Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uliyatun Nikmah
Abstrak :
Ketidakamanan atas pekerjaan dan konflik pekerjaan-keluarga semakin lazim dialami dalam lingkungan pekerjaan yang dinamis, dan penelitian terdahulu telah mendokumentasikan konsekuensinya terhadap luaran pekerjaan. Penelitian ini mengintegrasikan peran faktor psikologis dalam menjelaskan hubungan tersebut dengan menganalisis persepsi karyawan yang menjalani pengaturan kerja fleksibel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi ketidakamanan atas pekerjaan, konflik yang disebabkan gangguan pekerjaan terhadap keluarga dan gangguan keluarga terhadap pekerjaan terhadap keterikatan kerja karyawan dan kinerja mereka melalui peran mediasi kesehatan psikologis karyawan. Data dari 578 karyawan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan persepsi ketidakamanan atas pekerjaan, konflik yang disebabkan gangguan pekerjaan terhadap keluarga dan gangguan keluarga terhadap pekerjaan dapat menurunkan kesehatan psikologis karyawan yang selanjutnya dapat berdampak pada keterikatan kerja karyawan serta kinerja mereka. Peningkatan kesehatan psikologis karyawan juga ditemukan dapat meningkatkan kinerja mereka melalui keterikatan kerja karyawan. ......Job insecurity and conflict between work and family are increasingly prevalent in dynamic work environments, and previous research has documented their consequences for work outcomes. This study integrates the role of psychological factors in explaining this relationship by analyzing the perceptions of employees who are implementing flexible work arrangements. This study aims to analyze the effect of job insecurity, work-family conflict, and family-work conflict towards work engagement and job performance through the mediation role of psychological well-being. Data from 578 employees were analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results showed that increased perceptions of job insecurity, work-family conflict, and family-work conflict can reduce psychological well-being, which in turns can influence work engagement and job performance. Improved employees’ psychological well-being was also found to improve their job performance through work engagement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafyra Citra Anandi
Abstrak :
Pertumbuhan perusahaan rintisan di Indonesia memunculkan ketertarikan untuk bekerja di industri ini. Namun, kondisi kerja di perusahaan rintisan yang memiliki ritme cepat, tuntutan kerja yang tinggi, dan belum stabil menimbulkan konsekuensi seperti niat untuk berhenti kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran burnout pada hubungan ketidakamanan kerja dengan niat berhenti kerja pada karyawan perusahaan rintisan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan partisipan diminta untuk mengisi Job Insecurity Scale (JIS), Indonesian Quality of Worklife Questionnaire (IQWiQ) dan Turnover Intention Scale (TIS). Pengambilan data dilakukan kepada 151 partisipan yang merupakan karyawan perusahaan rintisan yang telah bekerja selama enam bulan di perusahaan rintisan yang berusia di bawah lima tahun. Analisis mediasi menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung yang signifikan (ab=0,17, p<0,05) dan efek langsung yang tidak signifikan (c′=0,13,𝑝>0,05), maka burnout dapat memberikan efek mediasi penuh pada hubungan ketidakamanan kerja dengan burnout pada karyawan perusahaan rintisan. ......A growing number of startup companies in Indonesia have attracted people to work in this industry. However, the work environment (fast rhythm, high pressure, and unstable conditions) have created high consequences, namely turnover intention. This research aims to examine burnout as mediator on relationship between job insecurity and turnover intention among startup employees. This quantitative research has participants fulfil a questionnaire about Job Insecurity Scale (JIS), Indonesian Quality of Worklife Questionnaire (IQWiQ) and Turnover Intention Scale (TIS). Data has been collected from 151 participants who have been working for 6 months in startup company which established within 5 years. Based on mediation analysis, the result show there are significant indirect effect of burnout (ab=0,17, p<0,05) and insignificant direct effect burnout (c=0,13, p>0,05) on the relationship of job insecurity and turnover intention. Therefore, burnout has full mediation effect on relationship between job insecurity and turnover intention among startup employee.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gisela Oktaria Efi
Abstrak :
Dalam penelitian ini telah dilakukan upaya untuk memeriksa pengaruh qualitative job insecurity terhadap komitmen organisasi afektif, kontinuasi, dan normatif serta peran grit sebagai variabel moderator. