Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sakti Wira Yudha
Abstrak :
Tesis ini adalah hasil penelitian kualitatif dengan studi dokumen sebagai teknik utamanya yang mengidentifftasi wacana radikalisme kelompok Isiam, sekaligus melakukan kritik metodologis serp konstruksi model analisis dan skenario radikalisme. Gagasan mengenai konstruksi wacana radikalisme-secara implisit-melekat dengan Islam dan seolah-olah hal memiliki oposisi biner dengan barat. Konsepsi pengetahuan terkait gejala radikalisme yang diadopsi oleh setiap agen memungkinkan mereka untuk melakukan sebuah proses reproduksi pengetahuan mengenai wacana radikalisme. Setiap agen justru tidak sekedar melakukan upaya mereproduksi pengetahuan mengenai wacana radikalisme, melainkan melakukan elaborasi pengetahuan dengan berusaha mengkonstruksi indikator dan parameter radikalisme. Tipologi, model analisis, dan skenario tentang radikalisme kelompok Islam menjadi alternatif pilihan bagi deteksi dini radikalisme. Skenario radikalisme kelompok Islam dapat digunakan sebagai deteksi dini radikalisme dengan pengembangan tiga tipe skenario yakni harmonis dan teror. ......This qualitative study identified Islamic group radicalism discourse, provide methodological critique, and construct scenario and model analysis or radicalism using documents studies. The idea of radicalism discourse construction implicitly embedded to Islam as if having binary opposition to the west. Conception of knowledge related to radicalism symtoms which were adopted by each agent enables them to perform a knowledge reproduction process about radicalism discourse. Each agent would not only make any effort to reproduce knowledge about radicalism discourse, but also elaborate the knowledge by constructing the radicalism parameters an indicators. T1pology, analysis model, and scenario about Islamic group radicalism is alternative for early detection of radicalism. Islamic group radicalism secenario can be used as early detection of radicalism bay develop three types of scenario: harmonious and terror.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30635
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Sumbulah, 1971-
Abstrak :
Summary: On Islamic fundamentalism in Indonesia
Malang: UIN-Malang Press, 2009
297.67 UMI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Fundamentalisme Agama merupakan salah satu fenomena global yang mewarnai aawal abad 21. Pada awal sejarahnya fundamentalisme dikenal sebagai salah satu gerakan Kristen Protestan di Amerika, namun kini istilah fundamentalisme digunakan untuk menyebut/menamai bangkitnya suatu ideologi tertentu yang muncul di berbagai belahan dunia. Banyak penelitian seputar gerakan fundamentalisme dilakukan untuk mempelajari dan memahami apa itu fundamentalisme, bagaimana awal kebangkitannya, karakteristiknya dengan budaya kekerasan, serta kaitannya dengan modernitas. Penelitian tentang fundamentalisme selama ini menunjukkan adanya beberapa temuan dan kemajuan dalam kajia ilmu sosial-humaniora, meski demikian tidak menutup kemungkinan masih terdapat problem konseptualisasi tentang fundamentalisme agama. Fundamentalisme agama muncul di tengah-tengah masyarakat sejak akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20. Orang-orang yang mempelajari fundamentalisme agama melihatnya sebagai respon terhadap masyarakat modern.
KONSTAINT 9:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Satrya Yudha Rahman
Abstrak :
Radikalisme dan terorisme sedang menjadi pusat perhatian dunia. Dalam menanggulangi terorisme, terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan halus (soft approach). Pendekatan keras masih belum efektif jika tidak disertai dengan pendekatan halus untuk menanggulangi kasus terorisme. Pendekatan-pendekatan halus tersebut di antaranya adalah penanggalan (disengagement)) yang akan efektif jika disertai dengan deradikalisasi yang tidak hanya menanggalkan paham radikal anarkis, tapi juga mengajak untuk kembali pada paham moderat. Deradikalisasi di Indonesia dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bertugas