Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ford, Derek
Abstrak :
Summary: "Karst Hydrogeology and Geomorphology is a fully revised and updated version of the extensively used and widely cited Karst Geomorphology and Hydrology published in 1989. This systems-orientated book is based on the authors' own teaching, research, consulting and international experience and includes wide international citations and illustrations. This edition features a stronger emphasis on karst hydrogeology, applied aspects of karst and practical problems of karst as well as computer modelling. New developments in the field such as ground penetrating radar cosmogenic exposure age dating and mass spectrometer techniques are evaluated."--Jacket
Chichester: John Wiley & Sons, 2007
551.447 FOR k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Focusing specifically on the management of karst environments, this volume draws together the world's leading karst experts to provide a vital source for the study and management of this unique physical setting. Although karst landscapes cover 12% of the Earth's terrain and provide 25% of the world's drinking water, the resource management of karst environments has only previously received indirect attention. Through a comprehensive approach, Karst Management focuses on engineering issues associated with surface karst such as quarries, dams, and agriculture; subsurface topics such as the manag
London: Springer, 2011
551.44 KAR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widi Astuti
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagian wilayah karst memiliki wilayah yang kering dan tidak produktif serta sering mengalami fenomena kekeringan dan kritis air seperti di Kawasan Karst Pegunungan Sewu yang ada di Wonogiri dan Gunung Kidul. Namun ada sebagian wilayah karst lain yang justru berlebihan air seperti Karst yang ada di Pangkep Maros, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi tingkat kekritisan air bulanan di Kawasan Karst Gombong Selatan dan Sekitarnya secara spasial dan temporal.Variabel penelitian yang digunakan adalah curah hujan dan faktor geologi untuk menghitung ketersediaan air, serta jumlah penduduk, jumlah murid sekolah, jumlah industri, jumlah fasilitas kesehatan, jumlah fasilitas ibadah, dan luas area pasar untuk kebutuhan air. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan bulanan yang digunakan selama tahun 1988-2017 dari 2 stasiun penakar curah hujan. Metode yang digunakan adalah menghitung serta membandingkan jumlah kebutuhan air dan ketersediaan air bulanan secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara temporal kekritisan air baru terjadi pada bulan-bulan seperti Bulan Juni, Juli Agustus dan September. Secara spasial, wilayah dengan tingkat kekritisan mendekati kritis-sangat kritis terjadi pada Bulan Juni-September dan sebagian besar mengelompok di sebelah Timur Laut serta Utara menuju ke Tengah wilayah penelitian.
ABSTRACT
Some karst areas have dry and unproductive areas and often experience of drought phenomena and critical water such as in the Karst Area of Pegunungan Sewu in Wonogiri and Gunung Kidul. But there are some other karst areas that just excessive water like Karst in Pangkep Maros, South Sulawesi. This study aims to analyze the variation of monthly water criticality level in Karst Gombong Selatan and surrounding areas spatially and temporally. The research variables used rainfall and geological factors to calculate water availability, and the number of residents, the number of school students, the number of industries, the number of facilities health, number of worship facilities, and wide market area to calculate water needs. Rainfall data used is the monthly rainfall data used during the years 1988 2017 from 2 rainfall precipitation stations. The method used to calculate and compare the quantity of water needs and monthly water availability quantitatively. The results show that temporal water criticality occurs only in months such as June, July August and September. Spatially, the region with criticality is close to critical very critical in June September and mostly clustered to the Northeast and North to the Middle of the study area.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Hasna Alfiyyah
Abstrak :
ABSTRAK
Potensi berkembangnya kawasan karst di Indonesia sangat tinggi dikarenakan penyebaran batuan pembentuknya batuan karbonat mencapai luas lebih dari 15,4 juta hektar. Namun, banyak kawasan karst di Indonesia yang belum dikenali bahkan terancam kelestariannya. Pengembangan penelitian karst di Indonesia sangat penting sebagai langkah awal pengelolaan karst lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi morfologi eksokarst di Desa Argapura, menganalisis pengaruh sumber air dan suhu udara gua terhadap kondisi lorong dan ornamen gua, serta menganalisis persamaan dan perbedaan kondisi segmen lorong gua. Desa Argapura dipilih sebagai wilayah penelitian karena memiliki gua bawah tanah sebagai salah satu indikasi kawasan karst. Metode penelitian yang digunakan adalah overlay data geologi dan bentuk medan, sehingga menghasilkan peta wilayah morfologi eksokarst. Selain itu, dilakukan pemetaan gua untuk mengetahui kondisi gua bawah tanah. Pengaruh sumber air dan suhu udara terhadap kondisi gua dianalisis menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfologi eksokarst di Desa Argapura terdiri atas dolina, dataran aluvial karst, bukit-bukit residual terisolasi, lereng dan perbukitan terkikis, serta lapies. Kondisi lorong dan ornamen gua di Desa Argapura dipengaruhi oleh sumber air dan suhu udara. Pengaruh sumber air dan suhu udara tersebut menghasilkan persamaan dan perbedaan yang digambarkan pada 11 tipe segmen lorong gua yang berbeda.
