Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
Tukirin SY Sastroresono
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yuliati
Abstrak :
Standard Minimum Rules For The Administration of Juvenile Justice atau yang lebih dikenal dengan sebutan Beijing Rules merupakan kondisi minimum yang dianggap layak oleh PBB dalam menangani pelaku tindak pidana di sistem manapun. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauhmana prinsip-prinsip dalam Beijing Rules telah dianut dalam UU No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dan bagaimana pula dalam implementasinya. Dengan meneliti implementasinya, diharapkan untuk dapat diketahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya sekaligus dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi kendala yang ada.
Penelitian ini dilakukan dengan dua jenis penelitian, yaitu penelitian normatif dan empiris. Wilayah/lokasi penelitian dilakukan di wilayah hukum DKI Jakarta dan Lernbaga Pemesyarakatan Anak di Tangerang, Banten. Sebagai alat-pengumpulan data, digunakan wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UU No. 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak sudah banyak mengadopsi nilai-nilai dari Beijing Rules, hanya saja dalam pelaksanaannya ternyata belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai tersebut. Hal ini disebabkan oleh antara lain keterbatasan sumber daya aparat hukum baik secara kualitas maupun kuantitas, terbatasnya sarana dan sarana pendukung, selain itu juga rendahnya tingkat pengetahuan hukum masyarakat.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15458
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abdi Reza Fachlewi Junus
Abstrak :
ABSTRAK
Anak sebagai generasi muda memiliki peran strategis yang menjamin
kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan dan disadari oleh
masyarakat internasional dengan munculnya konvensi yang intinya menekankan
posisi anak sebagai manusia yang harus mendapatkan perlindungan atas hak-hak
yang dimilikinya. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Konvensi Hak Anak
(Convention on the Rights of the Child) yang telah di Ratifikasi melalui
Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on
the Rights of the Child (Konvensi Hak Anak). Bertitik tolak dari masalah
kepentingan anak maka berkembang konsep keadilan restoratif dan konsep diversi
yang perlu menjadi bahan pertimbangan dalam penanganan kasus anak. Konsep
diversi merupakan alternatif penanganan anak yang berkonflik dengan hukum
agar anak tidak masuk kedalam proses peradilan sehingga akan menimbulkan
stigma buruk terhadap anak. Berkenaan dengan peran Jaksa dalam menerapkan
konsep diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum dapat dikaji
permasalahan mengenai bagaimana penerapan konsep Diversi yang dilakukan
oleh Jaksa terhadap anak yang berkonflik dengan hukum di Indonesia dan
penerapan konsep Diversi yang dilakukan oleh Jaksa terhadap anak yang
berkonflik dengan hukum dalam RUU SPP Anak serta faktor-faktor yang menjadi
hambatan bagi Jaksa dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan
hukum dengan menerapkan diversi. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis
normatif yang didukung dengan penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara
melakukan wawancara dengan informan, analisis data yang digunakan adalah
analisis kualitatif dengan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Adapun
hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sampai saat ini dengan instrumen
nasional yang ada mengenai anak yang berkonflik dengan hukum, tidak ada satu
aturan pun yang memberi wewenang kepada Jaksa untuk menerapkan konsep
diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, wewenang diversi oleh
Jaksa bisa terlaksana apabila telah disahkan dan diberlakukan Rancangan Undangundang
Sistem Peradilan Pidana Anak. Namun dalam Rancangan Undang-undang
Sistem Peradilan Pidana Anak, masih terdapat hambatan-hambatan yang akan
tidak memaksimalkan penanganan anak yang berkonflik dengan hukum yaitu
Pemahaman Terhadap Pengertian Diversi itu sendiri serta Kesiapan dari pihak
yang terkait dalam pelaksanaan Diversi sehingga tujuan dari diversi dapat
terwujud dengan mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan anak.
Abstract
Children as young generation has strategic role that guarantees the sustainability
of the existence of the nation in the future and knows exist by the international
community with the appearance of a convention which is emphasizing the
position of a child as human beings who should get the protection of their rights .