menanggulangi dan mencegah tindakan terorisme. Deradikalisasi menjadi program efektif untuk merubah teroris menjadi kembali moderat karena menurut Kepala BNPT Suhardi Alius dari 128 mantan napiter hanya 3 orang yang kembali melakukan aksinya. Tulisan ini beragumen, strategi pendekatan tersebut lebih efektif ketika modal sosial dibangun dalam strategi deradikalisasi di BNPT. Hal ini dikarenakan, menurut beberapa pihak modal sosial merupakan hal yang penting untuk menanggulangi dan mencegah tindakan terorisme, contohnya bela negara, peran keluarga, dan pemberantasan kemiskinan. Selain itu, keluarga dan kesempatan untuk bekerja merupakan faktor penarik seseorang meninggalkan aksi terorisme. Modal sosial yang dimaksud adalah yang memiliki dimensi bonding, bridging, dan linking yang dianggap mampu mengembalikan pelaku terorisme menjadi normal dan dapat kembali ke masyarakat. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam untuk mengumpulkan data dari mantan narapidana terorisme yang telah dideradikalisasi dan direktur deradikalisasi BNPT.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pertiwi Alifiani
Abstrak :
Wakaf merupakan salah satu institusi keuangan Islam yang dalam sejarahnya mampu membuktikan memiliki peranan penting dan signifikan dalam pembangunan ekonomi pada sebuah Negara, namun permasalahan yang ada adalah dari besarnya potensi pengumpulan dana wakaf uang, perlu adanya realisasi yang mendukung akan keberadaan lembaga wakaf penerima dan pengelola wakaf uang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari variable Islamic Branding, variable religiusitas dan variable sikap terhadap minat masyarakat muslim dalam berwakaf uang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling sebagai metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat muslim dalam berwakaf uang. Responden merupakan masyarakat muslim yang telah memiliki penghasilan sebanyak 141 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable Islamic Branding berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap, selanjutnya variable religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap selanjutnya variable sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat dalam berwakaf uang. ......Waqf is one of the Islamic financial institutions that has historically been able to prove to have an important and significant role in economic development in a country, but the problem is the large potential for collecting endowment funds, the need for realization that supports the existence of endowment institutions and endowments managers money. This study intend to look at the influence of Islamic Branding variables, religiosity variables and attitude toward cash waqf variables on the interest of Muslim communities in representing money. This study use a quantitative approach and Partial Least Squares-Structural Equation Modeling as a data analysis method used to analyze the factors that influence the interest of Muslim communities in representing money. Respondents are Muslim communities who have had 141 respondents. The results showed that the Islamic branding variable had a positive and significant effect on attitudes, then the religiosity variable had a positive and significant effect on attitudes.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
Abstrak :
Studi atau penelitian ini menelusuri konflik antara Islam liberal dan Islam fundamental di masa pasca-Orde Baru. Perspektif Weberian tcntang konflik intraagama menjadi kerangka teori studi ini. Dalam hal ini, Weber mengatakan ide-ide agama bisa memicu konflik. Sedangkan Joachim Wach, seorang Weberian, menyebutkan sistem simbol agama, peribadatan, dan organisasi merupakan unsur-unsur keagamaan yang sering dipertentangkan oleh kelompok- kelompok agarna dalam satu agama. Sementara Bellah, seorang Weberian lainnya, dalam teori evolusi agamanya, mengemukakan agama berevolusi dari tahap primitif, menuju tahap arkais, menjadi tahap histori, berupah ke tahap modem awal, berpuncak pada tahap modern. Proses evolusi dari satu tahap agama ke tahap agama lain bisa memicu konflik.