ABSTRACT
Potential development of karst area in Indonesia is very high because of the spread of its rock formers carbonate rock that reach 15,4 million hectares. But, there 39 s so many karst area in Indonesia that not yet identified and even threatened. Development of karst research study in Indonesia is very important as the first step of further karst management. The purpose of this research are to analyze exokarst morphology at Argapura Village, to analyze the influence of water source and air temperature to cave alley and cave ornament condition, and to analyze the similars and differrences of cave alley segment condition. Argapura Village was chosen as research area cause it has underground caves, which is one of the indication of karst area. The method used in this research is data overlay of geology and terrain form, that resulting exokarst morphology region map. Then, cave mapping was done to find out the condition of the underground cave. The influence of water source and air temperature to cave condition analyzed using statistic analysis. The result of this research show that exokarst morphology at Argapura Village consists of dolines, karst aluvial plains, isolated residuall hills, eroded hills and slopes, and lapies. Cave alley and cave ornament condition at Argapura Village influenced by water source and air temperature. The influence resulted similars and differrences, which described by 11 different cave alley segment types.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Akmal Hidayat
Abstrak :
Kabupaten gunungkidul merupakan kabupaten yang didominasi oleh kawasan karst, yang dikenal dengan karst gunung sewu. Kecamatan Purwosari merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Akibat karstifikasi, morfologi karst terbentuk, seperti dolina, bukit, gua, dan lain-lain. Kawasan karst dikenal dengan daerah yang kering dan kesulitan air bersih dikarenakan tidak banyak ditemukan sungai permukaan. Dolina merupakan fitur karst permukaan yang paling banyak ditemui, karena karstifikasi diawali dengan pembentukan dolina. Dolina-dolina tersebut membentuk sebuah cekungan dan telaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Sebaran dolina dan morfometri dolina. Sebaran dolina diidentifikasi menggunakan metode TPI dan TWI, serta sebaran jenis dolina. sementara itu, morfometri dolina melihat ukuran yaitu keliling, luas, dan volume, serta bentuk dolina yaitu bulat, oval, dan tidak beraturan. Hasil penelitian menunjukan bahwa identifikasi adanya dolina ditandai dengan TPI negatif, sebaran tersebut sebanyak 25 atau setara dengan 58%. Sementara itu, adanya dolina ditandai dengan TWI rendah, sebaran tersebut 23 atau 53,48 %. Berdasarkan klasifikasi bentuk medan, klasifikasi TPI dan TWI didominasi oleh klasifikasi dataran, yaitu sebanyak 12 atau setara dengan 27,91%. Sebaran dolina berdasarkan jenisnya, dolina berair banyak ditemukan di wilayah penelitian, total sebaran tersebut sebanyak 34 atau setara 79,06%. Akurasi antara klasifikasi TPI dan TWI adalah 65,11%. Ukuran dolina didominasi oleh bentuk medan lembah berbentuk U. Bentuk dolina didominasi dolina berbentuk oval sebanyak 18 atau sebesar 41,86 %.  ......Gunungkidul Regency is a district dominated by karst areas, known as Gunung Sewu karst. Purwosari District is a sub-district in Gunungkidul Regency. As a result of karstification, karst morphology is formed, such as dolinas, hills, caves, and others. The karst area is known for its dry areas and the difficulty of clean water because there are not many surface rivers to be found. Dolines are the most common surface karst features, because karstification begins with the formation of dolines. The dolines form a basin and a lake. The purpose of this study was to analyze the doline distribution and doline morphometry. The distribution of dolines were identified using the TPI and TWI methods, as well as the distribution of doline species. Meanwhile, doline morphometry looks at size, namely circumference, area, and volume, as well as doline shape, namely round, oval, and irregular. The results showed that the identification of the presence of doline was marked with a negative TPI, the distribution was 25 or equivalent to 58%. Meanwhile, the presence of dolina is indicated by a low TWI, the distribution is 23 or 53.48%. Based on the classification of terrain forms, the classification of TPI and TWI is dominated by plains classification, namely 12 or the equivalent of 27.91%. Distribution of doline based on its type, watery doline was found in the study area, the total distribution was 34 or equivalent to 79.06%. The accuracy between TPI and TWI classification is 65.11%. The size of the dolina is dominated by the shape of the U-shaped valley terrain. The dolina shape is dominated by oval dolina by 18 or 41.86%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyan Pramudya
Abstrak :
Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten bogor, Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan sumber daya alam berupa karst yang perlu dilestarikan. Wilayah karst di Kecamatan Klapanunggal  memiliki luas sebesar 6227 ha dari total luas wilayah kecamatan kurang lebih 9549 ha atau sekitar 64% Kecamatan Klapanunggal merupakan wilayah karst. Dalam jangka panjang, wilayah karst mengalami gangguan oleh eksploitasi untuk kepentingan ekonomi seperti eksploitasi untuk sumber bahan galian batu kapur khususnya oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini mengakibatkan perubahan tutupan lahan khususnya pada unit geomorfologi karst di Kecamatan Klapanunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana unit geomofologi karst di Kecamatan Klapanunggal, bagaimana perubahan tutupan lahan selama rentang waktu 34 tahun dari tahun 1988 hingga 2022, dan menganalisis hubungan antara unit geomorfologi karst dengan perubahan tutupan lahan. Variabel yang digunakan untuk mengetahui unit geomorfologi karst adalah bentuk medan dan bentukan asal, sedangkan untuk mengetahui tutupan lahan tahun 1988 dan tahun 2004 digunakan citra Landsat 5 untuk tahun 2022 menggunakan Landsat 8. Metode yang digunakan dalam proses klasifikasi tutupan lahan adalah klasifikasi supervised (maximum likelihood) dengan algoritma random forest, sedangkan unit geomorfologi karst dilakukan perhitungan secara digital dan analisis overlay. Hasil menunjukan bahwa terdapat 3 jenis unit geomorfologi karst di Kecamatan Klapanunggal diantaranya terdapat dataran karst,, perbukitan karst, dan lereng karst. Perubahan tutupan lahan yang sebelumnya lahan vegetasi berubah menjadi non-vegetasi selama kurun waktu 34 tahun paling banyak mengalami perubahan adalah lahan terbangun sebesar 1132 ha. Perubahan tutupan lahan pada unit geomorfologi perbukitan karst paling besar mengalami perubahan dari lahan vegetasi ke non-vegetasi dengan luas sebesar 1419 ha. ......Klapanunggal District, Bogor Regency, West Java is one of the areas with karst natural resources that must be protected. Klapanunggal district has an area of ​​6,227 hectares out of the total area of ​​9,549 hectares or about 64% of Klapanunggal district. In the long term, the karst area has been disturbed by mining for economic benefits, such as the exploitation of limestone resources, especially by irresponsible countries. This has led to changes in land cover, especially in karst geomorphological units in the Klapanunggal area. This study aims to understand how karst geomorphological units in the Klapanunggal area, how land cover has changed over 34 years, 1988-2022, and analyze the relationship between karst geomorphological units and land cover. The variables used to determine the karst geological units are the landforms and the original model, while the Landsat 5 and Landsat 8 images are used to determine the land cover in 1988 and 2022. The method used to manage the land classification process, is the supervised classification (Maximum Likelihood) with the random forest algorithm, while the geographic units of the karst are calculated numerically and the analysis is superimposed. The results show that there are 3 types of karst geomorphological units in the Klapanunggal area, including karst plains, karst hills and karst slopes. The land cover that previously changed from vegetated to non-vegetated in 34 years changed the most on built-up land (1132 ha). Land cover change in the karst geomorphological unit of karst hills experienced the biggest change from vegetated to non-vegetated soil, with an area of 1419 ha.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cremlingen : Catena Verlag, 1993
551.447 KAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Darussalam
Abstrak :
ABSTRAK
Wilayah Karst memiliki karakteristik alam yang sangat unik dan alami, dengan bentuk dan pola yang sangat beragam antar wilayah karst satu dengan yang lainya. Bentuk-bentuk dan pola yang ada di wilayah karst memang sulit untuk dimengerti namun dengan analisis lineament, bentuk-bentuk dari Karst tersebut dapat di sederhanakan menjadi lebih mudah dimengerti. Data pokok yang digunakan adalah Citra Landsat 8 OLI yang di kombinasikan GDEM ASTER 30 meter. Penggunaan tanah di gunakan untuk melihat bagaimana hubungan antara pola Lineament dengan Pola penggunaan tanah di wilayah Karst Sawarna. Software Arc Map 10.1 digunakan untuk metode Box Counting untuk menghitung kerapatan pola lineament pada tiap kotak grid yang sudah dibuat. Wilayah Karst Sawarna memiliki pola persebaran yang cukup acak dan menyebar dengan pola-pola sesuai dengan wilayah kelerengan. Untuk kaitanya dengan penggunaan tanah dapat dikatakan bahwa Pola Lineament Karst dengan kerapatan yang tinggi lebih besar intensitas pembukaan lahan-nya.
ABSTRACT
Karst has a very unique natural characteristics and natural, with shapes and patterns that vary between kawsan karst with each other. The forms and patterns that exist in the karst region is difficult to understand but with a lineament analysis, the shape of the Karst-shape can be simplified to be more easily understood. Basic data used is Landsat 8 OLI in the combined GDEM ASTER 30 meters. The use of land in use to see how the relationship between the lineament patterns with patterns of land use in the Karst region Sawarna. Arc Map 10.1 software is used to Box Counting method for calculating the density of a lineament pattern in each grid box that has been created. Karst region Sawarna has a distribution pattern that is fairly random and spread with patterns according to the slope region. For relation to the use of the land can be said that the Karst Lineament Pattern at high density is greater intensity of his clearance.
2017
S69190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dordrecht : Springer, 2011
551.447 KAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Gunawijaya
Jakarta: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional , 2011
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>