Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Deska Caturangga
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi wacana konflik Israel-Palestina pada media Indonesia berbahasa Inggris: Jakartapost dan Jakartaglobe. Dengan menggunakan metode kualititatif dan teori analisis wacana Van Dijk, penulis menganalisis satu artikel masing-masing dari kedua media. Analisis ini terbagi atas beberapa bagian; teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang terbentuk dalam artikel.
Penulis menemukan bahwa kedua media mengkonstruksikan wacana konflik Israel-Palestina serupa dalam segi teks, namun keduanya menciptakan kognisi sosial dan konteks sosial yang berbeda. Hasil penelitian ini mengilustrasikan bahwa Jakartapost dan Jakartaglobe berbeda secara signifikan dalam membentuk kognisi dan konteks sosial.

This study aims to disclose the discourse construction of Israel-Palestine conflict in Indonesian English-written media: Jakartapost and Jakartaglobe. Using the qualitative method and Van Dijk‟s discourse analysis, the author analyzed one article taken from each media. The analysis constituted into several sections; the text, social cognition, and social context built within the text.
The author found that both Indonesia English-written media construct the discourse of Israel-Palestine conflict similarly in text, yet they create different social cognition and social context within the text. The result of the study illustrates that Jakartapost and Jakartaglobe contain noteworthy differences in shaping social cognition and social context."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Pramesti Sukmo Hadi
"The interview entitled Piers Morgan Uncensored became a hot topic of discussion because Bassem Youssef, the interviewee, made a controversial statement because he was sarcastic in responding to the issue of the Palestine-Israel conflict. This article analyzes the interview using the sarcasm or conversational irony approach as a derivative of the negative politeness theory proposed by Leech (2014) to investigate the mechanism of using sarcasm and the implied meaning of Bassem Youssef's sarcasm and collaborated with comment analysis to see the audience's response. In addition, this article uses descriptive qualitative methods by analyzing dialogues containing sarcasm and quantitative to analyze audience responses. This study demonstrates that by employing sarcasm when discussing the Palestinian-Israeli dispute, a sensitive topic, Bassem Youssef generates more positive reactions in the comments area compared to negative or neutral ones. In conclusion, The study demonstrates that Bassem Youssef's utilization of sarcasm during the "Piers Morgan Uncensored" interview regarding the Palestine-Israel conflict led to a greater number of favorable audience reactions, so highlighting the efficacy of sarcasm as a communication technique for delicate subject.

Wawancara yang berjudul Piers Morgan Uncensored tersebut menjadi perbincangan hangat karena Bassem Youssef, narasumber yang diwawancarai, mengeluarkan pernyataan yang kontroversial karena menyindir isu konflik Palestina-Israel. Artikel ini menganalisis wawancara tersebut dengan menggunakan pendekatan sarkasme atau ironi percakapan sebagai turunan dari teori kesantunan negatif yang diusulkan oleh Leech (2014) untuk menyelidiki mekanisme penggunaan sarkasme dan makna yang tersirat dari sarkasme Bassem Youssef dan dikolaborasikan dengan analisis komentar untuk melihat respon audiens. Selain itu, artikel ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis dialog yang mengandung sarkasme dan kuantitatif untuk menganalisis respon penonton. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan sarkasme ketika membahas sengketa Palestina-Israel, sebuah topik yang sensitif, Bassem Youssef menghasilkan lebih banyak reaksi positif di area komentar dibandingkan dengan reaksi negatif atau netral. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sarkasme oleh Bassem Youssef selama wawancara "Piers Morgan Uncensored" mengenai konflik Palestina-Israel menghasilkan lebih banyak reaksi positif dari para penonton, sehingga menyoroti keampuhan sarkasme sebagai teknik komunikasi untuk topik yang sensitif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khaulah Tsabita Madaniyyah
"Pendudukan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina selama 76 tahun, telah menghasilkan berbagai upaya perlawanan. Menyadari hal ini, individu, kelompok aktivis dan masyarakat di seluruh dunia telah menemukan cara-cara kreatif untuk mengekspresikan solidaritas terhadap perjuangan Palestina. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana simbol semangka digunakan, diinterpretasikan, dan disebarluaskan sebagai bentuk ekspresi solidaritas terhadap perjuangan Palestina di media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui sumber pustaka yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ikon simbolis semangka yang warnanya mirip dengan bendera Palestina, telah berkembang dan menjadi bagian dari ekspresi solidaritas dan perlawanan terhadap penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina. Popularitas penggunaannya meningkat sejak eskalasi konflik Israel-Palestina pada 7 Oktober 2023, dalam berbagai bentuk konten visual, emoji hingga filter TikTok. Hal ini memperluas jangkauan simbolisme semangka di media sosial, dan berdampak pada gerakan solidaritas global. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan semangka sebagai simbol memiliki sejarah, makna, dan perkembangan yang signifikan di media sosial sebagai wujud ekspresi dukungan masyarakat internasional terhadap perjuangan rakyat Palestina dan memperkuat gerakan solidaritas global.

The 76 years of occupation and injustice perpetrated by Israel against the Palestinians has resulted in various resistance efforts. Recognizing this, individuals, activist groups and societies around the world have found creative ways to express solidarity with the Palestinian cause. This research aims to analyze how the watermelon symbol is used, interpreted, and disseminated as a form of expression of solidarity with the Palestinian cause on social media. The research method used is a descriptive qualitative approach through relevant literature sources. The results show that the use of the watermelon symbolic icon, which is similar in color to the Palestinian flag, has developed and become part of the expression of solidarity and resistance to the oppression experienced by the Palestinian people. The popularity of its use has increased since the escalation of the Israeli-Palestinian conflict on October 7, 2023, in various forms of visual content, emojis to TikTok filters. This expanded the reach of watermelon symbolism on social media, and impacted the global solidarity movement. The conclusion of this research is that the use of watermelon as a symbol has a significant history, meaning and development in social media as an expression of the international community's support for the Palestinian cause and strengthening the global solidarity movement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library