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur komitmen organisasi, Multidimensional Qualitative Job Insecurity Scale (MQJIS), dan short grit scale (Grit-S). Pengumpulan data berasal dari 755 karyawan yang terdampak kebijakan perusahaan akibat pandemi. Analisis data yang digunakan yaitu uji korelasi, uji asumsi klasik, dan analisis moderated regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan negatif antara qualitative job insecurity dengan komitmen organisasi afektif dan komitmen organisasi normatif. Selain itu, ditemukan bahwa grit tidak berperan secara signifikan sebagai moderator pada pengaruh qualitative job insecurity terhadap komitmen organisasi afektif, kontinuasi, dan normatif. Tingkat grit tidak mempengaruhi qualitative job insecurity menurunkan komitmen organisasi afektif, kontinuasi, dan normatif dalam kondisi eksternal yang tidak dapat diprediksi. Hasil penelitian menegaskan pentingnya perusahaan mengambil tindakan untuk mengurangi dampak buruk dari qualitative job insecurity. ......In this study, an attempt has been made to examine the effect of qualitative job insecurity on affective, continuity, and normative organizational commitment and the role of grit as a moderating variable. This research was quantitative research by using organizational commitment measurement tools, Multidimensional Qualitative Job Insecurity Scale (MQJIS), and short grit scale (Grit-S). Data collection came from 755 employees who were affected by company policies due to the pandemic. The results revealed that there was a significant and negative relationship between qualitative job insecurity with affective and normative organizational commitment. In addition, it was found that grit did not play a significant role as a moderator on the effect of qualitative job insecurity on affective, continuity, and normative organizational commitment. The grit level did not affect qualitative job insecurity reducing affective, continuum, and normative organizational commitment in unpredictable external conditions. The results of this study emphasize the importance of companies taking action to reduce the adverse effects of qualitative job insecurity.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Dwi Istiandieni
Abstrak :
Perasaan aman atas kepastian kerja merupakan hal yang diinginkan oleh banyak orang, terutama para pekerja. Tetapi bagaimana jika pekerja tidak memiliki keberdayaan atas kepastian kerja yang diinginkannya sedangkan mereka memiliki ketergantungan atas pekerjaan tersebut, tentu hal ini akan dapat menggangu keberlangsungan kehidupan pribadi dan pekerjaan tentu hal ini akan menyebabkan berbagai macam hal seperti kelelahan emosional yang berujung pada ketidakpuasan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari job insecurity terhadap job satisfaction, psychological well-being dan organizational commitment yang dimana hubungannya akan dimoderasi oleh job dependence. Data penelitian diperoleh dari 302 karyawan perusahaan yang berdomisili di Jabodetabek melalui kuesioner yang disebar secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job insecurity memiliki pengaruh negatif terhadap job satisfaction, psychological well being, dan organizational commitment. Ditemukan pula bahwa job dependence tidak berpengaruh signifikan terhadap job satisfaction, psychological well being, dan organizational commitment. ......Feeling secure about work certainty is what many people want, especially workers. But what if workers do not have the empowerment of the certainty of work they want while they have dependency on the work, of course this will be able to interfere with the continuity of personal and work life, of course this will cause various things such as emotional exhaustion that results in job dissatisfaction. This study aims to determine the effect of job insecurity on job satisfaction, psychological well-being and organizational commitment in which the relationship will be moderated by job dependence. The research data was obtained from 302 company employees who live in Greater Jakarta through questionnaires distributed online. The results showed that job insecurity had a negative influence on job satisfaction, psychological well-being, and organizational commitment. It was also found that job dependence did not significantly influence job satisfaction, psychological well-being, and organizational commitment.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradita Artha Incentia
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dan job insecurity pada pekerja kontrak bank X di Solo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui skala sikap. Pengukuran locus of control menggunakan alat ukur Internal- Powerful others-Chance Scale (Levenson, 1972) dan pengukuran job insecurity menggunakan Job Insecurity Scale (Ashford, Lee & Bobko, 1989). Responden dalam penelitian ini berjumlah 121 orang pekerja kontrak yang berasal dari Bank X cabang Solo Slamet Riyadi. Hasil dari penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara locus of control internal dengan job insecurity (r(22)= 0.135, p>0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara locus of control eksternal dengan job insecurity (r(95)= -0.004, p>0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa kecenderungan locus of control pada pekerja kontrak bank X di Solo tidak memiliki hubungan dengan tingkat job insecurity yang dirasakan oleh pekerja kontrak bank X di Solo. ......This research was conducted to find the correlation between locus of control and job insecurity among temporary workers at Bank X in Solo. This research used quantitative approach by collecting data through attitude scale. Locus of control was measured by Internal-Powerful others-Chance Scale (Levenson, 1972) and job insecurity was measured by Job Insecurity Scale (Ashford, Lee & Bobko, 1989). The participants of this research are 121 temporary workers at Bank X from Solo Slamet Riyadi branch. The result showed that internal locus of control is not correlated significantly with job insecurity (r(22)= 0.135, p>0,05) and external locus of control is not correlated significantly with job insecurity (r(95)= -0.004, p>0,05). This result indicated that the disposition of locus of control is not correlated with job insecurity among temporary workers at Bank X in Solo.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fachri Maldini
