Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siojang, Baso
Sulawesi Tengah: P-2 NB, 1998,
306 Fun (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cherlin, Andrew J.
London: McGraw-Hill, 2002
306.85 Che p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tidak luput dari permasalahan kependudukan. Jumlah penduduk yang besar, laju pertumbuhan yang tinggi, persebaran dan kepadatan penduduk tidak seimbang dan struktur umur yang kurang menguntungkan berdampak langsung pada tingkat kualitas penduduk. Berbagai program pembangunan telah, sedang, dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, antara lain melalui program keluarga berencana (KB).Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana perbedaan akseptor keluarga berencana di daerah yang dekat dengan pusat kegiatan utama/ central bussiness district(CBD) yaitu di Kecamatan Cakung dengan daerah yang letaknya jauh dari pusat kegiatan utama/CBD dan kaitannya dengan aksesibilitas, jumlah tempat pelayanan keluarga berencana, jumlah petugas penyuluh keluarga berencana, tingkat pendidikan dan persentase wanita pasangan usia subur (PUS) yang bekerja. Metodologi yang digunakan adalah korelasi peta dan analisis statistik dengan metode korelasi chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelurahan dengan persentase akseptor KB aktif terhadap Pasangan Usia Suburnya yang terbesar di daerah dekat CBD seperti Kecamatan Cakung adalah daerah dengan karakteristik aksesibilitas dengan tingkat rendah. Dalam hal pelayanan KB memiliki jumlah tempat pelayanan KB sedikit dan jumlah petugas penyuluh KB sedang. Sedangkan kondisi sosial masayarakatnya memiliki tingkat pendidikan kepala keluarga sedang dan persentase wanita PUS yang bekerja tinggi. Di Kecamatan Cipayung yang lokasinya jauh dari CBD, kelurahan dengan persentase akseptor KB aktif terhadap Pasangan Usia Suburnya yang terbesar adalah daerah dengan karakteristik aksesibilitas rendah. Dalam hal pelayanan KB, memiliki jumlah tempat pelayanan dan petugas penyuluh KB sedikit. Kondisi sosial masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan kepala keluarga rendah dan persentase wanita PUS yang bekerja tinggi.Berdasarkan uji chi square yang dilakukan terhadap variabel-variabel yang diajukan di Kecamatan Cakung, yang berhubungan secara signifikan adalah faktor persentase wanita PUS yang bekerja dengan p<0,1 pada taraf signifikansi 10 %.
Universitas Indonesia, 2006
S33936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Musafaah
Abstrak :
Pria telah mengikuti program keluarga berencana (KB) sejak dahulu. Metode pantang berkala dan kondom telah dikenal berabad-abad lalu, tetapi sejak ditemukan kontrasepsi wanita, program KB pada pria seakan diabaikan. Keikutsertaan pria dalam ber-KB masih sangat rendah jika dibandingkan dengan Bangladesh, Pakistan, dan Nepal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keikutsertaan pria dalam ber-KB meliputi keterpaparan media massa dan kontak informasi KB melalui media massa. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 dengan pendekatan cross sectional terhadap 6.013 pria menikah usia 15 ? 54 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah two stage sampling. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang ter- papar dengan media massa memiliki kecenderungan 2,12 kali lebih besar untuk ber-KB daripada pria yang kurang terpapar dengan media massa. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pria yang kontak informasi KB melalui media massa memiliki kecenderungan 2,21 kali lebih besar un- tuk ber-KB daripada pria yang tidak kontak informasi KB melalui media massa. Penelitian ini menunjukkan pria memiliki kecenderungan terbesar untuk ber-KB apabila pria terpapar media massa dan mendapatkan infor- masi KB melalui media massa dengan OR yang terbesar = 2,77.

