Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa Carolina Marion
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai fenomena penggunaan yakushokumeishoo dan keigo sebagai bagian dari kerangka honorifics yang dilihat dengan konsep power distance dalam komunikasi di perusahaan Jepang. Keigo yang dimaksud adalah penuturan bahasa sopan, atau bahasa hormat, sedangkan honorifics adalah dalam arti luas, merupakan suatu sistem komunikasi bahasa yang bermakna sopan, hormat dan merendahkan diri. Penulis membatasi penelitian pada pembahasan mengenai fenomena penggunaan Yakushokumeishoo dan Keigo sebagai bagian dari kerangka honorifics yang dilihat dengan konsep power distance dalam komunikasi di perusahaan Jepang, oleh karyawan perusahaan Jepang di daerah Kansai, Jepang. Dari kuisioner dan wawancara didapatkan hasil bahwa bentuk sapaan yang digunakan oleh karyawan terhadap atasan ketika berkomunikasi di dalam perusahaan adalah bentuk panggilan jabatan, nama keluarga+san. Dari hasil ini menunjukkan bahwa di Jepang sudah mulai terjadi perubahan terhadap penggunaan bentuk sapaan terhadap atasan, dari sebelumnya adalah panggilan jabatan, sekarang muncul panggilan biasa yaitu “-san”. Bentuk panggilan ini tidak berpengaruh terhadap jauh dekatnya jarak emosional dari bawahan terhadap atasan. Karyawan Jepang bisa menyampaikan pendapat dan ketidaksetujuan meskipun menggunakan panggilan jabatan. Sebaliknya ada pula responden yang menggunakan bentuk panggilan biasa yaitu nama keluarga+san namun mereka tidak bisa menyampaikan pendapat atau ketidaksetujuan terhadap atasan.
ABSTRACT
In this study, the authors will discuss about the phenomenon of the use of yakushokumeishoo and keigo, as part of the framework of honorifics that are seen with the concept of power distance in communications in the Japanese company. Keigo is a polite form in Japanese. And honorifics is in a broader sense, is a system of communication language which means polite, respectful and humble themselves. Authors restrict the discussion of research on the phenomenon of use of yakushokumeishoo and keigo as part of the framework of honorifics are seen with the concept of power distance in communication in Japanese companies, by employees of Japanese companies in the Kansai region, Japan. From questionnaires and interviews showed that the shape of address forms used by the employee to the superior when communicating in the office is address forms related with position, last name + san. This result shows that Japan have started a change to the use of address forms to the superior, from address forms related with position, now appear normal call is "-san". The shape of this address forms has no effect on emotional distance from subordinates to superiors. Japanese employees can express their opinions and disagreements despite using address forms which related with position. Instead there are also respondents who use form of the surname + san, but they could not express an opinion or disagreement to superiors.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jemima Cassandra Suryatenggara
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu industri rekreasi terbesar di Jepang terletak pada industri rekreasi hobi yaitu pada industri budaya popular Jepang atau yang biasa disebut Japanese popular culture yang telah berhasil menarik perhatian masyarakat internasional Berbagai jenis budaya populer Jepang ini dapat dinikmati oleh konsumen di Jepang maupun di luar Jepang melalui berbagai macam media mulai dari media cetak radio televisi CD DVD hingga yang terkini yaitu melalui internet Salah satu dari beberapa jenis situs yang populer di internet adalah situs video sharing Di Jepang situs video sharing yang populer sejak beberapa tahun terakhir adalah situs Nico Nico Douga Penulis ingin meneliti apa yang ada di balik situs Nico Nico Douga selain sebagai sarana rekreasi Bagaimana jika sarana rekreasi ini tidak lagi hanya menjadi upaya revitalisasi tubuh dan jiwa dengan cara ldquo menjauh rdquo sementara dari aktivitas rutin dalam kehidupan sehari hari namun justru menjadi ldquo realitas baru rdquo tempat ldquo melarikan diri rdquo dari kehidupan sehari hari Dengan pertanyaan tersebut penulis berharap dapat menemukan dan menganalisis fenomena hyperreality di Jepang diamati melalui situs Nico Nico Douga
ABSTRACT
One of the largest leisure industries in Japan lies in the hobby industry which is Japanese popular culture industry that has managed to attract the attention of the international people Various types of Japanese popular culture can be enjoyed by consumers in Japan and outside Japan through varieties of media ranging from print radio television CD DVD and the latest is through the internet One of the few types of sites that are popular on the internet is video sharing site In Japan a popular video sharing site since the last few years is Nico Nico Douga The author would like to examine what is behind Nico Nico Douga that makes it more than a recreation What if the recreational vehicle is no longer just an attempt at revitalizing the body and soul to ldquo be away for a while from routine activities in daily life but it becomes a new reality to escape from everyday life With this question the author hope to find and analyze the phenomenon of hyperreality in Japan observed through Nico Nico Douga
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Nino Istia
Abstrak :