Konflik antara Islam liberal dan Islam fundamental antara lain terefleksi dari wacana sosioreligius yang mereka usung melalui buku-buku yang mereka tulis dan terbitkan. Karena itu, studi ini menggunakan analisis wacana sebagai metodologi. Menurut Fairclough, dalam metodologi analisis wacana, peneliti menganalisis wacana (text), proses produksi dan konsumsi wacana (discourse pratice), dan situasi sosial budaya (sosiocultural practice). Studi ini menganalisis wacana dalam unsur-unsur keagamaan (sistem simbol keagamaan, peribadatan, organisasi keagamaan, dan implikasi sosial) yang terdapat pada buku-buku yang ditulis dan diterbitkan oleh kalangan Islam liberal dan Islam fundamental.

Penelitian ini menganalisis kata pengantar buku-buku Islam liberal dan Islam fundamental untuk mengetahui proses produksi dan konsumsi wacana. Penelitian ini juga menganalisis situasi sosial-budaya pasca Orde Baru untuk melacak sasiocultural practice. Islam fundamental, dari sisi simbol keagamaan, menganut teologi monoteisme eksklusif sistem kenabian yang sakral, serta sistem wahyu regresif atau setidaknya permanen. Dari perspektif tindakan keagamaan, Islam fundamental menganut wacana bahwa ibadah di dunia untuk keselamatan di akhirat dan ibadah itu masuk wilayah publik, karena itu negara harus mengaturnya. Dari segi organisasi keagamaan, Islam fundamental mengupayakan negara Islam yang akan membatasi perempuan untuk berkiprah terlampau bebas dalam ruang publik serta mengatur proses ijtihad. Ketiga wacana yang mereka usung menghasilkan implikasi sosial berupa kekritisan terhadap negara, kohesi internal serta cita-cita terwujudnya tatanan sosial yang lebih baik.

Islam liberal, dari segi simbol keagamaan, mengedepankan wacana teologi monoteis inklusif-pluralis, sistem kenabian yang profan atau historis, Serta wahyu progresif. Dari Sisi tindakan keagamaan, Islam liberal mengutamakan nilai sosial dalam ibadah serta menganggap ibadah masuk dalam ruang privat, sehingga negara tak boleh mencampurinya, hanya melayaninya. Dari perspektif organisasi keagamaan, Islam liberal menginginkan bentuk negara yang sekular, tempat posisi perempuan dan laki-laki dalam ruang publik setara dan setiap individu boleh menafsirkan ajaran agama atau berijtihad. Islam liberal mengusung wacana-wacana itu untuk menghasilkan implikasi sosial berupa mendukung negara, demokrasi internal, serta mencita-citakan tatanan kehidupan sosial yang lebih baik.

lmplikasi teoretis studi ini adalah mengonfirmasikan teori konflik intraagarna Weberian. Lebih jauh, studi ini melengkapi teori evolusi agama Bellah. Bellah tidak secara tegas mengatakan bahwa evolusi agama bisa memicu konflik. Studi ini mengukuhkan bahwa evolusi dari satu tahap agama ke tahap agama berikutnya akan memicu konflik internal.

Implikasi teoretis lainnya adalah studi ini menunjukkan bahwa teori Durkheim tentang fungsi agama tidak sepenuhnya benar. Durlcheim menyatakan agama bisa rnenghasilkan solidaritas sosial. Studi ini justru membuktikan bahwa agama bisa memicu konflik intra-Islam dan konflik antar-Islam, antara kelompok Islam liberal dan Islam fundamental.

Studi ini ini juga membantah teori Marx. Marx yang menyebutkan bahwa agama merupakan candu yang membuat manusia terasing dari hakikatnya. Studi ini memperlihatkan, agama, baik yang fundamental maupun yang liberal lahir untuk mendobrak dominasi dan hegemoni. Temuan semacam ini juga membantah studi Muhsln Jamil bahwa Islam fundamental memperjuangkan mitos dan Islam liberal memperjuangkan nalar.

Secara teoretis studi ini juga memprediksikan bahwa dalam pertarungan ini, Islam fundamental akan "mendominasi" wacana keislaman maupun penerjemahan terhadap wacana tersebut ke dalam aksi. Prediksi ini mengonfirmasi studi Liddle dan Binder bahwa islam fundamental akan mendominasi jagad keislaman di negara-negara Muslim. Agar dapat mengimbangi dominasi islam fundamental itu, islam liberal perlu merusmuskan penerjemahan wacana-wacana yang mereka usung kedalam aksi.

Implikasi praktis studi ini adalah bahwa konflik antara keduanya akan tetap berlangsung. secara praktis, kedua belah pihak bisa menjadi penyeimbang satu sama lain. Islam liberal dapat mengerem radikalisme islam fundamental; sedangkan islam fundamental bisa mengerem liberalisme islam liberal.

Implikasi praktis lainnya adalah meski islam fundamental dan islam baru ini tidak bisa bekerja sama. mereka bisa bekerja sama dalam hal-hal yang tidak ada lagi pertentangan di antara keduannya, misalnya dalam pemberantasan korupsi atau penyalahgunaan narkoba.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2005
297.67 ISL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Golose, Petrus Reinhard
Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2009
303.625 GOL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Turmudi
Jakarta: LIPI Press, 2005
297.67 END i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>