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran burnout sebagai mediator pada hubungan antara job insecurity (ketidakamanan pekerjaan) dan task performance (kinerja tugas). Partisipan penelitian ini adalah pekerja perusahaan swasta yang berjumlah 106 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner Job Insecurity Scale dan Task Performance Scale yang diadaptasi oleh Piccoli et al., (2017), serta Maslach Burnout Inventory-General Scale yang dikembangkan oleh Maslach et al., (1996). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa burnout dapat memediasi secara parsial hubungan antara ketidakamanan pekerjaan dan kinerja tugas. ......The purpose of this study is to investigate the role of burnout as a mediator between job insecurity and task performance. The sample for this study is collected from 106 private company employees. This study is conducted by using Job Insecurity Scale and Task Performance Scale which was adapted by Piccoli et al., (2017), and Maslach Burnout Inventory - General Scale which was developed by Maslach et al., (1996). The result shows that burnout partially mediate the relationship between job insecurity and task performance.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeshica Harlim
Abstrak :
Merebak nya ekonomi digital yang berlangsung bersamaan dengan pandemic COVID-19, memicu ancaman job insecurity di kalangan para pekerja swasta. Penelitian sebelumnya yang menjelaskan terkait tentang job insecurity mengaitkan itu dengan komitmen kerja, struktur organisasi, partisipasi pekerja, turnover, serta perilaku pekerja tersebut. Studi-studi sebelumnya, lebih banyak melihat job insecurity secara objective. Studi terdahulu dengan metode kuantitatif dan membahas job insecurity, lebih banyak menggunakan indikator objective job insecurity. Maka dari itu, penelitian ini ingin mencoba untuk melihat job insecurity secara subjective atau perceived pada pekerja perusahaan swasta dikaitkan dengan kohesi sosial pekerja dengan kelompok, team ataupun divisi tempatnya bekerja. Kohesi sosial dipercaya dapat menjembatani job insecurity yang dirasakan pekerja karena pekerja merasa ada dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, studi ini membahas hubungan antara tingkat kohesi sosial dengan tingkat perceived job insecurity. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang dilakukan dengan menyebar kuesioner pada media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kohesi sosial dengan tingkat perceived job insecurity pada pekerja di perusahaan swasta. ......The spread of the digital economy which took place simultaneously with the COVID-19 pandemic, triggered the threat of job insecurity among private workers. Previous research describing job insecurity related to work commitment, organizational structure, employee participation, turnover, and employee behaviour. Previous studies, more looking at job insecurity objectively. Previous studies using quantitative methods and discussed job insecurity, used more objective job insecurity indicators. Therefore, this study wants to try to see whether job insecurity is subjective or perceived in private company workers associated with the social cohesion of workers with the group, team or division where they work. Social cohesion is believed to bridge the job insecurity felt by workers because workers feel there is support from the surrounding environment. Therefore, this study discusses the relationship between the level of social cohesion and the level of perceived job insecurity. The approach used in this research is a quantitative approach, which is done by distributing questionnaires on social media. The results showed that there was a relationship between the level of social cohesion and the level of perceived job insecurity in workers in private companies.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Byarbreda Mahaputra
Abstrak :
Job insecurity sering diasumsikan dapat menurunkan tingkat kepuasan kerja. Sekalipun demikian, beberapa studi sebelumnya gagal menemukan hubungan yang pasti antara job insecurity dan kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut mungkin dimoderasi oleh variabel lain. Dua variabel penting yang berpotensi menjelaskan hubungan job insecurity dan kepuasan kerja adalah employability ? yang didefinisikan sebagai persepsi karyawan terhadap kemampuannya untuk mencari pekerjaan baru atau tetap bekerja di pekerjaannya saat ini ? dan status kepegawaian (yaitu karyawan tetap vs. kontrak). Penelitian ini berhipotesis bahwa employability dapat memoderasi hubungan job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap maupun karyawan kontrak. Untuk menguji hipotesa, dilakukan penelitian cross-sectional terhadap 172 karyawan ? yang terdiri dari karyawan tetap dan kontrak, di suatu perusahaan jasa logistik di Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa employability dapat memoderasi hubungan antara job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap, tetapi tidak pada karyawan kontrak. Naskah ini juga mendiskusikan wawasan dan pemahaman teoritis yang baru terkait hubungan job insecurity dan kepuasan kerja.
