Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadji Abdul Malik Karim Amrullah, 1908-1981
Jakarta: Bulan Bintang, 1975
297.09 HAM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edinburgh: Edinburgh University Press, 2004
332.091 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Omar, Mohs Azmi
Singapore: Wiley, 2013
332.64 OMA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brockelmann, Carl
London: Routledge & Kegan Paul , 1950
297.09 BRO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jackson-Moore, Elisabeth
Hawkhurst: Global professional , 2009
332.1 JAC i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
El Tiby, Amr Mohamed, 1956-
Abstrak :
Islamic Banking will be about the nature of risk in Islamic banking and the regulatory framework which includes capital adequacy, corporate governance, transparency and risk associated with Islamic banking. The book will cover materials about Islamic banking and also will show how each of these issues defers from the non-Islamic Banking, shading light on the effect of the global economic crisis on Islamic banks vs. conventional banks. It will discuss history and development, the nature of risk, the importance and role of capital, corporate governance and transparency, the salient features of Islamic banking that distinguishes it from non-Islamic banking, and the development of the regulatory bodies and supervisory agencies that support the Islamic banking system. The book will try to give answers to questions such as: Is the existing regulatory framework sufficient enough to - Ensure safe and sound banking system? Face the inherent risk associated with Islamic banking? Prevent systemic risk in the banking system? The book concludes with discussions on (1) the relationship between the Islamic banking regulators and the western regulators, and (2) the obstacle and challenges from regulatory prospective that faces the Islamic banking
New Jersey: John Wiley & Sons, 2011
332.1 TIB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lahsasna, Ahcene
Abstrak :
A comprehensive guide to one of the key risk management issues in the expanding field of Islamic finance For Islamic financial institutions, Sharia non-compliance is a growing and key risk that must be carefully managed. This book offers a thorough look at non-compliance risk and explains the legal documentation necessary to ensure compliance for professionals in the Islamic finance industry. In addition, the book offers helpful guidance and understanding for the legal departments of Islamic financial institutions, as well as lawyers, legal firms, Shariah advisors, Shariah officers, and studen.
Hoboken, New Jersey: Wiley, 2014
658.15 LAH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alserhan, Baker Ahmad
Farnham, Surrey: Gower, 2016
658.8 ALS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
El Tiby, Amr Mohamed
Abstrak :
Abstract: * Islamic Finance discusses the risk in Islamic banking and the regulatory framework which includes capital adequacy, corporate governance, transparency and risk associated with Islamic banki
Hoboken, N.J.: Wiley, 2011
332.1 TIB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ngatawi
Abstrak :
Munculnya gerakan Islam radikal di Indonesia secara manifes pada dekade 90-an menimbulkan keterkejutan banyak pihak di negeri. Keterkejutan ini terjadi karena beberapa alasan: pertama, kekuatan hegemonik Orba, pada saat itu sangat anti dengan gerakan Islam radikal, sehingga sekecil apapun potensi yang mengarah pada terbentuknya gerakan ini akan cepat dihabisi; kedua, munculnya gerakan ini akan mengancam integritas negara Kesatuan Rl yang masyarakatnya majemuk; ketiga, gerakan ini secara sosiologis tidak memiliki akar di Indonesia, karena masyarakat Indonesia pada dasarnya tidak memiliki tradisi radikal dalam beragama. Atas pertimbangan ini, maka banyak kalangan yang merespons munculnya gerakan Islam radikal ini degan berbagai pandangan, ada yang keras menolak, ada yang ketakutan, ada yang khawatir bahkan ada yang bangga. Sebagai fenomena sosial, gerakan ini menarik untuk diteliti, karena kemuncularmya yang mendadak dan terjadi secara massif. Gerakan seperti ini tidak akan bisa