known centuries ago. Since contraception for women was found, men fami- ly planning program was likely ignored. The involving of men in family plan- ning in Indonesia is still lower than Bangladesh, Pakistan, and Nepal. The objective of this study is to analyze the credencial factor of men participa- tion in family planning through mass media exposure and contact informa- tion.This study used Indonesia Demografic and Health Survey (IDHS) 2007 data used cross-sectional study and 6.013 married men aged 15 ? 54 years old as participants. Sampling method used is two stage sampling. Data was analyzed by chi square and logistic regression. The research showed that men who were exposed mass media 2,12 times more involved in family planning than men who were not exposed mass media and men who were contact information in family planning through mass media 2,21 times more participating in family planning than men who were not. The result showed that men have the highest possibility to participate in family planning if ex- posed by mass media and contacted to family planning information through mass media with biggest OR = 2,77.
Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Winarni
Abstrak :
Family Planning (FP) program achievement in North Sumatera Province is less encouraging. Total fertility rate in North Sumatera (3.0) is higher than the national (2.6) and contraceptive prevalence (55.9%) is lower than the national (61.9%). A strategy to increase FP participation called momentum sterilization service was feared not to meet the standard of medical care because related to Museum Rekor Indonesia (MURI). This evaluation aimed to explain service quality and satisfaction among male sterilization acceptors. Both qualitative and quantitative evaluation were done cross sectionally against FP officers, prospectives and acceptors who received medical procedure during momentum service performed in 13 health facilities in Medan City, North Sumatera on October 23 to 24, 2012. Qualitative data were obtained through in-depth interview with subdistrict and village FP managers. Quantitative data regarding prospective acceptors and a structured questionnaire to subsample of male sterilization acceptors were collected by the provider at the service location. Results showed the relatively smooth preparation, mobilization, Information, Education and Communication, male sterilization services and its reporting records. 2001 men were offered services by the sterilization service and 1379 accepted, so the national record was achieved. Almost all respondents were satisfied with the services provided both by FP and medical officers.

Pencapaian Program KB di Sumatera Utara kurang menggembirakan. Total Fertility Rate Sumatera Utara (3,0) lebih tinggi dibandingkan nasional (2,6); dan prevalensi kontrasepsi (55,9 %) lebih rendah dibandingkan nasional (61,9%). Sebagai salah satu strategi peningkatan kesertaan KB, pelayanan momentum sterilisasi pria dikhawatirkan tidak memenuhi standar pelayanan karena dikaitkan dengan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Evaluasi ini bertujuan untuk menjelaskan kualitas pelaksanaan pelayanan dan kepuasan akseptor sterilisasi pria. Evaluasi bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara potong lintang terhadap petugas KB, calon akseptor dan akseptor yang mendapat tindakan sterilisasi pada pelayanan momentum di 13 fasilitas kesehatan di Kota Medan, Sumatera Utara pada 23-24 Oktober 2012. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap pengelola KB kecamatan dan desa. Data kuantitatif dikumpulkan provider di tempat pelayanan dengan menggunakan angket mengenai calon akseptor, dan kuesioner berstruktur terhadap sub sampel akseptor sterilisasi pria. Hasil menunjukkan relatif lancar persiapan, penggerakan, KIE, pelayanan sterilisasi pria dan pencatatan pelaporannya. Pelaksanaan pelayanan sterilisasi pria berhasil melayanai 1379 dari target 2001 target calon akseptor, sehingga mendapatkan rekor MURI. Hampir semua peserta sterilisasi pria merasa puas terhadap pelayanan dari petugas medis dan petugas KB.
National Family Planning and Population Board, Jakarta, Indonesia, Research and Development Center for Family Planning and Family Welfare, 2017
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hidayat
Abstrak :
Pemerintah Indonesia sedang melakukan uji coba program bantuan tunai bersyarat (BTB), yakni Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini mem- berikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan mensyaratkan mereka melakukan investasi sumber daya manusia. Pelaksanaan BTB di berba- gai negara selalu diikuti upaya sistematis untuk mengukur efektivitas dan memahami dampak yang lebih luas dari program pada perilaku rumah tangga. Artikel ini menyajikan bukti nyata bahwa BTB telah meningkatkan kehidupan penduduk miskin. BTB dipuji sebagai cara untuk mengurangi kesenjangan terutama di sejumlah negara Amerika Latin; membantu rumah tangga keluar dari lingkaran setan kemiskinan yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya; meningkatkan status kesehatan dan gizi anak, serta membantu negara memenuhi tujuan-tujuan pembangunan millenium. Artikel ini juga me- ngupas lebih dalam mengenai rancang bangun PKH, termasuk alasan-alasan pengembangan PKH kesehatan serta proses penetapan persyaratan kese- hatan.

The Government of Indonesia is testing a conditional cash transfer (CCT) program, e.g., Family Hope Program. This program provides money to poor house- holds conditional on investments in human capital. CCTs implementation in various countries has been followed by systematic efforts to measure their effec- tiveness and understand their broader impact on households? behavior. The article shows empirical evidence that CCTs have improved the lives of poor peo- ple. CCTs have been hailed as a way of reducing inequality, especially in Latin America countries; helping households break out of a vicious cycle whereby poverty is transmitted from one generation to another; promoting child health and nutrition; and helping countries meet the Millennium Development Goals. This article explores more deeply on the design of the Indonesian CCT program, including the reasons for the development of CCT health and health con- ditionalities determination process.
2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Singgih Dirga Gunarsa
Jakarta: Gunung Mulia, 1976
150 SIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>