Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Salam Juarna
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan senyawa metabolit sekunder dari tiga macam organ Bischofia javanica Blume. Pendeteksian dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan menggunakan standar pembanding β-sitosterol, diosgenin, digoxin, piperin, boldin, kuersetin, rutin, dan asam tanat. Berdasarkan uji kualitatif, diketahui bahwa kelompok senyawa terpenoid, alkaloid, dan flavonoid terkandung baik pada kulit akar, kulit batang, maupun daun Bischofia javanica Blume. Hasil pembandingan dengan senyawa standar memperlihatkan bahwa β-sitosterol dan Kuersetin terkandung di semua sampel yang diujikan. Kedua senyawa tersebut kemudian diuji secara kuantitatif menggunakan KLT Densitometer dan didapatkan hasil berupa konsentrasi senyawa per berat kering. Kandungan β- sitosterol dan Kuersetin tertinggi ditemukan di sampel kulit akar Karo dengan konsentrasi masing-masing sebesar 0,65 dan 0,041 (mg/g berat kering).
ABSTRACT
A research was conducted to identified the presences of secondary metabolites compound in various organs of Bischofia javanica Blume. Thin Layer Chromatography (TLC) was used as a method of detection. Meanwhile, β- sitosterol, diosgenin, digoxin, piperine, quercetin, rutin, and tannic acid was used as standard compound. Depending on the research, it is known that terpenoid, alkaloid, and flavonoid were contained in Bischofia javanica Blume's root bark, stem bark, and leaves. β-sitosterol dan quercetin was happen to be found in all of sample. Both of the compounds then being tested quantifically using TLC densitometric. The highest β-sitosterol and quercetin content was on the root bark from Karo with each consentration in the amount of 0.65 and 0.041 (mg/g dry weight).
Universitas Indonesia, 2016
S61531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neumann, J.H. (Johann Heinrich), 1876-1949
Jakarta: Ombak, 2018
306 JOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Neumann, J.H. (Johann Heinrich), 1876-1949
Djakarta: Bhratara , 1972
992.5 NEU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembanga Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978
499.2 HEN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta: Yayasan Merga Silima, 1990
808.81 TAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Neumann, J.H. (Johann Heinrich), 1876-1949
Jakarta : Lembaga Kebudajaan Indonesia, 1951
499.203 NEU k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joustra, M.
Leiden: E. J. Brill, 1907
R BLD 499.23 JOU k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Neumann, J.H. (Johann Heinrich), 1876-1949
Medan: Varekamp, 1951
R BLD 499.23 NEU k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Windarti
Abstrak :
Persembahan sajen kepada leluhur dalam keseharian serta dalam ritual Karo telah menjadi adat yang mengakar pada masyarakat Tengger. Tindakan yang berulang ini membentuk keterhubungan di antara yang hidup dan yang mati maupun dengan sesama yang hidup hingga dicitakanlah kehidupan yang harmonis. Namun, di balik romantisme tersebut mengandung perubahan sosial dan kontradiksi nilai sebagai konsekuensi dari modernisasi agama. Masuknya agama Hindu yang monoteistik berbenturan dengan kepercayaan adat Tengger yang pluralistik. Tesis ini mempertanyakan tentang bagaimana masyarakat Tengger menyikapi perubahan sosial yang muncul dalam adat istiadat mereka di tengah modernisasi agama? Serta bagaimana mereka mengelola kontradiksi nilai di antara agama Hindu dan adat Tengger dalam etika keseharian dan ritual Karo yang ditandai dengan persembahan untuk leluhur dan kerabat? Penelitian ini dilakukan di Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Agustus 2021 dan berlanjut secara berkala melalui media telepon. Saya berpartisipasi dan melakukan wawancara mendalam dengan dukun, pemuka adat, pemuka agama, dan beberapa masyarakat Tengger. Saya menggunakan kerangka adopsi dalam Robbins guna menggambarkan masyarakat Tengger yang hidup dalam duplex cultural formation dengan menempatkan nilai adat dan nilai agama sebagai nilai tertinggi secara bersamaan. Ini bersinggungan dengan upaya perajutan pertalian dengan leluhur sebagaimana dikerangkai dalam konsep ancestorship serta pertalian dengan sesama kerabat yang terjelaskan lewat konsep kinship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semirip apapun agama Hindu dan adat Tengger, keduanya tetaplah berjarak. Ini tergambar dalam etika keseharian dan ritual Karo di mana masyarakat Tengger memisahkan agama dan adat secara temporal dan spasial. ......Sajen as a gift for ancestors in daily life as well as in Karo ritual has become a tradition rooted in the Tengger people. This repeated action forms a connection between the living and the dead as well as with the living so that a harmonious life has aspired. Behind this romanticism, there are social changes and contradictions in values as a consequence of the modernization of religion. Adoption of the monotheistic Hindu religion contradicts with the pluralistic Tenggerese traditional beliefs. This thesis aims to answer how the Tenggerese people respond to the social changes that arise in their customs amidst the modernization of religion? And how do they manage the contradictory values between Hinduism and Tenggerese customs in daily ethic and Karo ritual which are marked by gifts for ancestors and relatives? This research was conducted in Jetak Village, Sukapura District, Probolinggo Regency, East Java in August 2021 and continues periodically through telephone media. I participated and conducted in-depth interviews with dukun, traditional leaders, religious leaders, and several Tenggerese. I used the adoption framework in Robbins to describe that the Tenggerese live in a duplex cultural formation by placing traditional values and religious values together as the paramount values. This intersects with efforts to knit ties with ancestors as outlined in the concept of ancestorship and ties with relatives which are explained through the concept of kinship. The results of the study show that no matter how similar Hinduism and Tenggerese customs are, the two are still far apart. This is reflected in the daily ethics and Karo ritual in which the Tenggerese separate religion and customs temporally and spatially.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
390 TAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>