Job insecurity is often thought to cause lower job satisfaction. However, research shows that the relationship between these two variables is more complicated than previously assumed. Previous studies fail to provide conclusive results, which indicate that the relationships between job insecurity and job satisfaction may be moderated by other variables. Two variables that can explainthis relationship are employability, defined as employees? perception of their abilities to find a new job, and work status differences (i.e., permanent and contract employees). Therefore, this study hypothesizes that employability will moderate the relationship between job insecurity and job satisfaction for, both, permanent and contract employees. Adapting scales from previous research, this study conducted a cross-sectional survey of 172 employees, comprised of permanent and contract employees, of a logistic services company in Indonesia. Results reveal that employability moderates the relationship between job insecurity and job satisfaction among permanent but not contract employees. This paper also discusses the implication of these results for the advancement of organizational behavior theory, especially for understanding the impact of job insecurity on job satisfaction.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ivy Carolyne
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Psychological Capital (PsyCap) memoderasi hubungan antara ketidakamanan pekerjaan dan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan perusahaan Start-up di Jakarta. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 106 partisipan dari perusahaan Start-up yang berbeda. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Job Insecurity Scale (2010), Task Performance Scale (2017), dan Psychological Capital Questionnaire (2007). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan PROCESS MACRO Hayes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PsyCap memoderasi hubungan antara ketidakamanan pekerjaan dan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan perusahaan Start-up di Jakarta.
This study aimed to examine whether Psychological Capital (PsyCap) moderates the relationship between job insecurity and performance on Start-up employees in Jakarta. The participants in this study were 106 participants from different Start-up companies. The instruments in this study were Job Insecurity Scale (2010), Task Performance Scale (2017), and Psychological Capital Questionnaire (2007). Data analysis was carried out using the SPSS and PROCESS MACRO Hayes program. The results of this study indicated that PsyCap moderated the relationship between job insecurity and performance.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Putri Amalia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi organizational identification terhadap hubungan antara qualitative job insecurity, OCB, dan job performance pada Pegawai Non-PNS di Direktorat Jenderal PPMD Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Responden pada penelitian ini adalah 129 orang pegawai di kantor Direktorat Jenderal PPMD. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan structural equation modeling SEM. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa qualitative job insecurity memiliki pengaruh negatif terhadap OCB dan job performance, qualitative job insecurity memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap organizational identification, organizational identification memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB dan job performance, serta peran organizational identification memediasi secara penuh full mediation pengaruh dari qualitative job insecurity pada OCB dan job performance terbukti. ...... This study aims to determine the mediating role of organizational identification in the relationship between qualitative job insecurity, OCB, and job performance among the Non Civil Servant at Directorate General PPMD Ministry of Village, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration. Respondents in this study were 129 employees in the office of the Directorate General PPMD. This research is quantitative descriptive design and using structural equation modeling SEM. The results obtained from this study indicate that the qualitative job insecurity has a negative effect on OCB and job performance, qualitative job insecurity has a negative and significant effect on organizational identification, organizational identification has a positive and significant effect on OCB and job performance, as well as the role of organizational identification mediates the impact of qualitative job insecurity in the OCB and job performance is proven.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library