Tesis ini membahas gejala-gejala dan berbagai tindakan penanggulangan perilaku mengurung diri, hikikomori. Adapun hikikomori adalah salah satu problematika sosial yang muncul di Jepang sejak akhir 1990-an. Banyak pemerhati sosial yang turut mengatasi hikikomori, yang banyak dilakukan oleh kalangan muda Jepang. Di antaranya pemerintah, lembaga pendidikan nonformal, perkumpulan keluarga, dan organisasi-organisasi masyarakat. Jumlah penderita hikikomori berkisar satu juta jiwa. Hal itu yang membuat berbagai pihak berperan serta secara aktif mengatasinya. Dimulai dari penyediaan pusat-pusat rehabilitasi oleh pemerintah, penyelenggaraan seminar dan konsultasi oleh organisasi-organisasi masyarakat, hingga pelatihan kerja untuk bekal masa depan para penderita hikikomori. Tidak hanya fasilitas-fasilitas tersebut, faktor komunikasi dalam keluarga menjadi hal utama yang mampu membangun motivasi kaum muda penderita hikikomori. Oleh sebab motivasi yang kuat dari dalam diri sendirilah yang kemudian menjadi dasar bagi mereka untuk pulih dan dapat kembali ke masyarakat. ...... This thesis discussed the symptoms and behaviors of acute social withdrawal, hikikomori. Hikikomori is one of the social problems that arise in Japan since the late 1990s. Many social observers who helped to overcome the hikikomori in Japan. They are government, non-formal educational institutions, family associations, and non-profit organizations. The latest number of hikikomori people is about one million. That is the reason that many of Japanese are actively coping them. Starting from the Hikikomori Support Center by the government, seminars and free consultations by non-profit organizations, and the job training for hikikomori people. Not only those facilities, communication within the family becomes the main thing that could make hikikomori people are able to build the motivation. Therefore, a strong motivation of themselves is the basis for them to recover and to be able to return to the real social world.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Felicidad
Abstrak :
Skripsi ini membahas fungsi pembagian peran suami istri berdasarkan gender dalam rumah tangga pada masa pertumbuhan ekonomi pesat 1955-1973. Penulis memilih masa ini sebagai masalah penelitian karena pada masa itulah pembagian peran dalam rumah tangga menyebar di masyarakat Jepang. Pembagian peran yang dimaksud adalah suami sebagai pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembagian peran suami istri dalam rumah tangga bersifat fungsional terhadap manajemen ala Jepang yang diterapkan dalam perusahaan Jepang. Manajemen ala Jepang tersebut menopang pertumbuhan ekonomi pada saat itu. ......The focus of this study is division of labor by gender in Japanese family between husband and wife during the period of rapid economic growth (1955-1973). One of the factors of rapid economic growth was the Japanese management system. The meaning of division of labor in this mini thesis is husband goes to works as employee and wife works as homemaker. The data were collected by literature study. The purpose of this study is to analyze the function of divison of labor at home to the Japanese management system and how this division of labor correlated with rapid economic growth
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi Tripratiwi
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang mono no aware, sebagai salah satu ciri khas pemikiran Kokugaku di Jepang. Mono no aware adalah bentuk ekspresi manusia yang terdalam. Secara harafiah, mono no aware berarti tergugah oleh sesuatu. Kokugaku sendiri merupakan sebuah pergerakan yang dilakukan oleh para cendikiawan Kokugaku (Kokugakusha) yang menolak pengaruh pemikiran asing ke Jepang dan mencari pemikiran Jepang yang sebenarnya. Dalam pencarian bagaimana Jepang yang asli, para Kokugakusha mencari lebih dalam tentang masa Jepang sebelum masuknya pengaruh asing dengan kodōron atau teori purbakala melalui penelaahan karya-karya sastra klasik Jepang. Penelitian dengan cara seperti ini dilakukan oleh Motoori Norinaga dan lain-lain. ......This thesis discusses mono no aware, as one characteristic of Kokugaku ideas in Japan. Mono no aware is the deepest form of human expression. Literally, mono no aware means moved by something. Kokugaku itself is a movement by the Kokugaku's scholars (Kokugakusha) that resist the influence of foreign ideas to Japan and search for real Japanese ideas. In the searching of how is the real Japan, the Kokugakusha looked deeper into era of Japan before the foreign influences by using kodōron or ancient way theory through the study of ancient works of classical Japanese literature. This kind of research is done by Motoori Norinaga and others.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yofiandhy Dwi Indrayana
Abstrak :
Skripsi ini membahas makna-makna jenis homekotoba dalam bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan penggunaan homekotoba dalam kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam drama Hanawake no Yon Shimai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami perbedaan antar jenis-jenis penggunaan homekotoba tersebut sehingga dapat membantu penutur asing bahasa Jepang dalam berkomunikasi dengan penutur jati bahasa Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis homekotoba dapat dilihat melalui komponen makna, implikasi, dan untuk siapa homekotoba tersebut diucapkan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif berdasarkan teori dan ditulis dengan metode penulisan deskriptif analisis. ......The purpose of this research is to make a significance definition on homekotoba’s types. This research analyze the difference of these types by comparing in their daily usage which is found in the drama called Hanawake no Yon Shimai so that foreigners who learns Japanese can have a clear understanding in these homekotoba. The result of this research is showing that the types of homekotoba can be seen in their meaning component, implication, and who’s the recipient of that homekotoba. This is a qualitative research that written in analytic description method.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Rahimsyah
