Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Arif Algahara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Creswell, K. A. C.
Baltimore: Penguin Books, 1958
726.2 CRE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Halimatussadiyah
Abstrak :
Mesjid dan umat Islam, adalah dua hal yang tidak terlepaskan. Kewajiban bagi setiap muslim untuk melaksanakan shalat sebanyak 5 waktu dalam sehari sema|am. mendorong umat Islam senantiasa mendirikan mesjid-mesjid untuk memenuhi kebutuhan tempat ibadah tersebut. Disamping juga, sebagai pemenuhan kebutuhan tempat ibadah kolektif bagi suatu lingkungan. Dalam perkembangannya, mesjid hadir dalam lingkungan yang beraneka ragam. Tidak hanya mendominasi dalam lingkungan yang agamis saja. tapi juga merambah dalam lingkungan yang lebih bersifat sekuler, misalnya dalam lingkungan pendidikan, lingkungan perkantoran, lingkungan pasar, dan lainnya. Jika pada awalnya, pemenuhan fungsi sebuah mesjid hanya ditentukan oleh kebutuhan ibadah semata, tidak demikian yang terjadi pada masa selanjutnya. Mesjid terus berkembang dan menjadi bagian dari karya arsitektur, perwujudan fisiknya tidak semata ditentukan oleh fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sarat dengan pemikiran ideologi, situasi dan kondisi kekinian lingkungan yang melahirkannya. Sehingga, pendekatan arsitektural yang diterapkan pada mesjid pun terus meningkat. Karena setiap lingkungan mempunyai kebutuhan berbeda, disamping kebutuhan utama sebagai tempat ibadah kolektif, terhadap keberadaan mesjid, begitupun sebaliknya, mesjid memiliki potensi yang khas terhadap lingkungannya. Dan lingkungan memiliki kekuatan aspek fisik dan nonfisik untuk memberi bentuk kepada mesjid. Menyoroti perkembangan mesjid yang berada dalam lingkungan pendidikan modern, khususnya lingkungan perguruan tinggi atau lingkungan kampus, dapat diamati sebagai pencerminan meningkatnya kebutuhan religius lingkungan kampus atau bisa juga sebagai simbolisasi eksistensi kehadiran komunitas muslim dalam lingkungan tersebut atau fungsi dan peranan mesjid lainnya yang dihadirkan melalui bentuk arsitekturalnya. Pertanyaan yang selanjutnya muncul adalah, fungsi dan peranan yang manakah yang diekspresikan pada arsitektur mesjid dalam lingkungan kampus?. Mencari jawaban atas pertanyaan ini akan membawa kita pada penelusuran lebih jauh tentang mesjid dan arsitekturnya, kampus dan lingkungannya, hingga arsitektur mesjid dalam lingkungan. Tiga mesjid Kampus yang menjadi studi kasus dalam penulisan ini, akan melengkapi kebutuhan analisis teori yang disajikan dan diharapkan dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang akan menjawab pertanyaan di atas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hakimullah Arif Iskandar
Abstrak :
Arsitektur vernakular merupakan wujud arsitektur lokal suatu masyarakat tertentu yang menjadi cerminan dari nilai-nilai budaya masyarakat tersebut. Rumah gadang dan surau merupakan dua bangunan utama arsitektur vernakular dalam masyarakat Minangkabau. Bagi masyarakat Minangkabau yang menganut sistem matrilineal, perempuan memiliki peran yang lebih besar dalam pandangan adat. Nilai-nilai budaya matrilineal ini sangat terasa dalam bangunan rumah gadang. Rumah gadang dimiliki oleh perempuan, sehingga anak laki-laki dipersiapkan untuk merantau meninggalkan kampung halamannya. Surau inilah yang menjadi pusat dari kegiatan anak laki-laki Minangkabau. Surau tidak hanya di gunakan sebagai tempat ibadah, namun juga digunakan sebagai tempat pendidikan ilmu agama dan adat yang menjadi bekal merantau. Besarnya peranannya dalam masyarakat inilah yang menjadikan surau sebagai salah satu citra arsitektur vernakular masyarakat Minangkabau yang kaya dengan nilai-nilai budaya.
Vernacular architecture is a form of existing architecture for the society group that becomes a reflection of the cultural values of the society. Rumah gadang and surau are the two main buildings of vernacular architecture in Minangkabau society. In the matrilineal system of Minangkabau, women have a greater role in customary views. These matrilineal cultural values are deeply felt in the Rumah Gadang. Rumah Gadang is owned by the women, so the boys are prepared to wander away from his hometown. Surau is the center of the whole activities of the Minangkabau boys. Surau is not only used as a place of worship, but also used as a place of religious and custom education that became the provision in wandering away tradition. Because its role in the society makes the surau as one image of vernacular architecture of Minangkabau society that is rich in custom values of Minangkabau.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Fatih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hoag, John D.
New York: George Braziller, 1963
723.3 HOA w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Academy Editions, 1996
726.209 ARC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Blair, Sheila S.
New Haven: Yale University Press, 1994
709.17671 BLA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Konemann, 2000
R 704.94897 ISL
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>