Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clarita Michelle Tan
Abstrak :
Tindak tutur menolak dalam bahasa Jepang pada umumnya disampaikan secara tidak langsung dengan moda verbal. Namun, tampaknya anak-anak Jepang tidak hanya menggunakan moda verbal pada saat menolak. Berdasarkan pengamatan awal, tampaknya anak-anak Jepang menggunakan moda verbal dan nonverbal pada saat menolak. Oleh karena itu, variasi moda verbal dan nonverbal menolak pada anak menarik untuk dicermati. Permasalahan penelitian ini adalah multimodalitas respons menolak dalam bahasa Jepang oleh anak usia 2–4 tahun. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan respons anak ketika menolak, baik secara verbal maupun nonverbal. Data penelitian ini adalah 7 video respons menolak anak ketika orang tua meminta anaknya untuk melakukan sesuatu. Video itu diperoleh dari acara reality show yang berjudul Hajimete no Otsukai. Temuan penelitian ini adalah pola multimodalitas respons menolak, yaitu (i) respons tuturan menolak disertai moda nonverbal mengangguk, menunduk, menangis, menatap ibu, (ii) respons tuturan menolak disertai moda nonverbal menunduk, menatap ayah, melihat ke kanan, (iii) respons tuturan menolak disertai moda nonverbal menunduk, menatap ayah, menggelengkan kepala, (iv) respons tuturan menolak disertai moda nonverbal menunduk, menangis, melihat ayah, menggelengkan kepala, melihat ke kiri, bersandar pada ayah, (v) respons tuturan menolak disertai moda nonverbal menangis, mengusap tangan, menarik ibu, (vi) respons tuturan menolak disertai moda nonverbal melihat ayah, membuka dan menutup pintu, mundur selangkah, (vii) respons tuturan menolak disertai moda nonverbal melihat ibu, melihat ke kanan dan kiri, berjalan pulang. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak Jepang cenderung menolak dengan menggabungkan moda verbal dan nonverbal. ...... Refusal speech act in Japanese is generally conveyed indirectly with the verbal mode. However, it seems that Japanese children do not only use verbal modes when refusing. Based on initial observations, it seems that Japanese children use both verbal and nonverbal modes when refusing. Therefore, the variety of verbal and nonverbal modes of refusing by children is interesting to observe. The problem of this study is the multimodality of refusal responses in Japanese by 2–4 years old children. The purpose of this study is to explain children's responses when refusing, both verbally and nonverbally. The data of this study are 7 videos of children's refusal responses when parents ask their children to do something. The videos were obtained from a reality show called Hajimete no Otsukai. The findings of this study are multimodality patterns of refusal responses, (i) refusal speech response with nonverbal modes of nodding, looking down, crying, looking at mother, (ii) refusal speech response with nonverbal modes of looking down, looking at father, looking to the right, (iii) refusal speech response with nonverbal modes of looking down, looking at father, shaking the head, (iv) refusal speech response with nonverbal modes of looking down, crying, looking at father, shaking the head, looking to the left, leaning on the father, (v) refusal speech response with nonverbal mode of crying, rubbing hands, pulling mother, (vi) refusal speech response with nonverbal mode of looking at father, opening and closing the door, taking a step back, (vii) refusal speech response with nonverbal mode of looking at mother, looking to the right and left, walking home. This shows that Japanese children tend to refuse by combining verbal and nonverbal modes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lu’lu’ Purwaningrum
Abstrak :
The aim of this study was to evaluate the effectiveness of Indonesian elementary school chair modification and to determine the proper holding position when transporting chairs during class activities for children aged 6-8 years old. Participants included 14 healthy, right-handed Indonesian and Japanese children. The effectiveness of the modification was examined by comparing the original chair (OR) and modified chairs (MD), first in the lower (LHP) and second in the higher (HHP) holding positions using three measurements, namely task time, using an electromyography (EMG) technique while carrying a chair, and measuring success rates for proper lifting and turning a chair methods. The use of the chair (MD and LHP) significantly reduced task time and significantly decreased the activity of the middle fiber of the deltoid muscle. However, for lifting and turning a chair onto a desk, these strategies did not eliminate the influence of excessive chair weight and discouraged easy task completion.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Septriana Pratiwi
Abstrak :