muncul tanpa koordinasi yang rapi dan didukung dengan dana yang memadai. Untuk mencari akar sosiologis gerakan ini, penulis melakukan penelitian terhadap gerakan FPI sebagai bagian dari gerakan Islam radikal. Memang masih perlu perdebatan untuk menyebnut gerakan FPI sebagai gerakan Islam? apakah gerakan tersebut memang benar-benar gerakan Islam, dalam arti memperjuangkan suatu ideologi Islam? Atau sebaliknya, hanya gerakan politik yang menggunakan simbol-simbol Islam dan dipimpin oleh seorang tokoh Islam. Penulis tetap menyebut gerakan FPI ini sebagai gerakan Islam, karena menggunkan simbol-simbol, ritus, retorika dan ummat Islam sebagai basis gerakan. Karena banyaknya model dan jenis gerakan Islam dan luasnya spektrum ideologi maupun karakter ummat Islam, memang perlu ada penamaan dan katagorisasi yang spesilik terhadap masing-masing gerakan Islam. Dalam tesis ini penulis menyebut gerakan FPI sebagai gerakan Islam Simbolik, karena gerakan ini menggunakan simbol-simbol keislaman. Dalam penelitian ini penulis menemukan, bahwa gerakan Islam radikal FPI, bukan gerakan ideologis sebagaimana yang dikhawatirkan oleh banyak orang. Gerakan ini tidak memiliki basis ideologi yang jelas, organisasi yang solid dan konsolidasi yang mapan. Gerakan lebih merupakan suatu proyek politik dari kekuatan politik tertentu, yang menggunakan simbol Islam untuk menutupi kepentingan politik yang sebenarnya. Dari sini juga terlihat adanya dua realitas yang berbeda. Realitas pertama adalah realitas formal material. Realitas ini tampil dalam wujud gerakan sosial yang kasat mata, statement politik dan aturan-aturan organisasi. Realitas kedua adalah realitas politik. Realitas ini tidak tampil ke publik, sifatnya sangat khusus dan tertutup dan berada di balik permukaan (back stage). Hanya orang-orang tertentu yang bisa mengakses realitas. Dia tidak tampil di publik namun justru memiliki fungsi yang penting bagi gerakan. Seluruh gerakan ini dikendalaikan oleh realitas politik yang tidak tampak ini. Realitas formal material hanya kamuflase untuk menutupi realitas politik. Para peneliti dan pengamat biasanya hanya menjadikan realitas formal ini sebagai data primer untuk membuat analisa, padahal data ini sebenarnya hanya data maya dalam proses gerakan Islam radikal. Dia bukan realitas yang sebenarnya. Kalau dijadikan sebagai basis dalam membuat analisa maka hasilnya akan bias. Sebagaimana yang terjadi dalam gerakan radikal FPI. Kalau dilihat dari data-data formal material, maka akan didapati suatu kesimpulan bahwa FPI adalah getakan Islam radikal yang ideologis seperti yang terjadi pada lkhwanul Muslim, Hizbuttahrir, al-Qaeda dan sebagainya. Namun apabila diteliti lebih jauh dengan menguak jaringan yang ada dibaliknya, melacak berbagai kelompok politik yang ada di belakangnya, maka akan ditemukan bahwa gerakan radikal Islam FPI tidak lebih dari suatu proyek politik dari kekuatan politik tertentu di negeri yang ingin menggunakan Islam sebagai alat politik untuk mencapai target politik tertentu. Cara ini paling mudah dijalankan karena disamping murah, juga efektif. Hal ini bisa terjadi karena kondisi sosiologis masyarakat Indonesia yang masih bersikap mistis terhadap agama, maksudnya agama benar-benar dipahami sebagai sesuatu yang sakral secara mutlak. Cara pandang seperti ini membuat masyarakat tidak bisa bersikap kritis terhadap agama. Mereka menerima agama tanpa reserve. Akibatnya mereka mudah ditipu oleh kelompok lain melalui penggunaan simbol-simbol agama. Kenyataan ini yang tidak dicermati oleh peneliti-peneliti lain ketika melakukan penelitian terhadap gerakan Islam radikal di Indonesia. Radikalisasi gerakan Islam FPI mempakan cerminan pertarungan politik dan pertukaran sosial antar elit di negeri ini, dengan demikian dia tidak akan memiliki daya tahan yang kuat, karena keberadaannya akan sangat tergantung dari proses pertukaran sosial dari berbagai kepentingan kelompok yang ada. Oleh karena ilu dia juga tidak akan memiliki fungsi yang berarti bagi gerakan sosial, kecuali kalau para pemimpin FPI melakukan reorientasi ideologi dan tidak terjebak dalam kepentingan ekonomi-politik praktis yang sesaat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>