It is marked by convention of children 's rights (publication of the convention on
the rights of the child) which has the ratification through the decision of the
president number 36 1990 about the ratification of the convention on the rights of
the child (the children 's rights) . Dotted refuse from a problem child interest and
developed the concept of restorative justice and diversion concept that need to be
considered in handling cases of children, diversion is an alternative concept of
handling children in conflict with the law so that children does not go through the
judicial process that will cause a bad stigma to the child. With regard to the role of
the prosecutor in applying the concept of diversion against children conflict with
the law can be assessed on how the application of diversion concept conducted by
a prosecutor against children in conflict with the law in indonesia and the
application of diversion concept is carried out by a prosecutor against children
conflict with the law in the draft law criminal justice system of the child and the
factors which become an barriers by the prosecutor in the settlement of children in
conflict with the law matters by applying diversion. This research using research
judicial normative supported by field research conducted by way of doing an
interview with an informer , analysis of data used is data qualitative analysis by
the method of primary and secondary. As for research result obtained conclusion
that until recently with an instrument of the national conflict with the law , no one
rule anything that gives authority to the prosecutor to apply a draft diversi against
children conflict with the law, diversion authorized by the Attorney could work if
they have been ratified and implemented the Draft Law Children Criminal Justice
System. However, in the draft law criminal justice system of the child, there are
constraints that would not maximize the handling of children who are dealing with
the law is understanding of the law against diversion itself and readiness of the
related parties n the implementation of diversion so that the purpose of diversion
can be realized by prioritizing the interests and welfare of children.
2012
T30318
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
M. Prabowo Rizky P.
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang bagaimana penerapan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2015 Diversi sebagai peraturan pelaksana Undang-undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, khususnya terhadap anak pelaku tindak pidana dalam tahap pemeriksaan pengadilan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menganalisis bagaimana keadilan restoratif sebagai tujuan pemidanaan yang baru dapat terwujud dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah tersebut dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa Peraturan Pemerintah tersebut belum dapat mendorong penuh terwujudnya keadilan restoratif dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, karena masih terdapat hambatan yang berasal dari kekurangan para penegak hukum dalam memahami dan menerapkan peraturan yang ada, kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pelaksanaan diversi dan minimnya sarana pra-sarana penunjang pelaksanaan diversi di Indonesia. Oleh karena itu dalam penerapannya, Indonesia masih perlu untuk melakukan perbaikan dengan melakukan studi banding dengan negara-negara yang sudah menerapkan keadilan restoratif dalam Sistem Peradilan Pidana Anaknya dan melakukan pelatihan khusus kepada para Penegak Hukum serta memberikan sosialiasi kepada Masyarakat tentang Diversi.
......This thesis discusses about how the application of The Government Regulation No. 65 2015 about Diversion as the implementing regulation of Act No.11 2012 on the Indonesian Juvenile Criminal Justice System, especially against child offenders in the trial examination stage. This study uses qualitative methods and analyzes how restorative justice as a new punishment goal can be realized by the application of the Government Regulation in the Juvenile Justice System in Indonesia.
The results of this study indicate that such Government Regulation has not been able to fully encourage the realization of restorative justice in the Juvenile Criminal Justice System in Indonesia, because there are still obstacles derived from the shortcomings of law enforcement in understanding and applying the existing rules, lack of understanding of the importance of the implementation of diversion and the lack of facilities pre support infrastructure implementation of Diversion in Indonesia. Therefore, in its implementation, Indonesia still needs to make improvements by conducting comparative studies with countries that have implemented restorative justice in its Juvenile Criminal Justice System and conducting special training to Law Enforcement and providing socialization to the Society on Diversion Programme
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69935
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kamm, Ernest R
New York: Macmillan, 1981
345.794 KAM j
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Bonar
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang beberapa permasalahan terkait dengan proses diversi sebagai bentuk penyelesaian perkara pidana anak melalui pendekatan restorative justice oleh penyidik. Penelitian ini berfokus pada tiga pokok permasalahan, yakni: tentang diversi sebagai alternatif penyelesaian sengketa berparadigma restorative justice, legalitas diversi sebagai bentuk diskresi kepolisian, dan pengaturan diversi pada hukum internasional, negara Australia, dan Belanda. Penelitian ini bermetodekan yuridis-normatif yang metode pengambilan data berfokus pada studi literatur dan wawancara narasumber. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa diversi menjadi salah satu jalan terbaik dalam penyelesaian perkara pidana anak dan menyarankan untuk dilakukannya perbaikan dalam pelaksanaan diversi.
......This thesis discusses some problems related to the settlement of diversion as a form of juvenile delinquency through restorative justice approach by investigators. This study focuses on three main issues, namely: diversion as an alternative dispute resolution through restorative justice paradigm, the legality of police discretion as a form of diversion and diversion arrangements on international law, Australia, and the Netherlands. This study focus on juridical-normative study. The data retrieval methods focus on the study of literature and informant interviews. The results concluded that the diversion to be one of the best in the completion of the juvenile delinquency and advise children to undertake improvements in the implementation of the diversion.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45641
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sandhu, Harjit S.
New York: Human Sciences Press, 1981
364.36 SAN i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Arnold, William R.
London: Houghton Mifflin, 1983
364.36 ARN j (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Burfeind, James W.
Sudbury, Mass: Jones and Bartlett Publishers, 2011
364.36 BUR j
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Erna Trimartini
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library