Analisis terhadap tiga buah cerita anak karya Miyazawa Kenji dengan menggunakan teori tokoh dan penokohan yang dikemukakan oleh Panuti Sudjiman dan Atar Semi, serta konsep fungsi sastra oleh Horace. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakter-karakter tokoh binatang dalam cerita Tse Nezumi, Kai no Hi, dan Horaguma Gakko o Sotsugyoshita Sannin karya Miyazawa Kenji. Dari tiga cerita yang dianalisis, terdapat lima tokoh utama yaitu tikus, kelinci, laba-laba, lintah, dan cerpelai. Empat di antaranya berkarakter jahat, dan satu berkarakter baik. Tikus, laba-laba, lintah, dan cerpelai adalah tokoh-tokoh berkarakter jahat. Sedangkan kelinci adalah satu-satunya tokoh berkarakter baik. Melalui tokoh-tokoh binatang dalam karya-karyanya itu, Miyazawa Kenji berharap agar para pembaca, khususnya anak-anak, dapat meniru sikap-sikap yang ditampilkan oleh tokoh-tokoh berkarakter baik, dan menjauhi sikap-sikap pada tokoh-tokoh berkarakter jahat. Karya-karya Miyazawa Kenji sarat dengan ajaran-ajaran moral yang sangat baik untuk dipelajari oleh pembacanya. Miyazawa Kenji berharap agar para pembacanya dapat memetik pesan-pesan moral dan ajaran Budha yang terdapat dalam karya-karyanya itu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widowati
Abstrak :
Miyazawa kenji merupakan penulis puisi dan pengarang cerita anak-anak pada zaman Shoowa. Karya-karya cerita anaknya sebagian besar ditulis dalam bentuk fantasi yang berarti dia sangat mengerti bahwa cerita-cerita itu akan lebih masuk untuk anak-anak jika penyampaiannya melalui media yang diakrabi oleh anak-anak, yaitu fantasi. Miyazawa Kenji semasa hidupnya berusaha keras mensejahterakan petani di daerahnya yang sangat miskin. Dan sebagai penganut agama Budha aliran Nichiren, keyakinannya terhadap Lotus Sutra sangat mendalam. Cerita Donguri to Yamaneko, Suisenzuki no Yokka, dan Tsukiyo no Denshinbashira yang dibahas dalam skripsi ini merupakan cerita-cerita yang terdapat dalam kumpulan cerita Chuumon no Doi Ryooriten, satu-satunya kumpulan cerita anak yang pernah diterbitkan semasa hidupnya, selain kumpulan puisi Haru to Shuura. Tiga cerita yang bersifat didaktis (bersifat mendidik) ini menggambarkan tentang kelemahan sifat-sifat manusia yang ditampilkan lewat tokoh-tokoh yang terdiri dari manusia, makhluk hidup bukan manusia, maupun benda mati yang diberi ciri insani (antropomorfistis). Lewat cerita-cerita ini Miyazawa Kenji menggambarkan kekhawatirannya agar anak-anak Jepang tidak tumbuh menjadi orang dewasa yang berkepribadian angkuh dan tidak peduli terhadap sesamanya maupun terhadap alam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian mengenai shudan shiko dalam sosialisasi anak Jepang di Jakarta Japanese Kindergarten telah dilakukan pada bulan September 2005 sampai dengan Desember 2005. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bahwa sosialisasi anak Jepang di tingkat taman kanak-kanak merupakan sosialisasi terhadap pembentukan sikap dan perilaku anak dalam kelompok. Dasar teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori sosiologi tentang sosialisasi, yaitu sosialisasi sebagai proses pembelajaran keseluruhan kebiasaan, kemampuan dan perilaku yang dimiliki oleh tiap individu serta pendidikan sebagai wadah sosialisasi. Data dalam skripsi ini diperoleh melalui penelaahan kepustakaan dan observasi singkat di Jakarta Japanese Kindergarten. Data hasil observasi didokumentasikan dalam bentuk video dan foto. Kegiatan sehari-hari di Jakarta Japanese Kindergarten dipaparkan sedetil mungkin dan dianalisa hubungannya dengan shudan shiko dan penerapan shudan shugi sebagai norma dalam masyarakat Jepang. Peneliti berusaha menganalisa usaha-_usaha yang dilakukan dalam rangka pembentukkan sikap dan perilaku anak dalam kelompok melalui sosialisasi di tingkal taman kanak-kanak. Hasil penelitian menunjukkan adanya usaha untuk membentuk sikap dan perilaku anak dalam kelompok. Guru berperan dalam membentuk kelompok sebagai dimensi instrumental sekaligus afektif bagi anak. Hampir semua kegiatan sehari-hari dibuat dalam konteks kelompok. Melalui cara ini guru membentuk identitas kolektif pada anak yang pada tahap selanjutnya akan memampukan anak untuk mengadopsi aspek-aspek yang ada di dalam kelompok menjadi aspek pribadinya, termasuk tujuan kelompok. Ketika anak menjadi satu kesatuan identitas dengan kelompoknya, ia akan mengetahui bahwa apapun yang terjadi dengan kelompoknya akan berakibat langsung pada dirinya. Dengan kesadaran seperti ini anak akan memberikan kontribusinya dan bekerjasama dengan anggota kelompok demi kepentingan kelompok. Hal ini menunjukan adanya usaha untuk menanamkan orientasi kelompok dengan shudan shugi sebagai normanya pada anak sejak dini melalui sosialisasi di tingkat taman kanak-kanak.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
New Delhi: Madhuban Educational Books, 2002
895.635 IKE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library