baik KFTD dapat terlihat melalui sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB), melengkapi dan review Standard Operational Procedure (SOP). Pencegahan terjadinya kerugian tersebut dapat diatasi salah satunya dengan sistem retur. Dari hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa sistem retur obat pada Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) Cabang Jakarta 3 dimulai dengan penerimaan obat oleh Apoteker Penanggung Jawab (APJ) hingga obat kembalian dapat dijual kembali. Waktu yang dibutuhkan untuk proses retur dimulai dari satu hari hingga seminggu bergantung kepada semua pihak yang memprosesnya. ...... Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) is a company engaged in trading and distribution. KFTD Jakarta 3 branch is the third branch of KFTD which covers the distribution area in South Jakarta. In maintaining good cooperation with partners, KFTD puts forward a good quality system. KFTD's good quality system can be seen through the certification of Good Drug Distribution Methods (CDOB) and Good Medical Device Distribution Methods (CDAKB), completing and reviewing Standard Operational Procedures (SOPs). Prevention of these losses can be overcome of them with a return system. From the results of observations and interviews it can be concluded that the drug return system at Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) Jakarta 3 Branch begins with receiving the drug by the Responsible Pharmacist (APJ) until the returned drug can be resold. The time needed for the return process starts from one day to a week depending on all parties who process it.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Puspita Andini
Abstrak :
Artikel ini membahas tentang bagaimana peran dan kinerja dari PT Kimia Farma pada tahun 1971 hingga 1981. Tahun 1971 adalah awal mula Kimia Farma bertransformasi dari bentuk Perusahaan Negara Farmasi (PNF) menjadi perseroan. Di waktu yang bersamaan, Indonesia mengalami krisis obat yang diakibatkan oleh kurangnya devisa untuk untuk impor obat. Antisipasinya adalah dengan membuka kesempatan bagi para importir di bidang farmasi agar persediaan obat dalam negeri bertambah. Berkat antisipasi tersebut, jumlah obat memang bertambah namun harganya melonjak. Banyaknya obat di pasaran terlebih dengan harganya yang tinggi ini tidak mampu meraih seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, pemerintah Indonesia menunjuk PT Kimia Farma sebagai salah satu perusahaan yang bertugas sebagai distributor obat-obatan dengan harga yang lebih rendah dan mendorong PT Kimia Farma untuk dapat membuat obat dalam negeri. Dalam penulisan artikel ini, penulis menyoroti sejauh mana kinerja PT Kimia Farma. Hasil dari penelitian ini adalah PT Kimia Farma mampu melakukan kinerja yang efektif dalam upaya penyediaan obat esensial, dengan bekerjasama dengan mitra-mitra, sumber daya manusia serta teknologi. PT Kimia Farma juga dapat mendistribusikan obat esensial ke seluruh Indonesia tanpa melalui hambatan. Penulisan artikel ini menggunakan metode sejarah dan menggunakan berbagai sumber dalam bentuk arsip seperti undang-undang dan peraturan pemerintah, koran sezaman seperti Kompas, Warta Berita dan lainnya, serta majalah sezaman seperti Majalah Kesehatan dan Bulletin Kesehatan. ......This article discusses the role and performance of PT Kimia Farma from 1971 to 1981, which in 1971 was the beginning of Kimia Farma's transformation from the form of the State Pharmaceutical Company (PNF) to a company. At the same time, the Indonesian government was pursuing public health and welfare through various policies. One of the crucial areas was medicines procurement. In the early days of the New Order (Orde Baru), Indonesia experienced a medicine crisis caused by a lack of foreign exchange to import medicines. The anticipation was to open up opportunities for importers in the pharmaceutical sector to increase the supply of domestic medicines. Thanks to this anticipation, the number of medicines did increase but their prices soared. The number of medicines on the market, especially with their high prices, was not able to reach all levels of society. For this reason, the Indonesian government appointed PT Kimia Farma as one of the companies that served as a distributor of medicines with lower prices. In this article, the author highlights the extent to which the performance of PT Kimia Farma. The result of this research is that PT Kimia Farma is able to carry out effective performance in the effort to provide essential medicines, by collaborating with partners, human resources and technology. PT Kimia Farma can also distribute essential drugs throughout Indonesia without going through obstacles. The writing of this article uses the historical method and uses various sources in the form of archives such as government laws and regulations, contemporary newspapers such as Kompas, Warta Berita and others, as well as contemporary magazines such as Majalah Kesehatan and Bulletin Kesehatan
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library