Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilmi Prabowo
Abstrak :
Sejak abad ke 19 Hukum Barat sudah masuk ke dunia Islam sehingga ada tiga jenis negara dalam memposisikan Hukum Islam, ada yang menggunakan hukum Islam sebagai sistem hukum secara formal, ada yang mengantikan hukum Islam secara penuh dengan hukum sekuler, dan ada yang menggunakan hukum sekuler namun masih menggunakan hukum Islam secara berdampingan dengan Hukum Islam. Arab Saudi termasuk dalam negara kategori pertama, sedangkan Indonesia termasuk dalam kategori ketiga.Penelitian ini membahas perbandingan pengaturan kelembagaan perbankan di Indonesia dan Arab Saudi beserta implementasinya dengan kerangka hukum komparatif. Metode yang digunakan adalah studi Pustaka dan wawancara, dengan meneliti bahan hukum primer dan sekunder yang terdapat di Indonesia dan Arab Saudi terkait dengan hukum perbankan, bahan hukum primer dan sekunder tersebut kemudian dideskripsikan dan dianalisis untuk diperbandingan dalam kerangka hukum komparatif. Hasil penelitian ini adalah Indonesia dan Arab Saudi memiliki kesamaan, yaitu dual banking system, sistem syariah dan konvensional berjalan beriringan, dan ada Unit Usaha Syariah, yakni bagian bank konvensional yang menjalankan usaha syariah. Indonesia memiliki Bank Indonesia dan OJK untuk mengatur dan mengawasi seluruh aktivitas perbankan. Arab Saudi hanya memiliki SAMA untuk mengawasi seluruh perbankan. Bank di Indonesia harus memahami perbedaan ini apabila ingin bekerjasama dengan bank dari Arab Saudi. ......Since the 19th century Western Law has entered the Islamic world so that there are three types of states in positioning Islamic Law, some use Islamic law as a formal legal system, some replace Islamic law fully with secular law, and some use secular law but still use Islamic law side by side with Islamic Law. Saudi Arabia is included in the first category of countries while Indonesia is included in the third category. The author here will discuss the comparison of banking institutional arrangements in Indonesia and Saudi Arabia along with their implementation with a comparative legal framework. The method used is a literature study and interview, by examining primary and secondary legal materials found in Indonesia and Saudi Arabia related to banking law, the primary and secondary legal materials are then described and analyzed for comparison within a comparative legal framework. The results of this study are similarities and institutional differences in banking systems in Indonesia and Saudi Arabia, namely the dual banking system, namely Islamic banks and conventional banks go hand in hand, and there is a Sharia Business Unit which is part of conventional banks that run sharia businesses. Indonesia has Bank Indonesia and OJK to regulate and supervise all banking, Saudi Arabia only has SAMA to supervise all banks, sharia banks depend on each scholar in each Islamic bank. Banks in Indonesia must understand what this difference is if they want to cooperate with banks from Saudi Arabia.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azra Batrisyia
Abstrak :
Syarikat Islam (SI) merupakan salah satu organisasi masyarakat tertua dan masih aktif hingga sekarang. Salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang bersama Syarikat Islam adalah Kabupaten Banjarnegara. Syarikat Islam Cabang Banjarnegara bukanlah catatan sejarah semata, akan tetapi ia masih terus berkembang dan terpelihara hingga sekarang. Penelitian ini dilakukan untuk membahas gerakan dakwah yang dilakukan oleh Syarikat Islam cabang Banjarnegara masa kini serta kontribusinya bagi masyarakat sekitar melalui bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Penelitian dilakukan berdasarkan teori dakwah dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi pustaka dan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa dakwah SI di Banjarnegara dilaksanakan menggunakan tiga metode. Pertama, metode bil lisan (secara lisan) yang dilakukan melalui pelaksanaan majelis taklim-majelis taklim. Kedua, metode bil kitabah (secara tulisan) dengan menerbitkan teks khotbah Jumat dan tulisan keagamaan lainnya. Ketiga, metode bil hal (gerakan sosial) melalui sekolah-sekolah, badan otonom penanggulangan bencana, serta berbagai kegiatan sosial lainnya. SI Banjarnegara terus berkontribusi di segala aspek kehidupan masyarakat dengan berbagai badan otonom SI yang membuat pergerakan terus aktif terutama dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial. ......Syarikat Islam is one of the oldest mass organization that still active in the present. One of the regions SI has a long historical relation with is Banjarnegara. However, it is not a mere historical record but is still developing and preserved to date. This research discusses the da’wah movement by the Banjarnegara branch of Syarikat Islam today and its contributions to the surrounding community through the religious, educational, and social fields. This research was conducted based on the theory of da’wah using a qualitative-descriptive method. Data were collected using literature studies and interviews. The results of the study found that the da’wah movement of SI Banjarnegara conducted using the three da'wah method. First, bil lisan (oral method) through religious teaching. Second, bil kitabah method (written method) through writing and publishing religious articles. Third, bil hal method (social movement) through schools, disaster management agency, and other social activities. SI Banjarnegara continues to contribute in all aspects of life to Banjarnegara society through various SI wing organizations keeping the movement active especially in the education, religious, and social fields.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ballantyne, William M.
Richmond, Surrey: Curzon, 2000
347.05 BAL e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library