Abstrak :
Penelitian ini berujuan untuk menganalisis hubungan antara suci dan kotor dengan misogi sebagai sebuah purifikasi yang dapat menghilangkan kegare. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari buku referensi, jurnal penelitian, maupun informasi elekronik seperti internet yang berhubungan dengan misogi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara dikumpulkan, dibaca, dipahami, dianalisis, kemudian dinterpretasikan melalui kerangka teori. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada dasarnya misogi adalah suatu proses yang dilakukan orang Jepang untuk menghilangkan kegare dan mencapai kesucian. ......The focus of this study is to analize the relation between holy and uncleanness with misogi as sub purification which can erase kegare. This study is qualitative research. Referance books, journal, or electronic information as internet that is linked with misogi are main resources of the data. Then, datas is collected, readed, understanded, analized, and interpreted by the theory. The result of analizing shows that fundamentaly misogi is Japanese's process to erase kegare and to aim the holy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Yulihana
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis bentuk direktif bahasa Jepang langsung dan tidak langsung yang terjadi di perusahaan Jepang, yang diamati dari drama Hanzawa Naoki secara kualitatif yang didasari oleh tindak tutur tidak langsung Searle, batasan dari skala ketidaklangsungan Takahashi, dan dihubungkan dengan konsep Ie dan unsur-unsur sosial yang terkandung di dalamnya. Hasil menunjukkan bahwa pada perusahaan Jepang, direktif langsung lebih banyak digunakan daripada direktif tidak langsung. Akan tetapi karena dilatari oleh sistem sosial Ie, seorang subordinat tidak seperti superior, tidak memiliki bermacam pilihan pola direktif langsung untuk digunakan terhadap superior. ...... The focus of this study is Japanese directive forms, both direct and indirect that take place in workplaces in Japan, observed qualitatively from Japanese drama Hanzawa Naoki using Searle’s indirect speech act as the main reference, Takahashi's indirectness scale, and the concept of Ieincludes social norms consist in the concept of Ie. The result shows that in workplace in Japan direct directive is used more frequent than indirect directive. However, because of the social system of Ie, a subordinate cannot be like an superior, he/she doesn't have any direct directive form option except Ie kudasai to be expressed to his/her superior.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bosworth, Allan R.
New York: Harper & Row, 1958
915.2 BOS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviani Kusuma Ardhy
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada fungsi hadaka matsuri sebagai sebuah sarana untuk mempererat interaksi sosial dalam masyarakat Jepang. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hadaka matsuri atau upacara yang biasanya dilakukan di musim dingin sebagai sebuah sarana untuk mempererat interaksi sosial masyarakat Jepang. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kepustakaan dan pengamatan tidak terlibat salah satu jenis hadaka matsuri di Toyota-shi. Dalam analisis digunakan teori folklor Jepang yang diteliti oleh James Dananjaya, teori hadaka no tsukiai, yaitu gaul telanjang oleh Scott Clark, dan teori hare, ke dan kegare atau teori suci, normal, dan kotor, yang diteliti oleh Namihira. Melalui analisis hadaka matsuri berdasarkan teori-teori yang dipakai, dapat disimpulkan bahwa hadaka matsuri merupakan kegiatan upacara yang dilakukan untuk mempererat interaksi sosial di antara seluruh komponen pelaku matsuri pada khususnya dan orang Jepang pada umumnya. Kepercayaan terhadap benda pembawa keberuntungan dan jimat pembuang sial membuat hadaka matsuri tetap dipertahankan dan dilestarikan sebagai bagian dari kebudayaan tradisional Jepang.
This study focused on the function of hadaka matsuri as a way to tighten social interaction of the Japanese society. The purpose of this study is to give a clear description about hadaka matsuri, which is a ceremony usually done in winter as a way to tighten social interaction of the Japanese society. The data collected using literature and uninvolved observation method. The object of observation is one of the hadaka matsuri event held in Toyota city. The study analysis used Japanese folklore theory by James Dananjaya, hadaka no tsukiai theory, also hare, ke by Scott Clark, and kegare theory by Namihira. It can be conlude from the analysis that hadaka matsuri is a ceremony which held to tighten the social interaction especially for the people who participate the matsuri and Japanese people in general. The believe in talismans made hadaka matsuri still exist and preserved as a part of Japan`s traditional culture.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13795
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>